Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Ketua Tim Gubernur
untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Marco Kusumawijaya, menyatakan sudah
memberi tahu pemerintah pusat soal keputusan penghentian proyek reklamasi.
Marco mengatakan keputusan itu disampaikan langsung Gubernur DKI Jakarta Anies
Baswedan kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar.
"Minggu lalu kan pak gubernur ketemu dengan Menteri Lingkungan Hidup, dia (Siti)
angguk-angguk berarti dia sudah tahu," kata Marco di Balai Kota Jakarta, Rabu (26/9).
Dalam pertemuan itu, kata Marco, Siti menyampaikan jika kebijakan yang diambil Pemprov
DKI sudah sejalan dengan pemerintah pusat. Maka dari itu, lanjut Marco, pemerintah pusat
memahami kebijakan diambil oleh Anies dengan menghentikan proyek reklamasi itu.
"Bahkan kalau kita berpegang pada Keppres yang lama itu kan wewenang perizinan tetap ada
di Gubernur, itu yang tidak boleh disalahtafsirkan," katanya.
Marco menuturkan, nantinya Pemprov DKI juga akan segera melakukan koordinasi dengan
Kementerian Kelautan dan Perikanan terkait dengan penataan di wilayah pesisir. Selain itu,
juga akan melakukan koordinasi dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang atau Badan
Pertanahan Nasion untuk berkoordinasi terkait dengan pengelolaan wilayah darat dari pulau
reklamasi.
Dari koordinasi tersebut nantinya akan dibuat satu Raperda sebagai dasar hukum dari
pengelolaan pulau reklamasi tersebut.
"Supaya nanti prosesnya juga menjadi lebih mudah karena memang ruang itu mestinya satu
kesatuan," ucap Marco.
Tunggu Kajian Ilmiah
Di samping itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan empat pulau reklamasi
terlanjur dibangun akan dimanfaatkan buat warga. Namun, keputusan itu akan diambil
setelah muncul hasil kajian ilmiah tengah dilakukan oleh Pemprov DKI.
"Bagi yang sudah terbangun, saat ini sedang ada monitoring dampak pembangunan pulau
reklamasi terhadap Pantai Utara, lalu sedang dilakukan juga monitoring untuk memberikan
rekomendasi perubahan bentuk serta rehabilitasi pemulihan Pantai Utara Jakarta," kata Anies
dalam jumpa pers di Balai Kota, Jakarta.
Empat pulau reklamasi yang sudah dibangun itu yakni Pulau C dan D yang dibangun oleh PT
Kapuk Naga Indah, Pulau G yang dibangun oleh PT Muara Wisesa Samudra (anak
perusahaan PT Agung Sedayu Group), serta Pulau N yang dibangun PT Pelindo II.
Anies menyatakan tidak boleh ada aktivitas apapun di pulau reklamasi itu, sampai Peraturan
Daerah yang mengatur zonasi dan tata ruang di Pantai Utara Jakarta diterbitkan.
Kendati demikian, Anies menyatakan jika nantinya pemanfaatan pulau reklamasi akan
dimanfaatkan sepenuhnya untuk kepentingan masyarakat.
"Tata ruang bagi pulau-pulau yang sudah jadi akan diatur dan digunakan sebaik-baiknya
untuk kepentingan masyarakat," ujarnya.
Marco juga belum bisa memastikan detail rencana pemanfaatan keempat pulau tersebut.
Sebab menurut dia, rincian pemanfaatan lahan itu akan diatur dalam Perda.
Saat ini, sambungnya Pemprov DKI tengah mengkaji dampak lingkungan dari kegiatan
reklamasi di Teluk Jakarta tersebut.
Bahkan, Pemprov telah melelang jasa konsultan untuk melakukan pengkajian tersebut.
Lelang dimenangkan oleh PT Karsa Buana Lestari dengan nilai Rp2,1 miliar.
"Tentu saja garis yang diberikan oleh Pak Gubernur adalah kepentingan umum semaksimal
mungkin, tapi bagaimana nantinya kita harus tunggu dulu hasil dari kajian yang
bersifat scientific itu," ujar Marco. (ayp)