OLEH:
KELOMPOK V
ANDI ISMAWATI
DEA NURATUL FITRI
WIWI FAISAL KEMANG
EFRA ENDENG
Puji syukur kehadirat Allah SWT dengan rahmat dan karunianya penulis
telah dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “NEONATUS” Selawat
beriring salam penulis kirimkan kepada junjungan Alam Nabi Muhammad SAW
beserta keluarga dan sahabat beliau sekalian.
Dalam penyelesaian penulisa makalah ini, penulis mendapat bimbingan,
arahan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-sebesarnya.
Segala usaha telah dilakukan untuk menyempurnakan makalah ini.
Namun penulis menyadari bahwa dalam makalah ini mungkin masih ditemukan
kekurangan dan kekhilafan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang dapat dijadikan masukan guna perbaikan di masa yang akan datang.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Bayi baru lahir yaitu kondisi dimana bayi baru lahir (neonatus), lahir
melalui jalan lahir dengan presentasi kepala secara spontan tanpa gangguan,
menangis kuat, nafas secara spontan dan teratur,berat badan antara 2500-4000
gram.Neonatus (BBL) adalah masa kehidupan pertama diluar rahim sampai
dengan usia 28 hari,dimana terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan
didalam rahim menjadi diluar rahim.Pada masa ini terjadi pematangan organ
hampir pada semua system.
Neonatus (BBL) bukanlah miniature orang dewasa,bahkan bukan pula
miniature anak.Neonatus mengalami masa perubahan dari kehidupan didalam
rahim yang serba tergantung pada ibu menjadi kehidupan diluar rahim yang serba
mandiri.Masa perubahan yang paling besar terjadi selama jam ke 24-72
pertama.Transisi ini hampir meliputi semua system organ tapi yang terpenting
bagi anastesi adalah system pernafasan sirkulasi,ginjal dan hepar.Maka dari itu
sangatlah diperlukan penataan dan persiapan yang matang untuk melakukan suatu
anastesi terhadap neonates (BBL).
B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tentang Pengertian Neonatus
2. Untuk mengetahui tentang Pengumpulan Data
3. Untuk mengetahui tentang Pengkajian fisik bayi baru lahir
4. Untuk mengetahui tentang Pemeriksaan umum
BAB II
PEMBAHASAN
A. Neonatus
Bayi baru lahir (neonatus) adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir
dengan umur kehamilan 38-40 minggu,lahir melalui jalan lahir dengan presentasi
kepala secara spontan tanpa gangguan, menangis kuat, nafas secara spontan dan
teratur,berat badan antara 2500-4000 gram.
B. Pengumpulan Data
Penilaian atau evaluasi terhadap bayi baru lahir, antara lain meliputi
penilaian tahap pertumbuhan dan perkembangan janin, kesesuaian usia kehamilan;
penilaian adaptasi neonatal(skor APGAR,refleks); penilaian fisik neonatal secara
sistematik (ada/tidak kelaian morfologi/fisiologi); pemberian identifikasi meliputi
jenis kelamin, berat badan,panjang badan; serta menentukan penanganan yang
diperlukan. Klasifikasi bayi baru lahir (neonatus), dibedakan menurut tiga
kategori.
1. Pertama, klasifikasi neonatus menurut masa gestasi:
2. Neonatus kurang bulan (preterm infant) : kurang 259 hari (37 minggu)
3. Neonatus cukup bulan (term infant): lebih dari 259 sampai 294 hari (37-42
minggu)
4. Neonatus lebih bulan (postterm infant): lebih dari 294 hari(42 minggu) atau
lebih
Kedua, klasifikasi neonatus menurut berat lahir:
1. Neonatus berat lahir rendah: kurang dari 2500 gram.
2. Neonatus berat lahir cukup : antara 2500 sampai 4000 gram
3. Neonatus berat lahir lebih : lebih dari 4000 gram.
Riwayat kesehatan bayi baru lahir yang penting dan harus juga di kaji, antara lain:
a. Factor genetic, meliputi kelainan/gangguan metabolic pada keluarga dan
sindroma genetik.
