Pengertian Umum Dan Struktur Tubuh Bival
Pengertian Umum Dan Struktur Tubuh Bival
Filum : Mollusca
Anatomi Bivalvia
Gambar 1. Susunan Anatomi Bivalvia. (Photo by Kim Lindgren is licensed under CC-BY-SA-3.0)
Reproduksi
Kerang berkembang biak secara kawin. Umumnya berumah dua dan
pembuahannya internal. Telur yang dibuahi sperma akan berkembang manjadi
larva glosidium yang terlintang oleh dua buah katup. Ada beberapa jenis yang dari
katupnya keluar larva panjang dan hidup sebagai parasit pada tubuh hewan lain,
misalnya pada ikan. Setelah beberapa lama, larva akan keluar pada tubuh hewan
tersebut dan hidup sebagaimana nenek moyangnya.
Kebanyakan jenis kerang memiliki organ reproduksi terpisah dan dapat dibedakan
secara jelas. Tetapi beberapa jenis ada yang hermaphrodit seperti Crassostera spp.
atau memiliki gonad yang berfungsi sebagai ovarium dan testis pada saat yang
bersamaan (Tridacna sp.). Pemijahan biasanya dilakukan secara eksternal, dimana
telur dan sperma dikeluarkan langsung ke dalam air. Telur yang telah dibuahi
kemudian menjadi trocophore, kemudian berkembang menjadi veliger yang
bersifat planktonik dan beberapa minggu kemudian bentuknya sudah menyerupai
induknya, kemudian menetap pada substrat tertentu.
Pada fase planktonik terjadi tingkat kematian yang tinggi, hal ini diakibatkan
adanya pemangsaan oleh predator. Kerang dewasa hidup menetap atau
membenamkan diri pada substrat berpasir atau berlumpur, beberapa ada yang
hidup menempel pada benda keras dan sebagian lainnya mempunyai kemampuan
untuk berenang bebas di perairan
Dalam kerang air tawar, sel telur yang telah matang akan dikeluarkan dari
ovarium. Kemudian masuk ke dalam ruangan suprabranchial. Di sini terjadi
pembuahan oleh sperma yang dilepaskan oleh hewan jantan. Telur yang telah
dibuahi berkembang menjadi larva glochidium. Larva ini pada beberapa jenis ada
yang memiliki alat kait dan ada pula yang tidak. Selanjutnya larva akan keluar
dari induknya dan menempel pada ikan sebagai parasit, lalu menjadi kista. Setelah
beberapa hari kista tadi akan membuka dan keluarlah Mollusca muda. Akhirnya
Mollusca ini hidup bebas di alam.
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Class : Bivalvia
Ordo : Veneroida
Family : Donacidae
Genus : Donax
2. Tiram Laut
Tiram laut hidup di laut, lebih tepatnya dapat hidup di daerah pesisir
pantai, daerah sekitar karang dan bisa pula hidup di daerah lautan dalam. Tiram
laut memiliki 3 bagian lapisan tubuh yaitu perostrakum, perismatik, dan lapisan
mutiara. Bagian anterior lebih tumpul dari posterior, dan bagian anterior untuk
jaluran kaki, dorsal sebagai tempat persendian cangkang. Di dalam rongga mantel
tersebut terdapat 5 atau 6 pasang ctenidia monopectinate. Tiram laut mempunyai
5 atau 6 ginjal disertai dengan saluran pencernaan yang lengkap. Mulut dilengkapi
radula, anus dibagian posterior. Bagian ventral terdapat sebuah kaki yang datar
dan bundar.
Klasifikasi tiram laut yaitu :
- Kingdom : Animalia
- Filum : Mollusca
- Kelas : Pelecypoda
- Ordo : Ostreoida
- Famili : Ostreidae
- Genus : Crassostrea
- Spesies : Crassostrea gigas
Tiram Laut memiliki banyak manfaat bagi makhluk hidup, contohnya
bagi manusia ataupun makhluk sesama kingdom-nya. Manfaat tiram laut yang
dimaksud yaitu :
- Sebagai penghasil mutiara (Untuk dijadikan sebagai perhiasan seperti kalung
cincin, dll).
- Merupakan sumber protein dan dapat dikonsumsi.
- Cangkangnya dapat digunakan sebagi bahan industri perhiasan.
