SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi
Diajukan Oleh:
DIANA CRUSITA RANI
NIM : 111510088
i
SURAT PERNYATAAN
ii
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS PELITA
BANGSA
Menyetujui,
Junedi.,S.E.,M.M
NIDN : 0408627602
iii
ANALISIS KELAYAKAN USAHA CAFÉ MARTABAK MINI
FAWWAZ DI KOTA KARAWANG
iv
ABSTRAK
Bisnis kuliner merupakan salah satu bisnis yang sedang berkembang di karawang.
Tidak hanya makanan, beberapa cafe juga menyajikan makanan dan minuman
sebagai produk utamanya. Akan tetapi masih sedikit cafe yang menyajikan
martabak dengan olahan susu sebagai produk utama. Café Martabak mini fawwaz
merupakan salah satu cafe yang menyajikan olahan susu sebagai menu utama.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan usaha Café Martabak Mini
finansial seperti aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen dan hukum, serta
menunjukkan NPV sebesar Rp 38.453.727, Net B/C sebesar 2.57, IRR sebesar
17.7 persen, dan payback period selama 3 tahun. Hasil analisis kelayakan ini
menunjukkan bahwa Café Martabak Mini Fawwaz layak berdasarkan aspek pasar,
aspek teknis, aspek manajemen, aspek sosial ekonomi dan lingkungan, serta aspek
Kata kunci: analisis nilai pengganti, aspek non finansial, kriteria investasi
v
ABSTRACT
The culinary business is one of the growing businesses in Karawang. Not only
food, some cafes also serve food and drinks as their main products. But there are
still a few cafes that serve martabak with processed milk as the main product.
Mini Martawak Café Fawwaz is one of the cafes that serve dairy products as the
main menu. This study aims to analyze the business feasibility of Café Martabak
Mini Fawwaz. Qualitative analysis is used to analyze the feasibility of non-
financial aspects such as market aspects, technical aspects, management and legal
aspects, as well as socio-economic and environmental aspects. Quantitative
analysis is used to analyze eligibility based on investment criteria. The financial
aspect shows the NPV of IDR 38.453.727, Net B / C of 2.57, IRR of 17.7 percent,
and payback period for 3 years. The results of this feasibility analysis indicate that
Café Martabak Mini Fawwaz is feasible based on market aspects, technical
aspects, management aspects, social economic and environmental aspects, and
financial aspects. However, this business is not feasible based on legal aspects.
Keywords: replacement value analysis, non-financial aspects, investment criteria
vi
KATA PENGANTAR
vii
DAFTAR ISI
Hal.
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN........................................................................................ ii
ABSTRAK ............................................................................................................. iii
KATA PENGANTAR ............................................................................................ v
DAFTAR ISI ........................................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………...vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 6
1.3 Tujuan penelitian ........................................................................................... 7
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1Penelitan Terdahulu ........................................................................................ 8
2.2Kajian Teori .................................................................................................. 11
2.2.Pengertian Kriteria Investasi.. .................................................................. 11
2.2.2 Pengertian Analisi Kelayakan Usaha ................................................... 13
2.2.3 Aspek-Aspek Kelayakan Usaha ........................................................... 14
BAB III METODE PENELITIAN
3.1Jenis Penelitian ............................................................................................. 22
3.2Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................... 22
3.3Kerangka Konsep ......................................................................................... 23
3.3.1 Desain Penelitian .................................................................................. 24
3.3.2 Desain Operasional……………………………………………………25
3.5Metode Pengumpulan Data .......................................................................... 28
3.6Metode Analisi
Data………………………………………………………...28
viii
BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
4.1 Profil Café………………………………………………………………….32
4.1.1 Sejarah Café………………………………………………………….32
4.1.2 Struktur Organisasi Café……………………………………………..35
4.1.3 Kegiatan Operasional Café…………………………………………..39
4.2 Gambaran Umum Konsumen Café………………………………………...41
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian…………………………………………………………….43
5.1.1 Hasil Uji Validitas dan Realibilita……………………………………43
5.1.2 Hasil Pengujian Analisis Data………………………………………..50
5.2 Pembahasan………………………………………………………………..63
5.2.1 Pembahasan Atas Uji Validitas dan Realibilita………………………64
5.2.2 Pembahasan Atas Uji Analisis Data………………………………….65
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan………………………………………………………………..71
6.2 Saran………………………………………………………………………72
Daftar Pustaka……………………………………………………………………74
Lampiran…………………………………………………………………………75
ix
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
1 Tata letak Café Martabak Mini Fawwaz
2 Kondisi actual dan proyeksi kegiatan operasional Café Martabak Mini
Fawwaz
3 Proyeksi laporan laba rugi Café Martabak Mini Fawwaz
4 Rincian komponen biaya investasi dan reinvestasi Café Martabak Mini
Fawwaz
5 Proyeksi Arus kas Café Martabak Mini Fawwaz
xi
BAB I
PENDAHULUAN
wisata tersebut, aktivitas kunjungan wisata ke Kota karawang juga tercermin dari
factory outlet pakaian dan tas seperti di Jalan taman bencong, Siliwangi, tuparev,
dan jajur terutama pada hari Sabtu, Minggu, dan hari-hari libur.
Dari berbagai bisnis yang ada di kota karawang, bisnis kuliner merupakan
salah satu bisnis yang sedang berkembang. Beragamnya bisnis kuliner di Kota
dan minuman yang akan dikonsumsi. Namun disisi lain, dengan berkembangnya
usaha bisnis kuliner tersebut juga memicu persaingan yang ketat antara bisnis
kuliner yang satu dengan yang lainnya. Perkembangan bisnis kuliner di Kota
Sejak tahun 2006 sampai 2012, jumlah tempat makan di kota karawang
1
Akibatnya, para pesaing yang tidak mampu bertahan dalam bisnis ini pun terpaksa
gulung tikar. Data perkembangan jumlah tempat makan di Kota karawang dapat
mengalami penurunan yang cukup besar yaitu sejumlah 57 unit atau sekitar 21.27
persen. Akan tetapi pada tahun 2009 jumlah tempat makan di Kota karawang
mengalami peningkatan sejumlah 14 unit atau sekitar 6.64 persen. Kemudian pada
tahun 2010 jumlah tempat makan di Kota karawang sama seperti tahun
sebelumnya. Pada tahun 2011 dan 2012 jumlah tempat makan di Kota karawang
2
kembali mengalami penurunan namun penurunannya hanya sedikit yaitu masing-
masing 2.67 persen dan 0.91 persen. Penurunan yang terjadi dikarenakan adanya
kenaikan harga barang termasuk barang pangan akibat kenaikan bahan bakar
minyak dan persaingan usaha dibidang kuliner. Hal ini mengakibatkan beberapa
Pajak restoran menjadi pemasukan tertinggi bagi PAD Kota karawang dari
sektor pariwisata bila dibandingkan dengan pajak hotel maupun pajak hiburan.
Selain itu, pajak restoran mengalami peningkatan setiap tahunnya sejak tahun
2010 sampai tahun 2012. Hal ini mengindikasikan bahwa restoran di Kota
karawang semakin berkembang dan memiliki peran yang cukup besar terhadap
perekonomian di daerah ini. Pemasukan pajak bagi PAD Kota karawang dari
Pajak restoran 19 393 960 174 27 252 809 195 39 510 789 644
Pajak hotel 6 403 876 082 15 704 258 353 27 528 683 203
Pajak hiburan 6 964 692 407 8 686 143 286 13 707 405 648
Total 32 762 528 663 51 643 203 834 80 746 878 495
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota karawang 2013.
