Anda di halaman 1dari 7

VANTE LAW FIRM

ADVOKAT, COUNSELLORS AT LAW & LEGAL CONSULTANT


Jl. Sambaliung No. 1 Kel. Sempaja Selatan, Kec. Samarinda
Utara Kota Samarinda, Kalimantan Timur

Telp: (0541)8026 | e-mail: vantelawfirm@gmail.com | web: Ridianita vantelawfirm.co.id

PERKARA TATA USAHA NEGARA NOMOR : 3/G/2020/PTUN.SMD

KESIMPULAN
Dalam perkara antara
Alma Aulia, S.E., Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil (PNS), Alamat Jalan Jl. Batu Kajang No.25,
Kota Samarinda, Sebagai Penggugat
melawan
Tasya Alifa ,S.Pd. selaku Walikota Samarinda, Alamat Kantor Jl. S Parman No.1, Gn. Kelua,
Kec. Samarinda Ulu, Kota Samarinda,, Sebagai Tergugat.

Kepada,
Yth. Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Semu Fakultas Hukum UNMUL
Pemeriksa perkara Nomor : 3/G/2019/PTUN.SMD
Pengadilan Tata Usaha Negara Semu Fakultas Hukum UNMUL
Jl. Kuaro, Gn. Kelua, Kec. Samarinda Ulu

Dengan Hormat,
Bertindak untuk dan atas nama serta mewakili kepentingan hukum klien kami Alma Aulia,S.E.
berdasarkan surat kuasa yang dibuat pada tanggal 2 Agustus 2019 yang didaftarkan pada
kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Samarinda pada tanggal 1 September 2020.
Bahwa setelah mengikuti proses persidangan dalam perkara ini di Pengadilan Tata Usaha Negara
Samarinda, proses jawab menjawab, pengajuan bukti-bukti, baik surat maupun saksi-saksi dari
kedua belah pihak serta memperhatikan jalannya persidangan maka dengan ini penggugat
melalui kuasa hukumnya akan mengajukan konklusi dalam perkara sebagai berikut :
1. Bahwa Surat Keputusan Walikota Samarinda Tentang Pemberhentian Pegawai Negeri
Sipil Secara Tidak Hormat Nomor: 888/III.1-149/A.SK/IV/BKPSDM/2019 atas nama
Alma Aulia, S.E., tertanggal 1 Agustus 2019 tersebut diterima oleh penggugat pada
tanggal 2 Agustus 2019 dan gugatan ini diajukan pada 1 September 2019. Oleh sebab itu,
gugatan sengketa TUN yang diajukan masih dalam tenggang waktu untuk mengajukan
gugatan TUN sesuai ketentuan dalam Pasal 55 Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 jo
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan atas UU No. 5 Tahun 1986
tentang Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN);
2. Bahwa setelah menerima Surat Keputusan Walikota Samarinda Tentang Pemberhentian
Pegawai Negeri Sipil Secara Tidak Hormat Nomor: 888/III.1-
149/A.SK/IV/BKPSDM/2019 atas nama Alma Aulia, S.E., tertanggal 1 Agustus 2019
tersebut, penggugat sudah penah mengajukan upaya administrasi pada kepada Walikota
Samarinda dan Badan Petimbangan Kepegawaian Pusat tetapi tidak menemukan titik
terang sampai saat ini. Oleh karena itu, Surat Keputusan TUN yang diterbitkan oleh
Tergugat termasuk sebagai obyek gugatan sengketa yang bersifat kongkrit, individual,
dan final serta menimbulkan akibat hukum bagi Penggugat sebagaimana yang diatur
dalam ketentuan Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 jo Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2004;
3. Bahwa Surat Keputusan Walikota Samarinda Tentang Pemberhentian Pegawai Negeri
Sipil Secara Tidak Hormat Nomor: 888/III.1-149/A.SK/IV/BKPSDM/2019 atas nama
Alma Aulia, S.E., tertanggal 1 Agustus 2019 tersebut dikeluarkan Tergugat secara
sepihak karena tidak ada pemberitahuan terlebih dahulu kepada Penggugat, karena
sebelum melakukan cuti Penggugat sudah mengajukan surat cutinya kepada Kepala
Dinas Pekerjaan Umum Kota Samarinda dimana penggugat bekerja tetapi penggugat
malah dianggap tidak masuk kerja selama cutinya;
4. Bahwa dengan dikeluarkannya Surat Keputusan oleh Tergugat tersebut, Penggugat
merasa diperlakukan tidak adil dan sewenang-wenang karena Tergugat menggunakan
wewenang yang dimilikinya untuk tujuan yang berbeda dari yang ditetapkan oleh
peraturan perundang-undangan;
5. Bahwa Surat Keputusan tersebut sudah melanggar Asas-asas Umum Pemerintahan Yang
Baik, Yaitu Asas Kecermatan yang menjelasakan bahwa Keputusan dan/atau Tindakan
yang bersangkutan harus dipersiapkan dengan cermat sebelum Keputusan dan/atau
Tindakan tersebut ditetapkan dan/atau dilakukan;
6. Bahwa Surat Keputusan TUN yang menjadi obyek gugatan sengketa TUN dalam perkara
ini terbukti melanggar peraturan perundang -undangan yang berlaku sebagaimana yang
diatur dalam Pasal 53 ayat (2a) Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 jo Undang-Undang
No. 9 Tahun 2004 sehingga Surat Keputusan tersebut mengandung cacat hukum dan
haruslah dinyatakan batal atau tidak sah demi hukum;
7. Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya, Peggugat mengajukan bukti-bukti surat
berupa fotokopi yang telah dicocokan dengan asli maupun fotokopinya dan diberi materai
cukup, sehingga sah sebagai alat bukti yang diberi tanda P-1, P-2, P-3, P-4, P-5, P-6
dengan perinciannya sebagai berikut:
1) Bukti P-1 : Fotokopi Surat Keputusan Walikota Samarinda Tentang Pemberhentian
Pegawai Negeri Sipil Secara Tidak Hormat Nomor: 888/III.1-
149/A.SK/IV/BKPSDM/2019 atas nama Alma Aulia, S.E., tertanggal 1 Agustus
2019;
2) Bukti P-2 : Fotokopi Kartu Tanda Penduduk Penggugat atas nama Alma Aulia, S.E.;
3) Bukti P-3 :Fotokopi Surat Permohonan Cuti tertanggal 20 April 2019 atas nama Alma
Aulia,S.E.,I;
4) Bukti P-4 : Fotokopi Surat Keberatan Administratif atas Surat Keputusan Walikota
Samarinda Tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil Secara Tidak Hormat
Nomor: 888/III.1-149/A.SK/IV/BKPSDM/2019 atas nama Alma Aulia, S.E.,
tertanggal 1 Agustus 2019;
5) Bukti P-5 : Fotokopi Surat Banding Administratif atas Surat Keputusan Walikota
Samarinda Tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil Secara Tidak Hormat
Nomor: 888/III.1-149/A.SK/IV/BKPSDM/2019 atas nama Alma Aulia, S.E.,
tertanggal 1 Agustus 2019;
6) Bukti P-6 : Fotokopi Surat Keputusan Walikota Samarinda tentang Pengangkatan
Pegawai Negeri Sipil Nomor 203/PENG/PNS/2015 atas nama Alma Aulia, S.E.,
tertanggal 31 Agustus 2015.
8. Bahwa selain mengajukan alat bukti surat, Penggugat mengajukan 2 (dua) orang saksi
yang bernama Yulia Tamara, S.E. dan Destitatika Rakha Zain, S.H., yang telah
memberikan keterangan dengan dibawah sumpah di persidangan yang selengkapnya
tercatat dalam Berita Acara Persidangan yang menerangkan pada pokoknya sebagai
berikut:
Keterangan Saksi Yulia tamara, S.E.:
 Bahwa saksi kenal dengan Penggugat karena sama-sama bekerja di kantor Dinas
Pekerjaan Umum Kota Samarinda;
 Bahwa saksi mengetahui adanya Surat Keputusan Walikota Samarinda Tentang
Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil Secara Tidak Hormat Nomor: 888/III.1-
149/A.SK/IV/BKPSDM/2019 atas nama Alma Aulia, S.E., tertanggal 1 Agustus
2019 tersebut;
 Bahwa saksi mengetahui bahwa Penggugat sebelum cuti sudah mengajukan surat
cuti kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Samarinda;
 Bahwa saksi mengatakan Penggugat selalu masuk kerja tepat waktu dan bertanggung
jawab akan tugasnya sebagai Kepala Bagian Keuangan.

