Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Pendidikan Fisika

Universitas Muhammadiyah Makassar

Hubungan Kemampuan Numerik dengan Keterampilan Berpikir


Kritis Peserta Didik pada Mata Pelajaran Fisika Kelas X di SMA
Negeri 8 Gowa
Hikmah Awaliyah1), Muh. Tawil2), Maruf3)
SMA Negeri 8 Gowa,
Jln. Malino Km. 08 Kelurahan Romanglompoa Kec Bontomarannu, Indonesia 902171
E-mail: hikmahawaliyah96@gmail.com

Abstrak – Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto yang bersifat analisis korelasional yang
bertujuan untuk menganalisis dan menguji tingkat kemampuan numerik dan Keterampilan Berpikir Kritis
yang dicapai peserta didik kelas X SMA Negeri 8 Gowa, serta hubungan antara kedua variabel tersebut.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X SMA Negeri 8 Gowa, sampel
penelitian diambil secara acak dengan teknik random sampling sebanyak 92 responden. Teknik analisis
data yang digunakan adalah analisis statistik deskiptif dan analisis statistik inferensial yang meliputi uji
normalitas, uji linearitas dan uji korelasi product moment. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa tingkat kemampuan numerik peserta didik berada dalam kategori sedang, tingkat keterampilan
berpikir kritis berada dalam kategori rendah, dan terdapat hubungan positif yang signifikan antara
kemampuan numerik dengan keterampilan berpikir kritis peserta didik pada mata pelajaran fisika kelas
X SMA Negeri 8 Gowa.

Kata kunci: kemampuan numerik, keterampilan berpikir kritis.

Abstract –This research is an ex-post facto with correlational analysis that aims to analyze and test the
level of numerical ability and critical thinking skills achieved by class students X SMA Negeri 8 Gowa
and the relationship between the two variables. Population this research are all of students of classes X
SMA Negeri 8 Gowa, the sampling technique was random sampling obtained 92 respondens. The data
was analysed by descriptive statistical analysis and inferential statistical analysis include normality test,
linearity test and correlation of product moment test. Based on this research, it can be concluded that the
level of numerical ability of students was in medium category, the level of critical thinking skilss was in
low category and there was positive and significant correlation between numerical ability and crikical
thinking skills of students of classes X SMA Negeri 8 Gowa.

