Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

KLIEN DENGAN ANTE NATAL CARE (ANC)


DI PUSKESMAS GENDING

Dosen Pembimbing : Shinta Wahyusari S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kep Mat

Di susun oleh:

NUR AISAH
14901.07.20030

PROGRAM STUDY PROFESI NERS


STIKES HAFSHAWATY PESANTREN ZAINUL HASAN
PROBOLINGGO
2021
LEMBAR KONSULTASI
NAMA : Nur Aisah

NIM :14901.07.20030

No. Tanggal Pembimbing Evaluasi/Saran Paraf


LAPORAN PENDAHULUAN

A. Definisi
1. Kehamilan

Kehamilan adalah masa yang di mulai dari konsepsi sampai


lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau
9 bulan 10 hari) di hitung dari hari pertama haid terakhir. (Putri I, 2020)

Kehamilan adalah masa-masa perkembangan fetus yang berasal


dari ovum yang telah mengalami fertilisasi (Guyton, 2017).
Kehamilan adalah saat-saat krisis, saat terjadinya gangguan,
perubahan identitas dan peran bagi setiap orang, ibu, bapak dan
anggota keluarga. Serta terjadinya perubahan fisiologis meliputi
berbagai sistem dalam tubuh (Hamilton, 2018).
Kehamilan sebagai keadaan fisiologis dapat diikuti proses
patologis yang dapat mengancam keadaan ibu dan janin sehingga
tujuan pemeriksaan antenatal adalah mengenal perubahan yang
mungkin terjadi sejak dini, menyiapkan fisik dan mental ibu serta
menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan masa
nifas agar sehat dan normal setelah ibu melahirkan ( Adi, yusuf, 2019)
2. Ante Natal Care
Ante natal care adalah cara penting untuk memonitor dan
mendukung kesehatan ibu dengan kehamilan normal (Prawirohardjo,
2019).
Ante natal care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama
ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim
( Manuaba, 2018)
Antenatal ialah suatu upaya untuk mencegah adanya komplikasi
obstetrik bila mungkin dan memastikan bahwa komplikasi obstetrik
dideteksi sedini mungkin dan ditangani secara memadai (Adi yusuf,
2019)
Pelayanan Antenatal adalah pelayanan kesehatan yang diberikan
kepada ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standar
pelayanan antenatal seperti yang ditetapkan dalam buku Pedoman
Pelayanan Antenatal bagi Petugas Puskesmas ( Sucipto, 2018).
B. Tujuan Antenatal
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan
tumbuh kembang bayi
2. Mengurangi kejadian abortus, prematuritas dan gangguan neonates
3. Evaluasi kala I dan kala II sehingga tercapai Well Boren Baby dan Well
Health Mother
4. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang
mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara
umum, kebidanan dan pembedahan.
5. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan social
ibu serta bayi.
6. Mempersiapkan cukup bulan, melahirkan dengan selamat
7. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian
ASI ekslusif
Mempersiapkan peran ibu, keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar
dapat tumbuh kembang secara normal. (Saifudin, 2017).
C. Anatomi Fisiologi

