Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Bahaya Covid-19


Sub pokok bahasan : Bahaya Covid pada tubuh
Sasaran : Rumah Kediaman Ny."K". Kelurahan Sambung
Jawa. Kecamatan Mamajang. Jln Baji Passare 5 No
8
Hari/tanggal : Mnggu, 21 Maret 2021
Tempat : Jalan Baji Passare No .
Waktu : 60 menit

A. Tujuan
➢ Tujuan umum :
Setelah mendapat penyuluhan selama 55 menit tentang bahaya
covid-19 terhadap tubuh, warga mengerti tentang covid-19, dan cara
menjaga tubuh tetap sehat
➢ Tujuan khusus :
Setelah mendapatkan penyuluhan satu kali diharapkan peserta
penyuluhan mampu :
1. Menjelaskan kembali pengertian virus corona
2. Menyebutkan tanda & gejala virus corona
3. Menyebutkan penyebab wabah virus corona
4. Mengetahui cara pencegahan virus corona
B. Materi
1. Pengertian virus corona
2. Tanda & gejala virus corona
3. Penyebab virus corona
4. Pencegahan virus corona

C. Media
a. Poster
D. Metode Penyuluhan
Ceramah dan Tanya jawab
E. Setting Tempat

Penyuluh

Audien Audien Audien

Audien Audien Audien

F. Kegiatan penyuluhan
No Kegiatan Respon peserta Waktu
1 Pendahuluan 10 menit
a. Penyampaian salam a. Membalas salam
b. Perkenalan b. Memperhatikan
c. Menjelaskan topic penyuluhan c. Memperhatikan
d. Menjelaskan tujuan d. Memperhatikan
e. Menjelaskan waktu pelaksanaan e. Memperhatikan
2 Penyampaian materi 45 menit
1. Materi 1. Memperhatikan
a. Pengertian covid-19 penjelasan dan
b. Tanda dan gejala covid-19 mencermati materi
c. Penyebab covid-19
d. Pencegahan covid-19
e. Kesimpulan
2. Memberikan kesempatan 2. Bertanya
untuk bertanya
3. Menjawab pertanyaan peserta 3. Memperhatikan
jawaban
3 Penutup 5 menit
a. Menyimpulkan hasil penyuluhan a. Memperhatikan
b. Mengahiri dengan salam b. Menjawab salam

G. Evaluasi
1. Dari penyuluhan yang saya sampaikan , siapa yang bisa
menjelaskan lagi tentang pengertian covid-19 ?
2. Apa saja penyebab covid-19 ?
3. Sebutkan apa saja tanda & gejala covid-19 ?
4. Bagaimana cara pencegahan covid-19 ?
MATERI PENYULUHAN
BAHAYA COVID-19 PADA TUBUH

1. PENGERTIAN COVID-19
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus
2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang system pernapasan.
Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa
menyebabkan infeksi gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi
paru-paru (pneumonia) yang berat, hingga kematian.
Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2)
yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari
coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa
saja, seperti lansia (golongan usia lanjut), orang dewasa, anak-anak,
dan bayi, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui.

2. PENYEBAB COVID-19
Penyebab Corona virus merupakan virus single stranded RNA
yang berasal dari kelompok Coronaviridae. Dinamakan coronavirus
karena permukaannya yang berbentuk seperti mahkota (crown/corona).
Penyebab dari wabah ini adalah coronavirus jenis baru yang
disebut dengan novel coronavirus 2019 (2019-nCoV). Penyakit ini
termasuk dalam golongan virus yang sama dengan virus penyebab
severe acute respiratory syndrome (SARS) dan Middle-East respiratory
syndrome (MERS).
Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan
ke manusia. Namun, kemudian diketahui bahwa virus Corona juga
menular dari manusia ke manusia. Seseorang dapat tertular COVID-19
melalui berbagai cara, yaitu:
a. Tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk
penderita COVID-19
b. Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih
dahulu, setelah menyentuh benda yang terkena cipratan air liur
penderita COVID-19
c. Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya
bersentuhan atau berjabat tangan.
d. Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan
lebih berbahaya atau bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut
usia, orang yang sedang sakit, atau orang yang daya tahan
tubuhnya lemah.

