Sosiologi hukum merupakan disiplin ilmu yang sudah sangat berkembang dewasa
Pada prinsipnya, sosiologi hukum ( sosiologi of Law ) merupakan derifatif atau cabang dari ilmu
sosiologi, bukan cabang dari ilmu hukum. Memang, ada study tentang hukum yang berkeanan
dengan masyarakat yang merupakan cabang dari ilmu hukum, tetapi tidak disebut sebagai
Disamping itu, ada kekhawatiran dari ahli sosiologi terhadap perkembangan sosiologi hukum
berbicara tentang nilai-nilai dimana nilai-nilai ini memang ingin dihindari oleh ilmu sosiologi
ilmu sosiologi oleh sosiologi hukum untuk membahas nilai-nilai. Sebagaimana diketahui, bahwa
pembahasan tentang nilai-nilai sama sekali bukan urusan ilmu sosiologi. Meskipun begitu,
aliran Berkeley, yang menyatakan bahwa mau tiak mau, suka tidak suka, sosiologi
hukum meruapakan juga derifatif dari ilmu hukum sehingga harus juga menelaah masalah-
Fungsi hukum dalam masyarakat sangat beraneka ragam, bergantung dari berbagai faktor dan
keadaan masyarakat.Disamping itu.fungsi hukum dalam masyarakat yang belum maju juga akan
Dalam setiap masyarakat, hukum lebih berfungsi untuk menjamin keamanan dalam masyarakat
dan jaminan pencapaian struktur sosial yang diharapkan oleh masyarakat.Namun dalam
masyarakat yang sudah maju, hukum menjadi lebih umum, abstrak dan lebih berjarak dengan
konteksnya
Adapun pengertian sosiologi hukum menurut para ahli, antara lain adalah sebagai berikut:
2. Donald Black, Sosiologi hukum menurut Donald adalah kajian yang membahas kaidah
khusus yang berlaku dan dibutuhkan, guna menegakkan ketertiban dalam kehidupan
masyarakat.
3. David N. Schiff, Menurut David, sosiologi hukum merupakan studi dalam sosiologi yang
yang secara analitis dan empiris menganalisis dan mempelajari hubungan timbal balik
hukum, hukum dan ekonomi, serta hukum dan sastra. Objek kajian sosiologi hukum mencakup
pergerakan historis hukum dan keadilan, serta konstruksi kontemporer yang tanpa henti,
2.Rumusan Masalah
3.Kerangka Teori
perundangundangan. Hukum tertulis telah menjadi tanda ciri dari hukum modern. Kehidupan
yang makin kompleks, bidang-bidang yang makin beraneka ragam, serta perkembangan
masyarakat dunia yang makin menjadi suatu masyarakat yang tersusun secara organisatoris
(organized society), hubungan antar manusia yang makin kompleks pula, memang tidak bisa lagi
mengandalkan pada pengaturan tradisi, kebiasaan, kepercayaan atau budaya ingatan. Kelebihan
hukum tertulis dibanding hukum tidak tertulis dalam melayani kehidupan modern sebagaimana
2 . Ilmu Hukum. Citra Aditya Bakti. Setiap orang, kecuali yang tidak bisa
3. Pengetahuan orang mengenai hukum senantiasa bisa dicocokkan kembali dengan yang telah
Dalam bidang-bidang hukum, terdapat sosiologi hukum yang menjadi dasar filosofi dari
penelitian ini. Sosiologi hukum adalah ilmu yang mempelajari fenomenal hukum dari sisinya
yang demikian itu. Berikut ini disampaikan beberapa karakteristik studi hukum secara sosiologi
1.Sosiologi hukum bertujuan untuk memberikan penjelasan terhadap praktek hukum. Apabila
maka ia juga mempelajari bagaimana praktek yang terjadi dalam masing-masing bidang kegiatan
hukum tersebut. Tujuannya untuk memberikan penjelasan ini memang agak asing
kedengarannya bagi studi hukum “tradisional” yaitu yang bersifat preskrptif, yang hanya berkisar
2.Sosiologi hukum senantiasa menguji kesahihan empiris dari suatu peraturan atau pernyataan
hukum. Pernyataan yang bersifat khas disini adalah “bagaimana 3 Ibid hal 326 12 kenyataannya
peraturan itu?”, “apakah kenyataan memang seperti tertera pada bunyi peraturan?”. Perbedaan
