Anda di halaman 1dari 1

Tugas MK Diagnostik Patologi

Mochamad Alfinanda Santriagung


B0901201054

1. Uremia
Uremia merupakan keadaan dimana ditemukan kandungan urea yang tinggi dalam
darah.
2. Bagaimana proses terjadinya uremia ?
Urea merupakan produk metabolisme akhir dari protein, metabolisme terbentuknya
urea terjadi pada hati. Urea bersifat racun bagi tubuh, sehingga akan dieksresikan dari
tubuh. Terjadinya uremia terdapat 3 faktor, yaitu prerenal, renal dan postrenal. Pada
prerenal terjadi sebelum terjadinya filtrasi glomerulus karena menurunnya aliran
darah menuju ke ginjal (dehidrasi, katabolisme protein tinggi, kehilangan darah. Pada
uremia renal terjadi pada kasus CRF (Cronic Renal Failure) ataupun ARF (Acute
Renal Failure) ginjal mengalami penurunan fungsi, sehingga urea akan tertahan
dalam darah. Pada uremia postrenal terjadi karena adanya obstruksi pada sistem
urinary bagian bawah (Vesica urinaria dan uretra), sehingga terjadi penghambatan
saluran urin. Urin yang terhambat menyebabkan terjadi arus balik menuju ginjal. Urea
yang harusnya dibuang pada urin, akan terserap kembali pada darah.
3. Apa pengaruh ureum yang beredar dalam darah terhadap pembuluh darah?
Ureum yang beredar dalam permbuluh darah akan bersifat racun, terutama pada
eritrosit. Ureum akan menurunkan afinitas oksigen terhadap eritrosit dengan
menghalangi binding side reseptor oksigen pada eritrosit. Selain itu ureum dapat
memendekkan umur pada sel darah merah, yang menyebabkan terjadinya anemia.
Ureum juga menyebabkan degenerasi pada sel endotel, sehingga menjadi penyeybab
terjadinya nekrosis endotel.
4. Bagaimana efek ureum pada organ yang terdapat banyak kapiler ?
Efek ureum pada organ yeng memiliki bahyak kapiler adalah terjadinya vasokontriksi
kapiler, serta terjadi degenerasi sel endotel, sehingga terjadi obstruksi dan hemoragi.
Salah satu contohnya adalah pada gromerulus ginjal.
5. Bagaimana efek ureum pada mukosa organ ?
Ureum dapat berefek pada mukosa organ, biasanya mudah terlihat pada mukosa pada
mulut. Ureum yang tinggi dalam darah akan bertemu denan saliva pada mulut. Bakteri
pada mulut akan mengubab ureum saliva menjadi ammonia dan terjadi stomatitis.
Amonia yang dihasilkan oleh bakteri menjadi ciri khas ureum dalam darah. Stomatitis
terjadi bila ammonia pada mulut tinggi dan kebersihan tidak dijaba, sehingga dapat
terjadi ulcer pada mulut.
6. Dari kasus diatas, apa tanda-tanda kelaianan yang mendukung terjadinya uremia ?
Terjadi hemoragi pada korteks ginjal, ulcer pada lidah, stomatitis.

Anda mungkin juga menyukai