Berdasarkan data pada Tabel 2, pemasukan pajak restoran bagi PAD Kota
karawang dari sektor pariwisata meningkat sebesar 40.52 persen dari tahun 2010
ke tahun 2011. Kemudian meningkat kembali dari tahun 2011 ke tahun 2012
3
sebesar 44.98 persen. Secara keseluruhan pada tahun 2012, pajak restoran
memberikan kontribusi sebesar 48.93 persen terhadap PAD Kota karawang dari
sektor pariwisata. Pajak hotel dan pajak hiburan memberi kontribusi masing-
masing sebesar 34.09 persen dan 16.97 persen bagi PAD Kota karawang di tahun
2012.
Cafe yang terdapat di Kota karawang tidak hanya terfokus pada produk
makanan yang beragam. Banyak pula restoran yang lebih menonjolkan produk
minuman sebagai menu andalannya. Selain Starbucks yang sudah terkenal di Kota
karawang, banyak juga cafe yang berbentuk kedai atau café dengan menyajikan
minuman sebagai produk andalan seperti Tea and Coffee, dan lain sebagainya.
Akan tetapi umumnya usaha dengan produk utama minuman tersebut berbahan
dalam pembuatan produk makanan ringan adalah martabak mini. Usaha café di
kota karawang yang menjadikan matabak mini sebagai produk utama tergolong
Sedangkan di Kota karawang, usaha café dengan produk utama makanan ringan
yaitu café martabak mini fawwaz yang terletak di daerah pangahkaran. Meskipun
skala usaha café martabak mini fawwaz belum sebesar café lawang, namun usaha
ini sudah mulai berkembang dan dikenal oleh masyarakat Kota karawang.
4
Dengan skala usaha café martabak mini fawwaz yang belum sebesar café
lawang, menjadikan pemilik usaha menentukan segmen dan target pasar yang
selain dari rekreasi, menjadi peluang pasar untuk café martabak mini fawwaz.
tersendiri dalam memilih cafe yang akan dikunjungi. Umumnya, mereka mencari
cafe yang menyajikan makanan dan minuman yang unik, lokasi yang dekat
dengan sekolah atau kampus, tempat yang nyaman, serta harga produk yang
terjangkau.
produk dengan menggunakan booth dikarenakan modal pemilik usaha saat itu
masih terbatas serta dirasakan lebih mudah dan praktis. Sampai saat ini jumlah
booth martabak mini fawwaz yang masih beroperasi hanya tersisa 1 saja
target.
cabang baru. Cabang baru tersebut tidak berbentuk booth melainkan berbentuk
cafe yang terletak di daerah pangahkaran kota karawang. cafe ini baru berjalan
selama 7 bulan sejak Juni hingga Desember 2013 sampai sekarang dan sudah
memiliki penjualan yang cukup baik. Pemilik usaha juga lebih mudah untuk
5
kepada kerabat-kerabatnya dan konsumen yang sudah sering membeli produk
pengalaman dan intuisi saja dalam memulai usahanya (Suliyanto 2010). Seorang
pelaku usaha harus melakukan analisis kelayakan terhadap ide bisnis yang akan ia
jalankan. Hal ini dilakukan untuk melihat keuntungan yang akan diperoleh atas
besarnya investasi yang telah dikeluarkan. Begitu juga dengan café martabak mini
fawwaz yang masih tergolong bisnis baru dimana diperlukan analisis kelayakan
untuk melihat seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh serta sebagai bahan
Berdasarkan pemaparan dan uraian diatas, maka penelitian ini diberi judul
“ANALISIS KELAYAKAN USAHA CAFE MARTABAK MINI FAWWAZ DI
KOTA KARAWANG”
berkaitan dengan proyeksi kas masuk pada laporan arus kas, sedangkan
6
proyeksi biaya akan berkaitan dengan proyeksi kas keluar. Proyeksi aliran
proyeksi aliran kas bersih. Aliran kas bersih inilah yang digunakan untuk
lingkungan?
seperti Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C),
harga input susu pasteurisasi dan penurunan tingkat penjualan produk pada
usaha Café Martabak mini fawwaz agar masih tetap layak untuk
dijalankan?
7
aspek manajemen dan hukum, serta aspek ekonomi sosial dan
lingkungan.
8
1.4 Sistematika penulisan skripsi
- Bab Kajian pustaka, dimana pada bab ini menjelaskan tentang landasan
hipotesis.
- Bab metodologi penelitian, dimana pada bab ini menjelaskan tentang jenis
- Bab gambaran umum obyek penelitian, dimana pada bab ini menjelaskan
9
- Bab hasil penelitian dan Pembahasan, dimana pada bab ini menjelaskan
tentang hasil analisis data meliputi uji validitas, uji reliabilitas, uji
asumsi klasik, uji regresi, dan uji hipotesis, dijelaskan pula interpretasi
data/pembahasan.
- Bab penutup, dimana pada bab ini menjelaskan kesimpulan dan saran bagi
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
konsep studi kelayakan bisnis serta aspek-aspek yang dikaji dalam studi
yang memiliki topik yang serupa yaitu studi kelayakan usaha cafe. Aspek
yang dikaji dalam studi kelayakan bisnis meliputi aspek pasar, teknis,
Aspek finansial dikaji dengan menganalisis laporan laba rugi, analisis arus
Persaingan dalam dunia bisnis yang semakin ketat membuat pelaku usaha
11
hanya menganalisis layak atau tidak layak bisnis dibangun, tetapi juga saat
tidaknya sebuah ide bisnis, studi kelayakan bisnis yang mendalam perlu
keuangan), serta aspek lingkungan (terdiri dari politik, ekonomi dan sosial,
12
yaitu aspek pasar, teknis, manajemen dan hukum, sosial ekonomi budaya,
tidak hanya dari sisi aspek finansial saja tetapi juga dari aspek non
finansial.
dan Jeineiva (2011) ini cenderung sama antara satu dengan yang lain yaitu
1. Aspek pasar
13
yang dapat dikuasai perusahaan. Menurut Suliyanto (2010),
14
ditawarkan masih belum memiliki pesaing yang banyak, harga
pemasaran yang dilakukan oleh restoran ini juga baik dimana harga
2. Aspek teknis
15
produksi, serta pemilihan teknologi. Berdasarkan analisis ini, dapat
16
lokasi usaha Restoran Pastel and Pizza Rijsttafel didasarkan pada
restoran ini. Oleh karena itu usaha ini juga dikatakan layak untuk
aspek teknis dari kedua penelitian, indikator yang dikaji pada suatu
17
dalam masa operasi. Semasa pembangunan bisnis, hal yang
18
baik dari sisi konsumen maupun pelaku usaha serta sanksi hukum
19
menjalankan tugas dan wewenangnya dengan baik maka secara
bagi bisnis tersebut (Umar 2005). Oleh karena itu analisis aspek sosial
dialami oleh masyarakat sekitar lokasi bisnis. Selain itu, Umar (2005)
menguntungkan.
suatu bisnis yang berdampak bagi pihak yang terkait dengan bisnis
20
pemerintah. Perbedaan dari keduanya adalah ruang lingkup atas
lingkungan industri.
sistem konsumsi yang sehat dan aman. Selain itu perusahaan ini
21
mempekerjakan masyarakat sebagai pegawai sehingga dapat
lingkungan.
