Anda di halaman 1dari 4

BAB 7 : Cahaya dan Penglihatan

Cahaya berasal dari benda yang menghasilkan cahaya atau sumber cahaya. Cahaya
dibedakan menjadi:
1. Cahaya tampak : cahaya yang dapat ditangkap oleh mata. Contoh : cahaya merah,
cahaya kuning, cahaya ungu.
2. Cahaya tidak tampak : cahaya yang tidak dapat ditangkap oleh mata. Contoh : sinar
ultraviolet, sinar inframerah, sinar x.
Sifat-sifat cahaya:
1. Cahaya merambat lurus, Berkas cahaya merambat lurus, contohnya cahaya matahari
yang menembus jendela, lampu sorot di lapangan sepakbola.
2. Cahaya menembus benda bening. Benda bening adalah benda yang dapat ditembus
oleh cahaya, contoh dari benda bening adalah gelas kaca, akuarium, dan kaca jendela.
3. Cahaya dapat dipantulkan. Cahaya dapat dipantulkan pada benda-benda yang
memiliki permukaan yang mengkilap, seperti permukaan air dan cermin.
4. Cahaya dapat dibiaskan/dibelokkan. Jika cahaya merambat melalui dua zat atau
medium yang berbeda kerapatannya, maka akan terjadi pembelokan atau pembiasan
cahaya.
5. Cahaya dapat diuraikan. Cahaya putih seperti cahaya matahari atau senter yang
diarahkan pada benda-benda tertentu akan mengalami penguraian warna.
Indra penglihatan kita adalah mata. Mata terdiri dari, mata BAGIAN LUAR dan mata
BAGIAN DALAM. Warna yang terdapat pada mata disebabkan adanya variasi jumlah
melanin, zat pigmen yang ditemukan pada iris.
Jenis-Jenis Penyakit yang Dialami Mata
Alat Optik
1. Periskop : menggunakan cermin datar. Fungsinya untuk mengamati keadaan di
permukaan laut dari kapal selam
2. Teleskop : menggunakan cermin cekung. Fungsinya untuk melihat benda langit
3. Kacamata : menggunakan lensa cembung (untuk rabun dekat) dan lensa cekung (unruk
rabun jauh). Fungsinya untuk membantu penglihatan
4. Lup/kaca pembesar : menggunakan lensa cembung. Fungsinya untuk memperbesar
bayangan benda
5. Kamera : menggunakan lensa cembung. Fungsinya untuk mengabadikan atau merekam
peristiwa.

BAB 2 : Daur Hidup Makhluk Hidup

Daur hidup hewan : Hewan mengalami perkembangan dari hewan muda menjadi hewan
dewasa. Hewan mengalami perkembangan yang berbeda-beda. Ada yang mengalami :
 METAMORFOSIS SEMPURNA
 METAMORFOSIS TIDAK SEMPURNA
 TIDAK MENGALAMI METAMORFOSIS.
Metamorfosis adalah perubahan bentuk tubuh dan fungsi dari lahir hingga dewasa.
 Metamorfosis Sempurna. Pada metamorfosis sempurna Perubahan terjadi sejak telur
menetas, menjadi larva, hingga dewasa. Ciri khasnya adalah terdapat tahap
pupa/kepompong pada serangga dan tahap berudu pada katak. Contoh: kupu-kupu,
katak, lalat, nyamuk, lebah.
 Metamorfosis Tidak Sempurna. Pada metamorfosis tidak sempurna perubahan bentuk
dan fungsi organ tubuh tidak terlalu mencolok pada individu muda dan individu
dewasa. Ciri khasnya adalah penambahan struktur tubuh, seperti sayap yang muncul
pada individu muda. Contoh : belalang, kecoa, capung, jangkrik.
 Tidak Bermetamorfosis. Hewan yang tidak bermetamorfosis adalah hewan yang bentuk
dan fungsi tubuhnya tetap sama dari lahir hingga dewasa. Contoh : kucing, ayam,
bebek, sapi, kambing, kelinci, kuda.
Daur hidup tumbuhan : Tumbuhan adalah makhluk hidup yang mempunyai ciri sebagaimana
makhluk hidup lainnya. Salah satu ciri tumbuhan adalah mengalami pertumbuhan dan
perkembangan.
Pertumbuhan pada tanaman dapat dilihat dari makin besarnya suatu tanaman yang disebabkan
oleh jumlah sel yang bertambah banyak dan bertambah besar. Perkembangan adalah peristiwa
biologis menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan
bentuk tubuh atau metamorfosis dan tingkat kedewasaan.
TAHAPAN AWAL BEBERAPA TANAMAN

Upaya Pelestarian Makhluk Hidup


Hewan dan tumbuhan bermanfaat bagi manusia. Peran hewan dan tumbuhan bagi manusia
adalah:
1. Sebagai sumber ilmu pengetahuan
2. Bermanfaat untuk sumber pangan/makanan dan obat-obatan
3. Menjaga keseimbangan lingkungan dan alam sekitar.
Upaya Pelestarian yang dapat kita lakukan adalah :
1. Penegakkan hukum terhadap perburuan hewan langka dan penebangan hutan
2. Penangkaran serta pembudidayaan hewan dan tumbuhan langka
3. Perlindungan hewan dan tumbuhan langka secara ex-situ dan in-situ.
 Pelestarian in situ : perlindungan tumbuhan dan hewan di habitat alami spesies
tumbuhan dan hewan tersebut. Contoh: taman nasional, cagar alam, hutan
lindung, suaka margasatwa
 Pelestarian ex situ : perlindungan tumbuhan dan hewan di luar habitat alami
spesies tumbuhan dan hewan tersebut. Contoh: kebun raya, kebun binatang,
akuarium, taman safari, herbarium.

Anda mungkin juga menyukai