3. TANDA DAN GEJALA


Tanda dan gejala biasanya muncul dalam 2 hari hingga 14 hari
setelah paparan. Tanda dan gejala umum infeksi coronavirus antara
lain gejala gangguan pernafasan akibat seperti demam, batuk dan
sesak nafas. Pada kasus yang berat dapat menyebabkan pneumonia,
sindrom pernafasan akut, gagal ginjal dan bahkan kematian.
Pada 31 Desember 2019, WHO China Country Office melaporkan
kasus penuomonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan,
Provinsi Hubei, Cina. Pada tanggal 7 Januari 2020, Cina
mengidentifikasi pneumonia etiologinya tersebut sebagai jenis baru
coronavirus. Penambahan jumla kasus 2019-nCoV berlangsung cukup
cepat dan sudah terjadi penyebaran ke luar wilayah Wuhan dan Negara
lain. Sampai tanggal 26 Januari 2020, secara global 1.320 kasus
confirm di 10 negara dengan 41 kematian (CFR 3,1%). Rincian China
1297 kasus konfirmasi (termasuk Hongkong, Taiwan dan Macau)
dengan 41 kematian (39 kematian di Provinsi Hubei, 1 kematian di
Provinsi Hebei, 1 kematian di Provinsi Heilongjiang), Jepang (3 kasus),
Thailand (4 kasus), Korea Selatan (2 kasus), Perancis (3 kasus),
Australia (3 kasus).
Diantara kasus tersebut, sudah ada beberapa tenaga kesehatan
yang dilaporkan terinfeksi. Sampai dengan 24 Januari 2020, WHO
melaporkan bahwa penularan dari manusia ke manusia terbatas (pada
kontak keluarga) telah dikonfirmasi di sebagian besar Kota Wuhan,
China dan Negara lain.
a. Gejala yang paling umum:
 Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius)
 Batuk kering
 Kelelahan
b. Gejala yang sedikit tidak umum:
 Rasa tidak nyaman dan nyeri
 Nyeri tenggorokan
 Diare
 Konjungtivitis (mata merah)
 Sakit kepala
 ilangnya indera perasa atau penciuman
 Ruam pada kulit, atau perubahan warna pada jari tangan
atau jari kaki
c. Gejala serius:
 Kesulitan bernapas atau sesak napas
 Nyeri dada atau rasa tertekan pada dada
 Hilangnya kemampuan berbicara atau bergerak
Gejala-gejala COVID-19 ini umumnya muncul dalam waktu 2 hari
sampai 2 minggu setelah penderita terpapar virus Corona. Sebagian
pasien yang terinfeksi virus Corona bisa mengalami penurunan oksigen
tanpa adanya gejala apapun. Kondisi ini disebut happy hypoxia.
Guna memastikan apakah gejala-gejala tersebut merupakan
gejala dari virus Corona, diperlukan rapid test atau PCR. Untuk
menemukan tempat melakukan rapid test atau PCR di sekitar rumah
Anda, klik di sini.

4. PENCEGAHAN COVID-19
Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah virus Corona
atau COVID-19. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah
dengan menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan anda
terinfeksi virus ini, yaitu :
a. Cuci tangan Anda secara rutin. Gunakan sabun dan air, atau cairan
pembersih tangan berbahan alkohol.
b. Selalu jaga jarak aman dengan orang yang batuk atau bersin.
c. Kenakan masker jika pembatasan fisik tidak dimungkinkan.
d. Jangan sentuh mata, hidung, atau mulut Anda.
e. Saat batuk atau bersin, tutup mulut dan hidung Anda dengan lengan
atau tisu.
f. Jangan keluar rumah jika merasa tidak enak badan.
g. Jika demam, batuk, atau kesulitan bernapas, segera cari bantuan
medis.
Untuk seseorang yang diduga terkena COVID-19, ada beberapa
langkah yang dilakukan agar virus Corona tidak menular ke orang lain,
yaitu:
a. Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan
b. Usahakan untuk tinggal terpisah dari orang lain untuk sementara
waktu. Bila tidak memungkinkan, gunakan kamar tidur dan kamar
mandi yang berbeda dengan yang digunakan orang lain
c. Larang dan cegah orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk
anda sampai anda benar-benar sembuh
d. Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang
sedang sakit
e. Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi,
serta perlengkapan tidur dengan orang lain
f. Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat
umum atau sedang bersama orang lain
g. Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau
bersin, lalu buang tisu ke tempat sampah
DAFTAR PUSTAKA
World Health Organization (WHO). 2020. http://www.who.int/health-
topics/coronavirus
World Health Organization (WHO). 2020. Global surveillance for human
infection with novel-coronavirus(2019-ncov).
http://www.who.int/publications-detail/global-surveilance-for-human-
infection-with-novel-coronavirus-(2019-ncov)
World Health Organization (WHO). 2020. Clinical management of severe
acute Respiratory infection when novel coronavirus (nCoV) infection is
suspected.http://www.who.int/internal-publications-detail/clinical-
management-of-serve-acute-respiratory-infection-when-novel-coronavirus-
(ncov)-infection-is-suspected

Anda mungkin juga menyukai