Di susun oleh:
NUR AISAH
14901.07.20030
NIM :14901.07.20030
A. Definisi
1. Kehamilan
1. Genitalia Eksterna
Genetalia eksterna dalam arti sempit adalah alat kandungan yang
dapat dilihat dari luar bila wanita dalam posisi litotomi. Fungsi genetalia
eksterna ini dikhususkan untuk kopulasi (koitus).
a. Mons pubis
Daerah yang menggunung di atas simphisis, yang akan ditumbuhi
rambut kemaluan (pubes) apabila wanita berangkat dewasa. Pada
wanita, rambut ini tumbuh membentuk sudut melengkung sedangkan
pada pria membentuk sudut runcing ke atas. Mons pubis ini sebagai
pelindung terhadap benturan-benturan dari luar dan dapat menghindrai
infeksi dari luar juga berfungsi melindungi organ bagian dalam dan untuk
melindungi alat genetalia dari masuknya kotoran selain itu untuk estetika.
(Deswani, 2018)
b. Bibir besar kemaluan (labia majora)
Berada pada bagian kanan dan kiri, berbentuk lonjong, yang pada
wanita menjelang dewasa ditumbuhi juga oleh pubes lanjutan dari mons
veneris. Berfungsi menutup dan melindungi struktur alat kelamin.
c. Bibir kecil kemaluan (labia minor)
Bagian dalam dari bibir besar yang berwarna merah jambu. Di sini
dijumpai frenulum klitoris, preputium, dan frenulum pudenti. Berfungsi
untuk menutupi organ organ genetalia didalamnya serta juga merupakan
aderah erotik yang mengandung pembuluh darah dan saraf
d. Klentit (klitoris)
Berada di ujung anterior labia minor. Terdiri dari 2 buah corpus
cavernosum yang merupakan jaringan erektil di dalam selaput tipis
jaringan ikat dan sebagian diantaranya menyatu sepanjang tepi medial
untuk membentuk korpus klitoris.Glans klitoris ini mudah berereksi,
sifatnya amat sensitif karena banyak memiliki serabut saraf.
e. Vulva
Bagian alat kandungan luar yang berbentuk lonjong, berukuran
panjang mulai dari klitoris, kanan kiri dibatasi bibir kecil, sampai ke
belakang dibatasi perinium.
f. Vestibulum
Terletak dibawah selaput lendir vulva, terdiri dari bulbus vestibuli
kanan dan kiri. Di sini dijumpai kelenjar vestibuli major (kelenjar bartholini)
dan kelenjar vestibulum minor.
g. Introitus Vagina Pintu masuk ke vagina
h. Selaput dara (hymen)
Selaput yang menutupi introitus vagina. Biasanya berlubang
membentuk semiunaris, anularis, lapisan, septata, atau fimbria. Bila tidak
berlubang disebut atresia himenalis atau himen imperforata. Himen akan
robek pada koitus apalagi setelah bersalin. Sisanya disebut kurunkula
himen atau sisa himen.
i. Lubang kemih (orifisium uretra eksterna).
Tempat keluarnya air kemih yang terletak dibawah klitoris. Di sekitar
lubang kemih bagian kiri dan kanan didapati kelenjar skene.
j. Perinium Terletak diantara vulva dan anus (Ethel Sloane 2017)
2. Genetalia Interna
a. Vagina
Vagina merupakan saluran akhir dari saluran reproduksi bagian
dalam pada wanita. Vagina bermuara pada vulva. Vagina memiliki dinding
yang berlipat-lipat dengan bagian terluar berupa selaput berlendir, bagian
tengah berupa lapisan otot dan bagian terdalam berupa jaringan ikat
berserat. Selaput berlendir (membran mukosa) menghasilkan lendir pada
saat terjadi rangsangan seksual. Lendir tersebut dihasilkan oleh kelenjar
Bartholin. Jaringan otot dan jaringan ikat berserat bersifat elastis yang
berperan untuk melebarkan uterus saat janin akan dilahirkan dan akan
kembali ke kondisi semula setelah janin dikeluarkan.
b. Rahim (uterus)
Uterus (kantung peranakan) atau rahim merupakan rongga
pertemuan oviduk kanan dan kiri yang berbentuk seperti buah pir dan
bagian bawahnya mengecil yang disebut serviks (leher rahim). Uterus
manusia berfungsi sebagai tempat perkembangan zigot apabila terjadi
fertilisasi. Uterus terdiri dari dinding berupa lapisan jaringan yang tersusun
dari beberapa lapis otot polos dan lapisan endometrium. Lapisan
endometrium (dinding rahim) tersusun dari sel-sel epitel dan membatasi
uterus. Lapisan endometrium menghasilkan banyak lendir dan pembuluh
darah. Lapisan endometrium akan menebal pada saat ovulasi (pelepasan
ovum dari ovarium) dan akan meluruh pada saat menstruasi.
1. Vaskularisasi Uterus
Pasokan darah uterus terutama berasal dari arteri uterina dan
arteri ovarica.
a) Arteria Uterina Adalah cabang utama arteria Iliaca Interna (arteria
Hypogastrica) yang masuk uterus melalui ligamentum latum. Pada
tempat setinggi servik pars supravaginalis, arteria Uterina terbagi
menjadi dua, sebagian kecil menjadi arteria servicovaginalis kearah
bawah, dan sebagian besar berjalan kearah atas melalui dinding
lateral uterus. Kira-kira 2 cm lateral servik, arteria uterina menyilang
ureter dan hal ini perlu memperoleh perhatian saat melakukan
histerektomi atau ligasi arteri uterina.
b) Arteria Ovarica Cabang langsung dari Aorta yang memasuki
ligamentum latum melalui ligamentum infundibulopelvicum. Didaerah
hillus ovarii, arteria ovarica terbagi menjadi sejumlah cabang kecil yang
masuk ovarium. Cabang utama arteria ovarica selanjutnya berjalan
sepanjang mesosalphynx.
c) Saluran Tuba(tuba falopi)
Tuba falopi adalah saluran memanjang setelah infundibulum yang
beerfungsi sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi ovummenuju uterus
dengan bantuan silia pada dindingnya.(Deswani, 2018)
2. Ligamentum Sacrouterina
Sepasang ligamentum yang melengkung terbentang dari
permukaan postero-lateral servik menuju permukaan anterior sacrum
dan membentuk “short hammock” Aspectus posterior uterus dan
adneksa. Terlihat ligamentum sacro uterina dan Ligamentum
infundibulo pelvicum
3. Ligamentum Latum
Sepasang ligamen berjalan dari sisi lateral uterus menuju dinding
lateral panggul yang menyerupai sayap. 2/3 medial tepi atas
ligamentum latum membentuk meso salphynx ; 1/3 lateral tepi atas
ligamentum latum yang berasal dari ujung fimbriae tuba falopii berjalan
kearah dinding pelvic membentuk ligamentum infundibulo-pelvicum.
Dasar ligamentum latum berupa jaringan ikat keras dan menyatu
dengan dasar panggul disebut sebagai ligamentum Cardinale
(Mackenrodt ). Aspectus posterior dari struktur penyangga uterus dan
adneksa
4. Ovarium
Ovarium (indung telur) adalah sepasang organ berbentuk seperti
buah almond yang berada disamping uterus didekat dinding lateral
pelvis dan berada pada lapisan posterior ligamentum latum, postero-
caudal tuba falopii. Panjang kira-kira 2.5 – 5.0 cm dengan lebar kira-
kira 1.5 – 3.0 cm. Masing-masing memiliki permukaan medial dan
lateral. Masing-masing ovarium memiliki tepi anterior (mesovarium)
dan tepi posterior yang bebas. Ligamentum penyangga ovarium
adalah :
5. ligamentum suspensorium ovarii ( ligamentum infundibulo-pelvicum ).
6. ligamentum Ovarii Proprium.
Pembuluh darah ovarium terutama berasal dari arteri ovarica yang
merupakan cabang aorta abdominalis dan selanjutnya dialirkan keluar
ovarium melalui vena ovarica. Ovarium terbungkus oleh tunica
albuginea yang mirip dengan yang dijumpai pada testis. Bagian luar
ovarium disebut cortex yang memiliki gameet dan dibagian dalam
disebut medula yang mengandung banyak pembuluh darah besar
serta syaraf. Cortex ovarium relatif avaskular dan dijumpai sejumlah
folikel ovarium kecil. Masing-masing folikel mengandung ovum
immature (oosit) yang terbungkus dengan satu atau beberapa lapisan
sel. Bila oosit hanya dilapisi oleh satu lapisan sel, sel tersebut
dinamakan sel folikel, bila dilapisi oleh beberapa lapisan sel-sel
tersebut dinamakan sel granulosa. Dibagian cortex terdapat sejumlah
folikel dengan berbagai derajat maturasi. Pada folikel primordial, oosit
dilapisi oleh satu lapisan sel pipih (sguamoues epithelium). Folikel
primer memiliki dua atau lebih lapisan sel granulosa kubis yang
mengitari oosit. Folikel sekunder mengandung ruang-ruang berisi
cairan diantara sel granulosa. Ruangan tersebut sering mengalami
penyatuan (coalesence) membuat cavum sentral yang disebut sebagai
antrum. Folikel d’graf atau folilkel vesikuler yang matur memiliki antrum
yang sangat dominan dan folikel biasanya menonjol keluar permukaan
ovarium. Setiap bulan, pada wanita dewasa, satu dari folikel yang
masak mengeluarkan oosit dari ovarium, peristiwa ini disebut ovulas.
D. Manifestasi Klinis
1) Presumtif atau Tanda-tanda dugaan hamil
a. Amenore ( terlambat datang bulan)
a) Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi
pembentukan folikel degraaf dan ovulasi.
b) Mengetahiu tanggal haid terakhir dengan perhitungan rumus
naegle dapat ditentukan perkiraan persalinan
b. Mual (nausea) dan muntah
a) Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran
asam lambung yang berlebihan.
b) Menimbulkan mual muntah terutama pagi hari yang
disebutkan morning sickness.
c) Dalam batas yang fisiologis keadaan ini dapat diatasi.
d) Akibat mual dan muntah nafsu makan berkurang
c. Ngidam
a) Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu,
keinginan yang demikian disebut ngidam.
d. Sinkope atau pingsan
a) Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral)
menyebabkan iskemia susunan syaraf pusat dan
menimbulkan sinkope atau pingsan.
b) Keadaan ini menghilang setelah umur kehamilan 16 minggu.
e. Payudara tegang
a) Pengaruh estrogen-progesteron dan somatomamotropin
menimbulkan deposit lemak air, dan garam pada payudara.
b) Payudara membesar dan tegang
c) Ujung syaraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama
pada hamil pertama.
f. Sering miksi
a) Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih
cepat terasa penuh dan sering miksi.
b) Pada triwulan kedua sudah menghilang
g. Konstipasi atau obstipasi
a) Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus
menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.
h. Pingmentasi kulit
a) cloasma gravidarum
b) Strie lividae
c) Strie nigra
d) Linea alba makin hitam
i. Perubahan sekitar payudara
a) Hiperpigmentasi areola mamae
b) Puting susu makin menonjol
c) Kelenjar montgomery menonjol
d) Pembuluh darah menifes sekitar payudara
j. Epulis
a) Hipertropi gusi disebut epulis bisa terjadi bila hamil
k. Varices atau penampakan pembuluh darah vena
a) Karena pengaruh dari estrogen dan progesteron terjadi
penampakan pembuluh darah vena.
b) Penampakan pembuluh darah itu terjadi di sekitar genetalia
eksterna, kaki dan betis, dan payudara.
c) Penampakan pembuluh darah ini dapat menghilang setelah
persalinan.
2) Probabilitas atau Tanda tidak pasti kehamilan
a. Rahim membesar, sesuai dengan tuanya hamil.
b. Pada pemeriksaan dapat dijumpai :
a) Tanda Hegar’s Konsistensi rahim yang menjadi lunak, terutama
daerah isthmus uteri sedemikian lunaknya, hingga kalau kita
letakkan 2 jari dalam forniks posterior dan tangan satunya pada
dnding perut atas symphyse, maka isthmus ini tidak teraba seolah-
olah corpus uteri sama sekali terpisah dari cerviks.
Konsepsi
Fertilitas
Implantasi
Embryogenesis
Maturasi janin
Mual
Ansietas Perubahan Asam lambung Sakit kepala
peran meningkat
sebagai Nause Nyeri
calon ibu mual
Koping Muntah
tidak efektif
Intake
makanan menurun
Defisit Nutrisi
Trimester II
TRIMESTER II
Sistem Urinari Sistem Sistem Sistem Sisitem Sistem Sistem Krisis situasional
kardiovaskular reproduksi integumen Pencernaan Musculosceletal respirasi
GFR Proses adaptasi
Sekresi aldosteron Vaskularisasi Estrogen Progesterone BB janin Desakan
Peningkatan meningkat serviks dan vagina meningkat meningkat meningkat uterus ke Persiapan anggota
BAK diafragma baru dlam keluarga
+
Retensi H2O & Na Sensitifitas Kulit asam lambung Postur tubuh
Gangguan serviks meningkat meregang meningkat berubah Ekspansi Ansietas
volume
Eliminasi Urin paru tidak
plasma meningkat
Hamodelusi Rangsang seksual Striae vPeristaltic menurun Lordosis maksimal
gravidarum berlebihan
TD meningkat
Anemia Relatif Pola seksual tidak Disfungsi Motilitas Pola nafas
efektif Gangguan Gastrointestinal Nyeri tidak efektif
Perubahan Preload dan
HB menurun Citra Tubuh
afterload
Konstipasi
Pusing
Penurunan Curah
Resiko Jatuh
Jantung
Trimester III
TRIMESTER III
Resiko
cidera janin
E. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium dilakukan di awal kehamilan untuk
memberikan data tentang perubahan fisiologis dalam kehamilan dan
untuk mengidentifikasi risiko yang dapat terjadi.(Atin, 2017) Pemeriksaan
laboratorium yang sering dilakukan antara lain:
1. pemeriksaan golongan darah merupakan tes yang dilakukan untuk
mengetahui golongan darah dan resus ibu hamil. jika resusnya berbeda
dengan janin, maka ibu hamil akan diberikan suntik imunoglobulin guna
mencegah pembentukan antibodi yang dapat menyerang darah janin.