22
yang perlu dianalisis adalah penetuan terhadap aktiva tetap yakni
kas.
Kota Bogor, Jawa Barat. Penjualan produk per bulan dari restoran
23
ini cenderung berfluktuatif namun rata-rata laba bersih yang
sebesar Rp22 534 460 per bulan. Pada tahun 2008 rata-rata laba
bulan yang diperoleh rumah makan ini lebih kecil daripada Death
bulan. Sedangkan pada tahun kedua sebesar Rp2 172 200 dan pada
tahun ke-3 sebesar Rp5 279 919. Rata-rata laba bersih per bulan
perbedaan laba bersih yang diperoleh dari kedua usaha ini yaitu
24
2. Analisis kriteria kelayakan investasi
dengan melihat hasil Net Present Value (NPV), Net B/C, Internal
626 892 atau lebih besar dari 0, Net B/C sebesar 3 yang
25
diskonto 12 persen diperoleh nilai NPV sebesar Rp55 796 582
yang lebih besar dari 0, Net B/C sebesar 3.9 yang lebih besar dari
1, IRR 109 persen yang lebih besar dari tingkat diskonto 12 persen,
yaitu 3 tahun.
3. Analisis sensitivitas
26
usaha masih dikatakan layak berdasarkan analisis kriteria investasi.
karawang.
27
variabel penting agar usaha tetap layak untuk dilaksanakan. Hal ini
28
1. Ketika seorang pelaku bisnis akan merintis usaha baru,
29
keuntungan atau tidak karena sudah dikaji dari berbagai aspek
30
alam maupun sumberdaya manusia. Selain itu hadirnya
bisnis tersebut memberikan laba atau tidak. Oleh karena itu, studi
31
1. Umur ekonomis suatu bisnis merupakan ukuran umum
keusangan teknologi.
akan kecil sekali karena nilai discount rate yang medekati nol.
Aspek non finansial terdiri dari aspek pasar, aspek teknis, aspek
32
karakteristik masing-masing bisnis. Tiap-tiap aspek kelayakan
33
pertumbuhan dan bagaimana mereka berbeda dengan faktor
negara.
34
2.1.4 Aspek – Aspek Studi Kelayakan Usaha
35
b. Penawaran, baik yang berasal dari dalam negeri maupun
diperhatikan.
2. Aspek Teknis
36
b. Besarnya skala operasi/luas produksi yang ditetapkan untuk
yang berkualitas.
dilakukan dengan aspek lain karena sifatnya yang tidak kasat mata
37
Menurut Nurmalina et al. (2010), aspek hukum
sosial tersebut.
38
ditolak oleh masyarakat sekitar apabila secara sosial budaya dapat
bisnis sendiri, sebab tidak ada bisnis yang mampu bertahan lama
5. Aspek Financial
39
teknologi berkaitan dengan pembangunan serta biaya pengadaan
40
Sistem dan Manajemen Industri Vol 1 No 2 Desember 2017, 85-90
41
Industry Cokelat “Cozy” cukup baik, hal ini dilihat dari
(5 tahun), nilai NPV yang positif atau lebih besar dari nol, nilai
IRR yang lebih besar dari tingkat suku bunga deposito (7,75%),
42
3) Penelitian Amir Halid, Muh. Muhtar , dan Sri Yusnani
hasil analisa aspek keuangan ternak sapi perah yang layak untuk
dikembangan karena nilai NPV yang lebih tinggi (>) daripada hasil
ditentukan sebesar 12%. Sedangkan untuk nilai rasio R/C juga >1.
43
Industry Cokelat “Cozy” cukup baik, hal ini dilihat dari
(5 tahun), nilai NPV yang positif atau lebih besar dari nol, nilai
IRR yang lebih besar dari tingkat suku bunga deposito (7,75%),
44
BAB III
METODE PENELITIAN
bahwa usaha Café Martabak Mini Fawwaz baru berjalan Desember 2013
45
Tabel 3.1
Martabak Mini Fawwaz . Terdapat 2 aspek yang akan diteliti, yaitu aspek
non finansial dan aspek finansial. Aspek non finansial meliputi aspek
pasar, teknis, manajemen dan hukum, serta aspek sosial ekonomi dan
lingkungan. Aspek pasar dapat dilihat dari potensi dan target pasar serta
dilihat dari lokasi bisnis, proses produksi, dan tata letak Usaha Martabak
Mini Fawwaz.
46
ANALISIS KELAYAKAN USAHA CAFÉ MARTABAK
MINI FAWWAZ
Hasil Penelitian
Implementasi
47
dilakukan dengan wawancara ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
artikel.
48
Fawwaz. Pada aspek manajemen dan hukum variabel yang akan
49
produksi (Nurmalina et al. 2010). Laporan laba rugi
No Uraian Keterangan
1 penerimaan A=B+C
Penerimaan usaha B
Penerimaan luar usaha C
2 Biaya variable D
3 Marjin kotor E=A-D
4 Biaya tetap F
5 Laba kotor (laba sebelum bnga pajak)G=E-F
6 Bunga (1%) H
7 Laba sebelum pajak I=G=H
8 Pajak (1%) J
9 Laba bersih K=I-J
Sumber : Nurmalina et al. 2010
aJumlah bunga yang dibayarkan = r% x total hutang
bJumlah pembayaran pajak = t% x laba sebelum pajak
50
A. Laporan arus kas
dalam bisnis dikenal dengan istilah aliran kas (cash flow), yakni aktivitas
Cash flow disusun untuk menunjukkan perubahan kas dalam satu periode tertentu
kelayakan bisnis, cash flow menjadi bagian terpenting yang harus diperhatikan
Penyusunan cash flow berbeda dari satu bisnis dengan bisnis lainnya karena
dipengaruhi oleh jenis bisnis itu sendiri, proses kegiatan produksi, serta keadaan
kesiapan dimulainya suatu bisnis. Unsur yang terdapat dalam laporan arus kas
yaitu inflow (arus penerimaan), outflow (arus pengeluaran), laba bersih, dan laba
arus kas.
No Uraian Tahun
1 2 3 4 5
I Arus kas masuk
Penerimaan usaha
Penerimaan luar usah
Nilai sisa
Total arus kas masuk
51
II Arus kas keluar
Biaya investasi
Biaya variable
Biaya tetap
Biaya lainya
Pajak
Total arus kas keluar
III Net benefit=(I-II)
IV DF= 1 dengan i= DR(%/)
(1+i)t
Net Present Value adalah selisih atara total present value laba
dengan total present value biaya, atau jumlah present value dari laba
bersih selama umur usaha (Nurmalina et al. 2010). Nilai yang dihasilkan
dari perhitungan NPV adalah dalam satuan mata uang. Rumus menghitung
NPV = =1 = =1 = =1
52
Kriteria investasi berdasarkan NPV yaitu:
modal sosial opportunities cost faktor produksi normal, dengan kata lain,
dapat dilaksanakan.
tidak dilaksanakan.
Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) merupakan angka perbandingan antara
jumlah nilai sekarang yang bernilai positif dengan jumlah nilai sekarang yang
bernilai negatif (Nurmalina et al. 2010). Rumus untuk menghitung Net B/C
adalah:
53
3. Internal Rate of Return (IRR)
tahunan bagi perusahaan yang melakukan investasi dan dinyatakan dalam satuan
persen (Nurmalina et al. 2010). Tingkat IRR mencerminkan tingkat suku bunga
maksimal yang dapat dibayar oleh usaha untuk sumberdaya yang digunakan.
Suatu usaha dianggap layak apabila nilai IRR lebih besar dari tingkat suku bunga
yang berlaku dan sebaliknya jika nilai IRR lebih kecil dari tingkat suku bunga
yang berlaku, maka usaha tidak layak untuk dilaksanakan. Rumus untuk
IRR = + x( – )
Payback Period (PP) atau tingkat pengembalian investasi adalah salah satu
metode dalam menilai kelayakan suatu usaha yang digunakan untuk mengukur
dibandingkan dengan jangka waktu umur ekonomi usaha maka investasi yang
54
Payback Period =
produksi) yang masih ditoleransi agar bisnis masih tetap layak. Maka dari itu,
perubahan yang terjadi jangan melebihi nilai tersebut. Bila melebihi maka bisnis
menjadi tidak layak untuk dijalankan. Perhitungan ini mengacu kepada berapa
besar perubahan yang terjadi sampai dengan NPV sama dengan nol (NPV=0).
55
BAB IV
FAWWAZ
adalah usaha perorangan dan masih tergolong dalam kategori Usaha Kecil
Menengah .Modal berasal dari modal pribadi dan investor, Modal awal
yang dibutuhkan untuk membangun cafe ini sekitar 300 juta rupiah.
diantaranya Ratu 37.6 persen, Riki 1.4 persen, dan Yadi 0.6 persen.
tersebut. Para investor ini tidak memiliki hak untuk mengelola cafe,
56
4.2 Lokasi Perusahaan
strategis dimana tempat yang cukup dikenal masyarakat sebagai salah satu
pusat wisata kuliner Kota Karawang. Selain itu, kawasan ini juga
cafe ini memiliki desain yang bertema klasik ,produk utama cafe
sebagai cafe tidak secara utuh melainkan hanya bagian teras bangunan
saja. Teras tersebut diubah sesuai dengan tema klasik dengan teras dibuat
dari bambu serta pada bagian bar dibuat dari kayu. Selain disesuaikan
dengan tema, pemilihan material pada bangunan cafe yang demikian juga
dikarenakan modal yang terbatas. Luas bangunan yang disewa yaitu seluas
185 m2 yang terdiri dari ruang makan, dapur, ruang cuci, dan kamar
mandi. Kapasitas dari ruang makan adalah 40 orang, terdiri dari 10 meja
57
4.3 Visi dan Misi usaha Café Martabak Mini Fawwaz
masyarakat.
berbeda dari yang lain. Pelayanan yang ramah juga menjadi salah satu
kunci pihak pemilik untuk menumbuhkan citra cafe yang baik dimata
konsumenya.
58
karawang. Pemilik juga menyajikan beberapa makanan seperti chicken
rice dan steak dan kuliner lainya , dengan produk unggulan tetap Martabak
mini.
minggu mulai pukul 10.00 s/d 21.00 WIB. ini menyajikan menu andalan
nya yaitu martabak dengan berbagai varian rasa serta beragam makanan
saat ini masih sederhana. Akan tetapi dengan adanya Struktur Organisasi
59
Owner
Operational Accounting
Manager Manager
Cook
Steward
Owner hanya bertindak sebagai evaluator dan pemegang kontrol serta pengambil
Owner tidak turun tangan langsung dalam kegiatan operasional namun akan
mengawasi kinerja pelayan, barista, serta bagian dapur produksi. Selain itu
60
manajer operasional , membuat desain daftar menu, serta mempromosikan cafe
dan dapur produksi. Para pelayan (waiter) dikepalai oleh seorang kepala pelayan.
Para pelayan bertugas melayani para konsumen, mulai dari pemesanan menu
sampai penyajiannya serta memastikan kerapian dan kebersihan meja dan kursi.
menjaga kebersihan dan umur pakai dari bar. Bagian dapur produksi dikepalai
oleh seorang kepala koki. Bagian ini bertugas untuk membuat makanan sesuai
Didalam bagian dapur produksi juga terdapat pegawai yang bertugas untuk
jawab atas alur kas baik penerimaan maupun pengeluaran. Manajer keuangan juga
bertanggung jawab atas kinerja kasir serta bagian pembelian bahan baku. Kasir
bahan baku yang diperlukan dan membeli bahan baku yang diperlukan untuk
61
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
menempati urutan pertama dalam studi kelayakan usaha. Pada tahap ini
dan menguntungkan.
2. Strategi pasar
Produk yang dipasarkan agar dapat memasuki pasar sasaran maka
a. Produk
adalah berbagai olahan susu. Namun disamping itu, terdapat pula berbagai
seperti, talenan kayu yang digunakan untuk menyajikan roti bakar, gelas
62
cantik yang digunakan untuk menyajikan beberapa minuman lain. Hal ini
mewah saat berwisata kuliner. Pemilihan penggunaan alat makan ini juga
tinggi maka tidak menutup kemungkinan produk tersebut akan dijadikan menu
tetap di cafe. Selama beroperasi rcafe ini telah melakukan 2 kali inovasi produk.
Pertama, martabak mini yang ditambahkan dengan produk terkenal seperti Beng-
63
beng, Cadburry, dan Milo. Kedua, produk yang diberi nama Angry Fruit yaitu
b. Harga
Buah Pak udin. Hal ini dikarenakan lokasi kedua cafe yang berdekatan
serta segmen pasar yang dituju serupa. Akan tetapi setelah dilakukan
menaikan harga untuk beberapa produk makanan sekitar Rp1 000 sampai
Rp2 000. Khusus untuk Chicken Cordon Bleu terjadi kenaikan harga dari
Rp20 000 menjadi Rp26 000. Kenaikan harga ini disesuaikan dengan
harga Chicken Cordon Blue di pasaran dan pihak manajemen merasa harga
Rp11 000 sampai Rp26 000. Harga yang ditawarkan untuk cemilan
berkisar antara Rp6 000 sampai Rp17 500. Untuk produk minuman susu
seperti Freshmilk, Hot Milk dan Milkshake harga yang ditawarkan berkisar
64
antara Rp5 000 sampai Rp16 500. Sedangkan untuk minuman lainnya
c. Tempat
karawang. Alasan pemilihan lokasi ini dikarenakan lokasi ini masih berada
di dalam kawasan ramai Kota karawang. Selain itu kawasan ini juga dekat
dengan kampus dan sekolah sehingga dapat dengan mudah diakses oleh
mahasiswa dan pelajar yang merupakan target pasar utama cafe ini.
dinilai memiliki potensi pasar yang baik, melihat jumlah café di kota
sedikit. Selain itu, potensi cafe ini juga terlihat dari rata-rata peningkatan
penjualan produk selama bulan Juni hingga Desember 2015 sebesar 17.18
persen. Segmentation, targeting, dan positioning dari cafe ini juga sudah
tempat yang strategis, serta melakukan berbagai promosi yang unik dan
65
2. Aspek Teknis
Pada aspek teknis, dapat diketahui tahapan atau proses bagaimana suatu
bisnis secara teknis dan pengoperasiannya setelah bisnis itu dibangun (Nurmalina
et al. 2010). Beberapa bagian utama yang akan dianalisis pada aspek teknis
diantaranya lokasi bisnis, proses produksi, serta tata letak (layout) Café Martabak
Mini Fawwaz.
a. Lokasi Bisnis
Jalan pangahkaran kota karawang dengan luas bangunan yang digunakan seluas
185 m2. Beberapa variabel utama yang dalam penentuan lokasi suatu bisnis antara
lain ketersediaan bahan baku, suplai tenaga kerja, tenaga listrik dan air, fasilitas
bertanggung jawab atas kinerja bagian pembelian bahan baku dan kasir.
