Anda di halaman 1dari 9

BAB 12

AKUNTANSI PADA PERTAMBANGAN SUMBER


DAYA MINERAL

A. PENDAHULUAN
Pertambangan sumber daya mineral bisa termasuk aset tetap atau aset
tidak berwujud, tergantung sifatnya. Dalam bab ini mempelajari tentang
eksplorasi dan evaluasi pada pertambangan sumber daya mineral yang mengacu
pada PSAK 64. Selain itu, juga ada pengertian pertambangan dari UU no. 22
tahun 2011 dan UU no.4 tahun 2009.
Rujukan
PSAK no.64 (2011)

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Memahami pengertian pertambangan sumber daya mineral
2. Memahami dan dapat menghitung pengukuran pada pertambangan sumber
daya mineral
3. Memahami dan dapat menghitung pengukuran setelah pengakuan eksplorasi
dan evaluasi pada pertambangan sumber daya mineral
4. Memahami dan dapat membuat penyajian aset eksplorasi dan evaluasi
pertambangan sumber daya mineral
5. Memahami penurunan nilai eksplorasi dan evaluasi pada pertambangan
sumber daya mineral

C. PENGERTIAN
Menurut UU no.22 tahun 2011 dan UU no. 4 tahun 2009, beberapa pengertian
pertambangan sumber daya mineral adalah sebagai berikut :
1) Usaha pertambangan adalah kegiatan dalam rangka pengusahaan mineral atau
batubara yang meliputi kegiatan tahapan penyelidikan umum, eksplorasi,

155
Akuntansi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral

studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian,


pengangkutan dan penjualan serta pasca tambang.
2) Minyak bumi adalah hasil proses alami berupa hidrokarbon yang dalam
kondisi tekanan dan tempratur atmosfer berupa fasa cair atau padat, termasuk
aspal, lilin mineral atau ozokerit, dan bitumen yang diperoleh dari proses
penambangan, tetapi tidak termasuk batubara atau endapan hidrokarbon lain
yang berbentuk padat yang diperoleh dari kegiatan yang tidak berkaitan
dengan kegiatan usaha Minyak dan Gas Bumi
3) Gas Bumi adalah hasil proses alami berupa hidrokarbon yang dalam kondisi
tekanan dan temperatur atmosfer berupa fasa gas yang diperoleh dari proses
penambangan Minyak dan Gas Bumi
4) Mineral adalah senyawa anorganik yang terbentukd di alam yang memiliki
sifat fisik dan kimia tertentu. Serta susunan kristal teratur atau gabungannya
yang membentuk batuan, baik dalam bentukk lepas atau padu.
5) Pertambangan batubara adalah pertambangan batu endapan karbon yang
tedapat dalam bumi, termasuk bitumen padat, gambut dan batuan aspal.

D.PENGUKURAN PERTAMBANGAN SUMBER DAYA


MINERAL
Dari definisi mengenai pertambangan sumber daya alam diatas maka
pertambangan sumber daya alam ini adalah sumber daya alam yang merupakan
aset yang ada di dalam perut bumi dan yang tidak dapat diperbarui. Dalam
akuntansi terdapat biaya-biaya yang berhubungan dengan sumber daya alam ini
yaitu :
1) Biaya yang terjadi sebelum perusahaan mendapatkan hak untuk
mengeksplorasi sumber daya alam. Biaya ini diakui sebagai beban saat
terjadinya.
2) Biaya eksplorasi dan evaluasi. Biaya ini terjadi bila aktivitas ekplorasi dan
evaluasi di pertambangan sumber daya mineral adalah setelah mendapatkan
izin resmi yang mana kemudian melakukan aktivitas untuk mencari sumber
daya mineral dengan melakukan eksplorasi yang menentukan kelayakan

156
Akuntansi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral

teknis dan kesinambungan komersial dari penggalian sumber daya alam.


Menurut PSAK 64, yang termasuk biaya eksplorasi dan evaluasi adalah :
a) Biaya perolehan untuk eksplorasi
b) Kajian topografi, geologi, geokimia, dan geofisika
c) Pengeboran eksplorasi
d) Parit
e) Pengambilan sampel
f) Aktivitas yang terkait dengan kelayakan teknis dan kelangsungan sumber
usaha komersial atas penambangan sumber daya alam
Biaya-biaya eksplorasi dan evaluasi ini diakui sebagai aset eksplorasi
berdasarkan kebijakan akuntansi suatu entitas.
3) Biaya pengembangan. Biaya pengembangan tidak diakui sebagai aset
eksplorasi dan aset.
4) Biaya restorasi dan pemindahan atas konsekuensi dari eksplorasi
pertambangan yang merupakan kewajiban yang diatur di PSAK 57.

E. PENGUKURAN SETELAH PENGAKUAN EKPLORASI


DAN EVALUASI
Pengukuran setelah pengakuan aset eksplorasi dan evaluasi adalah dapat
memakai model biaya atau model revaluasi, seperti aset tetap di PSAK 16. Bila
dilasifikasi sebagai aset tidak berwujud, maka akan diperlakukan sesuai dengan
PSAK 19, mengenai aset tidak berwujud.
Pengukuran setelah pengakuan aset eksplorasi ini termasuk didalamnya
adalah mengenai penyusutan dari aset eksplorasi dan evaluasi. Salah satu metode
penyusutan yang dipakai adalah metode unit produksi. Dalam metode unit
produksi, elemen yang ada salah satunya adalah berapa jumlah yang maksimal
dapat dihasilkan. Penyusutan dalam sumber daya alam adalah deplesi.Beban
deplesi dihitung berdasarkan satuan yang dihasilkan. Setelah itu, beban deplesi
per satuan itu dikalikan dengan jumlah produksi yang dihasilkan.

157
Akuntansi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral

Ilustrasi 12.1
Perusahaan pertambangan XYZ telah mengeluarkan biaya-biaya untuk
pertambangan sebagai berikut : Biaya perolehan untuk eksplorasi Rp. 10 M,
biaya pre eksplorasi Rp. 1 M, biaya eksplorasi dan evaluasi lainnya Rp. 20 M,
biaya pengembangan Rp.5 M. Batubara yang bisa dihasilkan dari pertambangan
ini adalah 30.000 ton. Pada tahung itu sudah dihasilkan 100 ton. Diminta :
a. Hitunglah berapa aset eksplorasi dan evaluasi.
b. Hitunglah beban deplesi
c. Buatlah jurnal
Jawab
a. Aset Eksplorasi dan evaluasi = 10 M + 20 M = Rp.30 M
( )
b. Deplesi =

( )
= = Rp.10.000.000

c. Jurnal : Aset eksplorasi dan evaluasi 30 M


Kas 30M
Persediaan Batu bara 10.000.000
Akumulasi deplesi 10.000.000

F. PENYAJIAN DAN PENGAKUAN ASET EKSPLORASI DAN


EVALUASI PERTAMBANGAN SUMBER DAYA MINERAL
Aset ekplorasi dan evaluasi bisa dikategorikan sebagai aset tetap dan aset tidak
berwujud, tergantung dari sifat aset tersebut dan harus menerapkan klasifikasi
tersebut secara konsisten. Hal ini disyaratkan oleh PSAK 64. Misal aset tetap
berwujud adalah parit, sarana, drilling rigs dan aset tak berwujud seperti hak
pengeboran. Bisa saja aset berwujud menghasilkan aset tak berwujud. Bila itu
terjadi maka nilai aset berwujud yang dikomsumsi harus diperlakukan sebagai
bagian dari biaya aset tak berwujud.
Menurut PSAK 64 juga menyuruh bahwa aset eksplorasi dan evaluasi
disajikan sebagai kelas aset tersendiri. Selain itu juga harus entitas
mengungkapkan informasi yang mengidentifikasikan dan menjelaskan jumlah