1. Genitalia Eksterna
Genetalia eksterna dalam arti sempit adalah alat kandungan yang
dapat dilihat dari luar bila wanita dalam posisi litotomi. Fungsi genetalia
eksterna ini dikhususkan untuk kopulasi (koitus).
a. Mons pubis
Daerah yang menggunung di atas simphisis, yang akan ditumbuhi
rambut kemaluan (pubes) apabila wanita berangkat dewasa. Pada
wanita, rambut ini tumbuh membentuk sudut melengkung sedangkan
pada pria membentuk sudut runcing ke atas. Mons pubis ini sebagai
pelindung terhadap benturan-benturan dari luar dan dapat menghindrai
infeksi dari luar juga berfungsi melindungi organ bagian dalam dan untuk
melindungi alat genetalia dari masuknya kotoran selain itu untuk estetika.
(Deswani, 2018)
b. Bibir besar kemaluan (labia majora)
Berada pada bagian kanan dan kiri, berbentuk lonjong, yang pada
wanita menjelang dewasa ditumbuhi juga oleh pubes lanjutan dari mons
veneris. Berfungsi menutup dan melindungi struktur alat kelamin.
c. Bibir kecil kemaluan (labia minor)
Bagian dalam dari bibir besar yang berwarna merah jambu. Di sini
dijumpai frenulum klitoris, preputium, dan frenulum pudenti. Berfungsi
untuk menutupi organ organ genetalia didalamnya serta juga merupakan
aderah erotik yang mengandung pembuluh darah dan saraf
d. Klentit (klitoris)
Berada di ujung anterior labia minor. Terdiri dari 2 buah corpus
cavernosum yang merupakan jaringan erektil di dalam selaput tipis
jaringan ikat dan sebagian diantaranya menyatu sepanjang tepi medial
untuk membentuk korpus klitoris.Glans klitoris ini mudah berereksi,
sifatnya amat sensitif karena banyak memiliki serabut saraf.
e. Vulva
Bagian alat kandungan luar yang berbentuk lonjong, berukuran
panjang mulai dari klitoris, kanan kiri dibatasi bibir kecil, sampai ke
belakang dibatasi perinium.
f. Vestibulum
Terletak dibawah selaput lendir vulva, terdiri dari bulbus vestibuli
kanan dan kiri. Di sini dijumpai kelenjar vestibuli major (kelenjar bartholini)
dan kelenjar vestibulum minor.
g. Introitus Vagina Pintu masuk ke vagina
h. Selaput dara (hymen)
Selaput yang menutupi introitus vagina. Biasanya berlubang
membentuk semiunaris, anularis, lapisan, septata, atau fimbria. Bila tidak
berlubang disebut atresia himenalis atau himen imperforata. Himen akan
robek pada koitus apalagi setelah bersalin. Sisanya disebut kurunkula
himen atau sisa himen.
i. Lubang kemih (orifisium uretra eksterna).
Tempat keluarnya air kemih yang terletak dibawah klitoris. Di sekitar
lubang kemih bagian kiri dan kanan didapati kelenjar skene.
j. Perinium Terletak diantara vulva dan anus (Ethel Sloane 2017)
2. Genetalia Interna
a. Vagina
Vagina merupakan saluran akhir dari saluran reproduksi bagian
dalam pada wanita. Vagina bermuara pada vulva. Vagina memiliki dinding
yang berlipat-lipat dengan bagian terluar berupa selaput berlendir, bagian
tengah berupa lapisan otot dan bagian terdalam berupa jaringan ikat
berserat. Selaput berlendir (membran mukosa) menghasilkan lendir pada
saat terjadi rangsangan seksual. Lendir tersebut dihasilkan oleh kelenjar
Bartholin. Jaringan otot dan jaringan ikat berserat bersifat elastis yang
berperan untuk melebarkan uterus saat janin akan dilahirkan dan akan
kembali ke kondisi semula setelah janin dikeluarkan.
b. Rahim (uterus)
Uterus (kantung peranakan) atau rahim merupakan rongga
pertemuan oviduk kanan dan kiri yang berbentuk seperti buah pir dan
bagian bawahnya mengecil yang disebut serviks (leher rahim). Uterus
manusia berfungsi sebagai tempat perkembangan zigot apabila terjadi
fertilisasi. Uterus terdiri dari dinding berupa lapisan jaringan yang tersusun
dari beberapa lapis otot polos dan lapisan endometrium. Lapisan
endometrium (dinding rahim) tersusun dari sel-sel epitel dan membatasi
uterus. Lapisan endometrium menghasilkan banyak lendir dan pembuluh
darah. Lapisan endometrium akan menebal pada saat ovulasi (pelepasan
ovum dari ovarium) dan akan meluruh pada saat menstruasi.
1. Vaskularisasi Uterus
Pasokan darah uterus terutama berasal dari arteri uterina dan
arteri ovarica.
a) Arteria Uterina Adalah cabang utama arteria Iliaca Interna (arteria
Hypogastrica) yang masuk uterus melalui ligamentum latum. Pada
tempat setinggi servik pars supravaginalis, arteria Uterina terbagi
menjadi dua, sebagian kecil menjadi arteria servicovaginalis kearah
bawah, dan sebagian besar berjalan kearah atas melalui dinding
lateral uterus. Kira-kira 2 cm lateral servik, arteria uterina menyilang
ureter dan hal ini perlu memperoleh perhatian saat melakukan
histerektomi atau ligasi arteri uterina.
b) Arteria Ovarica Cabang langsung dari Aorta yang memasuki
ligamentum latum melalui ligamentum infundibulopelvicum. Didaerah
hillus ovarii, arteria ovarica terbagi menjadi sejumlah cabang kecil yang
masuk ovarium. Cabang utama arteria ovarica selanjutnya berjalan
sepanjang mesosalphynx.
c) Saluran Tuba(tuba falopi)
Tuba falopi adalah saluran memanjang setelah infundibulum yang
beerfungsi sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi ovummenuju uterus
dengan bantuan silia pada dindingnya.(Deswani, 2018)
2. Ligamentum Sacrouterina
Sepasang ligamentum yang melengkung terbentang dari
permukaan postero-lateral servik menuju permukaan anterior sacrum
dan membentuk “short hammock” Aspectus posterior uterus dan
adneksa. Terlihat ligamentum sacro uterina dan Ligamentum
infundibulo pelvicum
3. Ligamentum Latum
Sepasang ligamen berjalan dari sisi lateral uterus menuju dinding
lateral panggul yang menyerupai sayap. 2/3 medial tepi atas
ligamentum latum membentuk meso salphynx ; 1/3 lateral tepi atas
ligamentum latum yang berasal dari ujung fimbriae tuba falopii berjalan
kearah dinding pelvic membentuk ligamentum infundibulo-pelvicum.
Dasar ligamentum latum berupa jaringan ikat keras dan menyatu
dengan dasar panggul disebut sebagai ligamentum Cardinale
(Mackenrodt ). Aspectus posterior dari struktur penyangga uterus dan
adneksa
4. Ovarium
Ovarium (indung telur) adalah sepasang organ berbentuk seperti
buah almond yang berada disamping uterus didekat dinding lateral
pelvis dan berada pada lapisan posterior ligamentum latum, postero-
caudal tuba falopii. Panjang kira-kira 2.5 – 5.0 cm dengan lebar kira-
kira 1.5 – 3.0 cm. Masing-masing memiliki permukaan medial dan
lateral. Masing-masing ovarium memiliki tepi anterior (mesovarium)
dan tepi posterior yang bebas. Ligamentum penyangga ovarium
adalah :
5. ligamentum suspensorium ovarii ( ligamentum infundibulo-pelvicum ).
6. ligamentum Ovarii Proprium.
Pembuluh darah ovarium terutama berasal dari arteri ovarica yang
merupakan cabang aorta abdominalis dan selanjutnya dialirkan keluar
ovarium melalui vena ovarica. Ovarium terbungkus oleh tunica
albuginea yang mirip dengan yang dijumpai pada testis. Bagian luar
ovarium disebut cortex yang memiliki gameet dan dibagian dalam
disebut medula yang mengandung banyak pembuluh darah besar
serta syaraf. Cortex ovarium relatif avaskular dan dijumpai sejumlah
folikel ovarium kecil. Masing-masing folikel mengandung ovum
immature (oosit) yang terbungkus dengan satu atau beberapa lapisan
sel. Bila oosit hanya dilapisi oleh satu lapisan sel, sel tersebut
dinamakan sel folikel, bila dilapisi oleh beberapa lapisan sel-sel
tersebut dinamakan sel granulosa. Dibagian cortex terdapat sejumlah
folikel dengan berbagai derajat maturasi. Pada folikel primordial, oosit
dilapisi oleh satu lapisan sel pipih (sguamoues epithelium). Folikel
primer memiliki dua atau lebih lapisan sel granulosa kubis yang
mengitari oosit. Folikel sekunder mengandung ruang-ruang berisi
cairan diantara sel granulosa. Ruangan tersebut sering mengalami
penyatuan (coalesence) membuat cavum sentral yang disebut sebagai
antrum. Folikel d’graf atau folilkel vesikuler yang matur memiliki antrum
yang sangat dominan dan folikel biasanya menonjol keluar permukaan
ovarium. Setiap bulan, pada wanita dewasa, satu dari folikel yang
masak mengeluarkan oosit dari ovarium, peristiwa ini disebut ovulas.
D. Manifestasi Klinis
1) Presumtif atau Tanda-tanda dugaan hamil
a. Amenore ( terlambat datang bulan)
a) Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi
pembentukan folikel degraaf dan ovulasi.
b) Mengetahiu tanggal haid terakhir dengan perhitungan rumus
naegle dapat ditentukan perkiraan persalinan
b. Mual (nausea) dan muntah
a) Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran
asam lambung yang berlebihan.
b) Menimbulkan mual muntah terutama pagi hari yang
disebutkan morning sickness.
c) Dalam batas yang fisiologis keadaan ini dapat diatasi.
d) Akibat mual dan muntah nafsu makan berkurang
c. Ngidam
a) Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu,
keinginan yang demikian disebut ngidam.
d. Sinkope atau pingsan
a) Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral)
menyebabkan iskemia susunan syaraf pusat dan
menimbulkan sinkope atau pingsan.
b) Keadaan ini menghilang setelah umur kehamilan 16 minggu.
e. Payudara tegang
a) Pengaruh estrogen-progesteron dan somatomamotropin
menimbulkan deposit lemak air, dan garam pada payudara.
b) Payudara membesar dan tegang
c) Ujung syaraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama
pada hamil pertama.
f. Sering miksi
a) Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih
cepat terasa penuh dan sering miksi.
b) Pada triwulan kedua sudah menghilang
g. Konstipasi atau obstipasi
a) Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus
menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.
h. Pingmentasi kulit
a) cloasma gravidarum
b) Strie lividae
c) Strie nigra
d) Linea alba makin hitam
i. Perubahan sekitar payudara
a) Hiperpigmentasi areola mamae
b) Puting susu makin menonjol
c) Kelenjar montgomery menonjol
d) Pembuluh darah menifes sekitar payudara
j. Epulis
a) Hipertropi gusi disebut epulis bisa terjadi bila hamil
k. Varices atau penampakan pembuluh darah vena
a) Karena pengaruh dari estrogen dan progesteron terjadi
penampakan pembuluh darah vena.
b) Penampakan pembuluh darah itu terjadi di sekitar genetalia
eksterna, kaki dan betis, dan payudara.
c) Penampakan pembuluh darah ini dapat menghilang setelah
persalinan.
2) Probabilitas atau Tanda tidak pasti kehamilan
a. Rahim membesar, sesuai dengan tuanya hamil.
b. Pada pemeriksaan dapat dijumpai :
a) Tanda Hegar’s Konsistensi rahim yang menjadi lunak, terutama
daerah isthmus uteri sedemikian lunaknya, hingga kalau kita
letakkan 2 jari dalam forniks posterior dan tangan satunya pada
dnding perut atas symphyse, maka isthmus ini tidak teraba seolah-
olah corpus uteri sama sekali terpisah dari cerviks.