yang besar antara pendekatan tradisional yang normative dan pendekatan sosiologis adalah
bahwa yang pertama menerima saja apa yang tertera pada peraturan hukum sedangkan yang
3.Sosiologi hukum tidak melakukan penilaian terhadap hukum. Tingkah laku yang menaati
hukum dan yang menyimpang dari hukum sama-sama merupakan objek pengamatan yang
setaraf. Ia tidak menilai yang satu lebih dari yang lain.perhatian utamanya hanyalah memberukan
penjelasan terhadap objek yang dipelajarinya. Pendekatan yang demikian itu sering
4.Pembahasan
Prinsip dasar Sosiologi hukum menurut Emile Durkheim adalah sebagai fenomena sosial yang
terjadi pada masyarakat dan hukum simbol merupakan wujud yang paling nyata ( Visible
Symbol ) dari masyarakat. Dia mengkaji hukum secara sosiligis, lebih-lebih dalam bidang ilmu
Bahkan dari ajaran dan methodologi yang digunkannya telah banyak meninggalkan perdebatan
dikalangan ahli dalam berbagai ilmu hukum, misalnya perdebatan dalam ilmu antropologi
tentang hukum primitif atau perdebatan dalam ilmu kriminologi tentang hakikat dari kejahatan.
ilmu-ilmu sosial pada saat itu dilatar belakangi oleh semangat untuk menelaah masyarakat secara
logik, scientafic dan methodologis. Akan tetapi perkembangan selanjutnya dari ilmu-ilmu sosial
Sosiologi hukum menurut Max Weber, tidak berurusan dengan karekteristik internal dari suatu
ketertiban hukum, tetapi sosiologi hukum berkepentingan dengan analisis tentang hubungan
antara sistim hukum dan sistim sosial lainnya. Dihubungkan dengan konsepnya tentang dominasi
hukum, maka hukum bukan hanya merupakan bentuk khusus dari ketertiban politik, melainkan
juga merupakan suatu ketertiban sentral yang bersifat mengatur secara independen.
Perkembangan sosiologi hukum ( Law Sociology ) suatu disiplin ilmu yang relatif muda, maka
sosiologi hukum. Wignyosoebroto berpendapat bahwa sosiologi hukum adalah salah satu cabang
kajian sosiologi yang termasuk pada keluarga ilmu pengetahuan sosial, cabang kajian tentang
kehidupan bermasyarakat manusia pada umumnya, yang memberikan perhatian kepada upaya-
mempunyai kekhususan yang berbeda dengan kajian pada cabang-cabang sosiologi yang lain.
Sosiologi hukum berfokus pada masalah otoritas dan kontrol yang mungkin kehidupan kolektif
manusia itu selalu berada dalam keadaan yang relatif tertib berketeraturan.Kekuatan kontrol dan
otoritas pemerintah sebagai pengembangan kekuasaan negara yang mendasari kontrol itulah
Sosiologi adalah Ilmu pengetahuan yang membahas dan mempelajari kehidupan manusia
dalam masyarakat.
Objek kajian sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan antarmanusia
Jadi pada dasarnya sosiologi mempelajari masyarakat dan perilaku sosial manusia dengan
Hakikat Sosiologi
1. PengetahuanKesan yang timbul dalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca
inderanya.
Tidak semua pengetahuan merupakan suaru ilmu.Hanya pengetahuan yang tersusun secara
sistematis saja yang bisa dikatakan sebagai ilmu pengetahuan.Sistematika berarti urut-urutan
3. Menggunakan pemikiran
Proses cara berfifikr dengan menggunakan otak. Pengetahuan yang dipikirkan tersebut diperoleh
melalui kenyataan (fakta) dengan melihat dan mendengar sendiri, serta melalui alat-alat
komunikasi lainnya.Pengetahuan tersebut diterima dengan panca indera untuk kemudian diterima
Pada tahap ini ilmu pengetahuan harus dapat dikemukakan dan diketahui umum sehingga dapat
diperiksa serta ditelaah oleh umum yang mungkin berbeda paham dengan ilmu pengetahuan
yang dikemukakan.
5. Sosiologi Hukum
Mempelajari kaitan antara gejala kemasyarakatan dan hukum. Materi yang dipelajari :
6. Sosiologi Keluargaan
Membahas kegiatan atau interaksi gejala kemasyarakatan dengan keluarga. Materi yang dibahas :
Sosiologi adalah Ilmu pengetahuan yang membahas dan mempelajari kehidupan manusia dalam
masyarakat.
Objek kajian sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan antarmanusia
Jadi pada dasarnya sosiologi mempelajari masyarakat dan perilaku sosial manusia dengan
Hukum sebagai sarana perubahan sosial yang dalam hubungannya dengan sektor hukum
merupakan salah satu kajian penting dari disiplin sosiologi hukum. Hubungan antara perubahan
sosial dan sektor hukum tersebut merupakan hubungan interaksi, dalam arti terdapat pengaruh
perubahan sosial terhadap sektor hukum sementara dipihak lain perubahan hukum juga
berpengaruh terhadap suatu perubahan sosial. Perubahan kekuasaan yang dapat mempengaruhi
perubahan sosial sejalan dengan salahsatu fungsi hukum, yakni hukum sebagai sarana perubahan
Fungsi hukum dalam masyarakat sangat beraneka ragam, bergantung pada berbagai faktor dan
keadaan masyarakat. Disamping itu, fungsi hukum dalam masyarakat yang belum maju juga
akan berbeda dengan yang terdapat dalam masyarakat maju. Dalam setiap masyarakat hukum
lebih berfungsi untuk menjamin keamanan dalam masyarakat dan jaminan pencapaian struktur
sosial yang diharapkan oleh masyarakat.Namun, dalam masyarakat yang sudah maju hukum,
hukum menjadi lebih umum, abstrak, dan lebih berjarak dengan konteksnya.
Secara umum dapat dikatakan bahwa ada beberapa fungsi hukum dalam masyarakat.Yaitu ;
1. Fungsi Menfasilitasi
Dalam hal ini termasuk menfasilitasi antara pihak-pihak tertentu sehinggga tercapai suatu
ketertiban.
2. Fungsi Represif
Dalam hal ini termasuk penggunaan hukum sebagai alat bagi elite penguasa untuk mencapai
tujuan-tujuannya.
3. Fungsi Ideologis
4. Fungsi Reflektif
Dalam hal ini hukum merefleksi keinginan bersama dalam masyarakat sehingga mestinya hukum
bersifat netral.
Menurut Podgorecki, bahwa fungsi hukum dalam masyarakat adalah sebagai berikut :
1. Fungsi Integrasi
masyarakat.
2. Fungsi Petrifikasi
Yakni bagaimana hukum melakukan seleksi dari pola-pola perilaku manusia agar dapat
3. Fungsi Reduksi
masyarakat yang kompleks sehingga sesuai dengan kebutuhan masyarakat.Dalam hal ini,
4. Fungsi Memotivasi
Yakni hukum mengatur agar manusia dapat memilih perilaku yang sesuai dengan nilai-
5. Fungsi Edukasi
Yakni hukum bukan saja menghukum dan memotivasi masyarakat, melainkan juga
Selanjutnya, menurut Podgorecki, fungsi hukum yang aktual harus dianalisis melalui
1. Hukum tertuis dapat ditafsirkan secara berbeda-beda, sesuai dengan sistem sosial dan
ekonomi masyarakat.
2. Hukum tertuis ditafsirkan secara berbeda-beda oleh berbagai sub kultur dalam
Dosen, advokat, polisi, hakim, artis, tentara, orang bisnis, birokrat dan sebagainya.
3. Hukum tertulis dapat ditafsrkan secara berbeda-beda oleh berbagai personalitas dalam
dan psikososial. Misalnya golongan tua lebih menghormati hukum daripada golongan
muda. Masyarakat tahun 1960-an akan lebih sensitif terhadap hak dan kebebasan dari
pekerja.