- Sebagai bahan paka campuran unggas.
Tubuh kijing atau kerang air tawar terdiri dari dua bagian, yaitu bagian
dalam dan bagian luar. Bagian luar di sebut cangkang atau kulit. Sebagian besar
organ tubuh kerang air tawar berada di bagian dalam. Organ-organ itu hanya bisa
dilihat apabila cangkangnya dibuka dengan lebar, sedangkan bila dibuka dengan
sempit, hanya beberapa organ saja yang bisa dilihat.
Cangkang atau kulit adalah bagian yang langsung berhubungan dengan
perairan. Warnanya coklat kehi-jauan. Bagian ini sangat keras seperti batu. Bila
dilihat dari atas, sebagian besar cangkang kerang air tawar berbentuk oval, tapi
ada juga yang mendekati bulat. Sedangkan bila dilihat dari samping, cangkang
kerang air tawar berbentuk lonjong di satu bagian, lalu memipih ke bagian
lainnya.
Ada dua bagian pada cangkang kerang air tawar, yaitu cangkang sebelah
kiri dan cangkang sebelah kanan. Cangkang kiri biasanya lebih pipih
dibandingkan dengan cangkang kanan. Kedua cangkang dihubungkan dengan
sebuah engsel, sehingga kedua bagian cangkan itu membuka dan menutup.
Cangkang kerang air tawar dihiasi dengan beberapa lingkaran berupa
lekukan. Lingkaran-lingkaran berpusat pada sebuah titik yang dekat engsel.
Lingkaran paling besar nampak dibagian tepi cangkang, lalu mengecil ke titik
pusat. Ada enam sampai delapan lingkaran pada setiap cangkang kerang air tawar.
Lingkaran-lingkaran itu berwarna tak jauh dari warna cangkang, tapi ada juga
yang berwarna kuning
Bila dipecah, pada cangkang kerang air tawar akan terlihat tiga buah
lapisan. Lapisan pertama disebut periostracum layer. Lapisan kedua disebut
prismatic layer. Sedangkan lapisan ketiga disebut nacreous layer. Setiap lapisan
dapat dibedakan dari struktur dan warnanya.
Periostracum layer adalah lapisan paling luar. Lapisan ini sangat kasar
seperti tanduk. Periostracum layer tersusun dari bahan organik. Prismatic layer
adalah lapisan tengah. Lapisan ini lebih halus dibanding periostracum layer.
Prismatic layer tersusun dari kristal-kristal prisma hexagonal calcite. Sedangkan
nacreous layer adalah lapisan dalam. Lapisan ini tersusun dari calsium carbonat
dalam bentuk kristal aragonit.
Secara anatomi, tubuh kerang air tawar dan tubuh hampir semua jenis
moluska lainnya terbagi menjadi tiga bagian, yakni kaki, mantel dan visceral
mass. Visceral mass adalah kumpulan organ-organ bagian dalam, seperti insang,
mulut, perut, gonad, anus dan organ penting lainnya.
Kaki tersusun dari jaringan-jaringan otot yang elastis. Bentuknya seperti
lidah. Bisa memanjang dan bisa memendek. Saat memanjang, kaki biasanya
digunakan untuk berjalan dari satu tempat ke tempat lainnya, terutama ketika
masih muda. Selain untuk berjalan, kaki juga digunakan sebagai alat pembersih
kotoran pada mantel dan insang.
Pergerakan kaki terjadi akibat adanya tekanan syaraf melalui darah. Bila
terjadi tekanan, maka kaki akan memanjang dan tegar. Perpanjangan kaki bisa
mencapai tiga kali lipat dari keadaan normal. Saat itulah, kakinya berfungsi dan
menyebabkan cangkang terbuka dengan sendirinya.
Pada bagian kaki, ada organ lain yang bentuknya seperti rambut atau
serat yang berwarna hitam. Organ itu dinamakan bisus. Bisus digunakan oleh
kerang air tawar sebagai alat untuk menempelkan tubuhnya pada tempat yang
disukai. Penempelan terjadi setelah kerang berjalan ke satu tempat.
Anatomi kijing itu sendiri terdiri atas tiga bagian utama yaitu mantel,
insang, dan organ dalam. Mantel besar menggantung diseluruh badan dan
membentuk lembaran yang luas dari jaringan yang berada di bawah cangkang.
