Latar Belakang
Lanjut Usia, seseorang disebut Lansia bila telah memasuki atau mencapai usia 60 tahun
lebih. Laju perkembangan penduduk lanjut usia di dunia termasuk Indonesia saat ini
menuju proses penuaan yang ditandai dengan meningkatnya jumlah dan proporsi
penduduk lanjut usia. Besarnya jumlah penduduk Lansia menjadi beban jika Lansia
pelayanan kesehatan. Penduduk lanjut usia akan mengalami proses penuaan secara terus
menerus dengan ditandai menurunnya daya tahan fisik sehingga rentan terhadap
serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian (Badan Pusat Statistik, 2015).
Saat ini di seluruh dunia jumlah orang lanjut usia diperkirakan ada 500 juta
dengan usia rata-rata 60 tahun dan di perkirakan pada tahun 2025 akan mencapai 1,5
milyar. Di negara maju seperti amerika serikat pertambahan orang lanjut usia di
perkirakan 1000 orang per hari pada tahun 1985 dan di perkirakan 50% dari pemduduk
berusia di atas 50 tahun sehingga istilah baby boom pada masa lalu berganti menjadi
Indonesia termasuk dalam lima besar negara dengan jumlah lanjut usia
terbanyak di dunia. Berdasarkan sensus penduduk pada tahun 2010, jumlah lanjut usia di
Indonesia yaitu 18,1 juta jiwa. Pada tahun 2014, jumlah penduduk lanjut usia di
Indonesia menjadi 18,781 juta jiwa dan diperkirakan pada tahun 2025, jumlahnya akan
Penduduk lansia di Indonesia tahun 2005 berjumlah 18,2 juta orang atau 8,2%.
Pada tahun 2007 penduduk lansia Indonesia berjumlah 18,7 juta (8,42%), tahun 2010
meningkat menjadi 9,77% dan pada tahun 2020 diperkirakan menjadi dua kali lipat yaitu
pelayanan kesehatan. Penduduk lanjut usia akan mengalami proses penuaan secara terus
menerus dengan ditandai menurunnya daya tahan fisik sehingga rentang terhadap
serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian (Badan Pusat Statistik, 2015)
menurunnya berbagai fungsi organ tubuh, yang ditandai dengan semakin rentannya
meningkatnya usia terjadi perubahan dalam struktur dan fungsi sel, jaringan, serta sistem
organ dengan bertambahnya umur, fungsi fisiologis mengalami penurunan akibat proses
degeneratif (penuaan). Sehingga Lansia rentan terkena infeksi penyakit menular akibat
Pneumonia dan Hepatitis. Selain itu penyakit tidak menular banyak muncul pada usia
lanjut diantaranya Hipertensi, Stroke, Diabetes Melitus dan radang sendi atau Asam Urat.
Perubahan tersebut pada umumnya mengaruh pada kemunduran kesehatan fisik dan
psikis yang pada akhirnya akan berpengaruh pada ekonomi dan sosial Lansia. Sehingga
secara 3 umum akan berpengaruh pada activity of daily living (Kementerian Kesehatan
bahwa jumlah minimal konsumsi lemak atau minyak adalah sebagai berikut : (1) untuk
orang dewasa konsumsi lemak dan minyak prhari minimal 15% dari total energi atau
kalori yang dibutuhkan perhari, (2) untuk wanita dalam masa reproduksi lemak dan
minyak perhari minimsl 20% dari total kalori. Lemak pada tubuh sejak bayi sudah terjadi
penambahan dan penambahan itu pada pria dan wanita sampai usia 8 tahun kurang lebih
sama. Kemudian sejak Akhil balik (13 tahun), pertumbuhan lemak pria akan melambat
Kolesterol merupakan salah satu komponen dari lemak, dan lemak merupakan
salah satu zat gizi yang di perlukan oleh tubuh disamping zat gizi yang lain. Lemak
menjadi salah satu sumber energi yang memiliki kalori paling tinggi. Di dalam tubuh
membrane sel, membuat sebagian hormon tubuh dan lain-lain (Mamboo, 2010).
penyakit jantung, sebab kadar kolesterol yang tinggi dalam darah (hiperkolesterolemia)
merupakan factor resiko utama bagi penyakit jantung coroner yang mengakibatkan
serangan jantung. Elain itu bila kadar kolesterol dalam darah berlebih, kelebihan itu
penyempitan arteri. Penumpukan kolesterol yang berlebih inilah yang dapat menyumbat
aliran darah di dalam arteri. Bila arteri yang memasok darah ke jantung mengalami
pembuluh darah menjadi semakin tebal dan mengakibatkan berkurangnya elastisitas dan
kelenturan pembuluh darah ataupun gejala klinis lainnya, maka dapat terjadi serangan
jantung, sedangkan bila arteri ynag memasok darah ke otak tersumbat akibatnya adalah
stroke. Yang perlu di waspadai adalah sifat kolesterol di dalam tubuh. Meskipun kadar
nya tinggi, hal ini todak memberi symptom atau gejala pada tubuhs. Sehingga secara
tidak langsung banyak orang yang tidak mengetahui dan tidak sadar kalua kadar
kolesterol mereka sebenarnya terlalu tinggi, karena itu menjadi penting untuk
mengetahui kadar kolesterol yang ada dalam darah kita (Mamboo, 2010)
B. Rumusan Masalah
Berhubung dengan fenomena diatas maka perumusan masalah pada kasus
tersebut yang di kemukakan oleh penulis adalah “Asuhan Keperawatan Gerontik Pada
Kabupaten Purwakarta ”
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan umum dari penulisan ini untuk memberikan asuhan keperawatan gerontic
3. Tujuan Khusus
kolesterol
D. Manfaat
Manfaat penulisan ini terbagi menjadi dua, yaitu manfaat secara teoritis dan
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi atau masukan
Maternitas pada pasien dengan indikasi post sc dengan plasenta previa di Ruang
Persalinan.
2. Manfaat praktis
b) Bagi Perawat
peningkatan mutu pendidikan untuk masa yang akan datang, serta sebagai
d) Bagi Penulis
cambu kan untuk menambah ilmu dan wawasan tentang keperawatan khususnya
asuhan keperawatan.
E. Sistematika Penulisan
Pada sistematika penulisan, penulis akan menjelaskan secara ringkas bab demi
bab secara berurutan. Karya Tulis Ilmiah ini terbagi menjadi dua bab: Bab I merupakan
pendahuluan yang berisi: Latar belakang, Batasan masalah, Rumusan masalah, Tujuan
tinjauan pustaka yang berisi pemaparan lebih jauh mengenai teori yang menjadi landasan
TINJAUAN TEORI