4. Faktor prosedur formal dan framework yang bersifat semantik lebih menentukan
5. Bahkan jika sistem-sistem sosial bergerak secara seimbang dan harmonis, tidak berarti
Dalam suatu sistem bahwa antara hukum, kekuasaan dan politik sangat erat kaitannya
serta studi tentang hubungan antara komponen hukum, kekuasaan dan politik juga
sosial.Dalam hal ini, hukum hanyalah berfungsi sebagai ratifikasi dan legitimasi saja
sehingga dalam kasus seperti ini bukan hukum yang mengubah masyarakat, melainkan
2. Kebutuhan dadakan dari masyarakat karena adanya keadaan khusus atau keadaan
darurat khususnya dalam hubungan distribusi sumber daya atau dalam hubugan dengan
3. Atas inisiatif dari kelompok kecil masyarakat yang dapat melihat jauh
ke depan yang kemudian sedikit demi sedikit mempengaruhi pamndangan dan cara hidup
masyarakat.
4. Ada ketidak adilan secara tekhnikal hkum yang meminta diubahnya hukum tersebut.
5. Ada ketidak konsistenan dalam tubuh hukum yang juga meminta perubhan terhadap
hukum tersebut.
Kemudian dalam suatu masyarakat terdapat aspek positif dan negatif dari suatu gaya
tirani dan totaliter. Sedangkan positifnya adalah bahwa gaya pemerintahan yang
dalam masyarakat. Perkembangan masyarakat seperti ini bisa kearah positif, tetapi bisa
Ada beberapa lapisan dari suatu realitas sosial. Lapisan dari realitas sosial tersebut antara
lain Lapisan dalam bentuk dasar-dasar geografis da demografis.
Fungsi hukum dalam masyarakat juga memberikan gambaran kepada kita bahwa
apabila fungsi hukum dalam masyarakat tidak berjalan sebagaimana yang seharusnya,
pemerintahan tidak lagi dibatasi oleh hukum. Pemerintahan tersebut akan menjadikan
memerinta dialah yang berkuasa, dan siapa yang berkuasa maka dialah undang-
undang.Contohnya jarang sekali seorang pejabat aktif masuk penjara, biasanya setelah
selesai dari jabatannya baru ditangkap. Menurut Hatta sebaiknya walaupun dia seorang
pejabat bila terbukti bersalah harus di turunkan dari jabatannya, kemudian di ganti orang
lain. Bila penggantinya terjadi lagi distorsi harus diganti lagi.Sebab generasi bangsa
banyak yang punya potensi tetapi tidak diberikan kesempatan oleh pemimpin
menjaga keseimbangan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara perlu ada tindakan nyata
5.Kesimpulan
1. Sosiologi hukum adalah disipli ilmu yang sudah berkembang dewasa ini bahkan
sosiologi hukum. Ilmu ini juga merupakan cabang dari ilmu sosiologi.Walaupun sebagian
berpendapat bahwa ilmu ini cabang dari ilmu hukum.
2. Fungsi hukum dalam masyarakat tergantung dari berbagai faktor dan keadaan
3. Secara umum fungsi hukum dalam masyarakat telah diuraikan beberapa pakar
diantaranya : hukum sebagai alat bagi elite penguasa untuk mencapai tujuannya. Hukum
juga bisa merefleksi keinginan bersama dalam masyarakat sehingga mestinya hukum bisa
bersifat netral. Sementara pakar lain mengatakan fungsi hukum dalam masyarakat
sebagai pengatur, distribusi sumber daya, penyelesaiana konflik serta ekspresi dari nilai
4. Fungsi hukum menurut masyarakat merupakan sarana perubahan sosial, dalam hal ini
hukum bisa saja hanya berfungsi sebagai alat ratifikasi dan legitimasi.
5. Perubahan hukum dalam masyarakat bisa terjadi secara evolusi terhadap norma-norma
dalam masyarakat, karena keadaan khusus atau keadaan darurat. Juga atas inisiatif dari
kelompok kecil masyarakat yang dapat melihat jauh kedepan yang kemudian sedikit demi
sedikit mempengaruhi pandangan dan cara hidup masyarakat. Perubahan juga bisa terjadi
bila ada ketidak adilan secara tekhnikal hukum yang meminta diubahnya hukum tersebut.