Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN RESMI MIKROBIOLOGI

“PEMBUATAN MEDIA DAN PENANAMAN JASAD RENIK”

GRUP C/SESI E1

DISYA THAGRINA ARUBA (18031010175)

TANGGAL PERCOBAAN : 27 OKTOBER 2020

LABORATORIUM PENGANTAR TEKNIK KIMIA II


PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
SURABAYA
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
“PEMBUATAN MEDIA DAN PENANAMAN JASAD RENIK”

2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Resmi Mikrobiologi ini
dengan judul “Fermentasi Wine”.
Laporan resmi ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Mikrobiologi
yang diberikan pada semester V. Laporan ini disusun berdasarkan percobaan yang
telah dilakukan, dengan melakukan pengamatan hingga perhitungan dan
dilengkapi dengan teori dan literature serta petunjuk dari asisten pembimbing
yang dilaksanakan pada tanggal 27 Oktober 2020 secara daring di kediaman
masing-masing.
Laporan hasil praktikum ini tidak dapat tersusun sedemikian rupa, tanpa
bantuan baik dari sarana, prasarana, kritik dan saran. Oleh karena itu, tidak lupa
kami ucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Caecilia Pudjiastuti, MT selaku Kepala Laboratorium Pengantar Teknik
Kimia II.
2. Ibu Caecilia Pudjiastuti, MT. selaku Dosen Pembimbing.
3. Seluruh asisten dosen yang membantu dalam pelaksanaan praktikum.
4. Rekan-rekan mahasiswa yang membantu dalam memberikan masukan-masukan
dalam praktikum.
Kami sangat menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangan. Maka kami selalu mengharapkan kritik dan saran, seluruh asisten
dosen yang turut membantu dalam praktikum yang kami lakukan. Tentunya kami
sangat berharap laporan yang kami susun ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa
Fakultas Teknik khususnya Jurusan Teknik Kimia.
Surabaya, 19 November 2020

Penyusun

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 2
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
“PEMBUATAN MEDIA DAN PENANAMAN JASAD RENIK”

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .. i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL iii
DAFTAR GAMBARvi
BAB I PENDAHULUAN 1
I.1 Latar Belakang 1
I.2 Tujuan 1
I.3 Manfaat 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2
II. 1 Secara Umum 2
II.1.1 Prinsip Dasar Pembuatan Media 3
II.1.2 Nutrisi Mikroba 4
II.1.3 Syarat Pembuatan Media 4
II.1.4 Bahan Pembuatan Media 5
II.1.5 Kegunaan Media 5
II.1.6 Macam-Macam Media 6
II.1.7 Pembuatan Media Secara Umum 6
II.1.8 Pembuatan Media dan Tahapan Penanaman Jasad Renik 7
II.1.9 Kegunaan dan Fungsi Jasad Renik 7
II.1.10 Kerusakan pada Pertumbuhan Media 8
II.1. 11 Inokulasi dan Inkubasi 8
II.1.12 Aplikasi Pembuatan Media dan Penanaman Jasad Renik 9
II.1.13 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi 9
II.1.14 Macam-Macam Metode Inokulasi Jasad Renik 9
II.1.15 Perbedaan Media Dasar dan Media Inokulasi10
II. 2 Sifat Bahan 11

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 3
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
“PEMBUATAN MEDIA DAN PENANAMAN JASAD RENIK”

BAB III PELAKSANAAN PRAKTIKUM 16


III.1 Waktu dan Tempat 16
III.2 Bahan yang Digunakan 16
III.3 Alat yang Digunakan 16
III.4 Gambar Alat 16
III.5 Prosedur dan Diagram Alir 18
III.5.1 Prosedur 18
III.5.2 Diagram Alir 20
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 24
IV.1 Hasil Pengamatan 24
IV.2 Hasil Perhitungan 26
IV.3 Reaksi 26
IV.4 Soal dan Jawaban 26
IV.5 Pembahasan 28
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 30
V.1 Kesimpulan 30
V.2 Saran 30
DAFTAR PUSTAKA 31
LAMPIRAN 32
LEMBAR DATA 33

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 4
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
“PEMBUATAN MEDIA DAN PENANAMAN JASAD RENIK”

DAFTAR TABEL

Tabel IV.1 Pengamatan Secara Makroskopis pada berbagai Media 23


Tabel IV.2 Pengamatan Secara Mikroskopis pada Berbagai Media 24

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 5
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
“PEMBUATAN MEDIA DAN PENANAMAN JASAD RENIK”

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 6
BAB I
PENDAHULUAN

I.1Latar Belakang
Jasad renik dapat berkembang secara alami atau dengan bantuan tangan
manusia. Kelangsungan hidup dan pertumbuhan jasad renik dipengaruhi oleh
adanya nutrisi dan faktor lingkungan. Bahan nutrisi yang tersedia dapt berupa
bahan alami dan dapat pula bahan sintetis. Bahan nutrisi yang digunakan jasad
renik biasanya berupa senyawa sederhana yang tersedia langsung atau berasal dari
senyawa yang sederhana melalui proses enzimatik. Jasad renik memanfaatkan
nutrisi untuk menyusun komponen selnya. Bhan nutrisi ini dapat berupa cairan
atau padatan setengah padat yang disebut sebagai media.
Media merupakan tempat tinggal, smber makanan, dan penyedia nutrisi
bagi jasad renik yang berupa cairan atau padatan yang diperlukan untuk
pertumbuhan. Jasad renik akan cepat tumbuh dan berkembang biak bila berada
dalam media yang cocok, sehingga haruslah dimengerti jenis-jenis nutrisi yang
diperlukan dan juga bagi pertumbuhannya. Dalam waktu 24-48 jam, jasad renik
akan tampak tumbuh dengan membentuk koloni-koloni. Pertumbuhan jasad renik
dapat dilihat dengan alat bantuk mikroskop. Pembelajaran mengenai pembuatan
media dan penanaman jasad renik sangatlah penting dalam dunia mikrobiologi.
Oleh karena itu, perlu dilakukan pembelajaran melalui percobaan media dan
penanaman jasad renik, agar dapat mengerti pembuatan media dan cara
menumbuhkan jasad renik.
I.2Tujuan
1. Mengetahui pembuatan media baik cairan maupun padatan
2. Menumbuhkan jasad renik dalam media
3. Mengetahui bentuk mikroskopi jasad renik pada media
I.3Manfaat
1. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan jasad renik
2. Mengetahui fungsi media dalam pertumbuhan jasad renik
3. Memahami perbedaan anatara media cair dan media padat

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Secara Umum

Makhluk hidup yang ada di bumi tidak hanya terdiri dari makhluk hidup
yang dapat dilihat oleh mata telanjang Tetapi ada juga mikroorganisme yang
berukuran kecil dan hanya dapat dilihat dengan menggunakan teknik dan
peralatan khusus. Mikroorganisme (teknik merupakan jasad hidup yang
mempunyai ukuran sangat kecil). Mikroorganisme mempengaruhi kehidupan
manusia baik secara langsung maupun tidak langsung yang bisa berperan sebagai
kawan maupun lawan bagi kehidupan manusia. Mikroorganisme dapat
berkembang biak secara alami atau dengan campur tangan manusia.
mikroorganisme yang dikembangkan manusia diantaranya melalui pertumbuhan
media.

Media adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat hara
(nutrient) yang berguna untuk membiakkan mikroba. Mempergunakan bermacam-
macam media dapat dilakukan isolasi, perbanyakan, pengujian sifat sifat fisiologis
dan perhitungan jumlah mikroba. Media pertumbuhan mikroorganisme adalah
suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan atau nutrisi yang
diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme
memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk
menyusun komponen sel. Pertumbuhan mikroorganisme tergantung dari
Tersedianya air bahan-bahan yang terlarut dalam air yang digunakan oleh
mikroorganisme untuk membentuk bahan sel dan memperoleh energi adalah
bahan makanan. Tuntutan berbagai macam mikroorganisme yang menyangkut
susunan larutan makanan dan persyaratan lingkungan tertentu sangat berbeda-
beda Oleh sebab itu diperkenalkan banyak resep untuk membuat media biak untuk
mikroorganisme.

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 2
II.1.1 Prinsip Dasar Pembuatan Media
Mikroorganisme tidak membutuhkan banyak ruang untuk berkembang biak,
karena lingkungan buatan dapat dibuat tabung reaksi, labu, atau cawan patri.
Wadah biakan pada awalnya dibuat steril atau bebas dari mikroorganisme dan
masuknya jenis mikroorganisme yang diinginkan harus di lindungi dari
konvensional. Jenis wadah tersebut paling umum digunkan dalam
membudiyakan mikroorganisme. (Stanier,1987)
II.1.2 Nutrisi Mikroba
Nutrisi merupakan aspek yang menyangkut fisiologi yang disepakati
sebagai suplai monomer (bahan dasar polimer) yang dibutuhkan sel untuk
tumbuh. Yang diperlukan ini disebut nutrien titik beda organisme berbeda pula
kebutuhan nutriennya dan jumlah kebutuhannya. Nutrisi diperlukan oleh
makhluk hidup untuk kelangsungan hidupnya. Demikian juga mikroba,
butuhkan nutrisi sehingga metabolisme dapat berlangsung. Mikroba
memerlukan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan energi dan untuk bahan
pembangun sel, untuk sintesa protoplasma dan bagian-bagian sel lain. setiap
mikroba mempunyai sifat fisiologi tertentu sehingga memerlukan nutrisi
tertentu pula.
Kimia sel mikroba relatif tetap, baik unsur kimia maupun senyawa yang
terkandung di dalam sel. dari hasil analisis kimia diketahui bahwa penyusun
utama sel adalah unsur kimia C, H, O, N dan P yang jumlahnya + 95% dari
berat kering sel sedangkan sisanya tersusun dari unsur-unsur lain (Amelia,
2017).
II.1.3 Syarat Pembuatan Media
Mikroorganisme harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Mengandung semua unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan mikroorganisme
2. Mempunyai tekanan osmosa, tegangan permukaan dan PH yang sesuai
dengan kebutuhan mikroba

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 3
3. Media harus dalam keadaan steril, artinya sebelum ditanami
mikroorganisme yang diinginkan, tidak ditumbuhi oleh mikroorganisme lain
yang tidak diharapkan.
(Putri, 2017)
II.1.4 Bahan Pembuatan Media
A. Agar, agar dapat diperoleh dalam bentuk batangan, granula atau bubuk dan
terbuat dari beberapa jenis rumput laut. kegunaannya adalah sebagai pemadat
(gelling) yang pertama kali digunakan oleh fraw & Walther Hesse untuk
membuat media titik jika dicampur dengan air dingin, agar tidak akan larut.
untuk melarutkan nya harus di masuk dan dipanasi, pencairan dan pemadatan
berkali-kali atau disterilisasi yang terlalu lama dapat menurunkan kekuatan
agar atau terutama pada pH yang asam.
B. Pepton, pepton adalah produk hidrolisis protein hewani atau nabati seperti
otot, liver, darah, susu, casein atau lactabulmin, gelatin dan kedelai titik
komposisinya tergantung pada bahan asalnya dan bagaimana cara
memperolehnya.
C. Meat extract, Meat extract mengandung basa organik terbuat dari otak, limpa,
plasenta dan daging sapi.
D. Yeast extract, yeast extract terbuat dari ragi pengembang roti atau membuat
alkohol. Yes ekstrak mengandung asam amino yang lengkap dan vitamin (B
complex).
E. Karbohidrat. karbohidrat ditambahkan untuk memperkaya pembentukan asam
amino dan gas dari karbohidrat. jenis karbohidrat yang digunakan dalam
amilum glukosa fruktosa galaktose sukrosa manitol dan lain-lain. konsentrasi
yang ditambahkan untuk analisis fermentasi adalah 0,5-1%.
(Amelia, 2017)
II.1.5 Kegunaan Media
Media atau medium pertumbuhan merupakan tempat menambahkan
mikroba dan penyedia nutrisi bagi mikroorganisme selain itu sebagai tempat
tinggal,sumber makanan, digunakan untuk mempelajari sifat-sifat pertumbuhan

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 4
mikroorganisme serta pada kedokteran untuk pembuatan antigen.
(Ma’ruf,2015)
II.1.6 Macam-Macam Media
A. Berdasarkan komposisi
1. Medium sintesis, media yang komposisi zat nya diketahui jenis dan
tekanannya secara pasif misal glukosa agar.
2. Medium semisintesis, media yang sebagian komposisinya diketahui jenis
secara pasif misal PDA yang mengandung agar prosa dan extrak kentang.
3. Media non sintesis, media yang dibuat dengan komposisi yang dapat
diketahui secara pasti dan biasanya langsung diekstrak dari bahan
dasarnya.
B. Berdasarkan fungsinya
1. Media dasar, media yang digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat
media lain yang lebih kompleks.
2. Media diferensial, media yang bila ditumbuhi mikroba yang berbeda akan
tumbuh dengan ciri khusus sehingga dapat dibedakan.
3. Media selektif, media yang memungkinkan suatu jenis mikroba tumbuh
dengan pesat sementara jenis mikroba lain terhambat
4. Media di perkaya, media yang memungkinkan untuk mendukung
pertumbuhan mikroorganisme.
5. Media peremajaan, media umum yang mengandung bahan tertentu yang
dapat menghambat pertumbuhan bakteri tertentu tapi di lain pihak
sebaliknya.
6. Media identifikasi, media yang digunakan untuk identifikasi mikroba
umumnya ditambah substansi tertentu yang menjadi indikator.
II.1.7 Pembuatan Media Secara Umum
Medium bakteri merupakan penting dalam praktik mikrobiologi. Hal ini
dikarenakan dengan mengunakan media pertumuhan maka dapat di pelajari
aktifitor mikroba yag tumbuuh. Mikroorganisme dapat berkembang baik secara
alami atau dengan campur tangan manusia. Mikroorganisme yang
dikembangkan melalui pertumbuhan berfungsi untuk membentuk substansi

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 5
yang mengaktifan enzim pada media. Pembiakan mikroba secara bahan
memoraltkan media pertumbuhan untuk menjadi ditempat tumbuh dan
penyedia nutrient bagi mikroba. (Putri, 2017)
II.1.8 Pembuatan Media dan Tahapan Penanaman Jasad Renik
A. Bahan dasar
1. Air(H2O) Sebagai pelarut.
2. Agar (dari rumput laut) yang berfungsi untuk pemadat media titik agar
sulit didegradasi oleh mikroorganisme pada umumnya dan mencair pada
suhu 45 derajat Celcius.
3. Gelatin juga memiliki fungsi yang sama seperti agar. Gelatin adalah
polimer asam amino yang diproduksi dari kolagen titik kekurangannya
adalah lebih banyak jenis mikroba yang mampu menguraikan nya
dibanding agar. D d. silika jel, yaitu bahan yang mengandung natrium
silikat. fungsinya juga sebagai pemadat media. silica gel khusus
digunakan untuk memadatkan media bagi mikroorganisme autotrof
obligat.
B. Nutrisi atau zat makanan

Media harus mengandung unsur-unsur yang diperlukan untuk metabolisme


sel yaitu berupa unsur makro seperti c h a n b unsur mikro seperti efek MG dan
unsur trace Element (pelacak).

1. Sumber karbon dan energi yang dapat diperoleh berupa senyawa organik
atau organik sesuai dengan sifat mikrobanya. jasad heterotrof
memerlukan sumber karbon organik antara lain dari karbohidrat lemak
protein dan asam organik.
2. Sumber nitrogen mencakup asam amino protein atau senyawa nitrogen
lain. sejumlah mikroba dapat menggunakan sumber non organik seperti
urea.
3. Vitamin-vitamin.
C. Bahan tambahan seperti phenol red
II.1.9 Kegunaan Media dan Fungsi Jasad Renik

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 6
Media berfungsi sebagai tempat tinggal, sumber makanan dan penyedia
nutrisi bagi mikroorganisme yang akan dibiakkan pada media titik Selain itu
untuk membiakkan dan menyimpan mikroorganisme dalam waktu yang lama.
media juga digunakan untuk mempelajari sifat-sifat pertumbuhan mikroorganisme
Didik serta pada kedokteran untuk pembuatan antigen dan lain-lain (Ma'ruf, 2015)

II.1.10 Kerusakan pada Pertumbuhan Media


1. Berkurangnya kapasitas pertumbuhan yang diakibatkan oleh sterilisasi
berlebihan, cairan yang berulang dari media padat tercampur dengan garam-
garam logam dan salah menggunakan moralitas yang dapat merubah PH.
2. Penyusunan kekentalan yang disebabkan oleh sterilisasi berlebihan, hidrolisis
media yang mengandung agar karena PH rendah dan pencairan berulang dari
media padat.
3. Warna menjadi keruh gelap disebabkan oleh sterilisasi berlebihan akibat
terjadi polimerisasi karbohidrat (gula-gula), dan pemanasan tidak merata.
4. Perubahan PH disebabkan oleh sterilisasi berlebihan pencampuran yang tidak
merata hidrolisis dari bahan-bahan yang dipakai menggunakan bahan yang
bersifat alkali dan pemanasan berulang.
5. Pengendapan yang disebabkan oleh sterilisasi berlebihan, pemanasan media
agar yang terlalu lama dan temperatur tinggi dan bahan-bahan yang dipakai
tidak sesuai.
(Hidayat, 1999)
II.1.11 Inokulasi dan Inkubasi

Inokulasi adalah pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama


ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Inokulasi
dilakukan dalam kondisi aseptik, yakni kondisi di mana semua alat yang ada
hubungannya dengan medium dan pengerjaan dijaga agar tetap steril. hal ini untuk
menghindari terjadinya kontaminasi. Ruang tempat penanaman ruang bakteri
harus lebih bersih dan steril agar tidak terjadi kesalahan dalam pengamatan atau

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 7
percobaan. Inokulasi dapat dilakukan dalam sebuah kotak kaca yang disebut
dengan laminar air flow atau ruang yang terjaga kelestariannya (Putri 2017).

Inkubasi merupakan proses dalam memelihara kultur mikroba dengan


mempertahankan suhu tertentu agar bisa bertahan hidup dalam jangka waktu
tertentu untuk melihat pertumbuhan bakteri titik mikroorganisme yang ada di
dalamnya pun tidak ditaruh sembarangan, ada cara tersendiri yang dilakukan yaitu
di inokulasi titik pada media padat atau cair agar pertumbuhannya bisa terlihat
secara jelas dan bisa tumbuh lancar juga (Haribima, 2020) .

II.1.12 Aplikasi Pembuatan Media dan Penanaman Jasad Renik

Kebutuhan media uji pada laboratorium mikrobiologi untuk keperluan


pengujian parameter cemaran mikrobiologi ada kecenderungan semakin
meningkat sejalan dengan pertumbuhan industri makanan dan minuman yang
semakin meningkat titik Disamping itu adanya pemberlakuan SNI wajib bagi
industri bahan makanan dan minuman seperti air minum kemasan Kakao bubuk
gula kristal, tepung terigu dan produk makanan olahan lainnya (Hartanto, 2018).

Pada industri mikroorganisme banyak sekali digunakan terutama di bidang


fermentasi bahan misalnya pembuatan bioetanol yang membutuhkan
mikroorganisme didalamnya dan juga pembuatan makanan seperti tape dan
minuman seperti yoghurt yang didalamnya diperlukan proses fermentasi yang
membutuhkan mikroorganisme dalam pembuatannya (Nanda, 2016).

II.1.13 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembuatan Media dan Penanaman


Jasad Renik
1. Susunan makanan

Unsur-unsur yang diperlukan dalam media meliputi air sumber karbon,


sumber nitrogen, vitamin, mineral dan gas.

2. Temperatur

Bakteri agar dapat tumbuh optimal membutuhkan suhu tertentu umumnya


bakteri patogen membutuhkan suhu sekitar 37 derajat celcius.

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 8
3. Tekanan Osmosis

Secara umum bakteri membutuhkan media isotonik apabila media bersifat


hipotonik maka bakteri akan mengalami piasmolysis.

4. Derajat keasaman (PH)

Sebagian bakteri membutuhkan PH sekitar netral, namun beberapa bakteri


butuh perlakuan khusus sebagai contoh bakteri vibrio yang membutuhkan PH
alkali sekitar 8-10 untuk dapat tumbuh optimal.

5. Sterilisasi

Jika media yang digunakan tidak steril maka dapat dibedakan apakah yang
tumbuh merupakan bakteri yang dibutuhkan atau hanya sekedar bakteri
kontaminan.

(Rachmawati, 2020)

II.1.14 Metode Inokulasi Jasad Renik

Inokulasi mikroba umumnya menggunakan alat yang disebut sebagai


jarum Ose yang berfungsi sebagai pemukul pengokulasi kultur mikroba serta
memindahkan suatu kultur mikroba (koloni) pada media satu ke media lainnya.
ada beberapa metode yang digunakan untuk menginokulasi mikroba antara lain :

1. Metode tebar

Setetes inokulum diletakkan dalam sebuah medium agar nutrient dalam


cawan petri dish dan dengan menggunakan batang kaca yang bengkok dan
steril, inokulasi itu disebarkan dalam batang yang sama dapat digunakan
menginokulasi. Kedua untuk dapat menjalin penyebaran bakteri yang merata
dengan baik pada beberapa Pinggan akan muncul koloni yang terpisah-pisah.

2. Metode tusuk

Meneteskan atau menusukkan ujung jarum Ose yang didalamnya terdapat


inokulum kemudian dimasukkan ke dalam media.

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 9
3. Metode gores
Inokulum digores di permukaan media agar nutrisi dalam cawan petri dengan
jarum pindah. Di antara garis garis goresan akan terdapat sel-sel yang cukup
terpisah sehingga dapat tumbuh menjadi koloni. cara penggoresan dilakukan
pada medium pembiakan padat berbentuk lempeng titik bila dilakukan
dengan baik teknik inilah yang paling praktis.

II.1.15 Perbedaan Media Dasar dan Media Inokulasi

Media dasar adalah suatu bahan yang terdiri dari zat hara yang berguna
untuk membiakkan mikroba dengan mempergunakan bermacam-macam media,
dapat dilakukan isolasi, perbanyakan, pengujian sifat fisiologis dan perhitungan
jumlah mikroba.

Media inokulasi adalah media yang digunakan untuk membunuh atau


memperbanyak kultur murni dengan inokulasi bakteri dengan metode cawan
gores atau metode tabur, serta metode tusuk dengan mengambil biakan murni
untuk dikembangbiakkan. (Putri, 2017)

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 10
II.2 Sifat Bahan
II.2.1 Aquadest
A. Sifat Fisika
1. Warna = Tidak berwarna
2. Bau = Tidak berbau
3. Fase = Cair
4. Densitas = 1 gr/ml
B. Sifat kimia
1. Rumus Molekul = H2O
2. Berat Molekul = 18,02 gr/mol
3. PH =7
(Perry, 1999 “Water”)
C. Fungsi
Digunakan sebagai pelarut bahan baku dalam media nutrient, broth,
agar, kecambah, dan pelekat spesimen pada object glass.
II.2.2 Agar-agar
A. Sifat Fisika
1. Warna = Transparan
2. Tekstur = kenyal
B. Sifat kimia
1. Mengandung energi 0 kkal
2. Mengandung protein 0 kkal
3. Mengandung lemak 0,01 gram
4. Mengandung kalium 400 gram
5. Mengandung zat besi 5 mg
(Dewangga, 2017 “Agar-agar”)
C. Fungsi
Digunakan sebagai bahan pemadat media agar dan kecambah.

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 11
II.2.3 Yeast
A. Sifat Fisika
1. Warna = Coklat
2. Bau = Tidak berbau
3. Fase = Butiran padatan
4. Diamter = 1-3 nanometer
5. Pertumbuhan = Cepat
B. Sifat kimia
1. Mudah dikulturkan
2. Diperoleh dari hasil fermentasi
(Dewangga, 2017 “Yeast”)
C. Fungsi
Sebagai jasad renik yang akan ditanam.
II.2.4 Kecambah
A. Sifat Fisika
1. Warna = Putih
2. Fase = padat (berupa biji)
B. Sifat kimia
1. Mengandung energi 23 kkal
2. Mengandung protein 29 gram
3. Mengandung fosfor 29 mg
4. Mengandung lemak 0,2 gram
5. Mengandung vitamin E
(Dewangga, 2017 “ Kecambah”)
C. Fungsi
Sebagai sumber vitamin E, mineral dan nitrogen organik.
II.2.5 Gula
A. Sifat Fisika
1. Rasa = Manis
2. Warna = Putih
3. Fase = Butiran padat

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 12
B. Sifat kimia
1. Mengandung energi 364 kkal
2. Mengandung karbohidrat 94 gram
3. Mengandung kalsium 5 gram
4. Mengadung fosfor 1 mg
(Dewangga, 2017 “Gula”)
C. Fungsi
Sebagai nutrisi mikroba dan bahan pembuatan nutrien agar dan media
kecambah.
II.2.6 Ekstrak daging
A. Sifat Fisika
1. Tekstur = Keras
2. Warna = Merah kecoklatan
B. Sifat kimia
1. Memiliki energi 16,6 gram
2. Memiliki lemak 912 gram
3. Mengandung kalium 4 gram
4. Mengadung zat besi 1 mg
5. Mengandung protein 16,6 gram
(Dewangga, 2017 “kentang”)
C. Fungsi
Sebagai sumber protein, vitamin B, nitrogen organik pada media broth
dan agar.
II.2.7 Pepton
A. Sifat Fisika
1. Warna = Tidak berwarna
2. Bau = Tidak berbau
3. Rasa = Tidak memiliki rasa \
4. Amorf
B. Sifat kimia
1. Larut dalam air

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 13
2. Mengandung protein
3. Terbentuk dari proses hidrolisa
(Dewangga, 2017 “Pepton”)
C. Fungsi
Sebagai bahan untuk pembuatan media broth dan agar.
II.2.8 Escericia Colli
A. Sifat Fisika
1. panjang = 2-4 nm
2. Lebar = 1,1-1,5 nm
3. Bentuk = Oval
4. Biasanya tidak berkopsul
5. Selnya bisa tunggal atau berpasangan
B. Sifat kimia
1. Merupakan bakteri anaerob
2. Pertumbuhannya baik pada media yang mengadung 1% Pepton
(Dewangga, 2017 “E. Colli”)
C. Fungsi
Sebagai jasad renik yang ditanam.
II.2.9 Bacillus Subtillus
A. Sifat Fisika
1. Berbentuk batang
2. Bakteri gram positif
3. Mempunyai endospora
B. Sifat kimia
1. Suhu optimum 25-30 C
2. PH optimum pertumbuhan 7-8
3. Dapat berespirasi dengan aerob obligat
4. Dapat tumbuh ditanah, air, udara, dan materi pertumbuhan yang
terdekomposisi
(Dewangga, 2017 “Bacillus Subtillus”)

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 14
C. Fungsi
Sebagai jasad renik yang ditanam.
II.2.10 Natrium Klorida
A. Sifat Fisika
1. Berwarna putih
2. Berupa padatan kristal
3. Tidak berbau
4. Densitas 2,169 gr/ml
B. Sifat kimia
1. Rumus Molekul NaCl
2. Berat molekul 58,44 gr/mol
3. Larut dalam air
(Perry, 1999 “Sodium Chloride”)
C. Fungsi
Sebagai bahan yang mengembangkan tekanan osmotik sel
mikroorganisme pada media agar.

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 15
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM

III.1 Waktu dan Tempat


Pelaksanaan praktikum “Pembuatan Media dan Penanaman Jasad Renik”
dilaksanakan pada hari Senin, 9 November 2020 pada pukul 07.30 – 16.00 WIB,
dilakukan secara daring.

III.2 Bahan
Pada praktikum “Pembuatan Media dan Penanaman Jasad Renik” terdapat
bahan-bahan yang akan digunakan antara lain : ekstrak daging, natrium klorida,
pepton, agar-agar, aquadest, guka, kecambah, yeast, E.coli, dan Bacillus Subtillus

III.3 Alat
Alat-alat yang akan digunakan pada praktikum ini antara lain : erlenmeyer,
kompor, kertas pH, tabung reaksi, beaker glass, autoclave, petridish, ose, mortar,
stamper, deck glass, object glass, saringan, neraca analitik, inkubator, kaca arloji,
mikroskop, spatula, rak tabung reaksi, pembakar spirtus, pipet tetes, biosafety
cabinet.

III.4 Gambar Alat

Kompor Object Glass Deck Glass Ose

Pipet Erlenmeyer Beaker Glass Neraca Analitik

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 16
Tabung reaksi Spatula Rak Tabung Reaksi Mikroskop

Inkubator Kertas pH Autoclave

Mortar dan Stamper Petridish Kaca Arloji Pembakar Spirtus

Biosafety Cabinet Saringan

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 17
III.5 Prosedur dan Diagram Alir
III.5.1 Prosedur
A. Pembuatan Media
1. Pembuatan Nutrient Broth
1) Bahan – bahan tersebut dicampur dalam erlenmeyer, dipanaskan
sampai mendidih selama 5 menit.
2) Buatlah suasana netral dari campuran itu. Cheklah pH dengan
kertas pH.
3) Saringlah campuran itu sehingga diperoleh cairan murni.
4) Sterilkan media ini selama 30 menit pada 120oC
5) Tuangkan dalam tabung – tabung reaksi (1/4 bagian) miringkan,
simpan dalam inkubator.
2. Pembuatan Nutrient Agar
1) Bahan tersebut dicampur dalam erlenmeyer / beaker glass, lalu
dipanaskan sampai larut semuanya.
2) Sterilkan dalam autoclave selama 15 menit.
3) Dinginkan samapi kira – kira 70 oC, lalu dipindahkan kepetridist
yang steril. Kerjakan dalam ruangan glass yang steril,untuk
mencegah kontaminasi.
4) Media padat dalam petridist ini siap ditanami.
5) Sisa media nutrient agar ini harus disterilkan lagi.
3. Pembuatan Media Kecambah
1) Tumbuk kecambah kasar – kasar (jangan terlalu halus).
2) Campur bahan – bahan diatas dalam beaker glass, lalu dipanaskan
sampai larut semuanya.
3) Sterilkan dalam autoclave selama 15 menit.
4) Dinginkan sampai kira – kira 70 oC lalu tuangkan ke petridist yang
kecil.
B. Penanaman Jasad Renik
1. Penanaman dalam Nutrient Broth

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 18
1) Ambillah koloni B. Subtillus Ess. Colli bakteri yang diberikan
asisten dengan ose (steril), masukkan kedalam nutrient broth dalam
tabung reaksi.
2) Kerjakan ini dalam ruangan glass yang steril.
3) Letakkan tabung berisi benih jasad renik dalam ruangan yang
sesuai suhunya (30 – 38 OC).
4) Dalam waktu 24 jam – 48 jam jasad – jasad renik akan tumbuh
(tampak gelembung-gelembung).
5) Amatilah secara makro dan mikroskopi.
2. Penanaman dalam Nutrient Agar / Media Kecambah
1) Petridist – petridist yang berisi media nutrient agar/media
kecambah, setelah suhunya kira-kira 37oC, ditanami dengan jasad
renik yang diberikan oleh asisten saudara.
2) Penanaman ini dilakukan dengan ose steril dalam ruangan glass
steril.
3) Untuk 1 petridist dibiarkan terbuka selama 10 menit (untuk
menumbuhkan bakteri yang ada di udara).
4) Inkubasikan petridist – petridist tersebut selama 48 jam pada suhu
37oC.
5) Setelah tumbuh dan tampak koloni-koloni, amatilah secara
makroskopi maupun mikroskopi.
6) Gambarlah pengamatan saudara dan berikan kesimpulan tentang
hasil penanaman saudara.

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 19
III.5.2 Diagram Alir
A. Diagram Alir Pembuatan Media
1) Pembuatan Nutrient Broth

Ekstrak daging, aquadest,


Nacl, pepton

Panaskan
Erlenmeyer
5mnt

Cek pH

Saring

30mnt
Sterilkan
120ºC

Tabung reaksi 1/4

Inkubator

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 20
2) Pembuatan Nutrient Agar

Ekstrak daging, agar-agar,


aquadest, dan pepton

Panaskan Beaker glass

15mnt Autoclave

Dinginkan
70ºC

Petridish

3) Pembuatan Media Kecambah

Kecambah, aquadest, gula,


agar-agar

Panaskan Beaker glass

15mnt Autoclave

Dinginkan
70ºC

Petridish

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 21
B. Diagram Alir Alir Penanaman Jasad Renik
1. Penanaman dalam Nutrient Broth

E. coli

30 - 38ºC Tabung reaksi

– jam Laminar our flow

Mikroskop

2. Penanaman Media Kecambah

Petridish

37ºC

Jasad Renik

Ose

48 jam 37ºC Inkubasi

Mikroskop

BAB IV

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 22
HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil Pengamatan


Tabel IV.1 Hasil Pengamatan secara Makroskopis pada Berbagai Media

Jenis Keterangan
No Gambar Air Got Yeast
Media
1. Media a. Bau tak sedap a. Bau tak sedap
Agar b. Warna putih b. Warna putih
kekuningan kekuningan
c. Berkoloni c. Berkoloni
d. Berlendir d. Berlendir
2. Media a. Bau tak sedap a. Bau tak sedap
Kecambah b. Warna putih b. Warna putih
kekuningan kekuningan
c. Berkoloni c. Berkoloni
d. Berlendir d. Berlendir
3. Nutrient a. Bau tak sedap a. Bau tak sedap
Both b. Warna putih b. Warna putih
kekuningan kekuningan
c. Berkoloni c. Berkoloni
d. Berlendir d. Berlendir

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 23
Tabel IV.2 Hasil Pengamatan secara Mikroskopis pada Berbagai Media

Jenis Jenis Jasad


No Gambar Keterangan
Media Renik
1 Media Air Got a. Pembesaran 4x10
Agar b. Berbentuk tidak
beraturan
c. Tidak berinti
d. Tidak berkoloni
Yeast a. Pembesaran 4x10
b. Berbentuk kokus
c. Tidak berinti
d. Berkoloni
2. Media Air Got a. Pembesaran 4x10
Kecambah b. Berbentuk tidak
beraturan
c. Tidak berinti
d. Tidak berkoloni
Yeast a. Pembesaran 4x10
b. Berbentuk kokus
c. Tidak berinti
d. Berkoloni
3. Nutrient Air Got a. Pembesaran 4x10
Both b. Tidak beraturan
c. Tidak berinti
d. Tidak berkoloni
Yeast a. Pembesaran 4x10
b. Berbentuk kokus
c. Berinti
d. Berkoloni

IV.2 Perhitungan
(Tidak Ada)

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 24
IV.3 Reaksi
(Tidak Ada)

IV.4 Soal dan Jawaban

Pertanyaan Pembbuatan Media:


1. Sebutkan klasifikasi macam-macam media yang saudara ketahui?
2. Terangkan fungsi masing-masing komponen bahan media tersebut?
3. Apakah yang dimaksud dengan :
a. Media dasar
b. Media inokulat

Jawaban :
1. Macam – macam media :
1. Berdasarkan sifat fisik / konsistensi :
1) Medium padat / solid media
2) Medium cair / liquid media
3) Medium setengah padat / semi solid media
2. Berdasarkan komposisi bahan :
1) Media sintetik / media terdefinisi
2) Media kompleks
3. Berdasarkan tujuan :
1) Media isolasi
2) Media selektif
3) Media pengkaya
4) Media untuk karakteristik bakteri

2. Komponen bahan media :


1. Agar adalah bahan yang paling umum digunakan sebagai gellingagent

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 25
pada media yang terbuat dari ekstrak alga. Fungsinya yaitu untuk
memadatkan media cair sehingga sel tidak larut dalam cairan.
2. Peptone adalah hasil hidrolisis protein yang dibentuk dari proses
enzimatik atau digesti asam.
3. Air (H2O) sebagi pelarut
4. Yeast extract. Yeast exract terbuat dari ragi pengembang roti atau
pembuat alcohol. Yeast extract mengandung asam amino yang lengkap
& vitamin (B complex).
5. Meat/ plant extract ekstrak daging dan tumbuhan mengandung asam
amino, peptida dengan berat molekul rendah, karbohidrat, vitamin,
mineral dantrace metals
6. Karbohidrat. Karbohidrat ditambahkan untuk meperkaya pembentukan
asam amino dan gas dari karbohidrat. Jenis karbohidrat yang
umumnya digunakan dalam amilum, glukosa, fruktosa, galaktosa,
sukrosa, manitol, dll.
3. Media dasar : suatu bahan yang terdiri dari zat hara yang berguna untuk
membiakkan mikroba dengan mempergunakan bermacam-macam media,
dapat dilakukan isolasi, perbanyakan, pengujian sifat fisiologis dan
perhitungan jumlah mikroba.
Media inokulat : media yang digunakan untuk membunuh atau
memperbanyak kultur murni dengan inokulasi bakteri dengan metode
cawan gores atau metode tabur, serta metode tusuk dengan mengambil
biakan murni untuk dikembangbiakkan.

Pertanyaan Penanaman Jasad Renik:


1. Sebutkan tiga macam jasad renik lain dengan kondisi-kondisi kehidupan
tertentu (suhu, pH, komposisi-komposisi bahan media). (lihat Bacteorology
Salle)?

Jawaban :
1. a. Bacillus Subtillus

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 26
Tumbuh sebagai mesofil yaitu suhu 25-35oC. Mampu hidup pada
kondisi oksidatif dan panas atau etanol. pH optimum 5-9. Media
yang tepat adalah media soybean yang mengandung 15 g/l agar, 5
g/l enzimatik digest soybean meal,15 g/l kinetic digest dan 5 g/l
NaCl
b. Eschercia Coli
Tumbuh pada suhu 8-46oCoptimal pada suhu 37oC, Ph optimum
7,2-7,6. Media pertumbuhan yang tepat adalah media agar, denga
komposisi 10 gr pepton, 10 gr laktosa, 3,5 gr NaSO4 dan 1 liter
air
c. Yeast
Hidup pada temperature 20-65oC, pH optimum 2,8. Media
pertumbuhan yang sesuai adalah PDA (Potato Dextrace Agar)
dengan komposisi 20% ekstrak daging dan 2% glukosa

IV.5 Pembahasan
Percobaan pembuatan media dan penanaman jasad renik dilakukan dengan
beberapa tahap percobaan. Untuk pembuatan media, media yang dibuat yaitu
Nutrient Broth, Kecambah, dan Nutrient Agar menggunakan yeast dan air got.
Hasil pengamatan yang diperoleh untuk ke-3 media tersebut yaitu Nutrient Broth,
Kecambah, dan Nutrient Agar adalah memiliki bau tidak sedap, warna putih
kekuningan, berkoloni, dan berlendir. Untuk penanaman jasad renik, dibedakan
menjadi dua. Penanaman pertama, untuk media cair yaitu nutrient broth dan
Penanaman kedua, untuk media padat.Jasad renik pada media padat, ditanaman
dengan menggoreskan jasad renik di permukaan media. Setelah melakukan
penanaman jasad renik, inkubasikan media tersebut didalam inkubator selama 48
jam, kemudian membentuk koloni. Hasil dari pengamatan yang telah dilakukan
dengan perbesaran 4x10 pada nutrient broth untuk air got bentuk tidak beraturan,
tidak berinti, tidak berkoloni, untuk yeast berbentuk kokus, berinti, berkoloni.
Pada kecambah, untuk air got bentuk tidak beraturan, tidak berinti, tidak
berkoloni, untuk yeast berbentuk kokus, tidak berinti, berkoloni. Dan pada