Pembagian jabatan dan jumlah pegawai pada Café Martabak Mini dapat dilihat
pada Tabel 5.
66
Tabel 5 Jumlah karyawan Café Martabak Mini Fawwaz berdasarkan jabatan dan
jenis kelamin.
pelayanan dan keamanan. Tidak ada kualifikasi khusus seperti tingkat pendidikan
bagi mereka, hal yang diutamakan adalah mau bekerja sama, memiliki loyalitas
Sumberdaya listrik dan air yang digunakan Café Martabak Mini Fawwaz
berasal dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Perusahaan Daerah Air Minum
67
000 watt dengan biaya jumlah yang harus dikeluarkan per bulannya Rp3 200 000.
PDAM, biaya yang dikeluarkan per bulannya sebesar Rp1 400 000. Sistem
pembayaran air PDAM dilakukan secara tunai yang dibayarkan langsung ke loket
PDAM.
d. Fasilitas Transportasi
Cafe ini memiliki fasilitas transportasi berupa 1 unit sepeda motor yang
digunakan untuk mengangkut bahan mentah dari pasar menuju cafe. Selain itu
sepeda motor ini juga berguna untuk mengantar pesanan konsumen menuju
alamat yang dituju (delivery order). Pemilihan alat transportasi ini karena dirasa
lebih efisien dan memudahkan di dalam perjalanan pegawai baik untuk membeli
Fawwz layak untuk dijalankan. Hal ini berdasarkan pada lokasi cafe yang
mendukung jalannya usaha, proses produksi dan tempat penjualan produk juga
berada didalam satu tempat yang sama. Tata letak telah diatur sedemikian rupa
dengan baik sehingga dapat memperlancar kegiatan usaha (Lampiran 2). Sarana
dan fasilitas yang tersedia juga menunjang kegiatan produksi. Selain itu kedekatan
cafe dengan tempat pembelian bahan baku juga dapat memperlancar kegiatan
68
3. Aspek Manajemen dan Hukum
manajemen dalam masa pembangunan bisnis dan dalam masa operasi. Selain itu,
bagi usaha yang baru dibangun diperlukan juga perizinan yang lengkap untuk
Martabak Mini Fawwaz dalam manajemen dan hukum akan menganalisis bentuk
Bentuk badan usaha di Café Martabak Mini Fawwaz ini adalah perusahaan
(UKM). Pemilik cafe juga merencanakan untuk membangun sebuah badan usaha
berupa Perseroan Terbatas (PT). Salah satu tujuan pemilik cafe ini membentuk
badan usaha ini dikarenakan adanya investor yang menanamkan modal di café
martabak mini fawwaz. Selain itu dengan mendirikan badan usaha Perseroan
Terbatas, cafe ini dapat lebih mudah dikenal secara luas oleh kalangan masyarakat
Pada saat ini gaji sebagian besar pegawai Café martabak mini fawwaz
manajer operasional dan manajer keuangan. Namun pemilk cafe berencana untuk
69
memberikan asuransi kepada para pegawainya sehingga apabila dikalkulasikan
bisa mencapai UMR Kota karawang. Untuk bagian keamanan, karena tidak
tergabung dalam manajemen cafe maka upah yang diperoleh berasal dari tarif
sesuai dengan peraturan yang telah ditentukan. Namun bila dilihat dari indikator
yang lain seperti struktur organisasi dan deskrpsi pekerjaan sudah dibuat cukup
bagian dalam perusahaan. Sistem penggajian juga telah ditentukan dengan baik.
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa usaha ini layak untuk
cafe sebagai pegawai. Hal ini berdampak positif karena dapat menyerap tenaga
kerja yang menganggur. Sebanyak 40 persen tenaga kerja di cafe berasal dari
masyarakat sekitar dan diposisikan sebagai pelayan dan penjaga keamanan. Tidak
ada kualifikasi khusus seperti tingkat pendidikan bagi mereka, hal yang
diutamakan adalah mau bekerja sama, memiliki loyalitas yang tinggi, dan mampu
70
memberi santunan kepada anak yatim pada saat cafe dibuka serta pemberian susu
asli daerah (PAD) Kota karawang. Apabila skala usaha semakin besar, maka
pemerintah akan menerima pembayaran pajak yang semakin besar pula. Pada saat
ini pajak yang dibayarkan merupakan PP 1 sebesar 10 persen dari omset yang
selama cafe ini beroperasi. Pada awalnya cafe ini membuang limbah sisa proses
produksi ke selokan di sekitar cafe. Akan tetapi, saat ini cafe membuat septic tank
Meskipun biaya yang dikeluarkan untuk membuat septic tank cukup besar, hal ini
menyerap tenaga kerja yang menganggur. Pembayaran pajak secara rutin juga
tidak membuang limbah dari proses produksi secara sembarangan. Sehingga dapat
71
disimpulkan bahwa Café Martabak Mini Fawwaz layak diusahakan berdasarkan
Kriteria yang digunakan dalam perhitungan meliputi NPV, Net B/C, IRR,
tahu. Hal ini didasarkan pada kesepakatan antara pihak pemilik café selaku
penyewa bangunan dengan pemilik bangunan. Atas dasar itu, umur usaha
72
kepemilikan modal yang ditanamkan oleh ketiga investor Café Martabak
Mini Fawwaz.
pertama yaitu Januari sampai Mei 2014 dan pada bulan Juni 2015 usaha
dikarenakan adanya renovasi selama 3 bulan. Untuk tahun ke-3 sampai ke-
dengan asumsi sampai tahun ke-5 umur usaha besar inflow dan outflow
disamakan dengan data tahun ke-2. Kondisi aktual cafe pada tahun
73
dikalikan 9 untuk memperoleh proyeksi penerimaan di tahun ke-2 serta
ke-3 sampai ke-5 (diasumsikan tetap). Data mengenai laporan laba rugi
Tabel 6 Hasil Analisis laporan laba rugi Café Martabak Mini Fawwaz
Tahun Ke- Nilai (Rp)
1 57 052 345
2 63 932 989
3 94 503 955
4 94 503 955
5 94 503 955
Total Keseluruhan laba 404 497 200
Rata-rata laba 80 899 440
Rata-rata laba selama 5 tahun umur usaha adalah sebesar Rp80 899 440.
sebesar Rp57 052 345. Pada tahun ke-2, cafe diproyeksikan akan memperoleh
keuntungan sebesar Rp63 932 989. Perbedaan keuntungan yang diperoleh pada
tahun pertama dengan tahun ke-2 dikarenakan pada tahun pertama cafe hanya
beroperasi selama 7 bulan sedangkan pada tahun ke-2 beroperasi selama 9 bulan.