Keywords: numerical ability, critical thinking skills

I. PENDAHULUAN materi dan segala interaksi serta gaya yang


Pendidikan adalah suatu usaha atau mengaturnya dan juga mempunyai peran
kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, penting dalam perkembangan ilmu
teratur dan terencana dengan maksud pengetahuan dan teknologi. Hukum alam atau
mengubah atau mengembangkan perilaku gejala alam tidak bersifat absolut karena
yang diinginkan[1]. besaran fisika bergantung pada tempat, ruang,
Menurut Rusli[2] Fisika merupakan salah dan waktu. Fisika juga merupakan salah satu
satu cabang ilmu yang mempelajari tentang pelajaran eksakta yang tidak terlepas dari
operasi matematika seperti algoritmik, Sedangkan kurang lebih 80% atau sekitar 28
pecahan, penjabaran linier dan turunun. peserta didik yang memiliki tingkat
Berdasarkan hasil observasi awal peneliti keterampilan berpikir kritis yang lumayan
di SMA Negeri 8 Gowa, melalui wawancara baik bahkan kurang baik. Hal ini disebabkan
dengan salah satu guru Fisika dan lima karena proses pembelajaran dan soal-soal
peserta didik kelas X, menunjukkan bahwa evaluasi yang diberikan belum berorientasi
kebanyakan peserta didik mengalami untuk mengembangkan kemampuan berpikir
kesulitan dalam mengerjakan soal Fisika yang kritis peserta didik, sehingga peserta didik
bersifat matematis. Kebanyakan peserta didik kurang dilatih untuk mengembangkan
mengalami kesulitan untuk menerapkan kemampuan berpikir kritis. Hal ini
konsep angka dalam menyelesaikan soal yang mengakibatkan rendahnya kemampuan
diberikan. Hal ini dapat disebabkan oleh berpikir kritis peserta didik. Berpikir kritis
kurangnya keterampilan matematika yang dalam pembelajaran diperlukan untuk
dimiliki peserta didik terutama dalam hal mempersiapkan peserta didik agar mampu
berhitung. menyelesaikan masalah dengan bijak, mampu
Selain kemampuan numerik yang telah membuat keputusan dengan berbagai
diuraikan diatas, hal penting lainnya yang pertimbangan yang matang dan terpercaya,
harus dimiliki peserta didik ialah serta menjadikan siswa sebagai orang yang
keterampilan berpikir kritis. Karena dengan tak pernah berhenti belajar. Hal ini karena
memiliki keterampilan berpikir kritis dapat tujuan berpikir kritis adalah memperoleh
membantu peserta didik dalam berpikir secara pemahaman yang mendalam. Berdasarkan
rasional dalam mengatasi permasalahan yang pemikiran di atas, penulis melihat bahwa
tengah dihadapi dan mencari serta kemampuan numerik peserta didik merupakan
mengembangkan alternatif pemecahan bagi faktor yang dapat mempengaruhi
permasalahan tersebut. Salah satu tujuan keterampilan berpikir kritis peserta didik.
utama bersekolah adalah membentuk Oleh karena itu, penulis bermaksud mengkaji
kemampuan berpikir kritis peserta didik dan dan membuktikan adanya hubungan antara
salah satu mata pelajaran yang dianggap kemampuan numerik dengan keterampilan
dapat mengajarkan kemampuan berpikir kritis berpikir kritis peserta didik di sekolah,
peserta didik adalah Fisika. Berdasarkan hasil dengan memberi judul: “Hubungan Antara
pengamatan dan wawancara dengan guru kemampuan Numerik Dengan Keterampilan
fisika kelas X di SMA Negeri 8 Gowa, dalam Berpikir Kritis Peserta Didik Pada Mata
evaluasi pembelajaran fisika, hanya sekitar Pelajaran Fisika Kelas X di SMA Negeri 8
20% atau 7 peserta didik yang dianggap Gowa”.
pintar disetiap kelas memiliki tingkat Dengan mengacu pada latar belakang di
