MENGHASILKAN BIOGAS
Penjelasan Biogas
Biogas adalah campuran gas yang dihasilkan oleh bakteri metanogen yang terjadi
pada material yang dapat terurai secara alami dalam kondisi anaerob
Kita akan membahas ulang bagaimana sistem kerja dari biogas dan komponen-
komponen didalammnya. Analogikan semua proses biogas seperti blok diagram
berikut:
Kemudian pembahasan dibagi menjadi 2, yaitu Input & Output, dan Proses:
Output biogas dapat dimanfaatkan untuk berbagai aplikasi. Inti dari output biogas
adalah Gas Metana, dan ampas kotoran. Gas metana ini dapat digunakan untuk
generator, kompor biogas, penerangan, bahan bakar mesin bermotor dan lain-lain.
Di KP4 UGM sendiri gas metana sudah dimanfaatkan untuk gen-set, petromaks,
kompor biogas, pompa air, dan motor dan mobil bertenaga biogas. Sedangkan
ampas kotoran sapi digunakan untuk pupuk ditanaman sekitarnya.
Gas metana yang dihasilkan ditampung dalam kontong-kantong plastik yang besar
seperti gambar dibawah:
Bakteri methanogen secara alami dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti air
bersih, endapan, air laut, sapi, kambing, lumpur atau TPA.
PRINSIP KERJA
2. Campuran kotoran dan air (yang bercampur dalam inlet atau tangki
pencampur) mengalir melalui saluran pipa menuju kubah.
Dalam pembuatan biodigester pun ada faktor-faktor yang harus diperhatikan agar
proses penguraian terjadi secara optimal, faktor-faktor tersebut adalah:
-Lingkungan Abiotis
Biodigester harus dijaga dalalm keaadaan yang tidak terjadi kontak langsung
dengan oksigen, karena jika terjadi kontak langsung dengan oksigen dapat
menyebabkan penurunan produksi gas metana. Oleh karena itu biogas tidak boleh
bocor
-Suhu
Biogas ditanam dalam tanah mempunyai tujuan yaitu agar temperatur di dalam
biogas tidak mudah berubah, karena jika temperatur berubah-ubah maka akan
mempengaruhi penguraian limbah organik yang dilakukan bakteri. secara umum
ada 3 temperatu yang disenagi oleh bakteri:
1. Priscophilic (4-20 C), untuk negara beriklim subtropis atau dingin
2. Mesophilic (20-40 C)
3. Thermophilic (40-60 C), untuk mendigesti material, bukan untuk
menghasilkan biogas
Untuk Indonesia yangg beriklim tropis digunakan unheated digester untuk kondisi
temperatue tanah 20-30 C
-ph
Bakteri berkembang dengan baik pada kondisi yang agak asam yaitu dengan pH
antara 6,6-7,0 dan tidak dibawah 6,2
-Rasio C/N Bahan Isian
Syarat ideal proses pembentukan biogas adalah rasio C/N = 25-30. karena itu
penambahan bahan yang mengandung karbon (C) seperti jerami, atau N seperti
ure diperluukan agar rasio C/N mencapai 20-30
-Kadar Bahan Kering
Setiap bakteri memilikinilai kapasitas kebutuhan air tersendiri. ketika
kapasitasnya tepat maka aktifitas bakteri didalam biodigester akan optimal.
Proses pembentukan biogas akan optimal jika konsentrasi bahan kering terhadap
air adalah 0,26 Kg/L
-Pengadukan
Pengadukan dilakukan untuk mencegah terjadinya benda-benda yang mengapung
pada permukaan cairan. Pengadukan juga bertujuan agar kondisi temperatur
dalam biodigester seragam
-Zat Racun
beberapa zat beracun yang dapat menggangu kinerja biodigester antara lain
adanya air sabun, detergen, dan creolin
Sumber: kamase.org
c) Pengolahan Output
- Pemurnian Gas Metana
output dari biogas yang dipakai adalah gas metana, namun gas yang dihasilkan
biogas tidak murni metana, ada kandungan gas lain seperti karbon dioksida,
nitrogen, hidrogen dan lain-lain. Pada limbah sapi sendiri menghasilkan metana,
karbon dioksida, nitrogen, oksigen, hidrogen sulfida, dan propena. gas-gas selain
metana ini lah yang tidak diinginkan di dalam biogas karena dapat mengurangi
nilai kalori sehingga efisiensi biogas berkurang. Kadar gas metana yang
dihasilkan biogas antara 40%-60%. Namun UGM telah melakukan penelitian
untuk pemurnian biogas ini, keunggulan dari pemurnian ini yaitu kadar gas
metana yang dihasilkan mencapai 80%-85%, sebuah angka yang cukup tinggi
dibandingkan sebelumnya, kita patut berbangga UGM dan Indonesia mempunyai
peneliti-peneliti yang hebat.
gama kompresing
purification kit
sumber: 13P_CahyonoA_Management of methane.pdf
- Gama Kompresing
Agar gas metana yang dihasilkan dari proses pemurnian dapat digunakan secara
fleksibel dan dapat didistribusikan dengan mudah maka gas tersebut dapat
disimpan dalam tabung dengan menggunakan alat kompresor, sehingga biogas
yang dihasilkan tidak lagi ditampung pada kantong-kantong plastik. Alat
kompresor yang diciptakan UGM ini adalah Gama Kompresing.
- Pengemasan Gas Metana
Seperti yang telah dijelaskan diatas, biogas yang dihasilkan di KP4 ini masih
disimpan dalam kantong-kantong plastik. Hal ini tentu menyulitkan pemakai jika
ingin membawa biogas kemana-mana (tidak fleksibel). Maka dalam
pengembangan nya, biogas yang dihasilkan UGM telah dapat dimasukkan
kedalam tabung gas elpiji 3Kg dan 12Kg. Selanjutnya tabung gas tersebut dapat
digunakan tabung gas biasa. Teknologi penegmasan biogas dalam tabung ini
tentunya melewati beberapa proses yaitu pemurnian kemudian dikompres ke
dalam tabung
- Pemanfaatan Ampas
Ampas kotoran yang sudah melewati biodigester akan keluar dengan sendirinya.
Ampas ini ternyata masih ada gunanya juga yaitu untuk pupuk tanaman
sekitarnya. di KP4 ampas biogas juga sudah digunakan untuk pupuk tanaman
disekitarnya
Permasalahan Biogas
Permasalahan yang paling sering terjadi pada reaktor biogas yaitu bocor. Hal ini
terjadi karena biodigester tidak terisi penuh sehingga volume limbah organik tidak
menutupi pipa outlet tempat ampas keluar, jadi seharusnya biodigester terisi
penuh sampai menutupi pipa outlet. Faktor penyebab kebocoran lainnya adalah
sambungan pipa dan kontruksi dinding biodigester sendiri.
kekurangan yang juga terdapat di biodigester KP4 adalah tidak adanya indikator
tekanan gas yang ada dalam biodigester. kekurangan lainnya adalah pada
pengolahan input biogas masih manual atau menggunakan tenaga manusia,
padahal dalam pengolahan inputnya dapat menggunkan suatu mesin yang
berfungsi seperti blender.
2. Sisa limbah yang dikeluarkan dari biodigester dapat dijadikan pupuk sehingga
tidak mencemari lingkungan.
4. Mengurangi penggunaan bahan bakar lain (minyak tanah, kayu, dsb) oleh rumah
tangga atau komunitas.
7. KEKURANGAN :