Anda di halaman 1dari 5

BOTOL SABUN UNTUK MENAMPUNG SABUN CAIR

Nama Anggota Kelompok 1:


1. Herlambang Rizky Kurnianto (1905531093)
2. Epenetus Rapael (1905531095)
3. Fabian Rajendra Putra (1905531097)
1. Pendahuluan
Botol plastik adalah produk berbahan plastik yang banyak digunakan dalam
kehidupan manusia. Botol berfungsi mengemas sebuah produk perusahaan seperti kecap,
saus, cuka, air mineral, minuman bahkan ada juga yang mengemas obat didalam botol.
Dalam hal ini, botol yang akan di analisis adalah botol sabun berbahan HDPE. Bahan ini
banyak digunakan dalam pembuatan botol sabun yang mengandung reaksi kimia yang
mana HDPE tidak mudah bereaksi terhadap berbagai senyawa asam maupun basa
sehingga tahan lama.Nah, apa itu HDPE?
HDPE (High-density polyethylene) adalah polimer termoplastik yang terbuat dari
proses pemanasan minyak bumi. Sifatnya keras, tahan terhadap suhu tinggi, dan dapat
dibentuk menjadi beragam benda tanpa kehilangan kekuatannya (botol sabun) yang mana
di sini kami menggunakan botol sabun dengan volume 500 ml. Lapisan HDPE cenderung
terlihat buram setelah diproses, dan dapat didaur ulang. Beberapa sifat dasar dari
HDPE:

Ada 2 jenis Proses pembentukan HDPE, yaitu:


1. Injection Blow Mold

Injection blow mold merupakan proses pembentukan produk berbahan plastik dengan
cara diinjeksikan terlebih dahulu untuk cetakan plastik yang akan diblow.
Tahapan Proses:
a. Material thermoplastik dipanaskan sampai keadaan lelehnya tercapai
b. Selanjutnya lelehan diekstrusi melalui die head untuk membentuk tube berongga
(hollow) yang biasa dikenal sebagai PARISON
c. Parison lalu dijatuhkan diantara dua bagian cetakan yang melingkar yang selanjutnya
digelembungkan dengan fluida pendorong (gas, udara dll)
d. Lelehan thermoplastik selanjutnya akan mengalami pengerasan karena proses
pendinginan yang diberikan oleh cetakan (mold)
e. Setelah tercapai waktu pendinginan optimum maka cetakan (mold) akan terbuka dan
produk akhir terjatuh akibat gaya gravitasi atau penggerak otomatis lainnya.
2. Extrusion Blow Mold

Extrusion Blow molding adalah proses manufaktur plastik untuk membuat produk-
produk berongga (botol) di mana parison yang dihasilkan dari proses ekstrusi
dikembangkan dalam cetakan oleh tekanan gas. Pada dasarnya blow molding adalah
pengembangan dari proses ekstrusi pipa dengan penambahan mekanisme cetakan dan
peniupan.
Tahapan Proses:
a. Parison diekstrusi dari atas ke bawah di antara rongga cetakan (mold)
b. Cetakan menutup sehingga parison terjepit oleh cetakan
c. Parison dikembangkan oleh gas bertekanan tinggi sehingga terdorong ke dinding
cetakan dan terbentuk sesuai dengan bentuk rongga cetakan
d. Produk didinginkan dan dikeluarkan dari cetakan

2. Analisa Desain dan Pembahasan


2.1 Massa Jenis (Density)
Massa jenis polietilen adalah ukuran proporsi kristal dalam massanya. Kristal,
hasil dari pelapisan dan pengemasan molekul polietilen yang rapat, lebih padat
daripada susunan molekul yang kusut dan tidak teratur di daerah amorf. Kopolimer
sering digunakan untuk membuat dan mengontrol pembentukan cabang samping.
Untuk mengurangi massa jenis, butena, heksena, atau oktena ditambahkan untuk
membuat kopolimer. Semakin panjang rantai karbon bercabang, semakin rendah
massa jenis akhirnya. ASTM D 3350 mengklasifikasikan densitas tinggi (HDPE)
(0,941 <densitas <0,965).

2.2 Indeks Leleh


Laju aliran leleh mengukur viskositas resin polietilen dalam keadaan lelehnya.
Ini adalah parameter yang terkait dengan berat molekul rata-rata rantai resin polimer
yang diekstrusi melalui lubang ukuran standar di bawah kondisi tekanan dan suhu
tertentu dalam periode waktu sepuluh menit. Semakin besar panjang molekul,
semakin besar berat molekul dan semakin besar kesulitan dalam mengekstrusi resin
melalui lubang standar. Hasilnya: resin dengan viskositas lebih besar yang diukur
dengan laju alir leleh yang lebih rendah. Ketika pengujian dilakukan dengan tekanan
yang dikirimkan oleh beban standar yang disebabkan oleh berat 47,6 lb (21,6 kg) pada
suhu 374 ° F (190 ° C), laju aliran leleh yang dihasilkan disebut indeks leleh (MI).
Semakin besar viskositasnya, semakin rendah nilai indeks leburnya. Semakin rendah
MI, semakin besar energi yang dibutuhkan, pada suhu ekstrusi berapapun, untuk
mengekstrusi resin polietilen.

2.3 Kekuatan Tarik (Tensile Strength)


Selama uji tarik, polietilen menunjukkan fenomena penarikan dingin setelah
kekuatan luluh terlampaui. Sampel uji mengembangkan wilayah "neck down" di
mana molekul mulai menyelaraskan diri dengan arah beban yang diterapkan.
Orientasi yang diinduksi regangan ini menyebabkan material menjadi kaku pada arah
aksial sedangkan kekuatan arah transversal (90 ° ke arah aksial) lebih rendah.
Peregangan atau perpanjangan bahan seperti polietilen bisa sepuluh kali lipat dari
ukuran aslinya panjang sampel (perpanjangan 1000%).

2.4 Distribusi Berat Molekuler (Molecular Weight Distribution)


Polimer yang mengandung berbagai panjang rantai dikatakan memiliki
distribusi berat molekul yang luas (MWD). Resin dengan jenis distribusi ini memiliki
Environmental Stress Crack Resistance (ESCR) yang baik, ketahanan benturan yang
baik, dan kemampuan proses yang baik.
Pengaruh kepadatan, berat molekul, dan distribusi berat molekul pada sifat
fisik diringkas dalam Tabel 1-2.
2.5 Modulus Lentur (Flexural Modulus)
Modulus lentur (Ef) adalah kekakuan material yang, sebagian, merupakan
prediksi struktur atau ketahanan elemen struktur terhadap tekukan di bawah
penerapan beban. Ketika dikombinasikan dengan kekakuan geometris (fungsi momen
inersia dan sifat geometris lainnya), kekakuan komposit disebut Kekakuan tekuk.
Semakin besar kekakuan tekuk, semakin besar tahanan tekuknya dan jika dianggap
sama, maka semakin besar tegangan tekuknya.
Kemiringan garis ditarik antara titik-titik regangan nol dan regangan 2% pada
kurva tegangan / regangan biasanya mendefinisikan modulus lentur. Karena atribut
relaksasi tegangan HDPE, semakin cepat pembebanan dan semakin lama durasi
aplikasi pembebanan, semakin datar kemiringan awal kurva tegangan / regangan dan
semakin rendah estimasi modulus lentur.

3. Kesimpulan
Kesimpulan dari analisis ini dikelompokkan dalam dua point yaitu
kelebihan dan kekurangan.
3.1 Kelebihan HDPE
a. Murah dan Mudah Diproduksi, HDPE terkenal memiliki titik leleh tinggi, tetapi
ketika dipanaskan hingga melewati batas lelehnya, bahan ini sangat mudah
dibentuk (misalnya lewat proses HDPE injection).
b. Anti Bocor dan Karat, kepadatan permukaan HDPE mencegah tembusnya cairan
sehingga cocok sebagai wadah karena tidak akan bocor. Permukaannya juga tidak
mudah berjamur atau mengembangkan reaksi korosif
c. Tahan Terhadap Kontak dengan Bahan Kimia, HDPE resin tahan terhadap reaksi
kimia karena reaksi antar molekulnya sendiri sangat kuat. Hal ini membuat
mereka tidak mudah bereaksi terhadap berbagai senyawa asam maupun basa
d. Temperatur berkelanjutan: -50 ° C hingga + 60 ° C, Bahan yang relatif kaku
dengan kemampuan temperatur yang berguna
e. Ketahanan suhu rendah yang baik dan penyerapan air sangat rendah
f. Sifat isolasi listrik yang sangat baik

3.2 Kekurangan HDPE


a. Mudah Mengembang, walau tak mudah retak, HDPE cenderung mengembang saat
panas. Hal ini bisa terjadi ketika produk plastik terekspos temperatur tinggi terus-
menerus.
b. Kuat tetapi Kaku/Tidak Fleksibel, HDPE merupakan jenis plastik yang kuat dan
sanggup menopang beban berat.
c. Rentan terhadap stress cracking dan penyusutan cetakan tinggi
d. Resistensi UV- dan panas rendah yang buruk
e. Pengelasan dan penyambungan frekuensi tinggi tidak mungkin dilakukan
4. Saran
Berikut adalah perbandingan dari ketiga jenis polietilen untuk mengetahui bahan yang
paling tepat untuk digunakan.

Berikut adalah perbandingan proses pembentukan dari LDPE dan HDPE untuk mengetahui
bahan yang paling tepat untuk digunakan.

Berdasarkan perbandingan di atas, HDPE lah yang mendominasi jika dilihat dari
sudut pandang keuntungan bahan. HDPE memiliki density yang lebih besar sehingga lebih
mudah di cetak dan juga kristalinitasnya tinggi. Kemudian pada proses pembentukan, HDPE
memiliki mold temperatur yang lebih tinggi dan pengeringan yang lebih simple. Oleh karena
itu, bahan yang direkomendasikan adalah tetap HDPE.

Anda mungkin juga menyukai