keterampilan berpikir kritis yang sangat baik. atas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah : Apakah terdapat hubungan positif memungkinkan untuk digunakan dalam
yang signifikan antara kemampuan numerik pemecahan masalah. Pemecahan masalah
dengan keterampilan berpikir kritis peserta merupakan proses menghilangkan masalah
didik pada mata pelajaran fisika kelas X di yang ada, dimana di dalamnya terdapat
SMA Negeri 8 Gowa? hubungan atau konsep-konsep yang diperoleh
Dari rumusan masalah tersebut, maka dalam memecahkan masalah. Sehingga
hipotesis dari penelitian ini adalah: terdapat pemecahan masalah fisika dapat diartikan
hubungan positif yang signifikan antara sebagai suatu metode penyelesaian terhadap
antara kemampuan numerik dengan tugas yang berkaitan dengan fisika[4].
keterampilan berpikir kritis peserta didik Matematika dan fisika memiliki
pada mata pelajaran fisika kelas X di SMA hubungan yang erat, yaitu: 1) Metode
Negeri 8 Gowa. matematika digunakan dalam fisika dan 2)
Konsep, pendapat dan cara berfikir fisika
II. LANDASAN TEORI digunakan dalam matematika.
A. Konsep Pembelajaran Fisika Sehingga hubungan antara fisika dan
Belajar dapat didefinisikan sebagai proses matematika tidak boleh diabaikan dalam
diperolehnya pengetahuan atau keterampilan disiplin ilmu[4].
serta perubahan tingkah laku melalui aktivitas B. Kemampuan Numerik
diri. Sedangkan pembelajaran merupakan Salah satu kecerdasan manusia menurut
proses interaksi antara guru dengan peserta Gardner[5] adalah kecerdasan logis matematis.
didik dan sumber belajar pada lingkungan Kecerdasan ini berkaitan dengan berhitung
belajarnya yang pada akhirnya memberi atau menggunakan angka dalam kehidupan
perubahan tingkah laku, daya pikir, maupun sehari-hari. Kecerdasan logis matematis ini
keterampilan kepada peserta didik menuntut seseorang berpikir secara logis,
(Syamsidar, Maruf, & Hustim, 2018). Mata linier, teratur yang dalam teori belahan otak
pelajaran Fisika merupakan salah satu mata disebut berfikir konvergen, atau dalam fungsi
pelajaran dalam rumpun sains yang dapat belahan otak, kecerdasan logis matematis
mengembangkan kemampuan berpikir analitis merupakan fungsi kerja otak belahan kiri.
induktif dan deduktif dalam menyelesaikan Salah satu bagian dari kecerdasan logis
masalah yang berkenaan dengan peristiwa matematis yaitu kecerdasan numerik atau
alam sekitar, baik secara kualitatif maupun kemampuan numerik.
kuantitatif dengan menggunakan matematika, Kemampuan numerik merupakan salah
serta mengembangkan pengetahuan, satu bagian operasi menghitung dalam
keterampilan, dan sikap percaya diri. matematika dan sangat dibutuhkan dalam
Pengetahuan Fisika harus dipahami dengan menyelesaikan persoalan-persoalan dalam
cara sedemikian rupa sehingga fisika. Kemampuan numerik yaitu
kemampuan, ketepatan, dan ketelitian [4.] tes logika angka: untuk kemamuan
dalam berhitung dan biasanya tes yang analitis dan berpikir kritis seseorang
diujikan adalah matematika dan deret dalam menyelesaikan permasalahan yang
angka. Kemampuan numerik sangat erat berhubungan dengan angka.
hubungan dengan taraf inteligensi dan [5.] tes angka dalam cerita: untuk mengukur
pengetahuan seorang siswa. Pengetahuan kecerdasan dan kecermatan seseorang
yang dimaksud mencakup gagasan, konsep, dalam menganalisis permasalahan
dan pengertian yang telah dimiliki oleh berupa angka dalam sebuah cerita.
manusia . [2]
Dalam penyusunan tes kemampuan
Pada dasarnya kemampuan numerik numerik ini diperlukan komponen-komponen
siswa itu berbeda-beda, ada siswa begitu yang penting sebagai acuan untuk