158
Akuntansi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral

yang telah diakui dalam laporan keuangan yang timbul dari eksplorasi dan
evaluasi mineral. Hal-hal yang harus diungkapkan menurut PSAK 64 adalah :
a) Kebijakan akuntansinya untuk biaya eksplorasi dan evaluasi, termasuk aset
eksplorasi dan evaluasi.
b) Saldo aset, liabilitas, pendapatan dan beban, juga arus kas operasi dan arus
kas investasi yang timbul akibat eksplorasi dan evaluasi sumber daya mineral.
Berikut contoh penyajian aset eksplorasi dan evaluasi yang diambil dari PT
ANEKA TAMBANG tahun 2013.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. ASET EKSPLORASI DAN EVALUASI 31 Desember 2013
Awal Penambahan Pengalihan Pelepa Penuru Akhir
san nan
nilai
Perusahaan
Pongkor 152.625.299 37.736.772 (190.362.071) - - -
Sangaji 108.584607 - - - - 108.584.607
Pulau Obi 95.657.105 - - - - 95.657.105
Papandayan 70.147.309 18.459.588 - - - -
Tapunopara 62.737.329 22.467.885 - - - -
Mandiodo 80.454.591 11.035.177 - - - -
Mandawah 39.641.313 15.173.300 - - - -
Lain-lain 59.228.325 4.690.400 - - - -
669.075.878 109.599.131 (190.362.071)- - - 588.312.938
Entitas anak
Cibaliung 94.384.998 6.167.987 - - - 150.552.385
Pulau Gag 60.626.967 16.158.973 - - - 76.785.940
Landak 39.695.549 7.746.382 - - - 47.439.931
Meliau 27.972.025 5.998.110 - - - 33.970.135
222.676.939 36.071.452 - - - 258.748.391

Dikurangi
Akumulasi (137.348.715) - - - - (137.348.715)
penurunan
nilai

159
Akuntansi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral

Aset 754.404.101 145.670.583 (190.362.071) - - 709.712.614


eksplorasi
evaluasi
bersih

G.PENURUNAN NILAI EKSPLORASI DAN EVALUASI PADA


PERTAMBANGAN SUMBER DAYA MINERAL
Aset Eksplorasi dan Evaluasi harus selalu diuji apakah ada atau tidaknya
penurunan nilai. Hal ini juga disyaratkan oleh PSAK 64. Apabila jumlah
terpulihkan aset eksplorasi dan evaluasi lebih kecil dari jumlah tercatat, maka aset
eksplorasi dan evaluasi harus diuji penurunan nilai. Bila terjadi hal tersebut, maka
entitas harus mengukur, menyajikan dan mengungkapkan setiap rugi penurunan
nilai.
Indikasi apakah aset eksplorasi dan evaluasi mengalami penurunan nilai
menurut PSAK 64 adalah sebagai berikut :
a) Hak untuk melakukan eksplorasi telah kadaluarsa
b) Adanya pengeluaran substantif atas eksplorasi mineral lebih lanjut yang tidak
dianggarkan atau direncanakan
c) Eksplorasi dan evaluasi pada suatu wilayah tertentu tidak menunjukkan
penemuan yang memenuhi skala ekonomis, sehingga entitas memutuskan
untuk menghentikan aktivitas di wilayah tersebut
d) Adanya data yang menunjukkan bahwa walaupun pengembangan dalam
wilayah tertentu dalam proses pengerjaan, jumlah tercatat aset eksplorasi dan
evaluasi tidak dapat terpenuhi seluruhnya dari keberhasilan pengembangan
dan penjualan aset tersebut.

H. RANGKUMAN
1. Pertambangan sumber daya alam ini adalah sumber daya alam yang
merupakan aset yang ada di dalam perut bumi dan yang tidak dapat
diperbarui.