b) Tanda chadwicks (kebiruan pada vulva dan vagina)


Warna selaput lendir vulva dan vagina menjadi ungu.
c) Tanda piscaseck
Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas
ke jurusan pembesaran tersebut.
d) Ballotement

Adanya lentingan janin dalam uterus saat palpasi


e) Braxton hick’s

Pada saat palpasi atau waktu toucher, rahim yang lunak


sekonyong- konyong menjdi keras karena berkontraksi.

c. Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif


a) Sebagian kemungkinan positif palsu
3) Absolut atau Tanda pasti kehamilan
a. Terdengar denyut jantung janin (DJJ)
b. Teraba bagian anak oleh pemeriksa
c. Terlihat hasil konsepsi dengan USG
d. Teraba gerakan janin oleh pemeriksan
Trimester I

Konsepsi

Fertilitas

Implantasi

Embryogenesis

Maturasi janin

Perubahan pada ibu

Perubahan psikologis Perubahan fisiologis

Krisis situasional GIT Sistem


N kardiovascular

ketidakstabilan hormon Instabilitas HUG Meningkat


hormone Peningkatan TD

Mual
Ansietas Perubahan Asam lambung Sakit kepala
peran meningkat
sebagai Nause Nyeri
calon ibu mual

Koping Muntah
tidak efektif
Intake
makanan menurun

Defisit Nutrisi
Trimester II

TRIMESTER II

Perubahan fisiologis Perubahan


psikologis

Sistem Urinari Sistem Sistem Sistem Sisitem Sistem Sistem Krisis situasional
kardiovaskular reproduksi integumen Pencernaan Musculosceletal respirasi
GFR Proses adaptasi
Sekresi aldosteron Vaskularisasi Estrogen Progesterone BB janin Desakan
Peningkatan meningkat serviks dan vagina meningkat meningkat meningkat uterus ke Persiapan anggota
BAK diafragma baru dlam keluarga
+
Retensi H2O & Na Sensitifitas Kulit asam lambung Postur tubuh
Gangguan serviks meningkat meregang meningkat berubah Ekspansi Ansietas
volume
Eliminasi Urin paru tidak
plasma meningkat
Hamodelusi Rangsang seksual Striae vPeristaltic menurun Lordosis maksimal
gravidarum berlebihan
TD meningkat
Anemia Relatif Pola seksual tidak Disfungsi Motilitas Pola nafas
efektif Gangguan Gastrointestinal Nyeri tidak efektif
Perubahan Preload dan
HB menurun Citra Tubuh
afterload
Konstipasi
Pusing
Penurunan Curah
Resiko Jatuh
Jantung
Trimester III

TRIMESTER III

Perubahan fisiologis Perubahan


psikologis

Pembesaran uterus Sistem endokrin Sistem Pencernaan Persiapan


melahirkan
+
Retensi H2O & Na Progesteron meningkat
Perubahan.skeletal Menekan paru kurang
dan persendian Asam lambung pengetahuan
Ekspansi paru Urine output Vasokontriksi
Berat uterus menigkat menurun menurun, volume Pembuluh Peristaltic Ansietas
plasma darah
Perubahan pusat Pola Nafas meningkat, Disfungsi
gravitasi tubuh Tidak Efektif tekanan TD Motilitas GI
hidrostatik meningkat
Menekan saraf sekitar menurun Konstipasi
Hipertrofi
Pelepasan mediator Edema ventrikel
nyeri (prostaglandin, ekstremitas
histamin) Penurunan
gangguan cardiac
Nyeri eliminasi urine output

