Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

INTI ATOM
MATA PELAJARAN FISIKA

OLEH :
AMINAH
KELAS XII IPS 1

SMA N 9 TANJUNG JABUNG TIMUR


2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang
Di dalam kehidupan sehari-hari kata listrik merupakan hal yang sudah tidak asing lagi.
Sebagian peralatan rumah tangga banyak yang menggunakan listrik, misalnya kipas angin, magic
jar, setrika, mesin cuci dan lain sebagainya. Hal ini menunjukkan bahwa energi listrik sudah
menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari. Karena manusia terhubung dengan
listrik. Oleh karena itu listrik penting untuk dipelajari.
Listrik dapat dibagi dua, yaitu listrik statis dan listrik dinamis. (Elok Sudibyp,
2008). Listrik statis mempelajari sifat kelistrikan suatu benda tanpa memperhatikan gerakan
atau aliran muatan listrik. Jika sebuah benda mengalami kekurangan atau kelebihan elektron
maka benda tersebut dapat dikatakan bermuatan listrik. Ada dua jenis muatan listrik, yaitu
muatan positif dan muatan negatif. Jika suatu benda kekurangan elektron maka benda tersebut
bermuatan positif (+), sebaliknya jika suatu benda kelebihan elektron maka benda tersebut
bermuatan negatif (-). Setelah bermuatan listrik, muatan tersebut akan diam di dalam benda
sehingga muatan listrik tersebut dinamakan muatan listrik statis.

1.2              Rumusan Masalah
1.      Bagaimana sifat Muatan Listrik?
2.      Apa yang dimaksud dengan Listrik Statis?
3.      Bagaimana proses terjadinya Listrik Statis?
4.      Apakah yang dimaksud dengan Medan Listrik dan Hukum Gauss?
5.      Bagaimana peranan Listrik Statis dalam kehidupan sehari-hari?

1.3              Tujuan
1.        Agar pembaca dapat memahami sifat Muatan Listrik.
2.        Agar pembaca mengetahui pengertian Listrik Statis.
3.        Agar pembaca mengetahui proses terjadinya Listrik Statis.
4.        Agar pembaca mengetahui Medan Listrik dan Hukum Gauss.
5.        Agar pembaca dapat mengetahui manfaat dan penggunaan Listrik Statis dalam kehidupan
sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1              Muatan Listrik
Jika sebuah benda mengalami kekurangan atau kelebihan elektron maka benda tersebut dapat
dikatakan bermuatan listrik. Ada dua jenis muatan listrik, yaitu muatan positif dan muatan
negatif. Jika suatu benda kekurangan elektron maka benda tersebut bermuatan positif (+),
sebaliknya jika suatu benda kelebihan elektron maka benda tersebut bermuatan negatif (-). Benda
yang mempunyai jumlah muatan negatif sama dengan jumlah muatan positifnya disebut benda
netral. Jika dua benda bermuatan listrik didekatkan maka akan terjadi interaksi sebagai berikut:
-                            muatan listrik yang sejenis maka benda akan saling tolak menolak
-                            muatan listrik yang tidak sejenis maka benda akan saling tarik menarik
Menggosok permukaan benda dengan benda lainnya dapat menghasilkan muatan listrik positif
maupun negatif, misalnya:
a. Penggaris digosok berulang kali dengan kain wol, setelah itu penggaris akan bermutan listrik
negatif karena muatan elektron dari kain wol berpindah ke penggaris. Sedangkan kain wol akan
bermuatan positif.
b. Batang kaca yang digosok dengan kain sutera atau dengan kain wol, menghasilkan muatan
listrik positif pada kaca dan muatan listrik negatif pada kain sutera atau kain wol. Karena kain
sutera atau kain wol menerima muatan elektron dari batang kaca tersebut.
c. Ketika ebonit digosokkan berulang kali dengan kain wol, ebonit tersebut akan menghasilkan
muatan listrik negatif karena elektron pada kain wol berpindah ke ebonit.

Setelah bermuatan listrik, muatan tersebut akan diam di dalam benda sehingga muatan listrik
tersebut dinamakan muatan listrik statis.
Elektroskop adalah suatu alat yang digunakan untuk mengetahui keberadaan muatan listrik pada
suatu benda.
Bagian-bagian elektroskop, yaitu terdiri dari:
1.      Kepala/Knop
2.      Batang logam/konduktor
3.      Daun logam yang dapat membuka (mekar) dan menutup (kuncup)
4.      Selubung

Induksi dapat membuat elektroskop menjadi bermuatan listrik. Dengan cara induksi tersebut
akan diperoleh muatan listrik yang berbeda jenis dengan muatan lisrik benda yang digunakan
untuk menginduksi.

