1. Vulkanisme letusan
Di kontrol oleh magma yang bersifat asam yang kaya akan gas,
bersifat kental dan ledakan kuat. Vulkanisme biasanya menghasilkan
material piroklastik dan membentuk gunungapi yang tinggi dan terjal.
2. Vulkanisme lelehan
Di kontrol oleh magma yang bersifat basa, sedikit mengandung
gas, magma encer dan ledakan lemah. Vulkanisme ini biasanya
menghaslkan gung api yang rendah dan berbentuk rendah.
3. Vulkanisme campuran
Di pengaruhi oleh magma intermediet yang agak kental, vulkanisme ini
menhasilkan gunung api strato. Umumnya letusan gunung berapi yang
ada di Indonesia merupakan erupsi campuran, secara morfologi, gunung
api tipe strato menegluarkan material yang bersiafat intermediet (tidak
asam dan tidak basa) yang cair kental. Umumnya akan menghasilkan
batuan beku ekstrusif yang di dominasi batuan andesit. Cirri khas
penampang gunung api strato adalah strukturnya yang berlapis-lapis,
berselang-seling, antara lapisan kasar dan lapisan halus. Secara kasat
mata mudah di kenali dengan bentuknya yang menyerupai kerucut.
Erupsi linear
Erupsi linear adalah proses keluarnya magma melalui retakan,
celah/patahan yang memanjang. Tempat keluarnya magma akan terlihat
seperti garis memanjang sehingga di sebut linear.
Erupsi sentral
Erupsi sentral adalah keluarnya magma dari dalam bumi melalui
titik sentral. Biasanya magma yang keluar dengan cara erupsi sentral
keluar melalui terusan kepundan saja atau keluar melalui retakan akibat
gerakan horizontal yang ada dalam bumi.
Erupsi areal
Terjadi erupsi saat dapur magma berada sangat dekat dengan
permukaan bumi sehingga dapat melelehkan dan membakar lapisan
batuan di sekitar, akibatnya terbentuklah lubang yang sangat besar. Lava
yang keluar dari lubang besar ini mengalir ke daerah yang sangat luas
disekelilingnya. Beberapa contoh dari erupsi areal yaitu Amerika Selatan
meliputi Brszil, Argentins, dan praguay dan Amerika serikat di taman
nasional Yellowstone.
1. TipeHawai
2. Tipe Stromboli
3. Tipe Vulkano
4. Tipe Merapi
5. Tipe pelee
6. Tipe St. Vincen
7. Tipe perret/plinian
2. Kaldera
Merupakan kawah yang besar. Kladera terbentuk dari kawah yang runtuh
akibat erupsi gas yang kuat. Pada saat erupsi gas, materi di dalam kawah
tersembur keluar sehingga bagian dalam kawah menjadi kosong.
Kekosongan material dalam kawah ini mengakibatkan dinding kawah
menjadi labil. Akibat goncangan dan gaya berat maka dinding kawah runtuh
sehingga terbentuk kaldera.
4. Lereng gunungapi
5. Kaki gunungapi
Dicirikan oleh lereng yang agak curam sampai agak landai. Didominansi
oleh pengendapan materi gunungapi misal melalui lembah- lembah sungai.
Materi yang diendapan antara lain lumpur, endapan lava dan materi
piroklastik.
Merupakan bentuk lahan yang lebih datar dan terbentuk dari penendapan
material proses fluvial. Pemanfaatan lahan untuk pertanian mulai
berkembang. Proses erosi mulai lebih kecil dari pengendapannya.