Seluruh permukaan mantel mensekresikan zat kapur. Selain itu juga diproduksi
sifon pada lapisan mantel yang befungsi sebagai jalan keluar masuk air yang
terdiri atas sifon inhalant dan exhalant.
Kijing ini mempunyai sepasang insang yang besar yang terletak pada
kedua sisi badan, membentuk lamella yang besar dan hampir menutupi badan.
Terdapat pembuluh darah yang berhubungan dengan jantung bagian dorsal yang
mengirim darah dari insang menuju organ dalam, mantel, kaki dan bagian
belakang. Insang pada kijing ini digunakan untuk bernafas, tempat untuk
mengerami telur–telurnya, dan menyaring makanan yang larut di dalam air.
Organ dalam pada kijing air tawar terdiri atas organ–organ vital seperti
perut, usus, kelenjar pencernaan (liver, pankreas, dan lain–lain), gonad, dan kaki.
Kaki merupakan otot terbesar yang ada dalam tubuh kijing yang digunakan untuk
bergerak dan menggali.
Kijing air tawar (mollusca: Bivalvia) merupakan bivalvia yang tersebar
luas di perairan tawar. Penyebarannya yang luas meliputi daerah tropik di sebelah
utara dan daerah beriklim sedang di selatan, berbagai aspek biologi jenis ini telah
di kaji orang, termasuk siklus reproduksinya. Akan tetapi studi tersebut
kebanyakan dilakukan di daerah beriklim sedang (Walker, 1981).
4. Lokan
Menurut Dwiono (2003) taksonomi kerang lokan adalah sebagai berikut:
Kerajaan : Animalia
Phylum : Mollusca
Kelas : Bivalvia
Ordo : Veneroida
Famili : Cyrenidae
Genus : Geloina
Spesies : Geloina erosa
Cangkang kerang lokan (Geloina erosa) dapat mencapai ukuran 110
mm, berbentuk lonjong agak bulat, bagian posterior terpotong pada individu
dewasa dan tua, sedikit menggembung, tebal. Panjang cangkang (jarak anterior ke
posterior) sama atau sedikit lebih besar dari tingginya (jarak dorsal ke ventral).
Garis pertumbuhan yang konsentrik berubah menjadi tonjolan. Bagian luar kulit
berwarna putih yang ditutupi oleh periostrakum yang tebal, mengkilap berwarna
kuning kehijauan sewaktu muda dan coklat kehitaman pada kerang dewasa.
Bagian dalam kulit berwarna putih, menyerupai kapur atau porselen. Jejak otot-
otot aduktor dihubungkan dengan garis pallial. Gigi engsel kuat, gigi kardinal
tengah dan belakang pada cangkang kanan serta gigi kardinal tengah dan depan
pada cangkang kiri bercabang.
Kerang Lokan (Geloina erosa) memiliki cangkang berwarna gelap,
membulat dan agak cekung, sehingga kerang ini tampak lebih tebal. Tubuh
ditutupi/dilindungi oleh sepasang cangkang. Pada bagian dalam cangkang terdapat
mantel yang memisahkan cangkang dari bagian tubuh lainnya.
Selain cangkang dan mantel, organ lain yang berpasangan secara simetris
adalah insang dan bibir (labial palps). Otot aduktor terdapat pada bagian anterior
dan posterior. Pada bagian posterior, kedua mantel saling melekat dan membentuk
dua buah lubang atau siphon. Lubang yang atas (dorsal) merupakan lubang aliran
air keluar (exhalent current), sedangkan yang bawah (ventral) adalah saluran air
masuk (inhalent siphon). Kaki yang tersusun dari otot dan terletak di bagian
ventral merupakan bagian terbesar dari tubuh lunak kerang. Di atas kaki terdapat
massa viseral (visceral mass) yang terdiri atas berbagai alat dan organ antara lain
alat pencernaan, alat sirkulasi dan gonad.
Sebagian besar kerang merupakan ciliary feeder karena sebagai deposit
feeder maupun filter feeder, cilia memegang peranan penting dalam mengalirkan
makanan ke mulut. Saluran pencernaan terdiri atas mulut, oesophagus yang
pendek, lambung yang dikelilingi kelenjar pencernaan, usus, rectum dan anus.