74
Pada tahun ke-3, cafe ini diproyeksikan mengalami peningkatan keuntungan yaitu
menjadi Rp94 503 955 yang diasumsikan tetap setiap tahunnya sampai tahun ke-
selama 12 bulan setiap tahunnya. Keuntungan yang diperoleh Café Martabak Mini
Fawwaz ini merupakan keuntungan bersih setelah dikurangi dengan beban pajak
badan usaha sebesar 25 persen. Pada tahun pertama, cafe dikenakan pajak badan
usaha sebesar Rp19.017.448. Pada tahun ke-2 besarnya pajak yaitu Rp21.310.996
dan pada tahun ke-3 hingga ke-5 sebesar 31.501.318. Besarnya pajak tersebut
penerimaan dari hasil penjualan makanan, minuman, dan nilai sisa. Nilai
dengan 9 bulan. Untuk tahun ke-3 sampai ke-5, perhitungan sama dengan
2014
75
setiap produk makanan dan minuman. Pihak manajemen hanya memiliki
Tabel 7 Data penerimaan Café Martabak Mini Fawwaz bulan juni sampai
Desember 2014
Martabak mini fawwaz pada bulan Juni sampai Desember 2014 cenderung
sebesar 17.11 persen yang dikarenakan adanya libur selama 4 hari dan merupakan
musim penghujan.
76
2. Proyeksi penerimaan penjualan produk pada tahun ke-2 sampai ke-5
Proyeksi penjualan pada tahun ke-2 sampai ke-5 hanya dapat dilakukan
dengan mencari rata-rata penerimaan per bulan pada tahun pertama sebesar
Rp214.172.329. Hal ini dikarenakan tidak adanya data penjualan per unit produk.
Penerimaan penjualan produk makanan dan minuman pada tahun ke-2 dikalikan
Kemudian untuk tahun ke-3 sampai ke-5, rata-rata penerimaan pada tahun
pertama dikalikan 12 bulan tiap tahunnya. Proyeksi total penerimaan pada tahun
ke-3 yaitu sebesar Rp2.570.067.943. Nilai proyeksi penerimaan pada tahun ke-3
diasumsikan sama hingga tahun ke-5. Proyeksi penerimaan Café Martabak Mini
Fawwaz pada tahun ke-2 sampai ke-5 dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8 Proyeksi penerimaan Café Martabak Mini Fawwaz tahun ke-2 sampai ke-
5
Tahun ke- Jumlah bulan Rata-rata penerimaan (Rp) Total
(Rp)
2 9 214.172.329 1.927.550.957
3 12 214.173.329 2.570.067.943
4 12 214.172.329 2.570.067.943
5 12 214.172.329 2.570.067.943
Total penerimaan tahun ke-2 sampai ke-5 9.637.754.786
3. Nilai sisa
Nilai sisa adalah nilai peralatan yang tidak habis selama umur usaha dan
dinilai masih memiliki umur ekonomis karena belum terpakai seluruhnya. Nilai
77
inflow diakhir umur usaha. Perhitungan nilai sisa dilakukan dengan cara
terdiri dari 2 tahun, 3 tahun, dan 5 tahun. Hal ini akan mempengaruhi sisa umur
ekonomis peralatan dan nilainya. Untuk peralatan yang memiliki umur ekonomis
2 tahun dan 3 tahun memiliki sisa umur ekonomis 1 tahun. Peralatan dengan umur
ekonomis 5 tahun tidak memiliki sisa umur ekonomis. Peralatan yang dibeli
dilakukan pada bulan Januari sampai Maret 2014 memiliki nilai sisa sebesar 18
juta rupiah karena investasi tersebut dilakukan pada tahun ketiga. Sehingga total
nilai sisa dari peralatan yang digunakan di Café Martabak Mini Fawwaz adalah
Rp22.004.200.
pengeluaran dari biaya investasi, biaya reinvestasi, dan biaya operasional. Biaya
kali manfaat sampai secara ekonomis kegiatan bisnis itu tidak menguntungkan
lagi (Nurmalina et al. 2010). Biaya operasional adalah biaya yang dikeluarkan
untuk menghasilkan produksi yang digunakan bagi setiap proses produksi dalam 1
periode kegiatan produksi. Biaya operasional terdiri dari biaya tetap dan biaya
variabel. Biaya operasional Café Martabak Mini Fawwaz di tahun pertama berasal
dari data pengeluaran aktual cafe selama 7 bulan beroperasi. Kemudian biaya
78
dikalikan dengan 9 bulan. Untuk tahun ke-3 sampai ke-5, cara perhitungan sama
1. Biaya investasi
Biaya investasi merupakan biaya yang dikeluarkan pada awal kegiatan dan
(Nurmalina et al. 2010). Biaya investasi yang dikeluarkan Café Martabak Mini
peralatan lainnya, dan kendaraan. Biaya investasi tersebut dikeluarkan pada tahun
pertama yaitu bulan Januari hingga Mei 2013 sebesar 5 juta rupiah. Biaya
renovasi bangunan untuk perluasan kapasitas dikeluarkan pada tahun ke-2 yaitu
Peralatan dapur yang digunakan terdiri dari kompor gas, wajan, pisau,
blender, freezer, dispenser susu, scoop es, gelas ukur 1 liter, gelas teh tarik, rice
cooker, container perasa, panci, coolbox, talenan, pemotong kentang, teko kopi,
botol sirup, baki kayu bulat, baki kayu segi, dan baskom. Total keseluruhan biaya
digunakan terdiri dari mika kecil, gelas hotmilk, jar besar, jar kecil, pisau steak,
garpu steak, sendok makan, garpu makan, piring, piring segi 4, piring banana,
mangkok 6”, mangkok 4.5”, pitcher, dan talenan roti bakar. Total keseluruhan
Fawwaz terdiri dari meja dan kursi untuk konsumen, meja dan kursi kantor,
79
komputer, printer, loker bill, brangkas, alat kebersihan, speaker, karpet karet,
tempat sampah, nomor meja, kipas sangin, serbet, wadah tissue, nampan bon,
kalkulator, daftar menu, whiteboard, dan pembelian septic tank. Total keseluruhan
biaya investasi peralatan lain yang digunakan cafe yaitu sebesar Rp42.933.400.
Untuk sepeda motor, biaya investasi yang dikeluarkan yaitu sebesar Rp14.000
.000. Sehingga total keseluruhan biaya investasi yang dikeluarkan Café Martabak
2. Biaya reinvestasi
ekonomis dari peralatan yang digunakan telah habis namun umur usaha masih
berjalan. Biaya reinvestasi yang dikeluarkan yaitu peralatan yang memiliki umur
ekonomis 2 tahun dan 3 tahun karena umur ekonomis peralatan tersebut kurang
dari umur usaha. Peralatan yang memiliki umur ekonomis 2 tahun diantaranya
blender, peralatan makan, serbet dan daftar menu. Total biaya reinvestasi yang
gelas ukur 1 liter, gelas teh tarik, container perasa, telanan, botol sirup, baskom,
alat kebersihan, tempat sampah, dan wadah tissue. Total biaya reinvestasi yang
tersebut dilakukan pada tahun ke-4. Rincian komponen biaya reinvestasi Café
80
3. Biaya operasional
menjadi produk yang siap untuk dijual. Biaya operasional meliputi biaya variabel
dan biaya tetap. Biaya variabel merupakan biaya yang besar kecilnya selaras
perkembangan jumlah produksi atau penjualan dalam satu tahun (1 satuan waktu).
