Anda di halaman 1dari 8

Vol.1 No.

8 Nopember 2020 1117


…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN DESENTRALISASI
TERHADAP SLACK ANGGARAN DI PEMERINTAHAN KABUPATEN ACEH
UTARA

Oleh
Jamaluddin , Rahmad2) & Umar Iskandar3)
1)

1,2,3
Prodi Administrasi Bisnis, FISIP Umuslim
Email: jamaluddin.akt@gmail.com, 2rahmad_1984@ymail.com &
1

3
umariskandar65@gmail.com

Abstrak
Tujuan penelitian untuk mengetahui Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran dan
Desentralisasi Terhadap Slack Anggaran di Pemerintahan Kabupaten Aceh Utara. Metode
Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Hasil penelitian yang
diperoleh adalah Nilai R sebesar 0,711 menunjukkan kekuatan hubungan kedua variabel
independen (partisipasi penyusunan anggaran dan desentralisasi) secara simultan dengan slack
anggaran. Secara simultan kedua variabel independen (partisipasi penyusunan anggaran dan
desentralisasi) memiliki hubungan yang kuat dengan slack anggaran pada satuan kerja perangkat
daerah Kabupaten Aceh Utara. Kemudian nilai R-Square sebesar 0,506 atau 50,6 persen
menunjukkan bahwa kedua variabel independen yang terdiri dari partisipasi penyusunan
anggaran dan desentralisasi secara simultan mampu menerangkan perubahan yang terjadi pada
slack anggaran sebesar 50,6 persen. Artinya secara bersama-sama kedua variabel independen
(partisipasi penyusunan anggaran dan desentralisasi) memberikan kontribusi atau pengaruh
sebesar 50,6% terhadap slack anggaran pada satuan kerja perangkat daerah Kabupaten Aceh
Utara, sisanya 49,4% merupakan pengaruh faktorfaktor lain diluar variabel independen
partisipasi penyusunan anggaran dan desentralisasi. Hasil penelitian ini memberikan bukti
empiris bahwa partisipasi penyusunan anggaran yang tinggi serta implementasi desentralisasi
yang tinggi akan meningkatkan slack anggaran pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten
Aceh Utara.
Kata Kunci: Partisipasi Penyusunan Anggaran, Desentralisasi & Slack Anggaran

PENDAHULUAN menyebutkan bahwa pelaksanaan


Lahirnya otonomi daerah otonomi daerah dititikberatkan pada
merupakan perwujudan dari sistem daerah kabupaten dan kota.
pemerintahan, yakni sistem sentralisasi Pemerintah daerah diberikan
menuju sistem desentralisasi. keleluasaan hak, wewenang dan
Pemerintah daerah diberikan keleluasaan kewajiban daerah otonom untuk
dalam bentuk otonomi yang diatur mengatur dan mengurus sendiri urusan
dalam Undang-Undang Nomor 32 pemerintahan dan kepentingan
Tahun 2004 sebagaimana telah dirubah masyarakat setempat sesuai dengan
dengan UndangUndang Nomor 12 peraturan perundang-undangan.
Tahun 2008 yaitu perubahan kedua atas Kewenangan luas tersebut tidak berlaku
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 untuk urusan pemerintahan yang oleh
tentang Pemerintahan Daerah, undang-undang ditentukan menjadi
urusan pemerintah, meliputi politik luar
1118 Vol.1 No.8 Nopember 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