tinggi kecerdasan numeriknya dan ada yang penyusunan indikator soal. Komponen
sebaliknya sehingga hal tersebut berpengaruh kecerdasan numerik meliputi perhitungan
dalam jalannya pembelajaran. Pelajaran fisika secara matematis, kemampuan berfikir
bukan sekedar menguasai konsep tetapi juga dengan logis, kemampuan dalam
menghitung dengan rumus - rumus sehingga menyelesaikan pemecahan dari suatu
pada saat siswa mendapatkan permasalahan masalah, dan kemampuan ketajaman dalam
dalam bentuk hitungan, siswa mengalami membedakan pola–pola numerik serta
kesulitan.dalam belajar. hubungannya
Menurut[6] Tes kemampuan numerik atau C. Keterampilan Berpikir Kritis
biasa disebut kemampuan angka terdiri dari: Berpikir kritis adalah cara berpikir
[1.] tes aritmatika: untuk mengukur reflektif, beralasan, berfokus pada keputusan
kemampuan seseorang, terutama dalam apa yang dilakukan atau diyakini. Berpikir
hal menghitung secara cepat, tepat dan kritis merupakan proses yang penuh makna
benar dari suatu susunan angka. untuk mengarahkan dirinya sendiri dalam
[2.] tes seri angka: digunakan untuk menukur membuat suatu keputusan. Proses tersebut
kemampuan kecerdasan seseorang dalam memberikan berbagai alasan sebagai
memecahkan suatu permasalahan pertimbangan menentukan bukti, konteks,
berdasarkan sejumlah bilangan serta konseptualisasi, metode dan kriteria yang
menarik kesimpulan secara, cepat dan sesuai.
logis. Keterampilan berpikir kritis dapat
[3.] tes seri huruf: Tes seri huruf sebenarnya ditingkatkan dengan model pembelajaran.
identik dengan tes seri angka, namun Namun demikian, tidak semua model
dalam tes ini ditunjukkan persoalan pembelajaran secara otomatis dapat
dalam sejumlah huruf bukan angka. meningkatkan keterampilan berpikir kritis.
Hanya model pembelajaran tertentu yang
akan meningkatkan keterampilan berpikir kemampuannya memahami materi yang
kritis. Model pembelajaran yang dapat dipelajari dengan mengevaluasi secara kritis
meningkatkan keterampilan berpikir kritis argumen pada buku teks, jurnal, teman
mengandung tiga proses, yakni (1) diskusi, termasuk argumentasi guru dalam
penguasaan materi (2) internalisasi, (3) kegiatan pembelajaran. Jadi berpikir kritis
transfer materi pada kasus berbeda. dalam pendidikan merupakan kompetensi
Penguasaan siswa atas materi, dapat cepat yang akan dicapai serta alat yang diperlukan
atau lambat dan dapat dalam atau dangkal. untuk mengkonstruksi pengetahuan[7]. Hal
Kecepatan atau kelambatan dan kedalaman yang perlu diingat bahwa segala bentuk
atau kedangkalan penguasaan materi oleh berpikir kritis, tidak mungkin dapat dilakukan
siswa sangat bergantung pada cara guru tanpa komponen utama yaitu pengetahuan.
melaksanakan proses pembelajaran, termasuk Pengetahuan merupakan sesuatu yang
penggunaan model pembelajaran yang sesuai digunakan untuk berpikir secara kritis dan
dengan karakter materi pembelajaran. juga diperoleh sebagai hasil berpikir kritis.
Karakter orang berpikir kritis adalah truth Pengetahuan keahlian akan membuat individu
seeking yaitu selalu ingin menemukan mampu memecahkan masalah secara lebih
kebenaran dari masalah yang sedang cepat, lebih baik dan berbeda. Pengetahuan
dihadapi, berani mengajukan pertanyaan, merupakan sumber dalam memberikan
jujur dan memberikan pandangan secara pertimbangan terhadap informasi atau titik
objektif meskipun penemuan tersebut tidak pandang dan juga membantu kita meniliti
mendukung kepentingan atau pendapatnya. secara cermat tujuan dan sasaran kita.
Open midness adalah bertenggang rasa Pengetahuan dalam bentuk strategi secara