2. ultrasonografi (USG) merupakan pemeriksaan yang digunakan untuk
mengetahui kondisi dan keadaan janin serta memastikan janin berada
pada tempat yang tepat.
3. Pemeriksaan urin merupakan pemeriksaan untuk mengetahui kondisi
tubuh terhadap risiko infeksi kandung kemih atau ginjal, diabetes,
dehidras, dan preeklampsia dengan cara menyaring gula, protein, keton,
dan bakteri tingkat tinggi.
4. Pemeriksaan Hb merupakan pemeriksaan darah lengkap yang
bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya kondisi yang memerlukan
perhatian khusus, misalnya anemia, normal diatas 12,0 g/dL.
F. Komplikasi
1. Perdarahan
2. Preeklamsi / eklamsi
3. Infeksi
4. Abortus (Astuti, 2018)
5. Hipertensi gestasional
6. Diabetes gestasional (Lina, 2020)
G. Penatalaksanaan
1. Medis
a. Pengobatan penyakit yang menyertai kehamilan
b. Pengobatan penyulit kehamilan
c. Menjadwalkan pemberian vaksinasi
d. Memberikan preparat penunjang kesehatan
a) Vitamin : obimin AF, prenavit, vicanatal, barralat, biosanbe dan
sebagainya
b) Tambahan preparat Fe
2. Non Medis
a. Diet
c. Hubungan seksual
Menurut Manuaba (2018), hamil bukan merupakan halangan untuk
melakukan hubungan seksual. Hubungan seksual disarankan untuk
dihentikan bila :
a) Terdapat tanda infeksi dengan pengeluaran cairan disertai rasa
nyeri atau panas
b) Terjadi perdarahan saat hubungan seksual
c) Terdapat pengeluaran cairan (air) yang mendadak
Hentikan hubungan seksual pada mereka yang sering
mengalami gugur kandung, persalinan sebelum waktunya,
mengalammi kematian dalam kandungan, sekitar dua minggu
sebelum persalinan
d. Perawatan payudara
g. Bengkak
Perut dan bayi yang kian membesar selama kehamilan akan
meningkatkan tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki ibu hamil,
dan kadang membuat tangan membengkak. Ini disebut edema, yang
disebabkan oleh perubahan hormonal yang menyebabkan retensi cairan.
J. Perubahan Psikologis pada kehamilan
Menurut Sulistyawati,2009, perubahan psikologis pada ibu hamil menurut
trimester adalah:
1. Perubahan Psikologis pada Trimester I (Periode Penyesuaian)
a. Ibu merasa tidak sehat dan kadang-kadang merasa benci dengan
kehamilannya
b. Kadang muncul penolakan, kecemasan dan kesedihan. Bahkan kadang
ibu berharap agar dirinya tidak hamil saja
c. Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal ini
dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya
d. Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat
perhatian dengan seksama
e. Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia
seseorang yang mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau
bahkan merahasiakannya
2. Perubahan Psikologis pada Trimester II (Periode Kesehatan Yang Baik)
a. Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone yang
tinggi
b. Ibu sudah bisa menerima kehamilannya
c. Merasakan gerakan anak
d. Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran
e. Libido meningkat
f. Menuntut perhatian dan cinta
g. Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya
h. Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada
orang lain yang baru menjadi ibu
i. Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan
persiapan untuk peran baru
Leopold 3
Menentukan bagian terbawah janin
Apakah bagian terbawah tersebut sudah
masuk atau masih goyang
Leopold 4
Pemeriksa menghadap ke kaki ibu hamil
Bisa juga menentukan bagian terbawah
janin apa dan berapa jauh janin sudah
mask pintu atas panggul
No Diagnosa keperawatan (SDKI) Kriteria Hasil Keperawatan (SLKI) Rencana Tindakan (SIKI)
1 Pola Nafas Tidak Efektif Pola Nafas Manajemen jalan napas
berhubungan dengan posisi Observasi
tubuh yang menghambat Indikator 1 2 3 4 5 1. Monitor pola napas
paru dispnea 2. Monitor bunyi napas
a. Penggunaan otot bantu Penggunaan otot tambahan
b. Fase ekspirasi bantu napas Terapeutik
memanjang Pernapasan 1. Pertahankan
c. Pola nafas abnormal cuping hidung kepatenan jalan napas
2. Posisikan semi
fowler
3. Berikan oksigen
Edukasi
1.
Kolaborasi
1. kolaborasi pemberian bronkodilator