Anda di halaman 1dari 2

PANITIA UJIAN TENGAH SEMESTER

SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2020/2021


FAKULTAS ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Jl. Raya Tlogomas No. 246 Malang Telp. 464318 psw. 132

Mata Ujian : Pegantar Sosiologi Smt/Kelas/SKS : 1/F,G,O/2


Dosen Pengampu : Kamelia Abas S.Sos, M.MedKom Metode Ujian : Take Home
Prodi : Ilmu Komunikasi Waktu : 12 jam

Petunjuk Pengerjaan Soal :


a. Tulis NAMA, NIM, dan KELAS di lembar jawaban ujian.
b. Jawaban ditulis di lembar ini, tidak di lembar word yang baru.
c. Lembar jawaban dikirim via email dosen di hari yang sama.

Nama : Moh. Azzumardi Azra


NIM : 202010040311405
Kelas : Ilmu Komunikasi / G

Soal:

1. Covid-19 banyak membawa perubahan pada kehidupan masyarakat di seluruh dunia. Aktivitas
harus dijalankan dengan protokol kesehatan, tidak dapat berkumpul dengan keluarga dan
teman, keseharian manusia bergantung pada internet. Banyak yang memilih untuk berhemat,
ada juga yang terpaksa harus keluar rumah demi bisa bertahan hidup. Di sisi lain, solidaritas
masyarakat terasa semakin kuat. Banyak yang berbagi dengan sesama, saling memberi
dukungan pada teman atau keluarga yang positif Covid-19. Walaupun pandemi membuat
hidup penuh tantangan, kesadaran kolektif dalam masyarakat justru semakin meningkat.
Bagaimana menurut Anda solidaritas sosial dan kesadaran kolektif masyakarakat di masa
pandemi? Jelaskan berdasarkan konsep solidaritas sosial dari Emile Durkheim!

Jawaban: Konsep solidaritas Emile Durkheim adalah perasaan saling percaya antara para
anggota dalam suatu kelompok/komunitas, jika orang saling percaya maka mereka akan
membentuk persahabatan, saling menghormati, bertanggung jawab dan tidak apatis. Bentuk
solidaritas sendiri ada 2 yaitu Solidaritas Mekanik dan Solidaritas Organik. Namun seperti
contoh soal nomor 1 dimana kesadaran kolektif masyarakat meningkat dikarenakan adanya
pandemic Covid-19 maka bisa digolongkan ke dalam bentuk Solidaritas Mekanik yaitu bentuk
solidaritas berdasarkan kesadaran kolektif seperti contoh pada soal nomor 1yaitu berbagi
dengan sesama dan saling memberi dukungan pada semua orang. bentuk solidaritasnya
tergantung pada individu masing-masing yang memiliki sifat yang sama dan menganut
kepercayaan serta pola normative yang sama. Umumnya solidaritas mekanik muncul lebih
sering dari pedesaan karena cenderung bentuk solidaritas ini akan terbangun pada kelompok
masyarakat yang masih sederhana, namun karena wabah ini melanda semua orang maka
kesadaran kolektif semua orang pun muncul.

2. Dalam buku Fashionology, dijelaskan bahwa fashion atau mode berkembang secara dinamis.
Pakaian tidak hanya sebagai kebutuhan sandang yang mendasar tetapi dikembangan menjadi
sebuah komoditas bahkan mempengaruhi kehidupan sosial manusia. Tingkat sosial kerap kali
disimbolkan dari pakaian yang digunakan bahkan menjadi identitas sosial seseorang. Fashion
disebarkan melalui komunikasi interpersonal dan jaringan kelembagaan. Jelaskan proses
penyebaran fashion berdasarkan teori difusi inovasi!

Jawaban: teori difusi inovasi sendiri yaitu teori tentang bagaimana ide dan teknologi baru
tersebar dalam sebuah kebudayaan. Jadi penyebaran fashion menurut teori difusi inovasi
yaitu berdasarkan ide dan teknologi baru, disini ide nya yaitu tentang fashion dan segala hal
yang berkaitan dengan fashion, dan teknologi baru nya yang membuat fashion jadi
berkembang seperti teknologi pertama pada fashion yaitu mesin jahit dan bordir.
Ditemukanya mesin ini membuat bisnis fashion menjadi berkembang pesat dan ada teknologi
baru yang lain seperti masa sekarang ini yaitu periklanan yang sangat mudah dijangkau oleh
semua orang sekarang ini dan membuat fashion bisa dikenal seluruh dunia.

