Anda di halaman 1dari 6

Tugas MK Diagnostik Patologi

Mochamad Alfinanda Santriagung


B0901201054

Perubahan Patologi Anatomi Sistem Sirkulasi yang Sering ditemui

Sistem sirkulasi merupakan sistem yang memiliki peranan vital bagi tubuh makhluk
hidup. Sistem sirkulasi bertujuan untuk mengedarkan darah ke seluruh tubuh dengan jantung
sebagai pemompa. Darah akan dialirkan sampai ketingkat selular, untuk memberikan nutrisi
kepada sel sehingga dapat berfungsi maksimal. Jantung memiliki peranan penting dan
bertanggung jawab ats beredarnya darah dalam tubuh. Jantung pada umumnya terletak di
rongga thoraks dan dibungkus oleh lapisan serosa yang disebut pericardium. Aliran darah
yang menuju jantung awalnya akan ditampung ke atrium kanan melalui vena cava superior,
selanjutnyua akan diteruskan ke ventrikel kanan. Terdapat katup yang membatasi ventrikel
kanan dan atrium kanan yiatu katup tricuspidalis. Katup ini akan mengatur banyaknya darah
yang akan dialirkan ke ventrikel kanan. Selanjutnya darah akan dipompa ke paru – paru
melalui arteri pulmonum. Darah di paru – paru akan mengalami pertukaran CO 2 dan O2,
setelah itu darah akan kembali lagi ke jantung melalui vena pulmonum dan akan ditampung
pada atrium kiri. Terdapat juga katup yang membatasi atrium kiri dan ventrikel kiri yaitu
katup mitral. Darah yang mengandung O2 selanjutnya akan di dipompa oleh ventrikel kiri ke
seluruh tubuh melalui aorta. Ventrikel kiri juga akan memompa darah pada tingkat
glomerulus di ginjal untuk mengeluarkan air dan limba metabolisme. Pada umumnya jantung
akan bekerja demikian jika tidak terdapat kelainan.

Gambar 1. Skema Peredaran Darah


Kelainan patologi anatomi pada sistem sirkulasi sangat beragam dan memiliki kausa
yang berbeda-beda, berikut merupakan beberapa contoh kelaianan pada sistem sirkulasi yang
sering ditemui.
1. Penebalan Kantong Perikardium
Perikardium merupakan kantong serosa tipis berwarna putih pucat yang membungkus
keseluruhan jantung. Pemeriksaan dilakukan dengan inspeksi permukaan perikardim,
dilanjutkan dengan palpasi dan insisi. Adanya penebalan pada pericardium
menunjukkna adanya inflamasi atau radang yang disebut pericarditis. Penyebab
adanya peradangan dapat disebabkan oleh agen bakteri, virus, parasit, metastasis sel
tumor ataupun trauma pada daerah thoraks yang mengenai pericardium.

Gambar 2. Penebalan
pericardium
2. Hidroperikardium
Hidroperikardium merupakan kelaianan yang terjadi pada pericardium, yaitu
ditemukan adanya cairan. Pada umumnya hidropericardium terjadi karena kelemahan
ventrikel kanan jantung dalam memompa darah ke paru-paru, sehingga terjadi antrian
darah dari vena cava menuju atrium kanan. Semakin lama, maka akan terjadi kongesti
pada pada vena cava. Tekanan hidrostastik intravascular akan menyebabkan cairan
plasma dalam darah akan merembes keluar dan akan memenuhi kantong pericardium.
Gambar 3. Hidroperikardium
3. Hemoperikardium
Hemoperikardium atau biasa disebut tamponade jantung merupakan kelaianan yang
ditemui berupa adanya darah dalam pericardium. Ditemukannya darah dalam
pericardium dapat mengindikasikan salah satu penyebab kematian pada hewan.
Tekana hidrostatis darah dalam pericardium akan menekan jantung sehingga ventrikel
kiri dan ventrikel kanan kesulitan untuk memompa darah. Jika hal ini berlangsung
lama, maka suplai darah keseluruh tubuh akan berkurang dan dapat menyebabkan
kematian jika tidak segera ditangani. Penyebab terjadinya hemoperikardium paling
banyak adalah trauma. Trauma yang disebabkan oleh benturan akan menyebabkan
kebocoran pada pembuluh darah jantung.

Gambar 4. Hemoperikardium

4. Sereus Atrofi
Lemak pada sulcus coronaria merupakan hal yang wajar ditemui saat nekropsi. Tetapi
pada kasus sereus atrofi lemak pada sulcus coronaria mengalami pengurangan
(mencair). Lemak yang mencair dapat disebabkan hewan mengalami kaheksia
sehingga tubuh akan memetabolisme lemak, salah satunya adalah lemak pada sulcus
coronaria.
Gambar 5. Sereus Atrofi

5. Kardiomyopati
Kardiomyopati merupakan kelainan yang terjadi pada otot-otot jantung, sehingga
jantung tidak dapat bekerja secara maksimal. Kardiomyoptai terdapat beberapa jenis,
seperti dilatasi ventrikel sinistra, yaitu terjadi pembesaran dan pelebaran ventrikel kiri,
sehingga darah yang dipompa keseluruh tubuh tidak maksimal. Hypertropik ventrikel
kiri, yaitu terjadi penebalan pada otot dinding ventrikel kiri, sehingga saat memompa
terjadi keabnormalan, restrictive kardimopati, yaitu terjadi kelaianan pada otot jantung
,sehingga otot jantung menjadi kaku dan tidak elastis, hal ini sangat fatal. Jantung
tidak bisa mengembang dan memompa darah ke seluruh tubuh.

Gambar 6.
Kardiomyopati

6. Arteriosklerosis
Arteriosklerosis merupakan kelainan yang terjadi arteri coronaria, yaitu arteri yang
menyuplai darah ke jantung. Arteriosklerosis terjadi karena adanya plak yang berasal
dari kolesterol dan menjadi sclerosis. Sklerosis menyebabkan pembuluh darah
tersumbat dan suplai darah ke jantung menjadi berkurang. Pada jantung yang
mengalami arteriosclerosis dapat ditemukan pengerasan pada daerah arteri coronaria.
Gambar 7. Arteriosklerosis

7. Infark Otot Jantung


Infark otot jantung atau infark myocardial merupakan kelaian jantung yang fatal.
Infark terjadi ketika aliran darah yang meyuplai jantung tersumbat. Hal ini
menyebabkan otot jantung tidak tersuplai oleh darah yang mengandung oksigen. Otot
jantung yang tidak tersuplai oleh darah akan mengalami kematian sel. Pada patologi
anatomi, infark jantung ditandai dengan adanya otot jantung yang berwarna putih.

Gambar 8. Infark miokardial


8. Dirofilariasis
Dirofilariasis merupakan investasi cacing nematode pada jantung. Hewan yang rentan
terkena adalah anjing dengan spesies cacing Dirofilaria immitis. Cacing ini
diperantarai oleh vector nyamuk. Cacing akan memenuhi jantung, sehingga jantung
tidak maksimal ketika
memompa darah.
Gambar 9. Infark miokardial

Anda mungkin juga menyukai