b. Factor maternal (ibu), meliputi adanya penyakit jantung, diabetes
mellitus,penyakit ginjal,penyakit hati, hipertensi, penyakit kelamin, riwayat
penganiayaan, riwayat abortus, RH/isoimunisasi
c. Factor antenatal, meliputi pernah ANC/tidak, ada riwayat pendarahan,
preeklamsia, infeksi, perkembangan janin terlalu besar /terganggu,diabetes
gestasional,poli/oligohidramnion
d. Factor prenatal, meliputi premature/ postmatur, partus lama, penggunaan
obat selama persalinan, gawat janin, suhu ibu meningkat,posisi janin tidak
normal, air ketuban bercampur mekonium, amnionitis, ketuban peca dini
(KPD), pendarahan dalam persalinan, prolapsus tapi pusat, ibu hipotensi,
asidosis janin, jenis persalinan
D. Pemeriksaan umum
a. Pernafasan
Pernafasan bayi baru lahir normal 30-60 kali permenit, tanpa retraksi dada dan
tanpa suara merintih pada fase ekspirasi. Pada bayi kecil, mungkin terdapat
retraksi dada ringan dan jika bayi berhenti nafas secara periodic selama beberapa
detik masih dalam batas normal.
b. Warna kulit
Bayi baru lahir aterm kelihatan lebih pucat dibanding bayi preterm karena kulit
lebih tebal.
c. Denyut jantung
Denyut jantung bayi baru lahir normal antara 100-160 kalipermenit, tetapi
dianggap masih normal jika diatas 160 kali permenit dalam jangka waktu pendek,
bebrapa kali dalam satu hari selama beberapa hari pertama kehidupan, terutama
bila bayi mengalami disstres. Jika ragu, ulangi perhitungan denyut jantung.
d. Suhu Aksiler
36,5 C sampai 37,5 C.
e. Postur dan gerakan
Postur normal bayi baru lahir dalam keadaan istirahat adalah kepalan tangan
longgar, dengan lengan, panggul dan lutut semi fleksi. Pada bayi dengan letak
sungsang selama masa kehamilan, akan mengalami fleksi penuh pada sendi
panggul dan lutut atau sendi lutut ekstensi penuh, sehingga kaki bisa dalam
berbagai posisi sesuai bayi intrauterin. Jika kaki dapat diposisikan dalam posisi
normal tanpa kesulitan, maka tida dibutuhkan terapi. Gerakan ekstremitas bayi
harus secara spontan dan simetris disertai gerakan sendi penuh. Bayi normal dapat
sedikit gemetar.
f. Tonus otot /tingkat kesadaran
Rintang normal tingkat kesadaranbayi baru lahir adalah mulai dari diam hingga
sadar penuh dan dapat di tenangkan jika rewel. Bayi dapat dibangunkan jika diam
atau sedang tidur.
g. Ekstremitas
Periksa posisi, gerakan, reaksi bayi bila ekstremitas disentuh,dan pembengkakan.
2. BAB
Feses bayi di dua hari pertama setelah persalinan biasanya berbentuk seperti ter
atau aspal lembek. Zat buangan ini berasal dari pencernaan bayi yang dibawa dari
kandungan. Setelah itu feses bayi bisa bergumpal gumpal seperti jelly, padat,
berbiji/seeded dan bisa juga berupa cairan, feses bayi yang diberi ASI ekslusif
biasanya tidak berbentuk, bisa seperti pasta/krem, berbiji dan bisa juga seperti
mencret atau mencair. Sedangkan feses bayi yang diberi susu formula berbentuk
padat, bergumpal-gumpal atau agak liat dan bulat. Makanya bayi yang
mengkonsumsi susu formula kadang suka bebelan (susah b a b) sedangkan yang
mendapat ASI tidak.
Bila bayi yang sudah minum susu formula mengeluarkan feses berbentuk
cair, hal itu perlu dicurigai. Bisa jadi bayi alergi terhadap susu formula yang
dikonsumsinya atau susu tercampur bakteri yang mengganggu usus. Kesulitan
mendeteksi normal tidaknya feses akan terjadi bila ibu memberikan ASI yang
diselang seling susu formula. Misalnya akan sulit menentukan apakah feses yang
cair/mencret itu berasal dari susu atau susu formula. Kalau mencretnya karena
minum ASI, ini normal-normal saja karena sistem pencernaanya memang belum
sempurna. Tettap susui bayi agar ia tidak mengalami dehidrasi. Tapi bila
mencretnya disertai keluhan demam, muntah atau keluhan lain dan jumlahnya
sangat banyak atau mancur, berarti memang ada masalah pada bayi àrujuk.