negeri, pertahanan, keamanan, yustisi, Penyusunan anggaran terdiri dari


moneter dan fiskal nasional serta agama. beberapa tahapan mulai dari penetapan skala
Sebagai sebuah pilihan politik, prioritas program dan kegiatan, Musyawarah
desentralisasi jelas merupakan kebutuhan Rencana Pembangunan (Musrenbang), tahap
untuk mengatasi masalah-masalah akut penyusunan anggaran dari masing-masing
kenegaraan yang terjadi pada saat itu. dinas/instansi, penelitian oleh tim anggaran
Sayangnya, dalam tataran pemerintah daerah (TAPD), pembahasan oleh
implementasinya, desentralisasi seperti legislatif dan diakhiri penetapannya oleh
belum menampakkan hasil yang optimal. legislatif bersama pemerintah daerah.
Bahkan muncul kekhawatiran bahwa
keberadaan otonomi daerah malah membuat LANDASAN TEORI
daerah tidak terlalu peduli dengan tujuan Berdasarkan Peraturan Pemerintah
pembangunan ekonomi dan upaya
Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005
memperbaiki kesejahteraan masyarakat. Elite
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
daerah dianggap hanya bersaing merebut tentang Pengelolaan Keuangan Daerah,
kekuasaan dan tidak peduli pembangunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah,
apalagi kesejahteraan masyarakat (Bambang selanjutnya disingkat APBD adalah rencana
Brodjonegoro, 2009:1). keuangan tahunan pemerintah daerah yang
Terdapat berbagai pemicu diantaranya dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah
adalah masih belum maksimalnya sistem yang daerah dan DPRD, dan ditetapkan dengan
ada, kurang tepatnya proses pencapaian peraturan daerah. Menurut Bambang Suprasto
kinerja pemerintah daerah, tidak berjalannya (2006) APBD sebagai anggaran sektor publik
sistem pengendalian internal yang memadai, harus mencakup aspek perencanaan,
sampai kepada slack (penyimpangan) pengendalian, dan akuntabilitas publik.
anggaran yang sengaja dilakukan demi Anggaran daerah pada hakikatnya merupakan
memperkaya diri maupun kelompok. Proses perwujudan amanat rakyat kepada eksekutif
penyusunan anggaran di Kabupaten Aceh dan legislatif untuk meningkatkan
Utara mengacu pada peraturan yang terbaru kesejahteraan dan kemakmuran. Dengan
yang dikeluarkan oleh Pemerintah. demikian, anggaran daerah harus disusun
Dalam penyusunan Anggaran dengan paradigma yang baru.
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2012, Menurut Saragih (2003:83)
Pemerintah mengeluarkan Peraturan Menteri desentralisasi fiskal secara singkat
Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 22 dapat diartikan sebagai suatu proses
tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan distribusi anggaran dari tingkat
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah pemerintahan yang lebih tinggi kepada
Tahun Anggaran 2012. Penyusunan Anggaran pemerintahan yang lebih rendah, untuk
Pendapatan dan Belanja Kabupaten Aceh mendukung fungsi atau tugas
Utara melibatkan banyak partisipasi baik dari pemerintahan dan pelayanan publik
unsur pemerintah, legislatif maupun sesuai dengan banyaknya kewenangan
masyarakat. bidang pemerintahan yang dilimpahkan.

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.8 Nopember 2020 1119
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Secara umum slack budgeting perubahan yang terjadi pada slack
atau kelonggaran dalam anggaran adalah anggaran yang dapat diterangkan atau
usaha yang dilakukan secara sengaja oleh dijelaskan oleh perubahan kedua
pihak manajemen dalam mempengaruhi variabel independen (partisipasi
jumlah biaya dan pendapatan yang akan penyusunan anggaran dan
ditetapkan dalam anggaran, sehingga desentralisasi). Berdasarkan hasil
mudah dicapai dan dapat memberikan pengolahan data partisipasi penyusunan
keuntungan bagi manajer ataupun divisi anggaran dan desentralisasiterhadap
yang terkait. Variabel senjangan slack anggaran diperoleh hasil regresi
anggaran diukur dengan instrument yang sebagai berikut.
dibuat oleh Dunk (1993), dan digunakan
oleh Darlis (2000), Rasuli (2002).

METODE PENELITIAN
Metode Penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
metode kuantitatif. Metode kuantitatif Melalui hasil pengolahan data
dapat diartikan sebagai metode penelitian seperti disajikan pada tabel 4.19 maka
yang berlandaskan pada filsafat dapat dibentuk model prediksi
positivisme, digunakan untuk meneliti pengaruhpartisipasi penyusunan
pada populasi atau sampel tertentu, anggaran dan desentralisasiterhadap
pengumpulan data menggunakan slack anggaran sebagai berikut.
instrumen penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif/statistik, dengan Y = -0,621 + 0,415 X1 + 0,581 X2
tujuan untuk menguji hipotesis yang Berdasarkan persamaan regresi
telah ditetapkan (Sugiyono, 2011:8). diatas, dapat dilihat koefisien partisipasi
Menurut Imam Ghozali (2005) penyusunan anggaran bertanda positif
analisis ini digunakan untuk mengetahui menunjukkan bahwa semakin tinggi
besarnya variabel independen partisipasi penyusunan anggaran
terhadap variabel dependen, dengan akan meningkatkan slack anggaran.
asumsi variabel yang lain konstan. Demikian juga koefisien
Persamaan umum analisis regresi ganda desentralisasi bertanda positif
adalah: menunjukkan bahwa implementasi
desentralisasiakan meningkatkan slack
Dimana: anggaran, sedangkan konstanta negatif
Y = Slack Anggaran a = Nilai yang ada dalam persamaan diatas
intercept (konstanta) b1,b2 = menunjukkan bahwa variabel slack
Koefisien regresi X1 = Partisipasi anggaran bersifat negatif karena dapat
Penyusunan Anggaran X2 = menimbulkan penyimpangan atau
Desentralisasi menuju ke arah negatif jika tidak terjadi
ε = error term partisipasi penyusunan anggaran dan
desentralisasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Persamaan regresi digunakan
untuk memprediksi dan menguji
1120 Vol.1 No.8 Nopember 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

PENUTUP Kesimpulan 3. Penelitian selanjutnya supaya dapat


1. Partisipasi penyusunan anggaran mengembangkan variabel independen
berpengaruh terhadap slack anggaran pada seperti komitmen organisasi, informasi
satuan kerja perangkat daerah Kabupaten asimetris, budget pressure, ketidak jelasan