3. Komunikasi adalah bagian penting dalam kehidupan sosial masyarakat. Dengan interkasi
manusia menjalin hubungan satu dengan yang lain untuk memenuhi kebutuhan sebagai
makhluk sosial. Salah satu tantangan komunikasi hari ini adalah perbedaan generasi. Generasi
baby boomers, generasi X, generasi Y, generasi Z sampai generasi alpha. Saat komunikasi
terjadi lintas generasi maka banyak tantangan ditemui. Contohnya komunikasi antara seorang
nenek dengan cucunya atau orang tua dari generasi X dengan anaknya yang generasi Z.
Menurut anda, bagaimana strategi komunikasi lintas generasi yang efektif dan bisa
menguatkan hubungan?

Jawaban: Menurut pendapat saya pribadi jawaban tentang strategi komunikasi yang efektif
buat lintas generasi yaitu dengan menggunakan Teknik strategi komunikasi edukatif. Apakah
yang dimaksud dengan strategi komunikasi edukatif? Teknik edukatif adalah salah satu usaha
mempengaruhi khalayak dari suatu pernyataan umum yang dilontarkan, dapat diwujudkan
dalam bentuk pesan yang akan berisi pendapat, fakta dan pengalaman. Mendidik berarti
memberikan sesuatu ide kepada khalayak apa sesungguhnya, di atas fakta-fakta, pendapat
dan pengalaman yang dapat dipertanggungjawabkan dari segi kebenaran, dengan disengaja,
teratur dan berencana dengan tujuan mengubah tingkah laku manusia ke arah yang
diinginkan. Jadi dengan menggunakan strategi Teknik ini , perbedaan antar generasi jadi tahu
dan terdidik bahwa perbedaan yang dihadapi seperti apa dan sudah tahu bagaimana
kedepanya untuk menyikapi perbedaan generasi yang akan datang

4. Ketergantungan manusia dengan media sosial semakin tinggi, apalagi saat pandemi. Banyak
kegiatan dilakukan secara daring sehingga aktivitas masyarakat di dunia maya meningkat.
Bekerja, sekolah, atau hanya sekedar menghilangkan rasa bosan di rumah dengan berselancar
di media sosial. George Gerbner berpendapat bahwa media massa menanamkan sikap dan
nilai tertentu. Media pun kemudian memelihara dan menyebarkan sikap dan nilai itu
antaranggota masyarakat kemudian mengikatnya bersama-sama. Semakin lama sesorang
menggunakan media sosial maka semakin besar medis sosial tersebut mempengaruhinya,
bahkan sampai pada tingkat kecanduan. Maka banyak nilai dan sikap orang tersebut
dipengaruhi oleh media sosial. Jelaskan fenomena ini dari sudut pandang teori kultivasi!

Jawaban: Teori Kultivasi merupakan salah satu teori dalam bidang komunikasi sosial yang
mampu memperkuat presepsi masyarakat terhadap realitas sosial. Dalam asumsi teori
kultivasi, intensitas menggunakan media sosial juga mempengaruhi sikap seseorang dalam
berinteraksi, karena mereka akan menganggap realitas sosial sama dengan yang digambarkan
di media. Dalam prespektif kultivasi, media mampu menggiring bahkan membentuk sudut
pandang baru bagi seseorang yang kemudian perlahan akan menyebar dan berkembang di
khalayak apalagi saat wabah virus corona sekarang yang cenderung semua orang lebih banyak
waktu untuk dirumah dan melakukan semuanya serba online dan pasti ada sangkut pautnya
dengan media sosial. Media sosial juga berdampak pada berubahnya perilaku seseorang,
bahasa, gerakan fisik hingga gaya berinteraksi, tergantung apa yang mereka lihat di media
sosial.

Anda mungkin juga menyukai