Masalah frekuensi sering mencemaskan ibu karena frekuensi b a b bayi
tidak sama dengan orang dewasa, padahal frekuensi b a b pada setiap bayi
berbeda, bahkan bayi yang sama pun frekuensi b a b nya akan berbeda dari
minggu ini dan minggu depannya, itu karena bayi belum menemukan pola yang
pas. Umumnya di 4 atau 5 minggu pertama dalam sehari bisa lebih dari 5 kali atau
6 kali, tidak masalah selama pertumbuhannya bagus.
Bayi yang minum ASI ekslusif sebaliknya bisa saja tidak b a b selama 2
sampai 4 hari bahkan bisa 7 hari sekali, bukan berarti mengalami gangguan
sembelit tapi bisa saja karena memang tidak ada ampas makanan yang harus
dikeluarkan. Semuanya dapat diserap dengan baik, feses yang keluar setelah itu
juga harus tetap normal seperti pasta. Tidak cair yang disertai banyak lendir atau
berbau busuk dan disertai demam dan penurunan bert badan bayi. Jadi yang
penting lihat pertumbuhannya apakah anak tidak rewel dan minumnya bagus,
kalau 3 hari belul b a b, dan bayinya anteng – anteng saja mungkin memang
belum waktunya b a b.
Bayi yang pencernaannya normala akan b a b pada 24 jam pertama setelah
lahir. B a b pertama ini disebut mekonium. Biasanya berwarna hitam kehijauan
dan lengket seperti aspal yang merupakan produk dari sel – sel yang diproduksi
dalam saluran cerna selama bayi berada dalam kanadungan. B a b pertama dalam
24 jam penting artinya, karena menjadi indikasi apakah pencernaannya normal
atau tidak.
Frekuensi bab yang sering bukan berarti pencernaannya terganggu. Waspadai nila
warnanya putih atau disertai darah.
Menurut Dr Waldi Nurhamzah, SPA umumnya warna-warna feses bayi dapat
dibedakan menjadi kuning, coklat, hijau, merah dan putih atau keabuan. Normal
atau tidaknya sistem pencernaan bayi dapat dideteksi dari warna-warna feses tsb.
Warna feses kuning
Warna kuning adalah warna feses yang normal. Warna feses bayi sangan
dipengaruhi oleh susu yang dikonsumsinya. Bila bayi minum ASI secara ekslusif,
fesesnya berwarna lebih cerah dan cenderung cemerlang atau didominasi warna
kuning (golden feses). Berarti bayi mendapatkan ASI penuh., dari foremilk (ASI
depan) sampai hindmilk (ASI belakang). Warna kuning timbul dari Proses
pencernaan lemak yang dibantu oleh cairan empedu. Cairan empedu dibuat di
dalam hati dan disimpan beberapa waktu dalam kandung e mpedu sampai saatnya
dikeluarkan. Bila dalam usus terdapat lemak yang berasal dari makanan, kandung
empedu akan berkontraksi(mengecilkan ukurannya) untuk memeras cairan keluar.
Cairan empedu ini akan memecah lemak menjadi zat yang dapat diserap usus.
Sedangkan bila yang diminum susu formula, atau ASI dicampur susu formula,
warna feses akan berwarna lebih gelap, seperti kuning tua, agak coklat, coklat
tua, kuning kecoklatan atau coklat kehijauan.
3. BAK
Bayi baru lahir cenderung sering BAK yaitu 7 – 10 x sehari. Untuk
menjaga bayi tetap bersih, hangat dan kering maka setelah BAK harus diganti
popoknya.
4. Tidur
o Dalam 2 minggu pertama setelah lahir, bayi normalnya sering tidur. Sediakan
selimut dan ruangan yang hangat dan pastikan bayi tidak terlalu panas atau dingin.
o Pola tidur bayi masih belum teratur karena jam biologis yang belum matang.
