Jtptunimus GDL Hervinanur 5164 2 Bab2 Dikonversi
Jtptunimus GDL Hervinanur 5164 2 Bab2 Dikonversi
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Linda. 2002).
Yuliani, 2001).
massif ( lebih dari 50 mg/kg BB/24 jam), hipoalbuminemia (kurang dari 2,5 gram/
100 ml) yang disertai atau tidak di sertai dengan edema dan hiperkolesterolemia
( Rauf, 2002).
bahwa sindroma nefrotik pada anak adalah status klinis yang ditandai dengan
hiperkolesterolemia.
Gambar 1.1
Anatomi Ginjal
Gambar 1.2
Anatomi Ginjal
1. Anatomi
Pada umumnya, ginjal kanan lebih rendah dari ginjal kiri oleh karena adanya
hepar dan lebih dekat ke garis tengah tubuh. Batas atas ginjal kiri setinggi batas
atas vertebra thorakalis XII dan batas bawah ginjal kiri setinggi vertebra
lumbalis III. Pada fetus dan infan, ginjal berlobulasi. Makin bertambah umur,
terdiri atas korteks dan medula. Medula terdiri atas piramid-piramid yang
berjumlah kira-kira 8-18 buah, rata-rata 12 buah. Tiap-tiap piramid dipisahkan
oleh columna bertini. Dasar piramid di tutup oleh korteks, sedang puncaknya
bersatu menjadi kaliks mayor yang berjumlah 2 atau 3 ditiap ginjal. Kaliks
mayor / minor ini bersatu menjadi pelvis renalis dan di pelvis renalis inilah
keluar ureter. Korteks sendiri terdiri atas glomerulus dan tubuli, sedangkan pada
medula hanya terdapat tubuli. Glomeruli dari tubuli ini akan membentuk nefron,
satu unit nefron terdiri dari glomerulus, tubulus proksimal, loop of henle,
2001).
Tiap ginjal mempunyai ± 1,5 – 2 juta nefron, berarti pula ± 1,5 – 2 juta
glomerulus ini filtrat dimulai, filtrat adalah isotonik dengan plasma pada angka
285 mosmol. Pada akhir tubulus proksimal 80% filtrat telah diabsorbsi,
bergerak ke atas melalui bagian asenden, konsentrasi makin lama makin encer
sehingga akhirnya menjadi hipoosmotik pada ujung atas lengkung, saat filtrat
Ketika filtrat bergerak turun melalui duktus pengumpul sekali lagi konsentrasi
filtrat meningkat pada akhir duktus pengumpul, sekitar 99% air sudah
direabsorbsi dan hanya sekitar 1% yang diekskresi sebagai urin atau kemih
(Price, 2001).
2. Fisiologi Ginjal
Telah diketahui bahwa ginjal berfungsi sebagai salah satu alat ekskresi
mendapat darah 20% dari seluruh cardiac output.. Fungsi bagian – bagian ginjal
a. Faal Glomerulus
dapat masuk ke tubulus akibat tekanan hidrostatik kapiler yang lebih besar
Volume ultrafiltrat tiap menit per luas permukaan tubuh disebut glomerula
b. Faal Tubulus
ml/menit dalam bentuk urin atau dalam sehari 1440 ml (urin dewasa).
Pada anak-anak jumlah urin dalam 24 jam lebih kurang dan sesuai
dengan umur :
5) 1 – 3 tahun : 500-600 ml
6) 3 – 5 tahun : 600-700 ml
7) 5 – 8 tahun : 650-800 ml
8) 8 – 14 tahun : 800-1400 ml
Loop of henle yang terdiri atas decending thick limb, thin limb dan
ascending thick limb itu berfungsi untuk membuat cairan intratubuler lebih
hipotonik.
e. Faal Tubulus Distalis dan Duktus Koligentis
dengan cara reabsorbsi Na dan H2O dan ekskresi Na, K, Amonium dan ion
hidrogen.
C. Etiologi
semua pengobatan.
proliferatif, hipokomplementemik.
1. Obat-obatan, contoh :
b. Senyawa emas.
c. Heroin intravena,
d. Penisilamin.
2. Penyakit, contoh :
a. Amiloidosi
b. Kanker.
c. Diabetes
d. Glumerulopati
e. Infeksi HIV
f. Leukemia
g. Limfoma.
h. Gemopati monoklonal.
D. Patofisiologi
Sindroma Nefrotik adalah keadaan klinis yang disebabkan oleh peningkatan
kapiler glomerular akan berakibat pada hilangnya protein plasma dan kemudian
aliran darah ke renal karena hypovolemi. Karena terjadi penurunan aliran darah ke
renal, maka ginjal akan melakukan kompensasi dengan merangsang produksi renin
– angiotensin dan peningkatan sekresi anti diuretik hormon (ADH) dan sekresi
aldosteron yang kemudian terjadi retensi kalium dan air, dengan retensi natrium dan
albumin dan penurunan onkotik plasma. Adanya hiperlipidemia juga akibat dari
meningkatnya produksi lipoprotein dalam hati yang timbul oleh karena kompensasi
hilangnya protein, dan lemak yang banyak dalam urin (lipiduria). Pada Sindroma
Nefrotik juga disertai dengan gejala menurunnya respon imun karena sel imun
sebagian besar berasal dari kebocoran glomerulus (proteinuri glomerular) dan hanya
sebagian kecil berasal dari sekresi tubulus (proteinuri tubular). Perubahan integritas
terhadap protein plasma dan protein utama yang diekskresikan dalam urin adalah
kerusakan glomerulus. Pasase protein plasma yang lebih besar dari 70 kD melalui
Gunawan, 2008).
lipoprotein (HDL) dapat meningkat, normal atau menurun. Hal ini disebabkan
Lipiduri, Lemak bebas (oval fat bodies) sering ditemukan pada sedimen urin.
Sumber lemak ini berasal dari filtrat lipoprotein melalui membrana basalis
plasma serta penurunan atrial natriuretic peptide (ANP). Pemberian infus albumin
ekskresi fraksional natrium klorida dan air yang menyebabkan edema berkurang
E. Manifestasi Klinik
antara lain :
1. Proteinuria.
2. Edema
Biasanya edema dapat bervariasi dari bentuk ringan sampai berat (anasarka).
Edema biasanya lunak dan cekung bila ditekan (pitting), dan umumnya
4. Hematuria.
5. Anoreksia
6. Diare.
7. Pucat.
F. Penatalaksanaan
a. Istirahat sampai edema tinggal sedikit. Batasi asupan natrium sampai kurang
gram/kgBB/hari.
1). Selama 28 hari prednison diberikan per oral dengan dosis 60 mg/hari
2). Kemudian dilanjutkan dengan prednison per oral selama 28 hari dengan
2. Penatalaksanaan Keperawatan
pengawasan mengenai pengobatan atau gangguan rasa aman dan nyaman, dan
b. Berikan alas bantal pada kedua kakinya sampai pada tumit (bantal di
letakkan memanjang, karena jika bantal melintang maka ujung kaki akan
c. Bila pasien seorang anak laki-laki, berikan ganjal dibawah skrotum untuk
sesuai kemampuannya , tetapi tetap didampingi atau dibantu oleh keluarga atau
edema pasien perlu ditimbang setiap hari, diukur lingkar perut pasien. Selain itu
dan pengeluaran cairan selama 24 jam. Pada pasien dengan sindrom nefrotik
diberikan diet rendah protein yaitu 1,2-2,0 g/kg BB/hari dan cukup kalori yaitu
dengan keadaan pasien, dapat makanan biasa atau lunak (Ngastiyah, 2005).
kulit perlu diperhatikan dan alat-alat tenun atau pakaian pasien harus bersih dan
kering. Antibiotik diberikan jika ada infeksi, dan diberiakan pada waktu yang
sama. Jika pasien diperbolehkan pulang, orang tua pasien perlu diberikan
Pasien sendiri perlu juga diterangkan aktivitas apa yang boleh dilakukan dan
kepatuhan tentang dietnya masih perlu diteruskan sampai pada saatnya dokter
ini sering kambuh atau berubah menjadi lebih berat jika tidak terkontrol secara
teratur, oleh karena itu orang tua atau pasien dianjurkan kontrol sesuai waktu
Komplikasi yang sering terjadi pada Sindroma nefrotik menurut Betz, Cecily
4. Kerusakan kulit.
hipoalbuminemia.
6. peritonitis
H. Pengkajian Fokus
pengkajian. Pengkajian yang perlu dilakukan pada klien anak dengan sindrom
b. Edema
c. Wajah sembab :
1). Diare
2). Anoreksia
h. Peka rangsang
i. Mudah lelah
j. Letargi
m. Perubahan urin :
2). Gelap
4). Bantu dengan prosedur diagnostik dan pengujian, misalnya analisa urine
akan adanya protein, silinder dan sel darah merah; analisa darah untuk
protein serum (total, perbandingan albumin/globulin, kolesterol), jumlah
Pemeriksaan Diagnostik
1. Uji Urin
2. Uji Darah
3. Uji Diagnostik
b. USG ginjal, dan CT scan ginjal atau IVP menunjukkan pengkisutan ginjal.
(Carpenito, 2000).
2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan tekanan osmotik kapiler
(Carpenito, 2000).
(Carpenito, 2000).
Wong,2004 : 550-552).
Wong,2004 : 550-552).
Kriteria Hasil :
a. Oedema berkurang
Intervensi :
c. Kaji perubahan oedema : ukur lingkar abdomen pada umbilicus serta pantau
kapiler.
Kriteria hasil :
bersih/ jelas
b. Pola nafas efektif dengan frekuensi dan kedalaman nafas tidak mengalami
gangguan.
Intervensi :
dada terbatas.
b. Auskultasi bunyi nafas dan catat adanya bunyi nafas tidak normal.
Rasional : Bunyi nafas menurun/ tidak ada bila jalan nafas terdapat
obstruksi kecil.
memudahkan pernafasan.
d. Observasi pola batuk dan karakter sekret.
adanya kelainan.
pembersihan.
L Wong,2004 : 550-552).
Kriteria Hasil :
Intervensi :
tahan tubu.
552).
dalam darah.
Kriteria hasil :
atau iritasi.
b. Anak merasa nyaman (tidak rewel, tidak merasa gatal)
Intervensi :
dengan kemampuan.
Kriteria Hasil :
a. Anak dapat beraktifitas sesuai kemampuan
Intervensi :
edema.
Wong,2004 : 550-552).
tanda infeksi.
Kriteria Hasil :
Intervensi :
d. Pantau suhu.
kemampuan anak
Kriteria Hasil :
a. Anak dapat mengungkapkan perasaan.
Intervensi :
terhadap kondisinya.