terhadap perbedaan pandangan dan bisa aktif akan membentuk arahan dalam
menerima jika dirinya mengetahui ada pemecahan masalah[8].
penyimpangan daripandangannya. Analicity Menurut teori Ennis[9] Indikator dan kata-
yaitu selalu memberikan alasan lewat bukti- kata operasional berpikir kritis dapat dilihat
bukti dalam memecahkan masalah, serta pada tabel 1 dibawah ini.
memberikan perkiraan kemungkinan adanya Tabel 1. Proses dan Kata-kata Operasional
kesulitan-kesulitan untuk menerapkan konsep Berpikir Kritis
No Indikator Kata-Kata
dan secara konsisten siap berpartisipasi jika Operasional
dibutuhkan. Systematically adalah teratur, 1 Memberikan Menganalisis
penjelasan pertanyaan,
terorganisir, memusatkan perhatian, dan rajin
secara sederhana Mengajukan dan
meninjau ulang. Self-confidence adalah menjawab
pertanyaan
percaya diri[7].
klarifikasi
Dalam bidang pendidikan, berpikir kritis 2 Membangun Menilai
keterampilan kredibilitas
dapat membantu peserta didik meningkatkan dasar suatu sumber,
meneliti, dan dengan teknik random sampling diperoleh 92
menilai hasil
peserta didik sebagai sampel.
penelitian.
3 Membuat Mereduksi dan Terdapat dua variabel pada penelitian ini
inferensi menilai deduksi,
antara lain: kemampuan numerik yaitu
menginduksi
dan menilai kemampuan yang dimiliki peserta didik
induksi, dan
dalam menyelesaikan tes yang meliputi
membuat dan
menilai indikator aritmatika, seri angka (deret), angka
penilaian yang
dalam cerita, dimana hasilnya akan
berharga.
4 Memberikan Mengidentifikasi dinyatakan dalam bentuk skor; dan
penjelasan lanjut istilah, menilai
Keterampilan berpikir kritis adalah cara
definisi dan
Mengidentifikasi berfikir reflektif, beralasan, berfokus pada
asumsi
keputusan apa yang dilakukan atau diyakini,
5 Mengatur Memutuskan
strategi dan sebuah tindakan, yang meliputi indikator memberikan
taktik dan berinteraksi
penjelasan sederhana, membangun
dengan orang
lain. keterampilan dasar, membuat inferensi dan
memberikan penjelasan lanjut diperoleh
D. Kerangka Pikir melalui tes keterampilan berpikir kritis
Salah satu faktor internal yang peserta didik yang dinyatakan dengan skor.
mempengaruhi keterampilan berpikir kritis Instrumen penelitian yang digunakan
peserta didik pada mata pelajaran fisika untuk memperoleh data tentang kemampuan
adalah kemampuan numerik. Dalam numerik dan keterampilan berpikir kritis
kaitannya dengan pelajaran Fisika maka peseta didik berupa tes dalam bentuk pilihan
dengan kemampuan numerik yang dimiliki ganda. Dimana tes kemampuan numerik
peserta didik akan membantu mereka terdiri dari 30 nomor dan tes keterampilan
memahami dan menganalisis setiap berpikir kritis terdiri dari 14 nomor.
permasalahan Fisika sehingga peserta didik Data yang terkumpul pada penelitian ini,
tidak akan kesulitan belajar Fisika. diolah atau dianalisis dengan menggunakan
analisis statistik deskriptif dan statistik
III. METODE PENELITIAN inferensial. Pengujian hipotesis menggunakan
Jenis penelitian ini yaitu penelitian Ex- uji Korelasi Product Moment dengan uji
Post facto bersifat analisis korelasional. prasayarat analisis meliputi uji normalitas chi-
Lokasi penelitian bertempat di SMA Negeri 8 kuadrat dan uji F untuk linearitas.
Gowa. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh peserta didik kelas X SMA Negeri 8
Gowa yang berjumlah 140 peserta didik dan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 45.00
40.00
A. Hasil Penelitian 35.00
30.00
Data penelitian yang diperoleh berupa