Sebagian besar bivalvia tidak mempunyai radula karena semua makanan yang
masuk ke mulut sudah disortir oleh palp. Makanan yang terbungkus lendir dari
mulut masuk lambung melalui esophagus. Lambung terbagi dua, bagian dorsal
yang berhubungan dengan oesophagus dan kelenjar pencernaan, pada bagian
ventral terdapat suatu kantung. Lambung berfungsi memisahkan makanan dari
gulungan lender.
Gambar 8. Kerang Lokan.
Diambil dari www.yhshells.com
5. Simping
Kerang Simping (Placuna placenta) merupakan biota
sessile yang hidup di hamparan dasar perairan. Simping termasuk kelompok
biota avertebrata dengan cangkang
yang simetris yang dikenal juga kelompok bivalvia (memiliki dua cangkang)
. Simping termasuk famili Placunidae dengan jumlah jenis yang cukup ban
yak. Placuna placenta sering juga disebut dengan oyster. Kerang simping adalah
kerang dengan cangkang tipis yang semuanya merupakan anggota dari famil
i placunidae.
Klasifikasi kerang sSimping adalah sebagai berikut:
Kerajaan : Animalia
Filum : Mollusca
Kelas : Pelecypoda
Subkelas : Pteriomorphia
Ordo : Ostreoida
Famili : Placunidae
Genus : Placuna
Species : Placuna Placenta
Simping termasuk biota yang banyak tersebar di wilayah perairan tropis,
Karena hidup di hampir semua perairan laut di dunia, scallop dijuluki sebagai
kerang kosmopolitan. Maka untuk mengetahui jenis tersebut ada beberapa
identitas kunci yang harus diketahui yaitu;
Cangkang bagian kiri relative datar, sedangkan bagian kanan relative
cembung.
Cangkang sebelah kanan melebihi dari cangkang bagian kiri dan selalu lewati
batas bagian ujung sebelah kanannya.
Cangkang kanan lebih putih, kekuningan, atau kecoklatan. Sering dengan
bercak atau titik seperti pigment hitam. Cangkang kiri berwarna merah muda
terang atau mengarah ke warna coklat kemerah-merahan.
Tinggi cangkang dapat mencapai di atas 15 cm dengan alur sesuai dengan
alur cangkang.
Salah satu ciri unik yang dimiliki oleh simping yang membedakannya dari
kerang-kerang lainnya adalah simping memiliki mata. Mata dari simping
berukuran kecil seperti manik-manik, tersebar dibagian atas serta bawah tepi
cangkang bagian dalamnya dan berjumlah mencapai 100 buah. Mata dari simping
tidak dapat digunakan untuk membedakan objek layaknya mata manusia, namun
bisa membedakan gelap dan terang. Dengan modal penglihatan tersebut, simping
bisa mengetahui keberadaan mangsa disekitarnya.
Simping juga terkenal dengan kemampuannya untuk berenang. Saat
berenang simping akan membuka cangkangnya dan menghisap air kedalamnya,
lalu mengatupkan sedikit cangkangnya sehingga air yang terhisap tadi keluar
lewat bagian tonjolan mirip sirip dibelakang cangkangnya. Air yang keluar itulah
memberi daya dorong bagi simping untuk berenang diair. Saat berenang simping
bisa mencapai kecepatan maksimal 67cm/detik dan menempuh jarak maksimal 4
meter.
Placuna placenta tidak mempunyai alat perekat atau bysus untuk
menempel. Spat simping akan menempel apabila substrat yang terdapat di dasar
laut cocok untuk kelangsungan hidupnya. Selain itu dalam beberapa kondisi
simping dapat menggali lubang, atau membenamkan dirinya dalam susbtrat.
Placuna placenta dapat menggali dan membenamkan dirinya pada substrat yang
berlumpur atau pasir halus.
Gambar 9. Kerang Simping.
Sumber : indiabiodiversity.org
6. Kima
Kima termasuk dalam filum Mollusca, kelas Bivalvia. Hewan dalam kelas
ini biasanya berbentuk simetri bilateral dan mempunyai cangkang setangkup dan
mantel, bentuk cangkangnya digunakan untuk identifikasi (Romimohtarto, 2001).