Resiko
cidera janin
E. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium dilakukan di awal kehamilan untuk
memberikan data tentang perubahan fisiologis dalam kehamilan dan
untuk mengidentifikasi risiko yang dapat terjadi.(Atin, 2017) Pemeriksaan
laboratorium yang sering dilakukan antara lain:
1. pemeriksaan golongan darah merupakan tes yang dilakukan untuk
mengetahui golongan darah dan resus ibu hamil. jika resusnya berbeda
dengan janin, maka ibu hamil akan diberikan suntik imunoglobulin guna
mencegah pembentukan antibodi yang dapat menyerang darah janin.
2. ultrasonografi (USG) merupakan pemeriksaan yang digunakan untuk
mengetahui kondisi dan keadaan janin serta memastikan janin berada
pada tempat yang tepat.
3. Pemeriksaan urin merupakan pemeriksaan untuk mengetahui kondisi
tubuh terhadap risiko infeksi kandung kemih atau ginjal, diabetes,
dehidras, dan preeklampsia dengan cara menyaring gula, protein, keton,
dan bakteri tingkat tinggi.
4. Pemeriksaan Hb merupakan pemeriksaan darah lengkap yang
bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya kondisi yang memerlukan
perhatian khusus, misalnya anemia, normal diatas 12,0 g/dL.
F. Komplikasi
1. Perdarahan
2. Preeklamsi / eklamsi
3. Infeksi
4. Abortus (Astuti, 2018)
5. Hipertensi gestasional
6. Diabetes gestasional (Lina, 2020)
G. Penatalaksanaan
1. Medis
a. Pengobatan penyakit yang menyertai kehamilan
b. Pengobatan penyulit kehamilan
c. Menjadwalkan pemberian vaksinasi
d. Memberikan preparat penunjang kesehatan
a) Vitamin : obimin AF, prenavit, vicanatal, barralat, biosanbe dan
sebagainya
b) Tambahan preparat Fe
2. Non Medis
a. Diet

Pada dasarnya dianjurkan makanan empat sehat lima sempurna.


Karena kebutuhan akan protein dan bahan makanan tinggi, dianjurkan
sebuah telur sehari. Nilai gizi dapat ditentukan dengan bertambahnya
BB sekitar 6,5 – 15 Kg selama hamil. BB yang bertambah terlalu besar
atau kurang perlu mendapat perhatian khusus karena kemungkinan
terjadi penyulit kehamilan. Kenaikan BB tidak boleh > ½ kg / minggu.
(Manuaba,2018)
b. Wanita bekerja di luar rumah

Kehamilan bukan merupakan halangan untuk berkarya asalkan


dikerjakan dengan pengertian sedang hamil. Wanita karier yang
sedang hamil mendapatkan hak cuti hamil selama tiga bulan, yang
dapat diambil sebelum menjelang kelahiran dan dua bulan setelah
persalinan. (Manuaba,2018)

c. Hubungan seksual
Menurut Manuaba (2018), hamil bukan merupakan halangan untuk
melakukan hubungan seksual. Hubungan seksual disarankan untuk
dihentikan bila :
a) Terdapat tanda infeksi dengan pengeluaran cairan disertai rasa
nyeri atau panas
b) Terjadi perdarahan saat hubungan seksual
c) Terdapat pengeluaran cairan (air) yang mendadak
Hentikan hubungan seksual pada mereka yang sering
mengalami gugur kandung, persalinan sebelum waktunya,
mengalammi kematian dalam kandungan, sekitar dua minggu
sebelum persalinan
d. Perawatan payudara

Menurut Manuaba (2018), perawatan payudara sebelum lahir


bertujuan untuk memelihara hygiene payudara, melenturkan /
menguatkan putinng susu, dan mengelurakan putting susu yang datar.
Tehnik perawatannya adalah :

a) Kompres putting susu dan area sekitarnya dengan menempelkan


kapas atau lap yang dibasahi minyak.
b) Bersihkan putting susu dan area sekitarnya dengan handuk kering
yang bersih.
c) Pegang kedua putting susu lalu tarik keluar bersama dan diputar
ke dalam 20 kali, keluar 20 kali.
d) Pangkal payudara dipegang kedua tangan lalu payudara diurut
dari panngkal menuju putting susu sebanyak 30 kali.
e) Kemudian pijat daerah areola sehinga keluar cairan 1 – 2 tetes
untuk memastikan saluran susu tidak tersumbat.
f) Pakailah BH yang menyokong payudara.
e. Senam hamil

Senam hamil bertujuan untuk mempersiapkan dan melatih otot –


otot sehingga dapat dimanfaatkan untuk berfungsi secara optimal
dalam persalinan normal. Senam hamil ditujukan bagi ibu hamil tanpa
kelainan atau tidak terdapat penyakit yang menyertai kehamilan, yaitu
penyakit jantung, penyakit ginjal, penyulit kehamilan (hamil dengan
perdarahan, hamil dengan gestosis, hamil dengan kelainan letak), dan
kehamilan disertai anemia. Senam hamil dimulai pada umur kehamilan
sekitar 24 – 28 minggu.
H. Masalah Keperawatan
1. Trimester 1
a. Defisit nutrisi
b. Nyeri Akut
c. Koping tidak efektif
d. ansietas
e. Resiko Infeksi
2. Trimester 2
a. Pola nafas tidak efektif
b. Penurunan curah jantung
c. Defisit nutrisi
d. Gangguan Eliminasi urine
e. Ansietas
f. Resiko jatuh
g. Nyeri akut
h. Gangguan citra tubuh
i. Ansietas
3. Trimester 3
a. Pola nafas tidak efektif
b. Inkontensia urine stress
c. ansietas
d. Resiko cidera janin
e. Resiko infeksi
I. Perubahan Fisiologis pada kehamilan
Menurut George Adriaanz (2018), perubahan yang terjadi ketika
hamil antara lain:
a) Uterus
Pembesaran uterus merupakan perubahan anatomi yang paling
nyata pada ibu hamil. Peningkatan konsentrasi hormon estrogen dan
progesteron pada awal kehamilan akan menyebabkan hipertrofi
miometrium. Hipertrofi tersebut dibarengi dengan peningkatan yang
nyata dari jaringan elastin dan akumulasi dari jaringan fibrosa sehingga
struktur dinding uterus menjadi lebih kuat terhadap regangan dan
distensi. Hipertrofi myometrium juga disertai dengan peningkatan
vaskularisasi dan pembuluh limfatik. Peningkatan vaskularisasi,
kongesti dan edema jaringan dinding uterus dan hipertrofi kelenjar
serviks menyebabkan berbagai perubahan yang dikenali sebagai tanda
Chadwick, Goodell dan Hegar.
b) Payudara
Konsentrasi tinggi estrogen dan progesteron yang dihasilkan oleh
plasenta menimbulkan perubahan pada payudara (tegang dan
membesar), pigmentasi kulit dan pembesaran uterus. Adanya chorionic
gonadotropin (hCG) digunakan sebagai dasar uji imunologik
kehamilan. Chorionic somatotropin (Human Placental Lactogen/HPL)
dengan muatan laktogenik akan merangsang pertumbuhan kelenjar susu
di dalam payudara dan berbagai perubahan metabolik yang
mengiringinya.
Secara spesifik, estrogen akan merangsang pertumbuhan sistem
penyaluran air susu dan jaringan payudara. Progesteron berperan dalam
perkembangan sistem alveoli kelenjar susu. Hipertrofi alveoli yang
terjadi sejak 2 bulan pertama kehamilan menyebabkan sensasi noduler
pada payudara. Chorionic somatotropin dan kedua hormon ini
menyebabkan pembesaran payudara yang disertai dengan rasa penuh
atau tegang dan sensitif terhadap sentuhan (dalam dua bulan pertama
kehamilan), pembesaran puting susu dan pengeluaran kolostrum (mulai
terlihat atau dapat diekspresikan sejak kehamilan memasuki usia 12
minggu). Hipertrofi kelenjar sebasea berupa tuberkel Montgomery atau
folikel disekitar areola mulai terlihat jelas sejak dua bulan pertama
kehamilan. Pembesaran berlebihan dari payudara dapat menyebabkan
striasi (garis-garis hipo atau hiperpigmentasi pada kulit). Selain
membesar, dapat pula terlihat gambaran vena bawah kulit payudara.
c.   Kulit
Walaupun tidak diketahui secara pasti tetapi pigmentasi kulit
terjadi akibat efek stimulasi melanosit yang dipicu oleh peningkatan
hormon estrogen dan progesteron. Bagian kulit yang paling sering
mengalami hiperpigmentasi adalah puting susu dan areola disekitarnya
serta umumnya pada linea mediana abdomen, payudara, bokong dan
paha. Chloasma gravidarum adalah hiperpigmentasi pada area wajah
(dahi, hidung, pipi dan leher). Area atau daerah kulit yang mengalami
hiperpigmentasi akan kembali menjadi normal setelah kehamilan
berakhir. Pengecualian terjadi pada striae dimana area hiperpigmentasi
akan memudar tetapi guratan pada kulit akan menetap dan berwarna
putih keperakan
d.   Sistem gastrointestinal
Hal lain yang terkait dengan perubahan hormonal dan dikaitkan
dengan tanda kehamilan adalah rasa mual dan muntah yang berlebihan
atau hiperemesis. Walaupun demikian, kondisi ini juga tidak dapat
dikategorikan sebagai tanda pasti kehamilan karena berbagai penyebab
metabolik lain dapat pula menimbulkan gejala yang serupa.
Hiperemesis pada kehamilan digolongkan normal apabila terjadinya
tidak lebih dari trimester pertama
Perubahan Fisik Setiap Trimester
1.      Perubahan Fisik pada Trimester I
a. Morning Sickness, mual dan muntah.
Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya mual
dimulai sejak awal kehamilan. Mual muntah di usia kehamilan muda
disebut morning sickness tetapi mual muntah ini dapat terjadi setiap
saat. Mual ini biasanya akan berakhir pada 14 mingggu kehamilan.
Pada beberapa kasus dapat berlanjut sampai kehamilan trimester kedua
dan ketiga.
b. Pembesaran Payudara
Payudara akan membesar dan mengencang, karena terjadi
peningkatan hormon kehamilan yang menimbulkan pelebaran pembuluh
darah dan untuk mempersiapkan pemberian nutrisi pada jaringan
payudara sebagai persiapan menyusui.
c.   Sering buang air kecil
Keinginan sering buang air kecil pada awal kehamilan ini
dikarenakan rahim yang membesar dan menekan kandung kencing.
Keadaan ini akan menghilang pada trimester II dan akan muncul
kembali pada akhir kehamilan, karena kandung kemih ditekan oleh
kepala janin.
d. Konstipasi atau Sembelit
Keluhan ini juga sering dialami selama awal kehamilan, karena
peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi otot
sehingga usus bekerja kurang efisien. Adapun keuntungan dari keadaan
ini adalah memungkinkan penyerapan nutrisi yang lebih baik saat hamil.
e.   Sakit Kepala atau Pusing
Sakit kepala atau pusing sering dialami oleh pada ibu hamil pada
awal kehamilan karena adanya peningkatan tuntutan darah ke tubuh
sehingga ketika akan mengubah posisi dari duduk atau tidur ke posisi
yang lain (berdiri) tiba-tiba, sistem sirkulasi darah merasa sulit
beradaptasi. Sakit kepala atau pusing yang lebih sering daripada
biasanya dapat disebabkan oleh faktor fisik maupun emosional. Pola
makan yang berubah, perasaan tegang dan depresi juga dapat
menyebabkan sakit kepala
f.    Kram Perut
Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat
menstruasi di bagian perut bawah atau rasa sakit seperti ditusuk yang
timbul hanya beberapa menit dan tidak menetap adalah normal. Hal ini
sering terjadi karena adanya perubahan hormonal dan juga karena
adanya pertumbuhan dan pembesaran dari rahim dimana otot dan
ligamen merenggang untuk menyokong rahim.
g.   Meludah
Keinginan meludah yang terjadi pada ibu hamil yang terus
menerus dianggap normal sebab hal ini termasuk gejala morning
sickness.
h.   Peningkatan Berat Badan
Pada akhir trimester pertama wanita hamil akan merasa kesulitan
memasang kancing atau rok celana panjangnya, hal ini bukan berarti
ada peningkatan berat badan yang banyak tapi karena rahim telah
berkembang dan memerlukan ruang juga, dan ini semua karena
pengaruh hormon estrogen yang menyebabkan pembesaran rahim dan
hormon progresteron yang menyebabkan tubuh menahan air
2.      Perubahan Fisik pada Trimester II
a.   Perut semakin membesar
Setelah usia kehamilan 12 minggu, rahim akan membesar dan melewati
rongga panggul. Pembesaran rahim akan tumbuh sekitar 1 cm setiap
minggu. Pada kehamilan 20 minggu, bagian teratas rahim sejajar dengan
pusar (umbilicus). Setiap individu akan berbeda-beda tapi pada
kebanyakan wanita, perutnya akan mulai membesar pada kehamilan 16
minggu.
b.   Sendawa dan buang angin
Sendawa dan buang angin akan sering terjadi pada ibu hamil hal ini
sudah biasa dan normal karena akibat adanya perenggangan usus selama
kehamilan. Akibat dari hal tersebut perut ibu hamil akan terasa kembung
dan tidak nyaman.
c.   Rasa panas di perut
Rasa panas diperut adalah keluhan yang paling sering terjadi selama
kehamilan, karena meningkatnya tekanan akibat rahim yang membesar
dan juga pengaruh hormonal yang menyebabkan rileksasi otot saluran
cerna sehingga mendorong asam lambung kearah atas.
d.   Pertumbuhan rambut dan kuku
Perubahan hormonal juga menyebabkan kuku bertumbuh lebih cepat dan
rambut tumbuh lebih banyak dan kadang di tempat yang tidak diinginkan,
seperti di wajah atau di perut. Tapi, tidak perlu khawatir dengan rambut
yang tumbuh tak semestinya ini, karena akan hilang setelah bayi lahir.
e.   Sakit perut bagian bawah
Pada kehamilan 18-24 minggu, ibu hamil akan merasa nyeri di perut
bagian bawah seperti ditusuk atau tertarik ke satu atau dua sisi. Hal ini
karena perenggangan ligamentum dan otot untuk menahan rahim yang
semakin membesar. Nyeri ini hanya akan terjadi beberapa menit dan
bersifat tidak menetap.
f.    Pusing
Pusing menjadi keluhan yang sering terjadi selama kehamilan trimester
kedua, karena ketika rahim membesar akan menekan pembuluh darah
besar sehingga menyebabkan tekanan darah menurun.
g.   Hidung dan Gusi berdarah
Perubahan hormonal dan peningkatan aliran darah ke seluruh tubuh
termasuk ke daerah hidung dan gusi selama masa kehamilan akan
menyebabkan jaringan disekitarnya menjadi lebih lembut dan lunak.
Akibatnya, hidung dan gusi akan bisa berdarah ketika menyikat gigi.
Keluhan ini akan hilang setelah melahirkan.
h.   Perubahan kulit
Perubahan kulit timbul pada trimester ke-2 dan 3, karena melanosit yang
menyebabkan warna kulit lebih gelap. Timbul garis kecoklatan mulai dari
pusar ke arah bawah yang disebut linea nigra. Kecoklatan pada wajah
disebut chloasma atau topeng kehamilan. Tanda ini dapat menjadi petunjuk
kurangnya vitamin folat. Strecth mark terjadi karena peregangan kulit yang
berlebihan, biasanya pada paha atas, dan payudara. Akibat peregangan
kulit ini dapat menimbulkan rasa gatal, sedapat mungkin jangan
menggaruknya. Strecth mark tidak dapat dicegah, tetapi dapat diobati
setelah persalinan. Kulit muka juga akan menjadi lebih berminyak sehingga
dapat menimbulkan jerawat
i.    Payudara
Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan yang
kekuningan yang disebut kolostrum. Putting dan sekitarnya akan semakin
berwarna gelap dan besar. Bintik-bintik kecil akan timbul disekitar putting,
dan itu adalah kelenjar kulit.
j.    Sedikit Pembengkakan
Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan, dan hampir 40%
wanita hamil mengalaminya. Hal ini karena perubahan hormon yang
menyebabkan tubuh menahan cairan. Pada trimester kedua akan tampak
sedikit pembengkakan pada wajah dan terutama terlihat pada kaki bagian
bawah dan pergelangan kaki. Pembengkakan akan terlihat lebih jelas pada
posisi duduk atau berdiri yang terlalu lama.
3.      Perubahan Fisik pada Trimester III
a.   Sakit bagian tubuh belakang
Sakit pada bagian tubuh belakang (punggung-pinggang), karena
meningkatnya beban berat dari bayi dalam kandungan yang dapat
memengaruhi postur tubuh sehingga menyebabkan tekanan ke arah tulang
belakang.
b.   Konstipasi
Pada trimester ini sering terjadi konstipasi karena tekanan rahim yang
membesar kearah usus selain perubahan hormon progesteron.
c.   Pernafasan
Karena adanya perubahan hormonal yang memengaruhi aliran darah ke
paru-paru, pada kehamilan 33-36 minggu, banyak ibu hamil akan merasa
susah bernapas. Ini juga didukung oleh adanya tekanan rahim yang
membesar yang berada di bawah diafragma. Setelah kepala bayi turun
kerongga panggul ini biasanya 2-3 minggu sebelum persalinan pada ibu
yang baru pertama kali hamil akan merasakan lega dan bernapas lebih
mudah, dan rasa panas diperut biasanya juga ikut hilang, karena
berkurangnya tekanan bagian tubuh bayi dibawah diafragma/tulang iga ibu.
d.   Sering buang air kecil
Pembesaran rahim ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan
makin menekan kandungan kencing ibu hamil.
e.   Varises
Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan
menekan daerah panggul dan vena di kaki, yang mengakibatkan vena
menonjol, dan dapat juga terjadi di daerah vulva vagina. Pada akhir
kehamilan, kepala bayi juga akan menekan vena daerah panggul yang akan
memperburuk varises. Varises juga dipengaruhi faktor keturunan.
f.    Kontraksi perut
Braxton-Hicks atau kontraksi palsu ini berupa rasa sakit di bagian perut
yang ringan, tidak teratur, dan akan hilang bila ibu hamil duduk atau istirahat.