Elektroskop yang telah bermuatan listrik dan diketahui jenis muatannya dapat digunakan untuk
menentukan jenis muatan listrik suatu benda. Suatu benda yang didekatkan pada elektroskop
akan berakibat pada daun logam. Jika daun lebih mekar maka benda tersebut bermuatan sejenis
dengan muatan listrik elektroskop. Sebaliknya jika daun lebih kuncup berarti benda yang
didekatkan bermuatan tidak sejenis dengan muatan elektroskop.

2.2              Pengertian Listrik Statis


Listrik berasal dari bahasa inggris electricity atau electric atau electrical. Listrik adalah
suatu kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron dan proton yang mengalir melalui
penghantar dalam sebuah rangkaian yang menyebabkan penarikan dan penolakan gaya.
Suatu interaksi dari benda-benda yang bermuatan listrik merupakan fenomena fisika yang
dinamakan listrik statis. Pada listrik statis akan dibahas mengenai muatan listrik yang berada
dalam keadaan diam (statis). Gejala listrik statis pertama kali ditemukan oleh orang Yunani,
yaitu ketika mereka mengamati peristiwa batu yang dapat menarik benda kecil dan ringan (Sri. S,
2012). Jika penggaris didekatkan pada potongan kertas kecil-kecil maka potongan kertas tersebut
tentu akan tertarik oleh sisir plastik. Gejala kelistrikan seperti ini disebut dengan listrik statis.
2.3              Proses Terjadinya Listrik Statis
Peristiwa listrik statis dapat terjadi baik pada isolator maupun konduktor. Peristiwa listrik statis
terjadi setelah adanya materi yang menjadi bermuatan karena proses gesekan (gosokan). Gesekan
atau gosokan antara dua materi ini akan membuat electron dari atom materi yang satu berpindah
ke atom materi yang lain, sehingga kedua materi menjadi bermuatan. Materi akan menjadi
bermuatan positif jika melepaskan elektronnya, , sebaliknya jika materi tidak melepaskan
elektronnya maka materi tersebut akan bermuatan negatif. Jadi, perpindahan elektron pada
peristiwa listrik statis terjadi karena proses gesekan atau gosokan.
Setelah materi menjadi bermuatan listrik maka terjadilah peristiwa listrik statis, seperti penggaris
plastik bermuatan menarik serpihan kertas. Penggaris plastik yang awalnya tidak bermuatan atau
netral digosok-gosok dengan kain wol, elektron-elektron yang ada pada kain wol akan berpindah
ke penggaris plastik tersebut. Akibatnya, penggaris plastik disebut sebagai benda yang
bermuatan listrik negatif.
Ketika penggaris tersebut didekatkan ke sobekan kertas, sobekan kertas akan tertarik oleh
penggaris. Hal tersebut menunjukkan bahwa benda yang bermuatan listrik negatif dapat menarik
benda-benda ringan di sekitarnya yang bermuatan listrik positif.

2.4              Medan Listrik dan Hukum Gauss


Medan merupakan suatu fungsi kontinu dari posisi dalam ruang atau suatu besaran yang
mempunyai harga pada tiap titik dalam ruang.
Medan Listrik merupakan daerah atau ruang di sekitar benda yang bermuatan listrik dimana,
jika sebuah benda bermuatan lainnya diletakkan pada daerah itu masih mengalami gaya
elektrostatis (disebut juga gaya coulomb). Gaya Coulomb di sekitar suatu muatan listrik akan
membentuk medan listrik. Dalam membahas medan listrik,  digunakan pengertian kuat medan.
Untuk medan gaya Coulomb, kuat medan listrik adalah vektor gaya Coulomb yang bekerja pada
satu satuan muatan yang kita letakkan pada suatu titik dalam medan gaya.
Arah medan listrik dari suatu benda bermuatan listrik dapat digambarkan menggunakan garis-
garis gaya listrik. Sebuah muatan positif memiliki garis gaya listrik dengan arah keluar dari
muatan tersebut. Adapun, sebuah muatan negatif memiliki garis gaya listrik dengan arah masuk
ke muatan tersebut. Besarnya kuat medan listrik dapat ditentukan dengan rumus:

Keterangan:
E = Kuat medan listrik (N/C)
F = Gaya Coulomb (N)
Q = Muatan listrik (C)
r  = jarak titik dari muatan listrik (m)

Medan listrik digambarkan dengan garis garis gaya listrik.