Lebih lanjut disampaikan pula bahwa bivalvia mempunyai tiga cara hidup yakni
membuat lubang pada substrat, melekat langsung pada substrat dengan semen dan
melekat pada substrat dengan bahan seperti benang (bysus).
Kima mempunyai 2 organ utama yaitu organ keras berupa cangkang
sebagai identifikator spesies Kima, dan organ lunak yang dilindungi mantel luar
berwarna cemerlang (hijau, biru, ungu, dan kuning) akibat difraksi cahaya lapisan
matahari terhadap lapisan submikroskopik (submicroscopic layer) dari pigmen
kristal tak berwarna (crystalline non-coloured pigment).
Kima mempunyai cangkang yang terdiri dari dua tangkup simetris yang
terbuat dari zat kapur, yaitu unsur kalsium karbonat (CaCO3). Zat kapur atau
kalsium karbonat tersebut pada umumnya tersusun dari tiga jenis kristal yaitu
kalsit, aragonit, dan vaterit. Ketiga bentuk kristal tersebut pada tiap – tiap jenis
moluska hampir berbeda.
Cangkang kima pada umumnya berwarna putih kekuning – kuningan.
Permukaan cangkang bagian luar membentuk lekukan dan tonjolan ini tersusun
sedemikian rupa sehingga terbentuklah suatu bangunan seperti kipas. Pada bagian
yang menonjol tersebut terdapat lipatan berupa lempengan – lempengan yang
tajam dan tersusun rapi. Pada tiap – tiap jenis Kima lipatan – lipatan tersebut
bentuknya agak berbeda.
Bagian umbo dan engsel (hinge) letaknya di bagian atas (dorsal),
sedangkan bagian tepi katup bagian bawah adalah ventral. Pada bagian ventral
terdapat lubang tempat keluarnya alat perekat (bysus) yang disebut bysal oryfise.
Bagian dorsal merupakan bagian yang membuka dan menutup bila kerang ini
tersentuh oleh suatu rangsangan dengan bagian depan disebut anterior (tempat
umbo mengarah padanya), sedangkan bagian yang berlawanan arah dengan
anterior disebut posterior.
Organ lunak dalam cangkang untuk semua spesies kima adalah sama.
Organ lunak tersebut meliputi : hati, insang, empedu, otot aduktor dan retraktor,
saluran pencernaan, gonad, kaki dan byssus. Organ lunak kerang ini diselubungi
oleh mantel yang tebal dimana pada permukaan dari mantel terdapat dua lubang
tempat keluar masuknya air. Lubang tempat masuknya air disebut “inhalant
siphon” atau “incurrent siphon” dan “excurrent siphon” yang bentuknya bulat dan
terletak di bagian dorsal.
Kima mempunyai dua macam otot yang terletak menempel pada dinding
bagian dalam dari cangkangnya, yaitu otot retraktor dan otot aduktor. Otot
aduktor merupakan otot yang besar dan kuat serta berfungsi sebagai pembuka dan
penutup cangkang apabila Kima tersebut mendapat gangguan. Otot retraktor
bentuknya lebih kecil dan berfungsi sebagai penjulur dan penarik kaki.
Tridacna merupakan kerang yang berukuran besar, cangkangnya bisa lebih
1 m dan beratnya mencapai lebih 250 kg, jenis kima ini disebut kima raksasa
(Tridacna gigas). Tridacna banyak ditemukan di ekosistem Terumbu Karang di
wilayah Indo-Pasifik termasuk Indonesia. Klasifikasi kima raksasa (Tridacna
gigas) meliputi :
Kingdom : Animalia
Filum : Mollusca
Class : Bivalvia
Ordo : Veneroidae
Famili : Cardiacea
Genus : Tridacna
https://www.tentorku.com/karakteristik-dan-klasifikasi-kelas-pelecypoda-
bivalvia/
Diakses pada tanggal 16 September 2016.
http://indiabiodiversity.org/species/show/224284
Diakses pada tanggal 22 September 2016.
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/12996
Diakses pada tanggal 22 September 2016.
http://mainsesukahatimu.blogspot.co.id/2011/04/tiram-laut.html
Diakses pada tanggal 22 September 2016.
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/123456789/5291/4/C08mhm.pdf
Diakses pada tanggal 22 September 2016.