160
Akuntansi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral

2. Biaya yang terjadi sebelum perusahaan mendapatkan hak untuk


mengeksplorasi sumber daya alam diakui sebagai beban saat terjadinya.
3. Biaya-biaya eksplorasi dan evaluasi diakui sebagai aset eksplorasi
berdasarkan kebijakan akuntansi suatu entitas.
4. Biaya pengembangan tidak diakui sebagai aset eksplorasi dan aset.
5. Biaya restorasi dan pemindahan atas konsekuensi dari eksplorasi
pertambangan yang merupakan kewajiban yang diatur di PSAK 57.
6. Pengukuran setelah pengakuan aset eksplorasi dan evaluasi adalah dapat
memakai model biaya atau model revaluasi, seperti aset tetap di PSAK 16.
Bila dilasifikasi sebagai aset tidak berwujud, maka akan diperlakukan sesuai
dengan PSAK 19, mengenai aset tidak berwujud.
7. Penyusutan dalam sumber daya alam adalah deplesi.Beban deplesi dihitung
berdasarkan satuan yang dihasilkan. metode penyusutan yang dipakai adalah
metode unit produksi. Dalam metode unit produksi, elemen yang ada salah
satunya adalah berapa jumlah yang maksimal dapat dihasilkan.
8. Aset eksplorasi dan evaluasi disajikan sebagai kelas aset tersendiri. Entitas
mengungkapkan informasi yang mengidentifikasikan dan menjelaskan jumlah
yang telah diakui dalam laporan keuangan yang timbul dari eksplorasi dan
evaluasi mineral.
9. Aset Eksplorasi dan Evaluasi harus selalu diuji apakah ada atau tidaknya
penurunan nila Apabila jumlah terpulihkan aset eksplorasi dan evaluasi lebih
kecil dari jumlah tercatat, maka aset eksplorasi dan evaluasi harus diuji
penurunan nilai. Bila terjadi hal tersebut, maka entitas harus mengukur,
menyajikan dan mengungkapkan setiap rugi penurunan nilai.

I. LATIHAN
1. Sebutkan menurut PSAK no.64, biaya-biaya apa yang dapat diklasifikasikan
sebagai aset evaluasi dan eksplorasi.
2. Mengapa biaya yang terjadi sebelum mendapatkan hak eksplorasi diakui
sebagai beban?

161
Akuntansi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral

3. Bagaimana membedakan aset evaluasi dan eksplorasi ini yang menjadi aset
tetap dan aset tak berwujud?
4. Mengapa terjadi penurunan nilai dalam aset evaluasi dan eksplorasi?
5. Apa saja yang harus diungkapkan dalam aset evaluasi dan eksplorasi ini di
laporan keuangan?
6. PT Oil Company membuat tambang minyak di lepas pantai. Pada tanggal 1
Maret 2015 perusahaan tersebut membeli hak penyewaan lepas pantai itu
sebesar$ 2,000,000. Diperkirakan biaya topografi adalah $ 800,000. Begitu
juga untuk hak pengembangan adalah $ 500,000. Diperkirakan terdapat
1.000.000 ton barel minyak di lepas pantai tersebut. Tahun 2015 minyak yang
bisa dieksplorasi adalah 150.000 ton barel. Minyak yang dijual adalah
125.000 ton barel dengan harga $ 8 per ton barel. Pertanyaan :
a. Hitung harga perolehan tambang minyak
b. Hitung biaya deplesi per ton barel minyak
c. Hitung akumulasi deplesi
d. Buat jurnal untuk : harga masing-masing perolehan tambang, akumulasi
deplesi, minyak yang dihasilkan dan minyak yang dijual.
e. Buat penyajian di laporan posisi keuangan per 31 Desember 2015
7. PT Oil Bok membuat tambang minyak di lepas pantai. Pada tanggal 1 Juni
2015 perusahaan tersebut membeli hak penyewaan lepas pantai itu sebesar $
3,500,000. Diperkirakan biaya pengembangan adalah $ 575,000. Begitu juga
untuk hak pengambilan sampel adalah $ 900,000. Diperkirakan terdapat
1.000.000 ton barel minyak di lepas pantai tersebut. Tahun 2015 minyak yang
bisa dieksplorasi adalah 180.000 ton barel. Minyak yang dijual adalah
125.000 ton barel dengan harga $ 9 per ton barel. Pertanyaan :
a. Hitung harga perolehan tambang minyak
b. Hitung biaya deplesi per ton barel minyak
c. Hitung akumulasi deplesi
d. Buat jurnal untuk : harga masing-masing perolehan tambang, akumulasi
deplesi, minyak yang dihasilkan dan minyak yang dijual.
e. Buat penyajian di laporan posisi keuangan per 31 Desember 2015

162
Akuntansi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral

163

Anda mungkin juga menyukai