Besarnya biaya operasional saat cafe beroperasi 7 bulan pertama yaitu Juni sampai
Desember 2013 dapat dilihat pada Lampiran 6. Rata-rata biaya operasional pada
bulan Juni sampai Desember tersebut akan dijadikan acuan untuk menghitung
proyeksi biaya operasional pada tahun ke-2 sampai tahun ke-5. Besarnya biaya
operasional Café Martabak Mini Fawwaz selama umur bisnis 5 tahun dapat dilihat
pada Tabel 9.
81
Tabel 9 Biaya operasional Café Martabak Mini Fawwaz
pada tahun pertama, kedua, dan ketiga berbeda-beda sesuai dengan lama cafe
beroperasi setiap tahunnya dan kebutuhan cafe. Untuk tahun ke-3 sampai ke-
meliputi biaya untuk pembelian input seperti susu pasteurisasi, yoghurt, bahan
baku pelengkap, dan gas elpiji. Biaya tetap yang dikeluarkan meliputi biaya
82
Pada tahun pertama, total biaya operasional yang dikeluarkan oleh café
Martabak mini fawwaz yaitu sebesar Rp1.404 096.627. Pada tahun ke-2, total
biaya operasional yang dikeluarkan oleh café martabak mini fawwaz yaitu
beroperasi selama 9 bulan pada tahun ke-2, sedangkan pada tahun pertama
4. Biaya penyusutan
Pada perhitungan laba rugi tahun pertama, besar biaya penyusutan tidak
ditambah dengan renovasi yang dilakukan pada tahun ke-2 (Januari sampai Maret
2014). Besar biaya penyusutan pada tahun pertama yaitu sebesar Rp19.039.880.
Kemudian untuk tahun ke-2 sampai ke-5, biaya penyusutan ditambah dengan
renovasi yang dilakukan pada tahun ke-2 yaitu sebesar 18 juta rupiah. Total biaya
penyusutan pada tahun ke-2 sampai ke-5 yaitu sebesar Rp37.039.880 untuk setiap
tahunnya.
83
3. Analisis Kriteria Kelayakan Investasi
Kriteria kelayakan investasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Cash flow, NPV, Net B/C, IRR, dan Payback Period. Tingkat
diperoleh dari selisih antara biaya dan manfaat setap tahunnya dengan
a. Cash flow
Aliran kas merupakan arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas.
Laporan arus kas merupakan revisi dari mana uang kas diperoleh perusahaan dan
Kas bersih dapat diperoleh dari perhitungan kas masuk di kurangi kas
1 2 3 4 5
84
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa Cash flow pada usaha Café Martabak
38.453.727 dengan suku Bungan atau discount factor sebesar 17% per tahun,
angka 17% ini didapat dari BI Rate untuk Usaha Kecil Menengah (UKM). Umur
investasi perusahaan yang dihitung adalah 5 tahun kebelakang, yaitu dari tahun
Tabel 9
Discount Factor
Sumber:data diolah,2019
85
Perhitungan Discount Factor :
Tahun 1= 1 =0,857
1+0,17%
Tahun 2= 1 =0,730
1+0,17%2
Tahun 3= 1 =0,624
1+0,17%3
Tahun 4= 1 =0,533
1+0,17%4
Tahun 5= 1 =0,456
1+0,17%5
= Rp.121.989.027– Rp.83.535.300
= Rp. 38.453.727
nilai IRR lebih besar dari discount factor. Discount factor yang ditentukan
sebesar 17% dan nilai IRR pada usaha ini adalah 17.7% ,ini berarti usaha akan
86
Tabel 10
= 17 + 121.989.027 X (18-17)
121.989.027-104.449.325
= 17 + 121.989.027 X 1%
17.539.702
= 17 + 0.696 17,7%
87
Total Investasi = Rp. 83.535.300
Kas bersih tahun ke 1 = Rp. (22.578.092) -
= Rp. 106.113.392
= 7.62 12
Maka Payback period adalah 3 tahun.
PV positif = 103.395.398
PV negativ = 40.174.887
NPV Rp 38.453.727
Net B/C 2.57
IRR 17.7 persen
Payback Period 3 tahun
88
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari penelitian mengenai Analisis Kelayakan
Berdasarkan analisis aspek pasar, cafe ini dinilai memiliki potensi pasar
teknis, lokasi, tata letak, dan sarana prasarana yang dimiliki cafe sudah
cafe telah struktur organisasi yang sederhana dan sistem penggajian yang
89
sebesar 2.57, IRR sebesar 17.7 persen, dan Payback Period selama 3
tahun.
6.2 Saran
Fawwaz diantaranya:
1) Dilihat dari aspek hukum, cafe ini belum layak untuk dijalankan. Oleh
penjualan produk per unit secara terperinci. Hal ini dimaksudkan agar
yang baru.
90
DAFTAR PUSTAKA
[Disbudpar] Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Karawang. 2012. Data
pendapatan asli Kota karawang 2008-2012. karawang (ID): Dinas
Kebudayaan
dan Pariwisata.
[Disbudpar] Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota karawang. 2012. Jumlah
tempat
makan di Kota karawang tahun 2006-2012. karawang (ID): Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata.
Gittinger JP. 1986. Analisa ekonomi proyek-proyek pertanian. Edisi 2. Jakarta:
Universitas Indonesia Press.
Heidyningsih NA. 2009. Analisis kelayakan usaha Death by Chocolate and
Spageti Restaurant
Kota Bogor Jawa Barat [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Jeineiva P. 2011. Analisis kelayakan usaha Restoran Pastel and Pizza Rijsttafel di
Kota Bogor Provinsi Jawa Barat [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian
Bogor.
Laksana F. 2008. Manajemen pemasaran: pendekatan praktis.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Mankiw NG. 2006. Makroekonomi. Edisi 6. Jakarta: Erlangga.
Maulana AF. 2010. Analisis kelayakan usaha rumah makan sederhana Waroeng
Jaya Bogor Jawa Barat [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Nurmalina R, Tintin S, Arif K. 2010. Studi kelayakan bisnis. Departemen
Agribisnis. Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB. Bogor.
Reakara R. 2009. Analisis kelayakan pengusahaan Restoran Soto Kudus di Jalan
Garuda Kemayoran Jakarta Pusat [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian
Bogor.
Suliyanto. 2010. Studi kelayakan bisnis: pendekatan praktis. Yogyakarta: Andi
Yogyakarta.
Umar H. 2005. Studi kelayakan bisnis : tenik menganalisis kelayakan rencana
91
bisnis secara komprehensif. Edisi 3. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum.
Berger, A.N., Udell, G.F., 1998. The economics of small business finance: The
roles of private equity and debt markets in the financial growth cycle. Journal of
Banking and Finance 22, 613–673.