Frekuensi (%)
25.00
data kemampuan numerik (X) dan hasil 20.00
15.00
keterampilan berpikir kritis (Y) peserta didik
10.00
kelas X SMA Negeri 8 Gowa pada semester 5.00
0.00
ganjil tahun ajaran 2018/2019. Hasil analisis ah ah ng gg
i
gg
i
en
d nd da Ti
n in
Re Se tT
statistik deskriptif skor kemampuan numerik at
R
n ga
ang Sa
S
dan keterampilan berpikir kritis peserta didik
tersaji dalam tabel berikut. Kategori
Tabel 2. Statistik Deskriptif Kemampuan
Numerik dan keterampilan Gambar 1 Diagram Batang Persentase
berpikir kritis Peserta Didik Kategori Tingkat
Skor Statistik Kemampuan numerik Peserta
Kemampuan keterampilan Didik
Statistik
Numerik berpikir
kritis 50.00
Jumlah 45.00
92 92
Sampel 40.00
Skor ideal 35.00
30 14 30.00
maksimum
Frekuensi (%)

Skor ideal 25.00


0 0 20.00
minimum
Skor 15.00
25 12 10.00
tertinggi
Skor 5.00
5 2 0.00
terendah
g
h

i
gg

Rentang 20 10 gg
an
da

da

n
d
en

Ti

Ti
Se
Re

Rata-rata 14,02 7,87


R

at
at

ng
ng

Sa

Deviasi
Sa

5,09 2,80
standar
Kategori
Berdasarkan Tabel 2 data kemampuan
Gambar 2. Diagram Batang Persentase
numerik diperoleh nilai rata-rata kemampuan
Kategori Tingkat
numerik adalah 14,02 yang dikategorikan Keterampilan Berpikir Kritis
Peserta Didik
sedang sedangkan untuk keterampilan
berpikir kritis diperoleh nilai rata-rata 7,87 Uji prasyarat analisis pada penelitian ini
yang dikategorikan rendah. yaitu uji normalitas dan uji linieritas.
Gambaran distribusi frekuensi tingkat Rangkuman hasil uji normalitas dari masing-
kemampuan numerik peserta didik dan masing variabel dapat dilihat pada Tabel 3.
keterampilan berpikir kritis peserta didik
tersebut dapat dilihat pada Gambar 1 dan 2.
Tabel 3. Hasil Uji Normalitas Variabel dan tingkat kesalahan 5% diperoleh nilai t
Kemampuan Numerik dan
tabel = 1,980. Karena nilai t hitung ≥ nilai t
Keterampilan Berpikir Kritis
χ2 χ2 tabel maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
Variabel Ket.
hitung tabel hubungan yang signifikan antara kemampuan
Kemampuan
4,3443 9,488 Normal numerik dengan keterampilan berpikir kritis
numerik
Keterampilan peserta didik pada mata pelajaran fisika kelas
2,9681 7,815 Normal
berpikir kritis
X di SMA Negeri 8 Gowa.
Hasil uji linearitas menunjukkan
hubungan antara data-data dari kedua variabel B. Pembahasan
berpola linear dan diperoleh persamaan Hasil penelitian yang diperoleh dari
regresi: analisis deskriptif menunjukkan bahwa
Y^ =6,0892+ 0,1264 X tingkat kemampuan numerik dan
Persamaan regresi di atas menunjukkan keterampilan berpikir kritis peserta didik
bahwa jika variabel kemampuan numerik kelas X di SMA Negeri 8 Gowa berada pada
diabaikan maka keterampilan berpikir kategori sedang dan rendah. Hal ini
kritisnya adalah 6,0892 dan setiap kali disebabkan karena sebagian peserta didik
variabel kemampuan numerik bertambah 1 cenderung kurang menyukai soal-soal yang
poin, maka maka rata-rata variabel bersifat matematis dan memerlukan
keterampilan berpikir kritis juga bertambah penalaran yang tinggi serta waktu yang lama.
0,1264. Sehingga mengakibatkan peserta didik cepat
Setelah uji prasyarat terpenuhi, maka merasa bosan dan capek mengerjakan soal-
pengujian hipotesis dilakukan dengan uji soal yang diberikan dan lebih memilih
korelasi product moment sehingga diperoleh menunggu jawaban dari teman atau
koefisien korelasi (r) sebesar 0,2550. Karena menjawab soal dengan asal-asalan.
nilai r yang diperoleh tidak sama dengan 0, Pada hasil penelitian tingkat kemampuan
maka Ha (ada hubungan) diterima. Koefisien numerik, skor yang diperoleh peserta didik
determinansi yakni r² = (0,2550)² = 0,065025, tersebar tidak merata. Sekitar 42 peserta didik
hal ini menunjukkan kontribusi variabel skor yang diperoleh masih berada dalam
kemampuan numerik terhadap variabel hasil kategori sangat rendah dan rendah.
keterampilan berpikir adalah sebesar 6,5% Sedangkan sekitar 50 peserta didik skor yang
dan sisanya 93,5% ditentukan oleh variabel diperoleh berada dalam kategori sedang dan
lain. tinggi. Peserta didik cenderung menyukai
Selain itu, berdasarkan uji signifikansi soal-soal matematis yang perhitungannya
dengan menggunakan uji t diperoleh nilai t lebih mudah. Sedangkan peserta didik
hitung sebesar 2,5010, sedangkan nilai tabel cenderung kurang menyukai soal yang
untuk derajat bebas (db) = n – 2 = 92 – 2 = 90 dianggap rumit dan memerlukan waktu yang
lama soal seperti pada indikator angka dalam adalah signifikan. Dengan demikian terdapat
cerita. hubungan positif yang signifikan antara
Pada hasil penelitian tingkat keterampilan kemampuan numerik dengan dengan
berpikir kritis, skor yang diperoleh peserta keterampilan berpikir kritis peserta didik pada
didik juga tersebar tidak merata. Sekitar 45 mata pelajaran fisika kelas X di SMA Negeri