Gaya listrik memiliki beberapa sifat, yaitu:


a.    Garis gaya listrik berasal dari muatan listrik dan menuju muatan negatif
b.    Garis gaya listrik tidak pernah berpotongan
c.    Semakin rapat garis gaya listrik, semakin kuat medan listriknya

Hukum Gauss menyatakan: jumlah seluruh garis medan listrik yang menembus suatu permukaan
tertutup sebanding dengan jumlah muatan listrik yang dilingkupi oleh permukaan tertutup itu.
Secara matematis hukum Gauss ditulis dengan persamaan berikut:
Keterangan:
Φ = Fluks Listrik (Weber)
q = Muatan Listrik (Coloumb)
ɛ0 = Permitivitas ruang hampa = 8,85 x 10-12 c2 N2 m2
2.5              Peranan Listrik Statis dalam Kehidupan Sehari-hari
Gejala listrik statis dimanfaatkan dalam aplikasi sebagai berikut.
1.    Penangkal Petir
Sebelum terdengar petir tentu kita lihat kilat. Kilat adalah cahaya yang timbul karena gerak
elektron yang bergesekan dengan udara. Akibatnya, udara yang dilalui kilat terbelah dan memuai
dengan cepat sehingga dapat menghasilkan suara yang menggelegar, yang disebut petir. Cara
kerja penangkal petir adalah sebagai berikut:
a.   Jika di sekitar penangkal penangkal petir terdapat awan bermuatan negative, batang logam
penangkal petir mengalami induksi sehingga bermuatan positif (muatan hasil induksi berlawanan
dengan muatan benda yang menginduksi).
b.   Jika petir menyambar batang logam, muatan negative petir berpindah ke batang
      logam dan diteruskan kebumi melalui kabel penangkal petir.
c.   Bersamaan itu, muatan positif logam meloncat keawan petir sehingga menjadi
      netral.
2.    Generator Van de Graff

Generator Van de Graff menggunakan prinsip listrik statis yang mampu menghasilkan tegangan
sangat tinggi, yakni sekitar 20.000.000 volt, dengan gesekan yang ditimbulkan karet dapat
menggerakkan generator.
3. Cat semprot
Agar mobil dapat dicat dengan rata, maka badan mobil diberi muatan listrik yang berbeda
dengan muatan listrik pada cat. Dengan demikian cat dapat menempel kuat dan merata pada
mobil.
4. Alat penggumpal asap
Untuk menanggulangi polusi udara dari cerobong asap pabrik, seorang ahli kimia Amerika yang
bernamaFrederick Gardner Cottrel membuat alat penggumpal asap yang terdiri dari dua logam
yang memiliki muatan yang berlawanan sehingga partikel-partikel asap terinduksi dan terjadi
gaya tarik menarik antara partikel sehingga massa partikel bertambah besar dan membentuk
gumpalan hitam yang mudah dibersihkan.
5. Mesin fotokopi
Mesin fotokopi pertama yang dipasarkan adalah Xerox Corporation pada tahun 1959 dengan
memanfaatkan prinsip muatan induksi serta gaya Coulomb. Bagian utama mesin fotokopi adalah
pelat foto konduktif yang dalam keadaan gelap tidak menghantar listrik. Pelat baru aktif jika
dikenai cahaya.
BAB III
PENUTUP

3.1              KESIMPULAN
Dari makalah pembahasan listrik statis dapat ditarik kesimpulan, yaitu:
a.         Listrik adalah suatu kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron dan
proton yang mengalir melalui penghantar dalam sebuah rangkaian yang menyebabkan penarikan
dan penolakan gaya.
b.         Benda yang mempunyai jumlah muatan negatif sama dengan jumlah muatan positifnya
disebut benda netral. Jika dua benda bermuatan listrik didekatkan maka akan terjadi interaksi
yaitu muatan listrik yang sejenis maka benda akan saling tolak menolak, sedangkan muatan
listrik yang tidak sejenis maka benda akan saling tarik menarik.
c.         Suatu alat yang digunakan untuk mengetahui keberadaan muatan listrik pada suatu
benda yaitu elektroskop.

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah
ini.
3.2              SARAN
            Sehubungan dengan bahasan makalah ini, kami mengharapkan kritik dan saran para
pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnan makalah ini dan penulisan makalah di
kesempatan-kesempatan berikutnya. Kepada rekan-rekan mahasiswa agar lebih meningkatkan,
menggali dan mengkaji lebih dalam tentang bagaimana listrik statis.
DAFTAR PUSTAKA

Sucipto, Erwin. 1988. Fisika (Jilid 2). Jakarta Pusat:Erlangga.


Fahamsyah, Sandy. 2015. Buku Pintar Fisika SMA/MA. Jakarta:Tim Redaksi Bintang Wahyu
Kamaludin, Agus. 2014. Cara Cespleng Pintar Fisika SMP Kelas 7,8,9. Yogyakarta:Andi
Barus, PK. 1997. Fisika 2 Untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Kelas 2. Jakarta:Balai
Pustaka
Kertiasih, Ni Ketut. "Pengembangan CD Interaktif Listrik Statis dan Listrik Dinamis Sebagai
Media Dalam Proses Pembelajaran di Sekolah." APTEKINDO 6.1 (2012).

Anda mungkin juga menyukai