Anda di halaman 1dari 2

Hitam Putih Tanggung Jawab Indonesia Dalam Pemenuhan Vaksin Pengungsi Asing

(Refugee) Selama Pandemi


Sejak Desember 2019 silam, negara-negara di dunia digemparkan dengan kemunculan
Virus Corona (Covid-19) yang dengan cepat tersebar ke hampir seluruh negara di dunia.
Tercatat hingga 6 Maret 2021 terdapat 116.720.3961 kasus positif Covid-19 di dunia,
sedangkan di Indonesia terdekteksi ada 1.368.0692 kasus positif Covid-19. Cepatnya
penyebaran virus ini membuat seluruh negara di dunia mengadakan upaya penanggulangan
dan pencegahan penularan Covid-19. Indonesia misalnya, berbagai kebijakan seperti social
distancing, penerapan pembatasan kegiatan masyarakat, hingga pengadaan vaksin diterapkan
oleh pemerintah Indonesia.

Di tengah permasalahan Covid-19 yang terus bergulir tersebut, Indonesia juga harus
berhadapan dengan pengungsi-pengungsi asing (refugees) yang datang ke Indonesia.
Setidaknya satu persen penduduk dunia atau 79,5 juta orang melarikan diri menjadi
pengungsi asing ke negara lainnya karena menghindari konflik bersenjata maupun persekusi
di kampung halaman mereka pada periode 2019 hingga 2020. Di Indonesia sendiri, pada
periode waktu yang sama, jumlah pengungsi diperkirakan mencapai sekitar 13.000 orang.
Negara sebagai entitas utama tentunya bertanggung jawab untuk memberikan perlindungan
dan penegakkan hak asasi manusia. Bukan hanya warga negara saja, sebagai negara berdaulat
yang diakui negara lainnya, Indonesia juga berkewajiban untuk memperhatikan hak-hak
kemanusiaan para pengungsi, terutama di tengah Pandemi Covid-19 ini. Salah satu hak
kemanusian yang dinilai perlu dilakukan oleh Indonesia adalah vaksinasi Covid-19 terhadap
para pengungsi dari negara lain (refugees).

Pemerintah Indonesia sendiri beranggapan bahwasanya percepatan vaksinasi menjadi


salah satu kunci untuk mengendalikan laju penularan COVID-19 dan menanggulangi
pandemi. Sehingga secara bertahap vaksinasi gencar dilaksanakan pemerintah. Namun, yang
menjadi problem adalah jumlah vaksin yang terbatas, sehingga dibutuhkan waktu yang lama
untuk dapat memenuhi kebutuhan vaksin terhadap warga negara Indonesia. Hal inilah yang
juga menjadi faktor persoalan, bagaimana vaksin belum memenuhi kebutuhan warga
negaranya sendiri, namun di sisi lain juga ada kewajiban pemerintah Indonesia untuk
memenuhi hak kemanusiaan pengungsi asing yang berada di Indonesia.

1
Worldometer, Covid-19 Corona Virus Pandemic https://www.worldometers.info/coronavirus/ diakses
tanggal 6 Maret 2021 pukul 15.25 WIB
2
Worldometer, Indonesia Corona Virus Cases https://www.worldometers.info/coronavirus/country/indonesia/
diakses tanggal 6 Maret 2021 pukul 15.25 WIB
Pro

Adanya pemenuhan vaksin terhadap pengungsi asing yang dilaksanakan berbagai


negara di dunia seperti Malaysia, Singapura, dan juga Yordania menjadi contoh bagi Negara
Indonesia dalam memperhatikan keadaan dan hak pengungsi asing yang menempati
Indonesia. Apalagi Indonesia juga merupakan negara yang meratifikasi Konvensi 1951.
Dalam konvensi tersebut dijelaskan, dalam Pasal 22 dan Pasal 23 bahwa hak memperoleh
perlindungan umum dan hak memperoleh bantuan publik merupakan hak bagi pengungsi
asing yang berada di wilayah negara lain. Pemenuhan vaksin tersebut merupakan hak
perlindungan umum bagi para pengungsi asing. Selain itu juga, dengan adanya pemenuhan
vaksinasi pengungsi asing, akan memberikan dampak pada kesehatan warga negara Indonesia
sendiri. Karena interaksi pengungsi asing dengan penduduk Indonesia sendiri pasti terjadi
dalam kegiatan aktifitas sehari-hari.

Kontra

Proses vaksinasi warga masyarakat Indonesia kini tengah berlangsung. Proses tersebut
dibagi ke dalam 4 tahap. Setiap tahapnya pemerintah memiliki sasaran dan target tertentu
untuk vaksinasi pencegahan virus Covid-19. Penjelasan soal ini diatur melalui Keputusan
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor HK.02.02/4/1/2021 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona
Virus Disease (Covid-19).

Sayang proses ini dilakukan secara bertahap karena pemerintah Indonesia memiliki
ketersediaan vaksin yang terbatas dalam setiap tahapannya. Sehingga diperkirakan proses
vaksinasi baru selesai dan mencapai target pada akhir tahun 2021. Keterbatasan vaksin inilah
yang akhirnya juga berimplikasi terhadap pemenuhan vaksin pengungsi asing. Karena apabila
pengungsi asing diberikan ke dalam satu tahapan tertentu tentunya, akan menyita stok vaksin
yang seharusnya digunakan untuk warga Indonesia justru dialihkan kepada pengungsi asing.
Hal inilah yang kemudian menimbulkan pendapat, bahwa warga masyarakat Indonesia dulu
lah yang mesti dipikirkan hak dan kewajibannya, ketimbang pengungsi yang datang dari
negara lain yang seharusnya lebih memiliki kewenangan dalam mengkoordinatori hak dan
kewajiban individu-individu tersebut.

Anda mungkin juga menyukai