92
Lampiran 1 Tata letak Café Martabak Mini Fawwaz
VI
IV
III
II
I
Keterangan
I : Pintu masuk
II : Ruang makan
III : Kasir
IV : Bar
V : Dapur
VI : Toilet
93
Lampiran 3 proyeksi laporan laba rugi Café Martabak Mini Fawwaz
No Uraian Tahun
1 2 3 4 5
A PENERIMAAN
B PENGELUARAN
a Biaya variabel
94
Lampiran 4 Rincian komponen biaya investasi dan reinvestasi Café Martabak
Mini Fawwaz
No Jenis Jumlah Umur sisa harga total penyusutan Nila sisa
Ekonomis umur per investasi pr tahun akhir
(tahun) ekonomis unit (Rp) (Rp) tahun
(Rp)
Ke-5
A renovasi bangunan
2014
B.Peralatan dapur
C Peraltan makan
95
5 jar kecil 25 2 1 20.000 500.000 250.000 250.000
D Peralatan lainnya
E Kendaraan
96
Lampiran 5 Biaya operasional Café martabak mini fawwaz
No Biaya Bulan
operasional Juni Juli Agustus Sept Oktober November Desember Rata- rata
Biaya
variabel
1 Susu 8.687.500 9.625.000 18.312.500 19.091.200 14.636.800 18.304.000 15.769.600 14.918.086
paterisasi
2 Youghurt 2.299.500 2.467.500 2.673.150 3.514.500 3.621.000 3.972.450 1.118.250 2.809.479
3 Bahan 78.558.192 38.159.814 81.957.937 109.549.922 86.737.117 110.084.608 81.822.748 83.838.620
baku
lainnya
4 Gas elpiji 1.440.000 1.440.000 1.440.000 1.440.000 1.440.000 1.440.000 1.440.000 1.440.000
Toal biaya 90.985.192 51.692.314 104.383.587 1.33.599.622 106.434.917 133.801.058 100.150.598 103.006.184
variabel
Biaya tetap
1 Sewa
bangunan
2 Gaji 36.700.000 36.700.000 36.700.000 36.700.000 36.700.000 36.700.000 36.700.000 36.700.000
karyawan
3 Deviden 5.715.153 6.151.574 10.768.579 16.206.205 15.763.691 19.767.676 12.039.201 12.344.583
4 Biaya 1.400.000 1.400.000 1.400.000 1.400.000 1.400.000 1.400.000 1.400.000 1.400.000
PDAM
5 Biaya 3.200.000 3.200.000 3.200.000 3.200.000 3.200.000 3.200.000 3.200.000 3.200.000
listrik
6 Biaya 200.000 200.000 200.000 200.000 200.000 200.000 200.000 200.000
telepon
7 Biaya 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000
kebersihan
8 Biaya 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000
transportasi
9 Pajak café 10.730.300 12.597.900 23.140.400 25.810.100 26.795.800 27.801.570 23.044.560 21.417.233
10%
Total biaya 60.287.241 62.687.367 79.028.317 88.334.605 88.940.221 94.961.084 80.523.964 79.251.828
tetap
Total biaya 151.272.43 114.379.681 183.411.904 221.930.227 195.357.138 228.762.142 180.674.562 182.258.012
operasional
97
Lampiran 6 Proyeksi arus kas Café Martabak Mini Fawwaz
No Uraian Tahun
1 2 3 4 5
1 INFLOW
1 Penjualan 1.499.206.300 1.927.550.957 2.570.067.943 2.570.067.943 2.570.067.943
produk
2 Nilai sisa
Total Inflow 1.499.206.300 1.927.550.957 2.570.067.943 2.570.067.943 2.592.072.143
II OUTFLOW
A Biaya
investasi
Renovasi 5.000.000
awal
Renovasi 90.000.000
januari 2014
Peralatan
dapur
1 Kompor gas 680.000
2 Wajan 160.000
3 Pisau 159.000
4 Blender 1.460.000 1.460.000 1.460.000
5 Frezzer 10.800.000
6 Dispenser 170.000
susu
7 Scop es 120.000 120.000
8 Gelas uk 1 ltr 39.000 39000
9 Gelas the 180.000 180.000
10 Rice cooker 1.100.000
11 Container 82.500 82.500
perasa
12 Panic 160.000
13 Coolbox 202.000
14 Talenana 61.500 61.500
15 Pemotong 115.000
kentang
16 Teko kopi 46.000
17 Botol sirup 90.000 90.000
18 Baki kayu 159.000
bulat
19 Baki kayu 271.500
segi 4
20 Baskom 42.000 42.000
Peralatan 5.504.400 5.504.400 5.504.400
makan
Peralatan
lainnya
1 Meja tamu 5.700.000
2 Kursi tamu 6.840.000
3 Meja+kursi 4.417.000
kantor
4 Computer 4.680.000
5 Printer 1.289.000
6 Loker bill 200.000
98
7 Brangkas 399.000
8 Alat 60.000 60.000
kebersihan
9 Speker 330.000
10 Karpet karet 791.000
11 Tempat 85.500 85.500
sampah
12 Nomer meja 494.000
13 Kipas angina 1.289.000
14 Serbet 24.000 24.000 24.000
15 Wadah tissue 285.000 285.000
16 Nampan bon 25000
17 Kalkulator 72.000
18 Daftar menu 323.000 323.000 323.000
19 White board 179.900
20 Septic tank 15.450.000
kendaraan 14.000.000
Total biaya 83.535.300 90.000.000 7.311.400 1.045.500 7.311.400
investasi
B Biaya
operasional
Biaya
variable
1 Susu 104.426.600 134.262.771 179.017.029 179.017.029 179.017.029
pasterisasi
2 Youghurt 19.666.350 25.285.307 33.713.743 33.713.743 33.713.743
3 Bahan baku 586.870.338 754.547.577 1.006.063.437 1.006.063.437 1.006.063.437
lainya
4 Biaya gas 10.080.000 12.960.000 17.280.000 17.280.000 17.280.000
elpiji
Total biaya 721.043.288 927.055.656 1.236.074.208 1.236.074.208 1.236.074.208
variable
Biaya tetap
1 Sewa 149.920.630 192.755.096 257.006.794 257.006.794 257.006.794
bangunan
2 Gaji 256.900.000 330.300.000 440.400.000 440.400.000 440.400.000
karyawan
3 Dividen 86.413.079 111.101.244 148.134.993 148.134.993 148.134.993
4 Biaya PDAM 9.800.000 12.600.000 16.800.000 16.800.000 16.800.000
5 Biaya listrik 22.400.000 28.800.000 38.400.000 38.400.000 38.400.000
6 Biaya telepon 1.400.000 1.800.000 2.400.000 2.400.000 2.400.000
7 Biaya 2.100.000 2.700.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000
kebersihan
8 Biaya 4.200.000 5.400.000 7.200.000 7.200.000 7.200.000
transportasi
9 Pajak café 149.920.000 192.755.096 257.006.794 257.006.794 257.006.794
10%
Total biaya 683.053.339 878.211.436 1.170.948.581 1.170.948.581 1.170.948.581
tetap
Total biaya 1.404.096.627 1.805.267.092 2.407.022.789 2.407.022.789 2.407.022.789
operasional
Total outflow 1.487.631.927 1.895.267.092 2.414.334.189 2.408.068.289 2.14.334.189
III Net benefit 11.574.379 32.283.865 155.733.754 161.999.654 155.733.754
sebelum
99
pajak
Pajak 25% 57.052.345 63.932.989 94.503.955 94.503.955 94.503.955
IV EAT (41.617.972) 35.485.308 24.280.399 18.677.583 7.771.093
V DF (17%) 0,857 0,730 0,624 0,533 0,456
VI PV kas bersih (19.349.424) 52.943.387 38.263.854 29.967.407 20.433.803
NPV Rp 182.783.727
IRR 17.5%
Net B/C 2,57
Payback 3 tahun
period
100