Presentationpopulasidansampelkelompok6 151215121124
Presentationpopulasidansampelkelompok6 151215121124
Populasi
2. Sampel
3. Penelitian menggunakan sampel dan populasi
4. Kriteria sampel yang baik dalam penelitian
5. Pertimbangan dalam menentukan ukuran
sampel
6. Ukuran sampel
7. Sumber kesalahan sampel
8. Tahap-tahap dalam pemilihan sampel
9. Metode pengambilan sampel/teknik sampling
Menurut Sugiyono, Populasi merupakan generalisasi
Dalam hal ini, seluruh
yang terdiri dari atas obyek atau subyek yang
rumah tangga dalam
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
wilayah penelitian adalah
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
populasi sampling.
kemudian ditarik kesimpulannya.
Sedangkan seluruh petani
dalam wilayah penelitian
merupakan populasi
sasaran.
Populasi dapat dibedakan menjadi :
1. Populasi Sampling
2. Populasi Sasaran
Populasi
sasaran
Misalkan : Peneliti mengambil rumah tangga sebagai sampel,
sedangkan yang diteliti merupakan anggota rumah Populasi
sampling
tangga yang bekerja sebagai petani.
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Jika populasi besar, dan peneliti tidak mungkin memplajari
semua yang ada pada populasi. Misalnya karena keterbatasan dana, tenaga
dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari
populasi tersebut. Sehingga yang dipelajari dari sampel tersebut,
kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi dan untuk hal tersebut,
sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar representative
( mewakili). Pengambilan sampel berarti mengambil sebagian dari populasi
untuk menggambarkan sifat populasi yang bersangkutan. (Sugiyono, 2007 :
73)
Sekaran, 2000, Davis dan Cosenza, 1993, Zikmud, 2000 menyebutkan
beberapa alasan utama penggunaan sampel dalam penelitian sebagai berikut
:
2. Ketepatan
3. Pengukuran Destruktif
Penelitian yang bekerja dengan sampel, berarti bahwa hanya mengambil sebagian
saja dari anggota populasi untuk dijadikan sebagai sampel dan selanjutnya
berdasarkan analisis sampel dibuat generalisasi.
Jika jumlah elemen populasinya terlalu banyak, peneliti tidak akan mungkin
mengumpulkan seluruhnya karena butuh tenaga dan biaya yang relative mahal
Kualitas data yang dihasilkan oleh penelitian sampel seringkali lebih baik
dibandingkan dengan hasil sensus.
Menghind
ari bias di
seleksi
sampel Menghindari
bias hanya di
perusahaan –
perusahaan
yang bertahan
Menurut Mantra (2003) dalam rahyuda (2004 : 43) ada 4 (empat) faktor yang harus
dipertimbangkan dalam menentukan besarnya sampel dalam suatu penelitian :
Rumus menghitung
KETERANGAN :
ukuran dari populasi
dengan dk = 1, taraf kesalahan bisa 1%,
5%, 10%
P = Q = 0,5.
d = 0,05.
s = jumlah sampel
Contoh Menentukan
Besaran Sampel
2 Bila sampel dibagi dalam kategori 4 Untuk penelitian eksperimen yang sederhana,
(misalnya: pria-wanita, pegawai negeri- yang menggunakan kelompok eksperimen
swasta dan lain-lain) maka jumlah anggota dan kelompok kontrol, maka jumlah anggota
sampel setiap kategori minimal 30. sampel masing-masing antara 10 s/d 20.
Dalam prakteknya tidak semua sampel sama persis dengan perhitungan sensusnya.
Kesalahan sampel yang sering terjadi adalah (Zikmund, 2000: 344) :
Kesalahan sampel dapat diperkecil dengan pemakaian metode pengambilan sampel yang tepat,
sedangkan kesalahan yang bukan karena pemakaian sampel dapat diperkecil dengan perencanaan dan
pelaksanaan yang diteliti dari penelitian bersangkutan (Rahyuda et al 2004 : 46).
Kuncoro (2009 : 122) menyatakan bahwa sampel merupakan bagian dari populasi yang
diharapkan dapat mewakili populasi penelitian. Agar informasi yang diperoleh dari sampel
benar-benar mewakili populasi, sampel tersebut harus mewakili karakteristik populasi,
diperlukan metode pemilihan sampel yang tepat. Tahap-tahap pemilihan sampel meliputi
(Davis & Cosenza, 1993: 220-223; Zikmund: 342 -347) :