Keterangan Saksi Destitatika Rakha Zain, S.H. :


 Bahwa saksi kenal dengan Penggugat karena sama-sama bekerja di kantor Dinas
Pekerjaan Umum Kota Samarinda;
 Bahwa saksi mengetahui adanya Surat Keputusan Walikota Samarinda Tentang
Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil Secara Tidak Hormat Nomor: 888/III.1-
149/A.SK/IV/BKPSDM/2019 atas nama Alma Aulia, S.E., tertanggal 1 Agustus
2019 tersebut;
 Bahwa saksi mengetahui bahwa Penggugat sebelum cuti sudah mengajukan surat cuti
kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Samarinda;
 Bahwa saksi juga mengetahui jika Penggugat sudah mengajukan upaya administratif
keberatan maupun banding administratif kepada pihak yang berwenang;Bahwa saksi
mengatakan Penggugat selalu bertanggung jawab atas tugasnya sebagai Kepala
Bagian Keuangan di Dinas Pekerjaaan Umum Kota Samarinda
9. Bahwa berdasarkan dalil-dalil yang telah disampaikan di atas, mohon Yang Mulia
Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Samarinda, berdasarkan peraturan
perundangan yang berlaku, memutuskan dan mengadili :
1) Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2) Menyatakan batal atau tidak sah Surat Keputusan Walikota Samarinda Tentang
Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil Secara Tidak Hormat Nomor: 888/III.1-
149/A.SK/IV/BKPSDM/2019 atas nama Alma Aulia, S.E., tertanggal 1 Agustus
2019;
3) Memerintahkan Tergugat untuk mencabut Surat Keputusan Walikota Samarinda
Tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil Secara Tidak Hormat Nomor:
888/III.1-149/A.SK/IV/BKPSDM/2019 atas nama Alma Aulia, S.E., tertanggal 1
Agustus 2019;
4) Mewajibkan Tergugat untuk melakukan pemenuhan hak-hak Penggugat, yaitu
rehabilitasi berupa pemulihan nama baik, jabatan/golongan, dan penghasilan serta
kejelasan penempatan kerja;
5) Membebankan dan menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara.
Apabila Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini memiliki pendapat lain,
Penggugat mohon agar diberikan putusan seadil-adilnya.

Samarinda, 2 Oktober 2019


Tim Kuasa Hukum Penggugat

1. Anjaly Natalia, S.H.,M.H.


2. Putly Trixie, S.H.,M.H
KANTOR PENGACARA DAN KONSULTAN HUKUMVANTE LAW FIRM
Jl. DI. Panjaitan V, Kota Samarinda,

Anda mungkin juga menyukai