Kel. 12 Perilaku Organisasi
Kel. 12 Perilaku Organisasi
Kelas : 5 A02
2. Penulis
David A. Foote dan Thomas Li-Ping Tang (Departemen Manajemen dan
Pemasaran, Jennings A. Jones College of Business, Middle Tennessee State University,
Murfreesboro, Tennessee, USA)
3. Kajian teori
a. Job satisfaction (kepuasan kerja) variabel X
Menurut Robbins & Judge (2008:40) mendefinisikan kepuasan kerja sebagai
suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari
evaluasi karakteristiknya. Hoppeck (dalam As’ad, 1978) menegaskan bahwa
kepuasan kerja merupakan penilaian dari pekerja bahwa seberapa jauh pekerjaannya
secara keseluruhan memuaskan kebutuhannya. Locke (dalam Statt, 1994)
berpendapat bahwa kepuasan kerja adalah pernyataan emosi positif yang
menyenangkan sebagai hasil dari penilaian seseorang terhadap pekerjaannya atau
pengalamannya dalam bekerja. Sedangkan Luthans (dalam Yashinta 2010:22)
mengemukakan bahwa kepuasan kerja adalah ungkapan kepuasan karyawan tentang
bagaimana pekerjaan mereka dapat memberikan manfaat bagi organisasi, yang berarti
bahwa apa yang diperoleh dalam bekerja sudah memenuhi apa yang dianggap penting.
Jadi berdasarkan definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kepuasan kerja
merupakan suatu sikap dari individu atau karyawan yang menggambarkan sikap
positif atau negatif dari pencapaian atau achievement dalam pekerjaannya. Dimana
seorang karyawan akan merasa puas jika apa yang mereka butuhkan dan inginkan
telah tercapai.
4. Hipotesis
Komitmen Tim
Job OCB
Satisfaction
H1. Kepuasan kerja anggota tim mandiri akan secara signifikan terkait dengan
perilaku warga organisasi (OCB).
H2. Komitmen tim dalam tim mandiri akan berhubungan positif dengan perilaku
warga organisasi (OCB).
H3. Hubungan positif antara kepuasan kerja dan OCB dalam tim mandiri akan
dimoderasi oleh komitmen tim, sehingga hubungan tersebut akan semakin kuat ketika
komitmen tim tinggi.
5. Metodologi penelitian
Kuesioner survei diberikan kepada karyawan penuh waktu dari tiga pabrik yang
berbeda secara geografis. Dari 368 total personel yang terlibat dalam tim tersebut, 242
berpartisipasi dalam penelitian. Setelah menguji sifat psikometri timbangan dengan
cermat, regresi berganda hierarkis digunakan untuk menguji hipotesis.
6. Hasil penelitian
Hasil menunjukkan bahwa komitmen tim memoderasi hubungan antara kepuasan
kerja dan perilaku kewargaan organisasional (OCB) untuk anggota tim kerja mandiri.
Hipotesis 1 terbukti signifikan dan didukung oleh penelitian sebelumnya yang
menunjukkan hubungan antara kepuasan kerja dan perilaku kewarganegaraan organisasi
dalam lingkungan tim diperlukan untuk pengembangan model kami (Baron dan Kenny,
1986). Hipotesis 2 terbukti memiliki hubungan yang positif dan didukung oleh studi
sebelumnya yang menunjukkan bahwa anggota tim lebih mungkin mengembangkan
hubungan pribadi yang kuat daripada anggota non-tim, yang kemudian dapat
mengarahkan anggota tim tersebut untuk terlibat lebih banyak. kegiatan yang mendukung
secara sosial. Hipotesis 3 yang menjadi hipotesis pertama dalam penelitian ini terbukti
bahwa karyawan dengan kepuasan kerja yang lebih tinggi yang juga memiliki tingkat
komitmen yang tinggi akan menunjukkan tingkat lebih tinggi pada OCB, dan didukung
oleh peneliti sebelumnya.
8. Penutup
Penelitian ini membuat kontribusi yang signifikan untuk pemahaman kita tentang
hubungan antara kepuasan kerja dan perilaku warga organisasi, Hubungan itu sudah lama
diketahui sifatnya. Namun demikian, belum didefinisikan dengan baik. Peneliti berharap
penelitian ini akan mendorong orang lain untuk melakukannya meneliti lebih lanjut
konstruksi komitmen tim dan dampaknya pada domain keseluruhan komitmen dalam
organisasi kerja.