g.   Bengkak
Perut dan bayi yang kian membesar selama kehamilan akan
meningkatkan tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki ibu hamil,
dan kadang membuat tangan membengkak. Ini disebut edema, yang
disebabkan oleh perubahan hormonal yang menyebabkan retensi cairan.
J. Perubahan Psikologis pada kehamilan
Menurut Sulistyawati,2009, perubahan psikologis pada ibu hamil menurut
trimester adalah:
1.   Perubahan Psikologis pada Trimester I (Periode Penyesuaian)
a.   Ibu merasa tidak sehat dan kadang-kadang merasa benci dengan
kehamilannya
b.   Kadang muncul penolakan, kecemasan dan kesedihan. Bahkan kadang
ibu berharap agar dirinya tidak hamil saja
c.   Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal ini
dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya
d.   Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat
perhatian dengan seksama
e.   Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia
seseorang yang mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau
bahkan merahasiakannya
2.   Perubahan Psikologis pada Trimester II (Periode Kesehatan Yang Baik)
a.  Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone yang
tinggi
b.  Ibu sudah bisa menerima kehamilannya
c.  Merasakan gerakan anak
d.  Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran
e.   Libido meningkat
f.   Menuntut perhatian dan cinta
g.  Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya
h.  Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada
orang lain yang baru menjadi ibu
i.  Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan
persiapan untuk peran baru

