Anda di halaman 1dari 13

AGUS SUPRIANTO & NURUL PRIYANTARI

 Efek Doppler klasik untuk gelombang bunyi adalah perubahan frekuensi


gelombang bunyi akibat gerak dari sumber bunyi dan pendengar. Gelombang
bunyi adalah gelombang mekanik yang memerlukan medium dalam
perambatannya. Dengan demikian efek Doppler klasik mengacu pada gerak dari
sumber bunyi dan gerak dari pendengar, masing-masing relative terhadap
medium dari perambatan gelombang (udara). Formula dari efek Doppler klasik
lazim dinyatakan oleh persamaan berikut:
1
(1)
1

 Dengan adalah frekuensi gelombang bunyi yang ditangkap oleh pendengar ,


adalah frekuensi sumber gelombang bunyi, adalah laju gelombang di
dalam medium, adalah laju pendengar dan adalah laju sumber bunyi. Tanda
positif pada pembilang berlaku bila pendengar bergerak mendekati sumber,
sedangkan tanda minus pada penyebut berlaku bila sumber mendekati
pendengar.
 Aplikasi efek Doppler klasik untuk cahaya yang bergerak dengan laju , untuk
penerima yang diam 0 dan sumber yang bergerak mendekati atau
menjauhi penerima adalah:
1
(2)
1

atau dalam parameter Panjang gelombang adalah,

1 (3)

Terdapat dua hal penting berkaitan dengan prediksi teori klasik untuk efek Doppler
cahaya ini:
 Pergeseran Panjang gelombang untuk sebuah sumber yang bergerak mendekati
penerima bernilai sama (hanya tandanya saja yang saling berlawanan) dengan
pergeseran Panjang gelombang untuk sumber yang bergerak menjauhi penerima.
 Tidak ada pergeseran Panjang gelombang untuk sebuah sumber yang bergerak
secara trasversal (tegak lurus terhadap penghubung antara sumber dan penerima).
 Berbeda dengan efek Doppler klasik, efek Doppler relativistic
berkaitan dengan fakta cahaya sebagai gelombang elektromagnetik
yang tidak memerlukan medium untuk perambatannya.
 Dengan demikian, efek Doppler relativistic adalah perubahan
frekuensi (atau Panjang gelombang) dari cahaya yang disebabkan
oleh gerak relative antara sumber dan penerima ketika
memperhitungkan efek-efek yang berkaitan dengan teori relativitas
khusus.
 Efek tersebut diperkenalkan oleh Christian Johann Doppler (1803-
1853) dalam rangka mempelajari pergeseran frekuensi atau Panjang
gelombang cahaya yang diemisikan oleh atom-atom yang bergerak
pada benda-benda astronomi.
 Terdapat dua macam efek Doppler relativistic, yaitu efek Doppler transversal yang
berkaitan dengan sumber cahaya (s) yang bergerak tegak lurus terhadap garis
penghubung antara sumber cahaya dan penerima (p) atau sebaliknya (Gambar
1.(a)),
 dan efek Doppler longitudinal berkaitan dengan gerak sumber cahaya sepanjang
garis penghubung antara sumber dan penerima atau sebaliknya (Gambar 1.(b)).

u
c u
c

Penerima Sumber Penerima Sumber

(a) (b)

Gambar 1. Ilustrasi efek Doppler relativistic: (a) transversal, dan (b) longitudinal.
 Misalkan sebuah sumber cahaya bergerak dengan laju v tegak lurus terhadap arah
penerima. Jika frekuensi dari sumber cahaya adalah 0 diukur dalam kerangka
acuan yang bergerak bersama cahaya, maka frekuensi cahaya yang diterima oleh
penerima adalah f.
 Frekuensi sumber cahaya berkaitan dengan periodenya menurut 0 1 .
0

 Misalkan di dalam kerangka sumber tersebut cahaya diemisikan sepanjang


interval waktu ∆ 0 0, dengan adalah jumlah puncak gelombang yang
dihasilkan.
 Di dalam kerangka referensi penerima proses emisi berlangsung pada interval
waktu yang lebih panjang, yaitu ∆ , yang diberikan oleh rumusan dilasi waktu:

∆ ∆ (4)
 Misalkan jarak antara sumber cahaya dan penerima cukup besar sehingga
perubahannya ketika proses emisi berlangsung dapat diabaikan, maka sinyal
diterima sepanjang interval waktu yang sama, ∆ ∆ .
 Karena jumlah puncak gelombang tetap, maka periode cahaya yang diterima oleh
penerima adalah:

(5)

Dengan kata lain, frekuensi dari sinyal yang diterima adalah:

1 1
atau, 1 (6)

Dengan demikian, jelas bahwa efek Doppler transversal sepenuhnya disebabkan oleh efek
dilasi waktu dan bersifat murni akibat dari efek relativistic (tidak muncul pada prediksi klasik).
 Misalkan diambil kasus sumber cahaya bergerak menjauhi penerima dengan laju
u sedemikian sehingga jarak antara cahaya dan penerima bertambah ketika
terjadi proses emisi cahaya.
 Dalam hal ini, waktu emisi diukur oleh kerangka penerima mengalami dilasi waktu
yang diberikan oleh rumusan:
∆ ∆

Selama waktu ∆ sumber cahaya bergerak menjauhi penerima dengan jarak:

∆ ∆

Hal ini menyebabkan peningkatan periode waktu dari sinyal yang diterima sebesar ∆ ⁄
sehingga total waktu dari sinyal yang diterima adalah:

∆ 1 ⁄
∆ ∆ ∆ 1 ∆ (7)
1 ⁄
Dengan demikian, periode waktu dari sinyal yang ditentukan oleh penerima adalah:

∆ ∆ 1 ⁄ 1 ⁄ (8)
1 ⁄ 1 ⁄

dan frekuensi yang diterima adalah:

1 ⁄ (9)
1 ⁄

Sebagai catatan, 0 jika 0 (sumber cahaya bergerak menjauhi penerima) dan


0 jika 0 (sumber cahaya mendekati penerima). Dalam parameter perubahan
panjang gelombang,

⁄!
(10)
" ⁄!
Selanjutnya ekspansi binomial dari suku di dalam
tanda akar dari persamaan (10) menghasilkan sumber
deret:
* kecepatan sumber
1
1 ⋯ (11)
4

Yang menunjukkan bahwa koreksi Panjang gelombang


2
relativistic bergantung pada factor 2. Generalisasi
dari efek Doppler relativistic ditunjukkan secara
geometri pada Gambar 2 dan dirangkum oleh rumusan Pengamat
berikut:
Gambar 2. Ilustrasi untuk geometri efek Doppler
(12) relativistic secara umum, dengan * adalah sudut antara
1 cos * kecepatan sumber cahaya dan lintasan cahaya yang
diamati penerima.

1
$
Dengan adalah factor Lorentz dan u adalah gerak sumber cahaya terhadap
1 2⁄ 2

penerima.
 Efek Doppler transversal berkaitan dengan nilai * 900 dengan cahaya yang
teramati tegak lurus terhadap arah gerak relative.
 Menurut teori klasik, tidak terdapat pergeseran frekuensi untuk konfigurasi ini.
Sebaliknya, formula relativistic memprediksi 0 ⁄ . Dari sisi lain * 00 dan
1800 berkaitan dengan efek Doppler longitudinal, masing-masing untuk sumber
bergerak mendekati dan menjauhi penerima, sehingga persamaan (12) sesuai
dengan persamaan (9) untuk 0 (sumber cahaya mendekati penerima atau *
0) dan 0 (sumber cahaya bergerak menjauhi penerima atau * 1800 ).
 Efek Doppler cahaya merupakan alat yang penting dalam astronomi. Sebagai
contoh, bintang-bintang memancarkan cahaya dengan frekuensi karakteristik
tertentu, sehingga gerak bintang menjauhi atau mendekati bumi terlihat sebagai
pergeseran Doppler dalam daerah frekuensi tersebut.
 Penggunaan efek Doppler yang paling spektakuler dan dramatis dewasa ini adalah
pergeseran merah (redshift) dari garis-garis absorpsi yang teramati pada sebagian
besar galaksi.
 Dalam hal ini istilah redshift mengacu pada pergeseran garis serapan ke arah
Panjang gelombang yang lebih besar pada spektrum cahaya tampak.
 Seorang Astronom dari Amerika bernama Edwin Hubble (1889-1953) menggunakan
teknik ini untuk menunjukkan fakta bahwa kebanyakan galaksi bergerak menjauhi
bumi dan memberi kesimpulan bahwa alam semesta mengalami ekspansi.
 Hal ini selaras dengan Teori Big Bang dalam pembentukan planet dan tatasurya.

Anda mungkin juga menyukai