peserta didik skor yang diperoleh masih 8 Gowa.
dalam kategori sangat rendah dan rendah. Hasil penelitian yang diperoleh ini sesuai
Sedangkan sekitar 47 peserta didik skor yang dengan beberapa hasil penelitian terdahulu di
diperoleh berada dalam kategori sedang dan antaranya yang dilakukan oleh Andi Nurbaeti
tinggi. Pada tingkat keterampilan berpikir Nurdin pada tahun 2016 dengan judul
kritis, soal yang diberikan berupa materi “Analisis Hubungan antara Kemampuan
fisika yang telah dipelajari. Rendahnya skor numerik dengan Hasil Belajar Fisika Peserta
yang diperoleh peserta didik pada tingkat Didik Kelas XII IPA SMA Muhammadiyah
keterampilan berpikir kritis disebabkan Makassar”, mengemukakan bahwa terdapat
karena peserta didik belum mampu hubungan positif yang signifikan antara
menganalisis soal dengan baik, sehingga kemampuan numerik dengan hasil belajar
pemecahan soal dilakukan dengan tidak fisika peserta didik.
benar. Penelitian lain yang sesuai dilakukan oleh
Hasil penelitian yang diperoleh dari Dwi Isworo, Widha Sunarno, Daru
analisis inferensial menunjukkan bahwa Wahyuningsih pada tahun 2014 dengan judul
terdapat hubungan positif yang signifikan “Hubungan Antara Kreativitas Siswa Dan
antara kemampuan numerik dengan Kemampuan Numerik Dengan Kemampuan
keterampilan berpikir kritis peserta didik Kognitif Fisika Siswa Smp Kelas VIII”,
kelas X di SMA Negeri 8 Gowa. Dimana mengemukakan bahwa terdapat hubungan
koefisien korelasi yang diperoleh adalah r = positif yang signifikan antara kemampuan
0,2550 yang tidak bernilai negatif. Hal ini numerik dengan kemampuan kognitif fisika
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang peserta didik.
positif diantara kedua variabel tersebut.
Koefisien determinansi (r2) yakni 0,065025 V. PENUTUP
menunjukkan kontribusi atau sumbangan A. Kesimpulan
variabel kemampuan numerik terhadap Dari analisis data dan pembahasan hasil
variabel keterampilan berpikir kritis adalah penelitian yang telah diuraikan pada bab
sebesar 6,5% dan sisanya 93,5% ditentukan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:
oleh variabel lain. Selanjutnya berdasarkan Terdapat hubungan positif yang signifikan
uji signifikansi dapat dinyatakan bahwa antara kemampuan numerik dengan
hubungan antara kedua variabel tersebut keterampilan berpikir kritis peserta didik pada
mata pelajaran fisika kelas X di SMA Negeri Efficacy dengan Hasil,” J. Pendidik.
Fis., vol. 4, no. 2, pp. 223–238, 2016.
8 Gowa.
[2] S. Afriza, A. Hamid, and Marwan,
“Pengaruh Kemampuan Numerik
terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa
B. Saran
Kelas XI SMA Negeri 5 Banda Aceh,”
Adapun saran-saran yang dapat peneliti J. Ilm. Mhs. Pendidik. Fis., vol. 1, no.
4, pp. 161–163, 2016.
berikan kepada beberapa pihak yaitu sebagai
[3] Syamsidar, U. M. M. Maruf, Maruf,
berikut: and R. Hustim, “Jurnal Pendidikan
Fisika Universitas Muhammadiyah
1. Kepada peserta didik diharapkan dapat
Makassar Pembelajaran Fisika
melakukan kegiatan yang dapat Berbasis Cone of Experience Edgar
Dale,” vol. 6, pp. 1–12, 2018.
meningkatkan kemampuan numerik yang
[4] A. N. Nurdin, “Analisis Hubungan
dimilikinya serta lebih giat lagi dalam Kemampuan Numerik dengan Hasil
Belajar Fisika Peserta Didik Kelas XII
belajar menyelesaikan soal-soal fisika.
IPA SMA Muhammadiyah Makassar,”
2. Kepada pendidik diharapkan memahami J. Pendidik. Fis. Univ.
Muhammadiyah Makassar, vol. 5, no.
pentingnya kemampuan numerik dalam
2, pp. 193–204, 2017.
memecahkan masalah fisika serta [5] H. H. Uno and M. Kuadrat, Mengelola
Kecerdasan Dalam Pembelajaran
kecerdasan majemuk lainnya sehingga
Sebuah Konsep Pembelajaran
dapat menjadi panduan untuk Berbasis Kecerdasan. Jakarta: Bumi
Aksara, 2010.
menggunakan metode, model, maupun
[6] D. Isworo, W. Sunarno, and D.
pendekatan dalam pembelajaran yang Wahyuningsih, “Hubungan Anatar
Kreativitas Siswa dan Kemampuan
sesuai dengan kecerdasan yang dimiliki
Numerik dengan Kemampuan
oleh peserta didik yang diajar. Kognitif Fisika Siswa SMP Kelas
VIII,” J. Pendidik. Fis., vol. 2, no. 2,
3. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan
p. 35, 2014.
untuk melanjutkan penelitian ini dengan [7] A. Suprijono, Model-Model
Pembelajaran Emansipatoris.
meneliti aspek-aspek kecerdasan lain
Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2016.
yang berkaitan dengan hasil belajar fisika [8] M. Surya, Strategi Kognitif dalam
Proses Pembelajaran. Bandung:
peserta didik
Alfabeta, 2015.
[9] M. Tawil and Liliasari, Berpikir
Kompleks dan Implementasinya dalam
PUSTAKA
Pembelajaran Ipa. Makassar: Badan
[1] Ahriana, A. Yani, and Ma’ruf, “Jurnal Penerbit Universitas Negeri Makassar,
Pendidikan Fisika Universitas 2013.
Muhammadiyah Makassar Studi
Analisis Hubungan Antara Self

Anda mungkin juga menyukai