3.   Perubahan Psikologis pada Trimester IIII


a.  Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak
menarik
b.  Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu
c.  Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat
melahirkan, khawatir akan keselamatannya
d. Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi
yang mencerminkan perharian dan kekhawatirannya
e.  Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya
f.   Merasa kehilangan perhatian
g.  Perasaan mudah terluka (sensitif)
h.  Libido menurun
Berikut ini adalah perubahan psikologis yang dapat dialami oleh ibu dan
ayah selama trimester III:
1)    Perubahan Psikologis Ibu
a.    Penerimaan terhadap janin meningkat
b.    Fantasi terhadap perubahan peran
c.    Rasa cemas akan keadaan janin meningkat
d.    Fokus perhatian pada persalinan
e.    Menaruh perhatian pada persalinan
2)    Perubahan Psikologis Ayah
a.   Butuh perhatian, kecemasan meningkat, merasa kehilangan, personal
freedom, covvod sindrom berat
b.    Parent hood, fantasi, bicara dengan calon ayah lain
A. ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL CARE
Pemeriksaan kehamilan terbagi dalam:
a. Anamnesa
Anamnesa pada kunjungan pelayanan antenatal pertama dari ibu hamil
meliputi:
1. Identifikasi ibu (nama, nama suami, usia, pekerjaan, agama & alamat
ibu)
2. Keluhan utama atau apa yang diderita, apakah ibu datang untuk
memeriksakan kehamilan atau ada masalah lain
3. Riwayat haid, untuk mengetahui faal alat kandungan
4. Riwayat perkawinan
5. Riwayat kehamilan sekarang, meliputi:
a. HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir)
b. Gerak janin (kapan mulai dirasakan apakah ada perubahan)
c. Masalah atau tanda-tanda bahaya (termasuk pengelihatan kabur)
d. Keluhan-keluhan yang lazim pada kehamilan
e. Penggunaan obat-obatan (termasuk jamu-jamuan)
f. Kekhawatiran-kekhawatiran lain yang dirasakan
6. Riwayat kebidanan yang lalu, meliputi:
a. Berapa kali hamil, anak yang lahir hidup, persalinan tepat waktu,
persalinan premature, keguguran atau kegagalan kehamilan,
persalinan dengan tindakan (dengan forcep, vakum, ekstraksi atau
operasi caesar)
b. Perdarahan pada kehamilan, persalinan, kelahiran atau paska
persalinan
c. Persalinan yang lalu: spontan atau buatan, aterm atau premature,
perdarahan, siapa yg menolong
d. Riwayat hipertensi
e. Melahirkan janin dengan BB <2,5 kg atau >4 kg
f. Nifas dan laktasi
g. Bayi yg dilahirkan: jenis kelamin, BB & panjang badan, hidup atau
mati, bila mati umur berapa & penyebabnya
h. Masalah-masalah lain yg dialami
7. Riwayat kesehatan (penyatkit yg pernah diderita), meliputi: penyakit
kardiovaskuler, TB paru, hepatitis B, diabetes, hipertensi, PMS atau
HIV/AIDS, malaria, status imunisasi TT, dll.
8. Riwayat keluarga meliputi penyakit keturunan, anak kembar, penyakit
menular, dll
9. Riwayat sosial ekonomi & budaya meliputi:
a. Status perkawinan
b. Riwayat KB
c. Reaksi orangtua dan keluarga terhadap kehamilan ini
d. Dukungan keluarga
e. Pengambil keputusan dalam keluarga
f. Kebiasaan makan dan gizi yang dikonsumsi (gizi seimbang), dengan
perhatian pada vitamin A dan zat besi
g. Kebiasaan hidup sehat meliputi kebiasaan merokok, minum
obat/alcohol/obat tradisional, & olahraga
h. Beban kerja & kegiatan sehari-hari
i. Tempat melahirkan & penolong yg diinginkan
B. MENENTUKAN TAKSIRAN PERSALINAN
a. Untuk siklus 28 hari:
HPHT (+7), bulan (-3), tahun (+1) = tanggal persalinan
b. Untuk siklus 35 hari:
HPHT (+14), bulan (-3), tahun (+1) = tanggal persalina
Rumus tersebut tidak dapat digunakan apabila:
1. Ibu mempunyai riwayat haid yang tidak teratur atau tidak haid
2. Ibu hamil saat masih menyusui dan belum pernah haid lagi
3. Ibu hamil setelah berhenti mengkonsumsi pil KB dan belum haid
lagi
c. Pemeriksaan Luar
d. Pemeriksaan umum
1. Keadaaan umum ibu, keadaan gizi, kelainan bentuk badan,
kesadaran
2. Adakah anemia, cyanose, icterus atau dyspnoe
3. Keadaan jantung dan paru, periksa suhu badan, TD, denyut nadi,
dan pernapasan
4. Oedema
5. TB
6. BB
7. Reflek
8. Pemeriksaan laboratorium sederhana bila ada, untuk kadar Hb,
golongan darah dan urine rutin
e. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
 Kepala dan leher
 Dada: bentuk payudara, pigmentasi putting susu, keadaan
putting susu (simetris atau tidak), keluarnya kolostrum (dilakukan
pemeriksaan setelah usia kehamilan >28 minggu)
 Perut: membesar kedepan atau kesamping (acites), keadaan
perut, linea alba, ada gerakan anak atau tidak, kontraksi rahim,
striae gravidarum, & bekas luka operasi
 Vulva: keadaan perineum, varices, tanda Chadwick, fluor dan
condyloma
 Anggota bawah: cari varises, oedema, luka
Palpasi
Periksa raba dilakukan untuk menentukan:
 Besarnya rahim untuk menentukan tuanya kehamilan
 Letak anak dalam rahim
Cara melakukan palpasi menurut Leopold terdiri atas 4 bagian, yaitu:
(Manuaba, 1998)
Leopold 1
 Pemeriksa menghadap ke arah muka ibu
hamil
 Menentukan tunggi fundus uteri dan bagian
janin dalam fundus
 Konsistensi fundus
Leopold 2
 Menemukan batas samping rahim kanan-
kiri
 Menentukan letak punggung janin
 Pada letak lintang, tentukan dimana kepala
janin

Leopold 3
 Menentukan bagian terbawah janin
 Apakah bagian terbawah tersebut sudah
masuk atau masih goyang

Leopold 4
 Pemeriksa menghadap ke kaki ibu hamil
 Bisa juga menentukan bagian terbawah
janin apa dan berapa jauh janin sudah
mask pintu atas panggul

Mengukur usia kehamilan dengan TFU:


