Anda di halaman 1dari 9

AUDITING 1

PENENTUAN TUJUAN AUDIT

Disusun oleh :

Iqlima Haris

NIM C1C019098

Dosen Pengampu :

Wiwik Tiswiyanti,S.E.,Ak.,M.M.,CA

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JAMBI

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sebagai pencipta atas
segala kehidupan yang senantiasa memberikan rahmat-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “PENETAPAN TUJUAN AUDIT ’’

Dalam kesempatan ini , saya juga ingin mengucapkan terima kasih dengan hati yang
tulus kepada seluruh pihak yang telah membantu dalm penyelesaian makalah ini semoga
tuhan dengan senantiasa membalas dengan kebaikan yang berlipat ganda.

Saya menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
olehkarena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua
pihak guna perbaikan dan kelengkapan penyusunan makalah ini. Harapan saya semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bangko,18 MARET 2021

PENYUSUN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................
BAB I    PENDAHULUAN...................................................................
1.1     Latar Belakang................................................................................. 
1.2     Rumusan Masalah........................................................................... 
1.3     Tujuan Permasalahan.......................................................................        
BAB II   PEMBAHASAN .............................................
2.1     Tujuan Audit Umum.........................................................................    
2.2     Tujuan Audit Khusus.......................................................................
BAB III PENUTUP.....................................................................................
3.1     Kesimpulan..........................................................................................
3.2     Saran....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


 Prosedur audit dalam pekerjaan lapangan disusun berdasarkan tujuan audit yang hendak
dicapai. Dalam hal ini, tujuan audit yang dimaksud dirancang untuk menentukan apakah
tujuan operasi tertentu (yang ditetapkan oleh manajemen) dapat dicapai atau tidak. Tujuan
audit harus bersifat khusus untuk setiap langkah yang dilakukan auditor dan dijabarkan dalam
bentuk prosedur audit untuk mencapainya.
            Penetapan tujuan audit dan prosedur audit merupakan unsur utama sebuah program
audit, oleh karena itu keberhasilan pekerjaan lapangan dalam mengumpulkan bukti audit
bergantung kepada baik buruknya sebuah program audit yang digunakan. Hal tersebut dapat
dipahami mengingat suatu program audit pada dasarnya merupakan abstraksi dari
perencanaan audit yang berisi rencana langkah kerja sistematis untuk memperoleh bukti audit
yang diperlukan dalam pencapaian tujuan audit.
            Guna mengarahkan pekerjaan audit di lapangan, program audit berperan sebagai
pedoman pelaksanaan audit sekaligus merupakan alat pengendalian agar pekerjaan audit
secara keseluruhan berjalan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.
Permasalahan umum yang dihadapi oleh auditor internal adalah bagaimana menyusun dan
mengembangkan program audit yang baik ?

1.2 Rumusan Masalah

Makalah ini akan membahas tentang 2 tujuan audit,yaitu :


a. Tujuan Audit Umum
b. Tujuan Audit Khusus

1.3 Tujuan Penulisan


a) Untuk mengetahui pengertian audit umum.
b) Untuk mengetahui pengertian audit khusus.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tujuan Audit Umum


Tujuan umum audit adalah untuk menyatakan pendapat atas kewajaran, dalam semua hal
yang material, posisi keuangan dan hasil usaha serta arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum. Untuk mencapai tujuan ini, auditor perlu menghimpun bukti komponen
yang cukup, auditor perlu mengindentifikasikan bukti apa yang dapat dihimpun dan
bagaimana cara menghimpun bukti tersebut.

Tujuan umum audit atas laporan keuangan adalah untuk menyatakan


pendapat atas kewajaran laporan keuangan, dalam semua hal yang material, sesuai dengan
prinsip- prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Kewajaran laporan keuangan diukur berdasarkan asersi terkandung dalam setiap unsur


yang disajikan dalam laporan keuangan, yang  disebut dengan asersi manajemen.
Asersi manajemen yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diklasifikasikan menjadi
lima kategori :

1) Keberadaan atau kejadian (existency or occurence).

Asersi ini merupakan pernyataan manajemen terhadap aktiva, kewajiban, dan ekuitas yang
tercantum dalam neraca benar-benar ada pada tanggal neraca serta apakah pendapatan
dan beban yang tercantum dalam  laporan rugi laba benar-benar terjadi selama periode
akuntansi.

2) Kelengkapan (completeness).

Kelengkapan berarti semua transaksi dan akun-akun  yang seharusnya tercatat dalam
laporan keuangan telah dicatat. Asersi kelengkapan berlawanan dengan asersi keberadaan.
Jika asersi keberadaan tidak benar maka akun akan dinyatakan terlalu tinggi, sementara jika
asersi kelengkapan tidak benar, maka akun akan dinyatakan terlalu rendah. Asersi
kelengkapan berkaitan dengan kemungkinan hilangnya hal-hal yang harus dicantumkan
dalam laporan keuangan sedangkan asersi keberadaan berkaitan dengan penyebutan angka
yang seharusnya tidak dimasukkan.
3) Hak dan kewajiban (rights and obligations).

Asersi tentang hak dan kewajiban berhubungan dengan dua hal, yaitu:

1.    Apakah aktiva yang tercantum dalam laporan keuangan benar-benar merupakan hak
perusahaan pada tanggal tertentu.

2.    Apakah utang yang tercantum dalam laporan keungan benar-benar merupakan kewajiban
perusahaan pada tanggal tertentu.

Dalam hal ini manajemen membuat asersi bahwa jumlah sewa guna usaha yang dikapitalisasi
di neraca mencerminkan nilai perolehan hak perusahaan atas kekayaan yang disewa guna-
usahakan, dan utang sewa guna usaha yang bersangkutan mencerminkan suatu kewajiban
perusahaan

            Asersi hak dan kewajiban mempunyai hunbungan yang sangat erat dengan asersi
keberadaan atau keterjadian. Keeratan hubungan ini mengakibatkan salah satu kantor akuntan
publik besar di Indonesia dengan suatu kantor akuntan publik asing dari Amerika Serikat
yang menganggap keduanya adalah satu dan menamakannya sebagai asersi genuine
(pernyataan asli).

4) Penilaian atau alokasi (valluation or allocation).

            Asersi ini menyangkut apakah aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan, atau beban
telah dicantumkan dalam laporan keuangan pada jumlah yang tepat. Contoh manajemen
membuat asersi bahwa aktiva tetap dicatat berdasarkan harga perolehanya dan perolehan
yang semacam itu secara sistematik  dialokasikan kedalam periode-periode akuntansi yang
semestinya, dan manajemen membuat asersi bahwa piutang usaha yang tercantum di neraca
dinyatakan berdasarkan nilai bersih yang dapat direalisasikan.

            Dengan demikian, asersi penilaian berkaitan dengan akun – akun riil yang tercantum
pada neraca. Asersi penilaian berkaitan dengan apakah harta, utang dan modal telah di
cantumkan pada neraca dengan jumlah yang semestinya. Asersi pengalokasian berkaiatan
dengan apakah akun-akun nominal, yaitu pendapatan biaya, telah dicantumkan pada laporan
rugi laba dengan jumlah yang semestinya. Asersi pengalokasian pada intinya adalah
ketetapan saat pengakuan pendapatan maupun biaya. Apakah suatu pendapatan dinyatakan
sebagai pendapatan (pos rugi laba) tahun 19X1, ataukah  sebaliknya diakui sebagai piutang
pendapatan atau pendapatan diterima dimuka (pos neraca) tahun 19X1 dan baru diakui
sebagai pendapatan pada tahun 19X2.
5) Penyajian dan pengungkapan ( presentation and disclosure).

            Asersi tentang penyajian dan pengungkapan berhubungan dengan apakah komponen –


komponen tertentu dalam laporan keuangan sudah diklasifikasikan, dijelaskan dan
diungkapkan  secara semestinya. Pelaporan komponen laporan keuagan pada jumlah yang
semestinya mengandung arti bahwa jumlahnya sudah ditentukan dengan menggunakan
metode perlakuan akuntansi bedasar prinsip akuntansi yang berlaku umum, dan bebas dari
kesalahan matematikal.

            Misalnya menejemen membuat asersi bahwa kewajiban-kewajiban yang


diklasifikasikan sebagai utang jangka panjang di neraca tidak akan jatuh tempo dalam waktu
satu tahun, dan menajemen membuat asersi bahwa jumlah yang disajikan sebagai pos luar
biasa dalam laporan rugi laba diklasifikasikan dan diungkapkan semestinya.

2.2 Tujuan Audit Khusus.

Seperti pada tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi, sesudah tujuan audit umum pada
tujuan yang berkaitan dengan saldo ditentukan, maka tujuan audit khusus yang berkaitan
dengan saldo untuk setiap saldo akun dalam laporan keuangan dapat dikembangkan.
Setidaknya satu tujuan audit khusus yang berkaitan dengan saldo harus disertakan pada setiap
tujuan audit umum yang berkaitan dengan saldo, kecuali auditor yakin bahwa tujuan audit
umum yang berkaitan dengan saldo tidak relevan atau tidak penting bagi saldo akun yang
sedang dipertimbangkan.

            Audit dengan ruang lingkup pemeriksaan hanya terhadap pemenuhan kepada tertentu.
Dengan kata lain, audit hanya dilakukan terhadap beberapa transaksi tertentu saja. Berikut ini
diberikan contoh audit spesifik untuk akun persediaan agar dapat lebih memahami asersi-
asersi yang telah dikemukakan.

1. Asersi  keberadaan dan keterjadian

            Tujuan audit spesifik :

a) Persedian yang di cantumkan  dalam neraca, secara fisik ada.


b) Persediaan merupakan unsur yang disimpan untuk dijual dan digunakan dalam operasi
normal perusahaan

2. Asersi kelengkapan
            Tujuan Audit spesfik :

a) Persediaan meliputi semua produk jadi, bahan baku dan penolong, dan bahan habis
pakai yang dimiliki perusahaan.

b) Kuantitas Persediaan meliputi semua produk jadi, bahan baku dan penolong, dan
bahan habis pakai yang dimiliki perusahaan yang masih dalam perjalanan maupun
yang disimpan diluar perusahaan misalnya persediaan barang konsiyasi.
c) Daftar hasil perhitungan fisik persedian dikompilasi dengan teliti dan totalnya telah
dimasukkan kedalam rekening persediaan.

3. Asersi hak dan kewajiban


a) Perusahaan memiliki hak milik sah secara hukum terhadap persedian.
b) Persediaan tidak mencakup unsur yang telah di tagihkan kepada pelanggan atau
dimiliki oleh pihak lain.

4. Asersi penilaian dan pengalokasian

            Tujuan Audit spesifik :

a) Persediaan dinyatakan secara tepat pada harga pokok atau perolehanya, kecuali jika
harga pasarnya lebih rendah
b) Unsur persediaan yang lambat perputarannya (turn overnya rendah) berlebihan rusak,
dan usang dimasukkan persediaan telah diidentifikasikan.
c) Persediaan dikurangi, jika semestinya demikian, ke harga perolehan penggantian
( replancement cost) atau nilai bersih yang dapat direalisasikan.

5. Asersi penyajian dan pengungkapan


a) Persedian diklasifikasikan sebagaimana mestinya dalam neraca sebagai aktiva lancar.
b) Golongan besar persediaan dan dasar penilaiannya di ungkapkan secara memadai
dalam neraca.
c) Persediaan yang digadaikan atau dititipkan kepihak lain diungkapkan secara
memadai.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Tujuan umum audit adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran dalam
semua laporan keuangan perusahaan dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.Untuk
mencapai suatu tujuan,auditor perlu menghimpun bukti komponen yang memadai,auditor
juga perlu mengidentifikasikan bukti apa saja yang dapat dihimpun dan bagaimana cara
mengumpulkan bukti tersebut.

Tujuan audit spesifik ditentukan berdasarkan asersi asersi yang dibuat oleh
manajemen yang tercantum dalam laporan keuangan yang meliputi asersi-asersi manajemen
yang bersifat eksplisit.

3.2 SARAN

Dengan dibuatnya makalah ini,kami berharap makalah yan g sudah kami susun dapat
bermanfaat dan berguna bagi yang lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

FaisalFadh,Nasution,2013. Penetapan Tujuan Audit.


(http://faisalfadhnasution.blogspot.com/2013/11/penetapan-tujuan-
audit.html)

Anda mungkin juga menyukai