Disusun oleh :
Iqlima Haris
NIM C1C019098
Dosen Pengampu :
Wiwik Tiswiyanti,S.E.,Ak.,M.M.,CA
UNIVERSITAS JAMBI
Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sebagai pencipta atas
segala kehidupan yang senantiasa memberikan rahmat-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “PENETAPAN TUJUAN AUDIT ’’
Dalam kesempatan ini , saya juga ingin mengucapkan terima kasih dengan hati yang
tulus kepada seluruh pihak yang telah membantu dalm penyelesaian makalah ini semoga
tuhan dengan senantiasa membalas dengan kebaikan yang berlipat ganda.
Saya menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
olehkarena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua
pihak guna perbaikan dan kelengkapan penyusunan makalah ini. Harapan saya semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
PENYUSUN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................
1.1 Latar Belakang.................................................................................
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................
1.3 Tujuan Permasalahan.......................................................................
BAB II PEMBAHASAN .............................................
2.1 Tujuan Audit Umum.........................................................................
2.2 Tujuan Audit Khusus.......................................................................
BAB III PENUTUP.....................................................................................
3.1 Kesimpulan..........................................................................................
3.2 Saran....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Asersi ini merupakan pernyataan manajemen terhadap aktiva, kewajiban, dan ekuitas yang
tercantum dalam neraca benar-benar ada pada tanggal neraca serta apakah pendapatan
dan beban yang tercantum dalam laporan rugi laba benar-benar terjadi selama periode
akuntansi.
2) Kelengkapan (completeness).
Kelengkapan berarti semua transaksi dan akun-akun yang seharusnya tercatat dalam
laporan keuangan telah dicatat. Asersi kelengkapan berlawanan dengan asersi keberadaan.
Jika asersi keberadaan tidak benar maka akun akan dinyatakan terlalu tinggi, sementara jika
asersi kelengkapan tidak benar, maka akun akan dinyatakan terlalu rendah. Asersi
kelengkapan berkaitan dengan kemungkinan hilangnya hal-hal yang harus dicantumkan
dalam laporan keuangan sedangkan asersi keberadaan berkaitan dengan penyebutan angka
yang seharusnya tidak dimasukkan.
3) Hak dan kewajiban (rights and obligations).
Asersi tentang hak dan kewajiban berhubungan dengan dua hal, yaitu:
1. Apakah aktiva yang tercantum dalam laporan keuangan benar-benar merupakan hak
perusahaan pada tanggal tertentu.
2. Apakah utang yang tercantum dalam laporan keungan benar-benar merupakan kewajiban
perusahaan pada tanggal tertentu.
Dalam hal ini manajemen membuat asersi bahwa jumlah sewa guna usaha yang dikapitalisasi
di neraca mencerminkan nilai perolehan hak perusahaan atas kekayaan yang disewa guna-
usahakan, dan utang sewa guna usaha yang bersangkutan mencerminkan suatu kewajiban
perusahaan
Asersi hak dan kewajiban mempunyai hunbungan yang sangat erat dengan asersi
keberadaan atau keterjadian. Keeratan hubungan ini mengakibatkan salah satu kantor akuntan
publik besar di Indonesia dengan suatu kantor akuntan publik asing dari Amerika Serikat
yang menganggap keduanya adalah satu dan menamakannya sebagai asersi genuine
(pernyataan asli).
Asersi ini menyangkut apakah aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan, atau beban
telah dicantumkan dalam laporan keuangan pada jumlah yang tepat. Contoh manajemen
membuat asersi bahwa aktiva tetap dicatat berdasarkan harga perolehanya dan perolehan
yang semacam itu secara sistematik dialokasikan kedalam periode-periode akuntansi yang
semestinya, dan manajemen membuat asersi bahwa piutang usaha yang tercantum di neraca
dinyatakan berdasarkan nilai bersih yang dapat direalisasikan.
Dengan demikian, asersi penilaian berkaitan dengan akun – akun riil yang tercantum
pada neraca. Asersi penilaian berkaitan dengan apakah harta, utang dan modal telah di
cantumkan pada neraca dengan jumlah yang semestinya. Asersi pengalokasian berkaiatan
dengan apakah akun-akun nominal, yaitu pendapatan biaya, telah dicantumkan pada laporan
rugi laba dengan jumlah yang semestinya. Asersi pengalokasian pada intinya adalah
ketetapan saat pengakuan pendapatan maupun biaya. Apakah suatu pendapatan dinyatakan
sebagai pendapatan (pos rugi laba) tahun 19X1, ataukah sebaliknya diakui sebagai piutang
pendapatan atau pendapatan diterima dimuka (pos neraca) tahun 19X1 dan baru diakui
sebagai pendapatan pada tahun 19X2.
5) Penyajian dan pengungkapan ( presentation and disclosure).
Seperti pada tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi, sesudah tujuan audit umum pada
tujuan yang berkaitan dengan saldo ditentukan, maka tujuan audit khusus yang berkaitan
dengan saldo untuk setiap saldo akun dalam laporan keuangan dapat dikembangkan.
Setidaknya satu tujuan audit khusus yang berkaitan dengan saldo harus disertakan pada setiap
tujuan audit umum yang berkaitan dengan saldo, kecuali auditor yakin bahwa tujuan audit
umum yang berkaitan dengan saldo tidak relevan atau tidak penting bagi saldo akun yang
sedang dipertimbangkan.
Audit dengan ruang lingkup pemeriksaan hanya terhadap pemenuhan kepada tertentu.
Dengan kata lain, audit hanya dilakukan terhadap beberapa transaksi tertentu saja. Berikut ini
diberikan contoh audit spesifik untuk akun persediaan agar dapat lebih memahami asersi-
asersi yang telah dikemukakan.
2. Asersi kelengkapan
Tujuan Audit spesfik :
a) Persediaan meliputi semua produk jadi, bahan baku dan penolong, dan bahan habis
pakai yang dimiliki perusahaan.
b) Kuantitas Persediaan meliputi semua produk jadi, bahan baku dan penolong, dan
bahan habis pakai yang dimiliki perusahaan yang masih dalam perjalanan maupun
yang disimpan diluar perusahaan misalnya persediaan barang konsiyasi.
c) Daftar hasil perhitungan fisik persedian dikompilasi dengan teliti dan totalnya telah
dimasukkan kedalam rekening persediaan.
a) Persediaan dinyatakan secara tepat pada harga pokok atau perolehanya, kecuali jika
harga pasarnya lebih rendah
b) Unsur persediaan yang lambat perputarannya (turn overnya rendah) berlebihan rusak,
dan usang dimasukkan persediaan telah diidentifikasikan.
c) Persediaan dikurangi, jika semestinya demikian, ke harga perolehan penggantian
( replancement cost) atau nilai bersih yang dapat direalisasikan.
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Tujuan umum audit adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran dalam
semua laporan keuangan perusahaan dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.Untuk
mencapai suatu tujuan,auditor perlu menghimpun bukti komponen yang memadai,auditor
juga perlu mengidentifikasikan bukti apa saja yang dapat dihimpun dan bagaimana cara
mengumpulkan bukti tersebut.
Tujuan audit spesifik ditentukan berdasarkan asersi asersi yang dibuat oleh
manajemen yang tercantum dalam laporan keuangan yang meliputi asersi-asersi manajemen
yang bersifat eksplisit.
3.2 SARAN
Dengan dibuatnya makalah ini,kami berharap makalah yan g sudah kami susun dapat
bermanfaat dan berguna bagi yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA