Islam masuk ke Indonesia lengkap dengan kebudayanya. Karena Islam lahir dan berkembang
dari negeri Arab, maka Islam yang masuk ke Indonesia tidak terlepas dari budaya Arabnya.
Agama islam masuk ke Indonesia dibawah oleh para pedagang. Dalam perkembangan dakwah
Islam di Indonesia para penyiar agama Mendakwahkan ajaran Islam melalui bahasa budaya,
sebagaimana dilakukan oleh para wali di tanah Jawa, karena kehebatan para wali Allah dalam
mengemas ajaran Islam Dengan bahasa budaya setempat. Sehingga masyarakat tidak sadar
bahwa nilai-nilai Islam telah masuk dan menjadi tradisi dalam kehidupan sehari hari mereka.
Banyak tradisi masyarakat indonesia yang bernuansa islami, biasanya tradisi tersebut
dilaksanakan untuk memperingati hari besar umat islam, seperti misalnya perayaan sekaten yang
diselenggarakan untuk menyambut maulid nabi, ada juga perayaan yang dimaksudkan untuk
memperingati perjuangan penyebaran ajaran islam seperti perayaan tabuik di Pariaman
(Sumatera Barat) yang diselenggarakan pada tanggal 10 muharam. Berikut peninggalan
kebudayaan islam di Indonesia :
a. Kaligrafi
Kaligrafi adalah salah satu karya kesenian Islam yang paling penting. Kaligrafi Islam yang
muncul di dunia Arab merupakan perkembangan seni menulis indah dalam huruf Arab yang
disebut khat. Seni kaligrafi yang bernafaskan Islam merupakan rangkaian dari ayat-ayat suci Al-
qur’an. Tulisan tersebut dirangkai sedemikian rupa sehingga membentuk gambar, misalnya
binatang, daun-daunan, bunga atau sulur, tokoh wayang dan sebagainya. Contoh kaligrafi antara
lain yaitu kaligrafi pada batu nisan, kaligrafi bentuk wayang dari Cirebon dan kaligrafi bentuk
hiasan.
b. Kraton
Kraton atau istana dan terkadang juga disebut puri, merupakan badari kota atau pusat kota dalam
pembangunan. Kraton berfungsi sebagai pusat pemerintahan dan sebagai tempat tinggal raja
beserta keluarganya. Pada zaman kekuasaan Islam, didirikan cukup banyak kraton sesuai dengan
perkembangan kerajaan Islam. Beberapa contoh kraton yaitu kraton Cirebon (didirikan oleh
Fatahillah atau Syarif Hidayatullah tahun 1636), Istana Raja Gowa (Sulawesi Selatan), Istana
Kraton Surakarta, Kraton Yogyakarta, dan Istana Mangkunegaran.
c. Bentuk Masjid
Sejak masuk dan berkembangnya agama Islam di Indonesia banyak mesjid didirikan dan
termasuk mesjid kuno, di antaranya mesjid Demak, mesjid Kudus, mesjid Banten, mesjid
Cirebon, mesjid Ternate, mesjid Angke, dan sebagainya.
d. Seni Pahat
Seni pahat seiring dengan kaligrafi. Seni pahat atau seni ukir berasal dari Jepara, kota awal
berkembangnya agama Islam di Jawa yang sangat terkenal. Di dinding depan mesjid Mantingan
(Jepara) terdapat seni pahat yang sepintas lalu merupakan pahatan tanaman yang dalam bahasa
seninya disebut gaya arabesk, tetapi jika diteliiti dengan saksama di dalamnya terdapat pahatan
kera. Di Cirebon malahan ada pahatan harimau. Dengan demikian, dapat dimengerti bahwa seni
pahat di kedua daerah tersebut (Jepara dan Cirebon), merupakan akulturasi antara budaya Hindu
dengan budaya Islam.
e. Seni Pertunjukan
Di antara seni pertunjukan yang merupakan seni Islam adalah seni suara dan seni tari. Seni suara
merupakan seni pertunjukan yang berisi salawat Nabi dengan iringan rebana. Dalam
pergelarannya para peserta terdiri atas kaum pria duduk di lantai dengan membawakan lagu-lagu
berisi pujian untuk Nabi Muhammad Saw. yang dibawakan secara lunak, namun iringan
rebananya terasa dominan. Peserta mengenakan pakaian model Indonesia yang sejalan dengan
ajaran Islam, seperti peci, baju tutup, dan sarung.
Akan tetapi kebudayaan Islam di Indonesia saat ini sangat kurang. Dengan maraknya
kebudayaan Barat saat ini yang cenderung merusak moralitas umat, Kebudayaan Islam
sesungguhnya bukan tidak mampu membendung arus kebudayaan Barat tapi kebudayaan lebih
pesat mempengaruhi generasi muda. Kebudayaan Islam dari dulu hingga kini sudah mempunyai
peran yang cukup besar di Indonesia. Adanya pesantren yang mengajarkan keluhuran moral
merupakan sebagian dari contoh kebudayaan Islam yang terus bertahan. Lewat pengajaran ilmu
agama di pesantren, telah mampu berfungsi sebagai benteng moralitas. Kebudayaan yang
ditampilkan pesantren ini sesungguhnya tidak dapat dianggap remeh,apalagi dikatakan
dengannol besar.