TFU (cm) = tua kehamilan dalam bulan
3,5 cm
Auskultasi
Digunakan stetoskop atau Doppler, untuk mendengan bunyi jantung
janin, bising tali pusat, gerakan janin, bising rahim, bunyi aorta, dan
bising usus
f. Pemeriksaan Dalam
Pemeriksaan dalam dilakukan pada saat kunjungan pertama
pemeriksaan antenatal pada hamil muda dan sekali lagi pada
kehamilan trimester III untuk menentukan keadaan panggul
C. Diagnosa Keperawatan
1. Trimester 1
a. Defisit nutrisi berhubungan dengan kemampuan menelan makanan
b. Nause berhubungan dengan peningkatan tekanan intraabdomen
c. Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera fisik
d. Koping tidak efektif berhubungan dengan krisis situasional
e. ansietas berhubungan dengan perubahan psikologis
f. Resiko Infeksi
2. Trimester 2
a. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan posisi tubuh yang
menghambat paru
b. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan preload
dan afterload
c. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna
makanan
d. Gangguan Eliminasi urine berhubungan dengan penurunan
kapasitas kandng kemih
e. Konstipasi berhubungan dengan penurunan motilitas
gastrointestinal
f. Ansietas berhubungan dengan perubahan psikologis
g. Resiko jatuh
h. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik
i. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan bentuk
tubuh
3. Trimester 3
a. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan posisi tubuh yang
menghambat paru
b. konstipasi berhubungan dengan penurunan motilitas gastrointestinal
c. ansietas berhubungan dengan perubahan psikologis
d. Resiko cidera janin
e. Resiko infeksi
3.INTERVENSI

No Diagnosa keperawatan (SDKI) Kriteria Hasil Keperawatan (SLKI) Rencana Tindakan (SIKI)
1 Pola Nafas Tidak Efektif Pola Nafas Manajemen jalan napas
berhubungan dengan posisi Observasi
tubuh yang menghambat Indikator 1 2 3 4 5 1. Monitor pola napas
paru dispnea 2. Monitor bunyi napas
a. Penggunaan otot bantu Penggunaan otot tambahan
b. Fase ekspirasi bantu napas Terapeutik
memanjang Pernapasan 1. Pertahankan
c. Pola nafas abnormal cuping hidung kepatenan jalan napas
2. Posisikan semi
fowler
3. Berikan oksigen
Edukasi
1.
Kolaborasi
1. kolaborasi pemberian bronkodilator

2 Status Nutrisi Manajemen Nutrisi


Defisit Nutrisi berhubungan
Observasi
dengan ketidakmampuan
Indikator 1 2 3 4 5 1. Identifikasi status nutrisi
mencerna makanan
Porsi
makanan
yang
dihabiskan
2. Identifikasi makanan yang disukai
a. Cepat Kenyang setelah
3. Monitor asupan makanan
makan
Terapeutik
b. Nafsu makan menurun
1. Sajikan makanan secara menarik
c. Otot pengunyah lemah
2. Berikan suplemen makanan
d. Otot menelan lemah
3. Fasilitasi menentukan pedoman diet
Edukasi
1. Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
1.Kolaborasi pemberian medikasi sebelum
makan

3 Gangguan Eliminasi Urine Pertukaran Gas Manajemen Eliminasi urine


berhubungan dengan Observasi
penurunan kapasitas kandung Indikator 1 2 3 4 5 1. identifikasi tanda gejala retensi
kemih Distensi kandung 2. Monitor eliminasi
kemih
Nokturia
Volume resude
urine
a. Distensi kandung kemih Terapeutik
b. Nokturia 1. catat waktu waktu dan haluran berkemih
Edukasi
c. Urine menetes
1. ajarkan tanda dan gejala infeksi saluran
kemih
2. anjurkan minum yang cukup
anjurkan mengurangi minum menjelang
tidur

4 Nyeri Akut berhubungan Manajemen Nyeri


dengan Agens pencedera fisik Tingkat Nyeri Observasi
a) Tampak Meringis 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
b) Bersikap protektif frekuensi, kualitas, intensitas nyeri

c) Gelisah 2. Identifikasi skala nyeri

d) Frekuensi nadi meningkat 3. Identiifikasi respon nyeri non verbal

e) Sulit tidur Terapeutik


Indikator 1 2 3 4 5 1. Berikan teknik nonfarmakologis untuk

Keluhan nyeri mengurangi rasa nyeri

Meringis 2. Fasilitas istirahat dan tidur


Sikap protektif 3. Kontrol lingkungan yang memperberat
Gelisah rasa nyeri
Kesulitan tidur
Edukasi
Berfokus pada diri sendiri
1. Anjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian analgetik

5 Tingkat Jatuh Pencegahan jatuh


Resiko Jatuh
Indikator SA ST Observasi
Jatuh dari tempat tidur 3 5 1. Identifikasi faktor resiko jatuh
Jatuh saat berdiri 3 5 2. Identifikasi risiko jatuh setidaknya sekali

Jatuh saat berjalan 3 5 setiap shift


3. Identifikasi faktor lingkungan yang
Jatuh saat berjalan 3 5
meningkatkan risiko jatuh
Terapeutik
1. Orientasi ruangan pada pasien dan
keluarga
2. Atur tempat tidur mekanis pada posisi
terendah
Edukasi
1.Anjurkan memanggilperawat jika
membutuhkan bantuan untuk berpindah
2. Anjurkan menggunakan alas kaki yang
tidak licin
DAFTAR PUSTAKA

adi yusuf.2019. Manajemen asuhan kebidanan antenatal pada NY.R usia


kehamilan 30-34 minggu dengan anemia ringan

Atin.2017.Penatalaksanaan pada kehamilan dan pasca persalinan

Deswani.2018. Pemberian Zat besi dalam kehamilan

Guyton.2017.Gambaran pengetahuan dan sikap ibu hamil dalam pencegahan


anemia pada kehamilan di Indonesia

Hanilton.2018. Perawatan Maternitas

Manuaba.2018.Status gizi dan perilaku makan ibu selama kehamilan trimester


pertama

PPNI. 2017. Standart Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) : Jakarta

PPNI. 2018. Standart Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) : Jakarta

PPNI. 2019. Standart Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) : Jakarta

Prawiroharjo.2019.Hubungan pengetahuan tanda tanda bahaya kehamilan dan


praktek ibu hamil saat mengalami komplikasi

Sucipto.2018. Determinan kepatuhan ibu hamil melakukan pemeriksaan


kehamilan

Putri.2020. faktor faktor yang mempengaruhi kehamilan dalam penatalaksanaan


kehamilan dengan hepatitis B di puskesmas kota bandar lampung

Saifuddin.2017. Peranan faktor kehamilan

Anda mungkin juga menyukai