Tetapi perlahan – lahan akan bergeser sehingga lebih banyak waktu tidur di
malam hari dibandingkan dengan siang hari. Keluhan gangguan tidur biasanya
datang dari orang tuanya yang sulit menerima jam tidur bayi. Dikatakan bahwa
orang tua kekurangan tidur 2 jam setiap harinya hingga bayi berusia 5 bulan
sampai 2 tahun, orang tua kehilangan 1 jam waktu tidur setiap malamnya.
Sehingga orang tua pun perlu menyiasati waktu tidurnya sesuai dengan pola tidur
bayi. Mulai usia 2 bulan bayi mulai lebih banyak tidur malam dibanding siang.
Usia 3-6 bulan jumlah tidudrpun semakin berkurang, kira2 3 kali dan terus
berlkurang hingga 2 kali pada usia 6 – 12 bulan. Menjelang 1 tahun biasanya bayi
hanya perlu tidur siang satu kali saja dengan total jumlah waktu tidur berkisar
antara 12 – 14 jam.
Latih anak agar mengerti bahwa malam hari adalah waktu untuk tidur dan siang
hari adalah waktu untuk bangun. Salah satu caranya adalah dengan mengajaknya
bermaiin hanya disiang hari saja, tidak di malam hari.
Latih bayi agar mengetahui bahwa tempat tidur adalah tempatnya untuk tidur.
Letakkan bayi di tempat tidur saat ia sudah mengantuk, hindari membiarkannya
tidur dalam gendongan atau di ruangan lain.
Lampu utama sebaiknya dimatikan, dan nyalakan lampu tidur yang redup
Ketika bayi terbangun, ajari untuk tidur kembali. Jangan nyalakan lampu,
tenangkan dengan kata kata lembut. Selanjutnya tinggalkan ia sendiri untuk
kembali tidur, jika menangis lagi, biarkan dulu 5 menit baru tenangkan lagi.
Berikutnya jika kembali menangis tunggu 10 menit dan seterusnya hingga 15
menit, malam berikutnya tambah waktu tunggu 5 menit yaitu 10 menit, 15 dan 20
menit. Biasanya bayi memerlukan waktu hingga 2-3 malam. Jika gagal henetikan
dulu prosedur ini dan coba lagi setelah 1 bulancara ini diperkenalkan oleh Richard
Ferber, Boston’s Children Hospital).
Pastikan bayi tidur dengan aman :
o Letakkan bayi pada permukaan rata yang tidak terlalu empuk. Pasang seprei
atau alas dengan cermat agar tidak mudah lepas
o Jangan merokok disekitar bayi
o Jangan biarkan bayi terlalu hangat, jangan berlebihan dalam membuntal bayi
ketika tidur.
o Jika khawatir kepala bayi akan peyang jika terlalu sering tidur terlentang,
tengkurapkan bayi saat bangun dan ada yang mengawasi. Atau ubah sesekali
posisi kepala saat bayi tidur terlentang.
3. Keamanan
Jangan sekali – kali meninggalkan bayi tanpa ada yang menunggu. Hindari
pemberian apapun ke mulut bayi selain ASI, karena bayi bisa tersedak. Jangan
menggunakan alat penghangat buatan di tempat tidur bayi.
A. Kesimpulan
Bayi baru lahir (neonatus) adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir
dengan umur kehamilan 38-40 minggu,lahir melalui jalan lahir dengan presentasi
kepala secara spontan tanpa gangguan, menangis kuat, nafas secara spontan dan
teratur,berat badan antara 2500-4000 gram.
Pada bayi lahir normal umumnya tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium,
namun kadang-kadang dengan riwayat kehamilan dan kondisi tertentu perlu
dilakukan pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi tertentu
Obat profilaksis yang rutin diberikan pada bayi baru lahir yaitu:
1. Vitamin K
2. Tetes / zalf mata
B. Saran
Jika dalam penulisan makalah ini terdapat kekuarangn dan kesalahan,
kami mohon maaf. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun agar kami dapat membuat makalah yang lebih baik di kemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA