Anda di halaman 1dari 3

A. Jagung (Zea mays L.

Jagung (Zea mays L.) adalah tanaman serealia yang berasal dari benua
Amerika, tepatnya dari negara Meksiko. Tanaman ini merupakan salah satu jenis
tanaman rumput-rumputan dengan tipe biji monokotil. Kedudukan taksonomi
tanaman jagung adalah sebagi berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays L (Warisno, 2007)
Jagung menjadi salah satu komoditas potensial yang dapat dimanfaatkan
sebagai bahan pangan dan bahan baku pakan ternak. Di Indonesia jagung
merupakan makanan pokok kedua setelah padi dan merupakan bahan makanan
pokok ketiga di dunia setelah gandum dan padi. Tanaman ini memiliki fungsi
yang potensial sebagai bahan subtitusi beras karena memiliki kandungan gizi yang
tinggi (Setiawan & Prajanti, 2011). Kandungan kimia jagung terdiri atas air
sebanyak 13.5%, protein 10%, lemak 4.0%, karbohidrat 61.0%, gula 1.4%,
pentosa 6.0%, serat kasar 2.3%, abu 1.4%, dan zat-zat kimia lainnya 0.4%.
Mencermati kandungan dan komposisi kimia tersebut, jagung selain merupakan
sumber kalori, juga mensuplai nutrisi untuk memperoleh keseimbangan gizi
(Habib, 2015).
Jagung termasuk tanaman berakar serabut dengan bentuk batang silinder dan
beruas-ruas. Daun tanaman jagung memanjang dan keluar dari buku-buku ruas
batang. Kelopak daun umumnya membungkus batang dan memiliki ligula daun
yang berbulu dan berlemak. Bunga jagung merupakan bunga tidak lengkap,
dimana bunga betina dan jantan terpisah akan tetapi masih dalam satu batang yang
sama. Penyerbukan dilakukan dengan bantuan angin dan terkadang serangga
(Rangkuti et al., 2015).
Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian yang
sudah cukup lama dikenal di Indonesia, terutama di daerah dataran rendah.
Penyebaran tanaman ini cukup luas sebab jagung memiliki daya adaptasi yang
sangat baik.
DAFTAR PUSTAKA

Setiawan, A. B., & Prajanti, S. D. W. (2011). Analisis efisiensi penggunaan faktor-faktor


produksi usaha tani jagung di kabupaten grobogan tahun 2008. JEJAK: Jurnal Ekonomi
Dan Kebijakan, 4(1): 69-76.
Rangkuti, K., Siregar, S., Thamrin, M., & Andriano, R. (2015). Pengaruh faktor sosial
ekonomi terhadap pendapatan petani jagung. AGRIUM: Jurnal Ilmu Pertanian, 19(1): 52-
58.
Warisno. 2007. Budidaya Jagung Manis Hibrida. Kanisius, Yogyakarta.
Habib, A. (2015). Analisis faktor–faktor yang mempengaruhi produksi jagung. AGRIUM:
Jurnal Ilmu Pertanian, 18(1): 79-87.

Anda mungkin juga menyukai