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 27
nutrient agar untuk air got bentuk tidak beraturan, tidak berinti, tidak berkoloni,
untuk yeast berbentuk kokus, tidak berinti, dan berkoloni.
Pada saat percobaan, alat yang digunakan disterilkan dengan alkohol dan
dipanaskan pada pembakar spiritus, bertujuan untuk mencegah mikroorganisme
lain ikut masuk kedalam media. Untuk memastikan percobaan dilakukan pada
kondisi steril, maka proses penanaman jasad renik pada media dilakukan di dalam
laminar flow. Menurut Putri (2017), media dasar adalah media yang digunakan
sebagai bahan dasar untuk membuat media lain yang lebih kompleks. Media ini
dapat mendukung pertumbuhan hampir semua jenis mikroba. Sedangkan media
inokulasi adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi (nutrient) yang
digunakan oleh mikroorganisme khusus untuk tumbuh dan berkembangbiak pada
media tersebut. Pada percobaan kali ini, media yang digunakan termasuk kedalam
media inokulasi karena media yang dibuat, digunakan untuk menumbuhkan dan
mengembangbiakkan mikroorganisme tertentu yaitu yeast dan Escherichia Coli.
Pada pengamatan secara mikroskopis, air got dan yeast berbentuk coccus, akan
tetapi berdasarkan teori yang ada, air got bentuk mikroskopisnya bermacam
macam, ada coccus, basil, dan spiral. Hal ini karena karakteristik air got di setiap
tempat berbeda. Pada media agar, mikroba dapat tumbuh dengan baik hal ini
sudah sesuai dengan teori yang ada, karena pada media agar terkandung nutrisi
yang lebih kompleks dibandingkan dengan media kecambah dan nutrient broth.
Berdasarkan hasil perngamatan yang telah dilakukan dapat dikatakan bahwa kasil
percobaan sudah sesuai dan berhasil. Hal ini dapat diungkapkan karena
mikroorganisme yang ingin ditanam dapat hidup pada media inokulasi yang telah
dibuat. Jasad renik yang hidup yaitu Escherichia Coli yaitu bakteri yang terdapat
pada air got dan yeast dan tidak ada mikroorganisme lain yang tumbuh.
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil percobaan yang pertama adalah
suasana aerob atau anaerob, suasana aerob dan anaerob ini ditentukan dari sifat
mikroorganisme yang akan dikembangbiakkan. Kedua yaitu sterilisasi, apabila
sterilisasi dilakukan secara berlebihan maka media mengalami perubahan pH,
warna menjadi keruh dan mengalami pengendapan. Sedangkan apabila tidak
dilakukan sterilisasi, maka mikroorganisme lain dapat ikut tumbuh pada media.

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 28
Ketiga adalah inkubasi,masa inkubasi atau waktu inkubasi harus sesuai dengan
pertumbuhan jasad renik yang diinginkan sehingga jasad renik dapat tumbuh dan
sesuai apa yang diinginkan. Keempat adalah waktu, semakin lama waktu maka
media akan menggumpal menjadi padat sedangkan waktu pada penanaman jasad
renik untuk menentukan masa inkubasi mikroorganisme.

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 29
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat diperoleh
kesimpulan antara lain :
1. Pembuatan media dilakukan 2 cara, yaitu media cair dan padat. Untuk media
cair yaitu Nutrient Broth, dan untuk media padat yaitu Nutrient Agar dan
Kecambah. Media yang digunakan termasuk kedalam media inokulasi karena
media yang dibuat, digunakan untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan
mikroorganisme tertentu yaitu yeast dan Escherichia Coli.
2. Pada media agar, mikroba dapat tumbuh dengan baik, karena pada media agar
mengandung nutrisi yang lebih kompleks dibandingkan dengan media
kecambah dan nutrient broth.
3. Bentuk mikroskopi dari pertumbuhan jasad renik menggunakan pembesaran
4x10 dengan hasil beberapa bentuk, beraturan, tidak berinti, kokus, dan
berkoloni

V.2 Saran
1. Sebaiknya percobaan dilakukan dalam ruangan kondisi steril, agar tidak
terkontaminasi dengan mikroorganisme lain.
2. Sebaiknya saat melakukan percobaan semua alat, bahan dipastikan dalam
keadaan steril, agar tidak ada mikroorganisme lain yang tercampur dalam
media atau jasad renik.

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 30
DAFTAR PUSTAKA

Alexandria, V, 2013, ‘Status and Trend of Conservation and Sustainable of


Microorgaism in Food Process’, Comision on genetic researce food and
agricuture, 2, 1-10.
Amelia, T, 2017, Buku Ajar Mikrobiologi, Universitas Maritim Raja Ali Hadi,
Tanjung Pinang.
Dewangga, P, 2017, ‘Sifat Bahan Pembuatan Media dan Penanaman Jasad Renik’,
dilihat 28 oktober 2020 pukul 10.30 WIB, (https//www.putra-
dewangga.com/).
Haribima, 2020, ‘Mengenal Jenis media Mikrobiologi’, infiniti biorakin sonsindo,
dilihat 28 oktober 2020 pukul 10.20 WIB,
(lbs.co.id/id/mengenal_jenis_jenis_media_mikrobiologi/).
Hartanto, E,S, 2018, ‘Pembuatan Media Uji Mikrobiologi Siap Pakai dari Bahan
Baku Lokal Indonesia untuk Pengujian Parameter Angka Lempeng
Total’,Vol 35, No. 2.
Hidayat, Y, 1999, ‘Teknik Pembuatan Kultur Bakteri’, Vol 1, No 1, hh 149-155
Ma’ruf, 2016, ‘Pembuatan Medium Pertumbuhan’, dilihat 29 oktober 2020 pukul
10.30 WIB, (Formasi.UNIDA.gontor.ac.id)
Nanda, 2016, ‘Pembuatan Media Pertumbuhan Mikroorganisme’, Jurnal
Mikrobiolog, IAIN Baku Sangkar.
Perry, R, H, 1999, Perry’s Chemical Engineering Handbook, Mc Grew Hill,
Kansas.

Putri, 2017, Bahan ajar Keperawatan gigi Mikrobiologi, Pusat Pendidikan


Sumber Daya Manusia Kesehatan, Jakarta.

Rachmawati, F,J, 2020, ‘Media Laboratorium Riset FKUII’, dilihat 28 oktober


2020 pukul 19.30 WIB, (FKUII.ac.id/Mikrobiologi/media/materi).

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 31
LAMPIRAN

Proses penimbangan dan persiapan bahan-bahan pembuatan media

Proses penanaman Proses penanaman Proses penanaman


jasad renik pada media jasad renik pada media jasad renik pada media
nutrient broth kecambah nutrien agar

Hasil dari penanaman Hasil dari penanaman Hasil dari penanaman


jasad renik pada nutrient pada media kecambah pada media nutrien
broth agar

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 32
Pengamatan mikroskopi Pengamatan mikroskopi Pengamatan mikroskopi
yeast pada media nutrient yeast pada media yeast pada media agar
broth kecambah

Pengamatan mikroskopi Pengamatan mikroskopi Pengamatan


mikroskopi
air got pada media air got pada media air got pada media agar
nutrient broth kecambah

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 33
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI 34

Anda mungkin juga menyukai