Anda di halaman 1dari 3

Diare D.

0020
Kategori: Fisiologis
Subkategori: Nutrisi dan Cairan
Definisi : Pengeluaran feses yang sering. lunak dan tidak berbentuk
Penyebab
Fisiologis
1. Inflamasi gastrointestinal
2. Initasi gastrointestinal
3. Proses infeksi
4. Malabsorps
Psikologis
1. Kecemasan
2. Tingkat stres tinggi
Situasional
1. Terpapar kontaminan
2. Terpapar tbksin
3. Penyalahgunaan laksatif
4. Penyalahgunaan zat
5. Program pengobatan (Agen tiroid, anaigesik, pelunak feses, ferosuifat,
6. antasida, cimetidine dan antibiotik)
7. Perubahan air den makanan
8. Bakteri pada air
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif Objektif
(tidak tersedia) 1. Defekasi lebih dari tiga kali dalam 24 jam
2. Feses lembek atau cair
Gejala dan Tanda Minor
Subjekutif Objektif
1. Urgency 1. Frekuensi peristaltic meningkat
2. Nyeri/kram abdomen 2. Bising usus hiperaktif

Kondisi Klinis Terkait


1. Kanker kolon 6. Gastritis 11. Malaria
2. Diverticulitis 7. Spasme kolon 12. Sigelosis
3. Iritasi usus 8. Kolitis ulteratif 13. Kolera
4. Crohn's disease 9. Hipertiroidisme 14. Disentri
5. Ulkus peptkum 10. Demam typoid 15. Hepatitis
Eliminasi Fekal L. O4033
Definisi : Proses defekasi normal yang disertai dengan pengeluaran fases mudah dan
Konsistensi, frekuensi serta bentuk feses norma.

Ekspektasi Membaik
Kriteria Hasil
Merunun Cukup sedang cukup Meningkat
menuru meningkat
n
Kontrol pengeluaran 1 2 3 4 5
feses

Meningka cukup sedang cukup Menurun


t meningkat menurun

Keluhan defekasi 1 2 3 4 5
lama dan sulit
Mengejan saat 1 2 3 4 5
defekasi
Distensi abdomen 1 2 3 4 5
Teraba massa pada 1 2 3 4 5
rektal
Urgency 1 2 3 4 5
Nyeri abodomen 1 2 3 4 5
Kram abdomen 1 2 3 4 5

Memburuk cukup sedang cukup Membaik


Memburu membaik
k
Konsistensi feses 1 2 3 4 5
Frekuensi defekasi 1 2 3 4 5
Perlstaltik usus 1 2 3 4 5
Manajemen Diare I. O3101

Deflnisi : Mengidentifikasi dan mengelola diare dan dampaknya.


Tindakan
Observasi
- Identifikas penyebab diare (mis. iniiamasi gastrointesunal, mtasi
gastrointertinal, proses
- infeksi, malabsorpsi, ansietas, stres, efek obat-obatan, pembenan botol susu)
- ldentifikasi riwayat pemberian makanan
- identifikasi gejala invaginasi (mis. tangisan keras, kepucatan pada bayi)
- Monitor wama, volume, frekuensl, dan konsistensi tinja
- Monitor tanda dan gejala hypovolemia (mis. takikardia, nadl teraba lemah,
tekanan darah turun, turgor kulit turun, mukosa mulut kering, CRT melambat,
BB menurun)
- Monitor initasi dan ulserasi kulit di daerah perianal
- Monitor jurmlah pengeluaran dlareB
- Monitor keamanan penyiapan makanan
Terapeutik
- Berikan asupan cairan oral (mis. larutan garam gula, oralit, pedialyte,
renalyte)
- Pasang Jalur Inravena
- Beriken cairan intravena (mis. ringer asetat, ringer laktat), jika perlu
- Ambil sanmpel darah untuk pemeriksaan darah lengkap dan alektrolit
- Ambil sampel feses untuk kultur, jika periu
Edukasi
- Anjurkan makanan porsi kecil dan sering secara bertahap
- Anjurkan menghindari makanan pembentuk gas, pedas dan mengandung
laktosa
- Anjurkan melanjütkan pemberian ASI
Kolaborasi
- Koleborasi pemberian obat antimotilitas (mis. loperamide, difenoksilat)
- Kolaborasi pemberian obat antispasmodic/spasmolitik (mis. papaverin, ekstak
belladonna, mebevenne)
- Kolaborasi pemberian obat pengeras feses (mis. atapulgit, smektit, kaolin-
pektin)

Anda mungkin juga menyukai