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
Aceh Utara. Secara procedural semakin tugas dan tingkat ketidakpastian
tinggi keterlibatan aparatur Pemerintah lingkungan.
Kabupaten Aceh Utara untuk .
berpartisipasi dalam penyusunan anggaran,
maka akan mengurangi terjadinya DAFTAR PUSTAKA
kelonggaran/slack anggaran pada satuan [1] Abdul Halim. 2001. Manajemen
kerja perangkat daerah Kabupaten Aceh Keuangan Daerah APBD. Edisi Pertama.
Utara. Salemba Empat. Jakarta.
2. Desentralisasi memiliki pengaruh yang [2] Abdul Halim. 2002. Akuntansi Keuangan
signifikan terhadap slack anggaran pada Daerah, Edisi Pertama, Salemba Empat
satuan kerja perangkat daerah Kabupaten Jakarta.
Aceh Utara. Semakin tinggi implementasi [3] Bambang Brodjonegoro, PS.
desentralisasi (pelimpahan tugas dan 2009.
wewenang) maka akan semakin “Indonesia dan Otonomi Daerah: Antara
mengurangi kelonggaran/slack anggaran Kebutuhan dan Kekhawatiran”, dalam
pada satuan kerja perangkat daerah KPPOD (Komite Pemantauan
Kabupaten Aceh Utara. Pelaksanaan Otonomi Daerah), Sewindu
3. Partisipasi penyusunan anggaran dan Otonomi
desentralisasi secara bersama-sama Daerah: Perspektif Ekonomi, Jakarta.
(simultan) berpengaruh signifikan terhadap [4] Bambang Suprasto, H. 2006. Peluang dan
slack anggaran pada satuan kerja Tantangan Implementasi Anggaran
perangkat daerah Kabupaten Aceh Utara. Berbasis Kinerja, Buletin Studi Ekonomi,
Saran Volume 11 Nomor 3 Tahun 2006.
1. Untuk Pemerintah Kabupaten Aceh Utara [5] Bambang Yudoyono. 2001. Otonomi
diharapkan agar dapat meningkatkan Daerah. Penerbit Pustaka Sinar Harapan.
sumberdaya aparatur pemerintah dalam Jakarta.
proses penyusunan anggaran pemerintah [6] Belianus Patria Latuheru. 2005.
daerah sampai ketingkat staf, eselon IV “Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap
daneselon III. Senjangan Anggaran dengan Komitmen
2. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat Organisasi sebagai Variabel Moderating”
menjadi referensi bagi penelitian Jurnal Akuntansi & Keuangan, Volume 7
selanjutnya dengan mengambil responden Nomor 2 Hal 117-130.
dari para anggota DPRK Kabupaten Aceh [7] Darlis, E. 2000. Analisis Pengaruh
Utara yang terlibat langsung dalam Komitmen Organisasional dan
penyusunan anggaran Pemerintah Daerah Ketidakpastian Lingkungan terhadap
Kabupaten Aceh Utara. Hubungan Antara Partisipasi Anggaran
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.8 Nopember 2020 1121
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
dengan Senjangan Anggaran. Tesis. Badan Penerbit Universitas Diponegoro,
Program Pasca Sarjana UGM: Semarang.
Yogyakarta. [15] Indra Bastian. 2001. Akuntansi Sektor
[8] Darlis, Slamet. 2002. Analisis Pengaruh Publik di Indonesia. Yogyakarta: BPFE
Komitmen Organisasi dan Ketidakpastian Yoyakarta.
Lingkungan terhadap Hubungan antara [16] ___________. 2006a. Akuntansi Sektor
Partisipasi Anggaran dengan Senjangan Publik: Suatu Pengantar, Erlangga.
Anggaran. Jurnal Riset Akuntansi Jakarta.
Indonesia. Vol 5. No.1. [17] ___________. 2006. Sistem Perencanaan
[9] Falikhatun. 2007. Pengaruh Partisipasi dan Penganggaran Pemerintah Daerah
Anggaran Terhadap Budgetary Slack di Indonesia. Salemba Empat. Jakarta
dengan Variabel Pemoderasi Ketidak [18] Indra Yuwono B, 1998. “Pengaruh
Pastian Lingkungan dan Kohesivitas Komitmen Organisasi dan Ketidakpastian
Kelompok, Jurnal Akuntansi dan Lingkungan Terhadap Hubungan Angara
Keuangan, Vol 6, No.2, hal 207-221. Partisipasi Anggaran dengan Senjangan
[10] Fitriasuri. 2013. Pengaruh Partisipasi Anggaran” Jurnal Bisnis dan Akuntansi,
Anggaran Terhadap Senjang Anggaran Vol. 1: 37-55. April 1999.
dengan Variabel Moderat Komitmen [19] Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset
Organisasi, Desentralisasi, untuk Bisnis dan Ekonomi, Erlangga,
Ketidakpastian Lingkungan, Jurnal Jakarta.
Akuntansi dan Keuangan. [20] Mardiasmo. 2002. “Akuntansi
[11] Hafsah. 2005. Pengaruh Asimetri Sektor Publik”, Penerbit Andi,
Informasi dan Komitmen Organisasi Yogyakarta.
Terhadap Hubungan Anggaran [21] _________. 2009. “Otonomi dan
dengan Kesenjangan Anggaran. Manajemen Keuangan Daerah”, Penerbit
Tesis. Andi, Yogyakarta.
Universitas Sumatera Utara. Medan [22] Republik Indonesia. Undang-Undang
[12] Hansen dan Mowen. 1996. Management Nomor 5 Tahun 1974 tentang
Accounting. South Western : Thomson. Pokokpokok Pemerintahan di Daerah
[13] Harian Serambi Indonesia. 13 Januari [23] Republik Indonesia. Undang-Undang
2012. Bupati Minta Dewan Percepat Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Sahkan APBK. Halaman 13. Pemerintahan Daerah.
[14] Imam Ghozali. 2005. Aplikasi Analisis
Multivariate dengan program SPSS,
[24] Republik Indonesia. Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 1999 tentang
Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Daerah.
[25] Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara.
[26] Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah.
[27] Republik Indonesia. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 tahun 2011 tentang
Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun
1122 Vol.1 No.8 Nopember 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

Anggaran 2012. [28] Suharsimi


Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta. [29]
Sugiyono. 2001. Statistika untuk
Penelitian. Bandung. Penerbit: CV.
Alfabeta

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.8 Nopember 2020 1123
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN


1124 Vol.1 No.8 Nopember 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)

Anda mungkin juga menyukai