Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM TOKSIKOLOGI KE-1

I. IDENT: HAIFA ARI PERWITASARI


II. Hari, tanggal:
III. Judul pemeriksaan:
pemeriksaan skrining awal NAPSA
IV. Tujuan pemeriksaan:

Mahasiswa dapat memahami dan mempraktekkan cara pemeriksaan skrining urine test narkoba

V. Dasar teori:

Urine merupakan spesimen yang paling sering digunakan untuk pemeriksaan narkoba rutin karena
ketersediaannya dalam jumlah besar dan memiliki kadar obat dalam jumlah besar sehingga lebih mudah
mendeteksi obat dibandingkan pada spesimen lain. Teknologi yang digunakan pada pemeriksaan
narkoba pada urin sudah berkembang baik. Kelebihan lain spesimen urin adalah pengambilannya yang
tidak invasif dan dapat dilakukan oleh petugas yang bukan medis. Urine merupakan matriks yang stabil
dan dapat disimpan beku tanpa merusak integritasnya. Obat-obatan dalam urine biasanya dapat
dideteksi sesudah 1-3hari. Kelemahan pemeriksaan urine adalah mudahnya dilakukan pemalsuan
dengan cara substitusi dengan bahan lain maupun diencerkan sehingga mengacaukan hasil
pemeriksaan. Pemeriksaan narkoba seringkali dibagi menjadi pemeriksaan skrining dan konfirmatori.
Pemeriksaan skrining merupakan pemeriksaan awal pada obat pada golongan yang besar atau
metobolitnya dengan hasil presumptif positif atau negatif. Secara umum pemeriksaan skrining
merupakan pemeriksaan yang cepat, sensitif, tidak mahal dengan tingkat presisi dan akurasi yang masih
dapat diterima, walaupun kurang spesifik dan dapat menyebabkan hasil positif palsu karena terjadinya
reaksi silang dengan substansi lain dengan struktur kimia yang mirip.Pada pemeriksaan skrining, metode
yang sering digunakan adalah immunoassay dengan prinsip pemeriksaan adalah reaksi antigen dan
antibodi secara kompetisi. Pemeriksaan skrining dapat dilakukan di luar laboratorium dengan metode
onsite strip test maupun di dalam laboratorium dengan metode ELISA (enzyme linked immunosorbent
assay). Pemeriksaan konfirmasi digunakan pada spesimen dengan hasil positif pada pemeriksaan skrinig.
Pemeriksaan konfirmasi menggunakan metode yang sangat spesifik untuk menghindari terjadinya hasil
positif palsu. Metoda konfirmasi yang sering digunakan adalah gas chromatography / mass spectrometry
(GC/MS) atau liquid chromatography/ mass spectrometry (LC/MS) yang dapat mengidentifikasi jenis
obat secara spesifik dan tidak dapat bereaksi silang dengan substansi lain. Kekurangan metode
konfirmasi adalah waktu pengerjaannya yang lama, membutuhkan ketrampilan tinggi serta biaya
pemeriksaan yang tinggi. Panel pemeriksaan narkoba tergantung jenis narkoba yang banyak digunakan,
tetapi biasanya meliputi 5 macam obat yaitu amfetamin, kanabinoid, kokain opiat dan PCP. Obat lain
yang sering disalahgunakan seperti benzodiazepin sering pula diperiksakan. Pada pemeriksaan narkoba
baik untuk skrining maupun konfirmasi, telah ditetapkan standar cutoff oleh NIDA untuk dapat
menentukan batasan positif pada hasil pemeriksaan. Pada tabel berikut disampaikan kadar cutoff
pemeriksaan narkoba untuk skrining maupun konfirmasi

VI. Metode: carik celup (rapid tast)


VII. Prinsip: urine yang memenuhi syarat untuk pemeriksaan NAPSA kemudian di periksa dengan
strip

VIII. Alat dan bahan:


A. ALAT
Cup urine
stopwach
B. BAHAN
Sample urine
Strip pemeriksaan urine
IX. Cara kerja
A. Siapkan alat dan bahan
B. Amati sample urine
C. Celupkan strip urine masing masing 15 detik
D. Baca hasilnya dalam 5 menit
X. Cara interpretasi:
Jika tampak strip 2 berwarna merah artinya negative
Jika hanya tampak 1 strip berwarna merah pada strip control artinya positif

XI. Hasil
Sample urine:
Atasnama pasien: patria
Umur : 19 tahun
Warna urine: kuning jernih
Volume 25ml
Hasil pemeriksaan
AMP NEGATIF,COC NEGATIF,BZO NEGATIF THC NEGATIF

XII. Pembahasan
Terdapat pemeriksaan sederhana untuk mendeteksi adanya manipulasi ataupun penambahan
zat2 yang mengganggu pemeriksaan. Kondisi urine berikut ini merupakan keadaan normal, dan
keadaan urine di luar kondisi berikut patut dicurigai terjadinya manipulasi maupun substitusi
urine:
1. Suhu urine harus dicatat dalam waktu 4 menit sesudah pengambilan sampel dengan suhu di
antara 32-380C dan tetap di atas 330C dalam waktu 15 menit.
2. pH urine normal berkisar antara 4,5-8
3. Berat jenis urine berkisar antara 1,002-1,020
4. Konsentrasi kreatinin lebih dari 20mg/dL
5. Tampilan urine normal (tidak berbusa, keruh, berwarna gelap atau sangat jernih dan kuning
muda) Saat ini sudah terdapat test strip yang dapat mendeteksi penambahan zat-zat yang dapat
menyebabkan hasil pemeriksaan invalid atau negatif palsu.
Pemeriksaan ini dapat dilakukan bila dicurigai kelainan integritas urine. Pada setiap test strip ini
terdapat 7 bantalan untuk mendeteteksi kadar kreatinin, nitrit, glutaraldehid, pH, berat jenis,
oksidan dan piridinium chlorchromat pada urine.

XIII. Kesimpulan:
Hasil pemeriksaan
AMP NEGATIF,COC NEGATIF,BZO NEGATIF THC NEGATIF
LAPORAN PRAKTIKUM TOKSIKOLOGI KE 2

I. IDENT: haifa ari


II. Hari, tanggal:
III. Judul pemeriksaan: pemeriksaan screening awal alcohol
IV. Metode: Alcohol Saliva Rapid Testing Strip
V. Prinsip:
alkohol ethyl dalam kehadiran peroxidase dan enzim substrasi seperti
tetramethylbenzidine (TMB) seperti yang diperlihatkan berikut ini:
ALOx/Peroxidase
EtOH + TMB  C H3 CHO + Colored TMB
Warna yang berbeda pada pad reaktif dapat diobservasi kurang dar 20 detik setelah
ujungnya mengalami kontak dengan sampel saliva dengan konsentrasi alkohol ethyl
yang melebihi 0,02%. Harus diketahui bahwa jenis alkohol lain seperti: methyl,
propanyl dan allyl akan menghasilkan warna yang sama pada pad reaktif. Walaupun
demikian, alkohol-alkohol jenis ini biasanya tidak terdapat pada saliva.
VI. Prosedur
rosedur 1. Buka pembuka foil lalu keluarkan strip tes. 2. Saturasikan pad reaktif
dengan mencelupkannya kedalam spesimen saliva yang ditampung di dalam
mangkuk sputum, atau dengan mengoleskan saliva langsung ke pad reaktif. Setelah
10 detik, buang kelebihan saliva dengan cara menggoyangkan pad reaktifnya. 3.
Tunggu sampai 2 menit, bandingkan pad reaktif dengan chart warna yang tersedia.
Hasil yang didapat setelah 2 menit bisa tidak akurat

VII. Cara interpretasi

Negatif: Hampir tidak ada perubahan warna dibandingkan dengan warna latar
belakang. Hasil negatif mengindikasi bahwa BAC di bawah 0.02%. Positif: Warna
yang jelas dihasilkan di seluruh pad. Hasil positif mengindikasi bahwa BAC melebihi
0.02%. Invalid: Tes harus dianggap invalid jika perubahan warna hanya terjadi di
bagian pinngir pad yang bisa disebabkan dari sampel yang kurang. Orang yang
bersangkutan harus menjalani ulang tes ini.

VIII. Quality control


Praktek laboratorium yang baik merekomendasikan penggunaan setiap hari material
kontrol untuk memastikan kelaikan peralatan. Kontrol, yang biasanya tersedia di
pasaran, yang mengandung sodium azide dan bahan pengawet yang menghalangi
aktivitas enzyme, tidak dapat digunakan untuk tes alkohol cepat. Tes alkohol cepat
dapat secara kwalitatif diverifikasikan dengan menggunakan solusi tes yang
disiapkan dengan cara menambahkan 10 tetes alkohol ethanol kedalam 8 oz air
yang telah didistilasi. Solusi ini harus menunjukkan hasil positif yang jelas.
IX. Pengganggu
Pasien menggunakan obat kumur berbahan alcohol mengakibatkan hasil positif
palsu
Pasien makan makanan yang mengandung alcohol seperti tape menghasilkan hsil
positif palsu

X. Kesimpulan
Hasil pemeriksaan negative

XI. Refrensi

Yogyakarta, 12 februari 2021


Praktikan

Haifa Ari P
NIM.P07134219043

Anda mungkin juga menyukai