Anda di halaman 1dari 7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Propilen Glikol


Propilen glikol adalah salah satu senyawa turunan dari propilen yang
mempunyai rumus kimia C3H8O2 dengan nama IUPAC 1,2-Propanediol. Mono,
di- dan tri-propilen glikol adalah tiga penyusun utama dari propilen glikol.
Propilen glikol biasanya dibuat dengan hidrolisis propilen oksida. Pada tahun
1859 dilakukan hidrolisis propilen glikol yang kemudian dikomersialkan. Pada
tahun 1931 oleh Carbide dan Carbon Chemicals Corporation, produksi dilakukan
dengan proses klorohidrin untuk membuat propilen oksida, yang selanjutnya
dihidrolisis menjadi glikol. Pada pertengahan 1930 produksi menggunakan proses
hidrogenasi minyak kelapa yang menghasilkan propandiol-1,2 sebagai produk
samping dan dijadikan sebagai pengganti gliserol dalam obat-obatan. Pada 1948
Wyandotte Chemical Corporation, semua produksi komersial propandiol-1,2
dilakukan dengan tekanan tinggi, suhu tinggi, hidrolisis non katalitik. Pada tahun
1990 produsen C3H8O2 meningkat di Amerika Serikat, ditunjukkan dengan adanya
produksi, penjualan, dan nilai glikol di Amerika Serikat. Pada tahun 1988
produksi C3H8O2 meningkat dengan produksi sebesar 404.000 ton - Pada periode
1986-1989, ekspor Amerika Serikat rata-rata sekitar 75.000 ton per tahun.

2.2 Proses Hidrasi


Hidrasi adalah proses dimana ion dikelilingi dikelilingi oleh molekul-
molekul air yang tersusun dalam keadaan tertentu. Hidrasi membantu
menstabilkan ion-ion dalam larutan dan mencegah kation untk bergabung kembali
dengan anion. Hidrasi berbeda dengan hidrolisis, pada hidrolisis biasanya molekul
terpecah menjadi dua bagian. Rehidrsi adalah proses senyawaan kembali.
Sedangkan dehidrasi adalah pembuangan molekul air dari senyawa atau reaksi
kimia. Pada medis dehidrasi dikenal sebagai gangguan dalam keseimbangan
cairan atau air pada tubuh.

17
18

Reaksi hidrasi adalah suatu reaksi kimia di mana suatu zat dikombinasikan
dengan air. Dalam kimia organik, air ditambahkan pada substrat tak jenuh,
biasanya merupakan suatu alkena atau alkuna. Jenis reaksi ini digunakan secara
industri untuk menghasilkan etanol, isopropanol, and 2-butanol. Hidrasi terjadi
dalam larutan dimana air merupakan pelarut yang sangat baik untuk senyawa-
senyawa ionik. Air merupakan senyawa netral namun memiliki muatan positif
pada atom H dan bermuatan negatif pada atom O.

2.3 Spesifikasi Bahan Baku


2.3.1 Propilen Oksida
Propilen oksida merupakan zat kimia yang mempunyai rumus molekul
C3H6O. Propilen oksida merupakan cairan yang tidak berwarna dan baunya tidak
menyengat. Bahan kimia ini dapat dihasilkan dari propilen melalui proses
khlorohidrasi menghasilkan chlorohydrin, kemudian diikuti dengan proses
dehidroklorinasi dengan menggunakan lime untuk menghasilkan propilen oksida
dan salt (Kirk & Othmer, 1983). Propilen oksida pertama sekali ditemukan oleh
Oser pada tahun 1861 dan dipolimerkan oleh Levene dan Walti pada tahun 1927.
Propilen Oksida diproduksi dengan dua dasar proses yaitu secara tradisional
dengan klorohidrin dan hidroperoksida dengan hasil samping tert-butil alkohol
atau stirena (Kirk Othmer, 1978).

2.3.2 Air
Air mempunyai rumus kimia H2O yang biasanya sering digunakan sebagai
pelarut. Air merupakan senyawa kimia yang paling aman dan paling dibutuhkan
seluruh makhluk hidup karena tanpa air, makhluk hidup tidak akan dapat bertahan
hidup.

2.3.3 Asam Sulfat


Asam sulfat pertama kali ditemukan pada abad ke-8 oleh Alkimiawan
bernama Geber dan senyawa ini dikaji oleh Rhazes pada abad ke-9 melalui
distilasi kering mineral yang mengandung besi (II) sulfat heptahidrat
19

(FeSO4.7H2O) dan tembaga (II) sulfat pentahidrat (CuSO 4.5H2O). Senyawa


tersebut terurai menjadi besi (II) oksida dan tembaga (II) oksida, serta melepaskan
air dan sulfur trioksida. Kedua senyawa tersebut dapat bereaksi dan menghasilkan
asam sulfat. Kimiawan bernama Johann Glauber pada abad ke-17 menghasilkan
asam sulfat melalui pembakaran sulfur dan KNO3 menggunakan uap sehingga
KNO3 terurai dan mengoksidasi sulfur membentuk SO3 yang bereaksi dengan air
membentuk H2SO4.

2.4 Spesifikasi Produk


2.4.1 Propilen Glikol
Zat yang sering disebut dengan 1,2 propanediol merupakan salah satu
bahan kimia yang mempunyai rumus C3H8O2. Propilen glikol merupakan bahan
yang dihasilkan melalui reaksi hidrasi propilen oksida. Senyawa ini mempunyai
sifat jernih, cair, kental, sedikit berbau, sedikit pahit, tidak berasa dan memiliki
tekanan uap rendah (Kirk Othmer, 2004). Senyawa ini larut dalam air dan etanol,
bercampur dengan kebanyakan pelarut organik termasuk aseton, kloroform dan
beberapa minyak esensial. Propilen glikol memiliki titik didih 188℃, titik beku
-59℃.

2.5 Sifat-Sifat Fisika dan Kimia Bahan Baku dan Produk


Proses pembuatan propilen glikol menggunakan bahan baku yaitu propilen
oksida dan air, pada pabrik ini akan menggunakan proses hidrolisis dengan katalis
asam. Berikut ini adalah spesifikasi bahan baku dan produk :

2.5.1 Bahan Baku


1. Propilen Oksida
A. Sifat Fisika (Kirk Othmer, 1983)
Rumus Molekul : C3H6O
Berat Molekul : 58,08 g/mol
Bentuk : Cair
Titik didih (1 atm) : 34,23 oC
20

Titik beku (1 atm) : -111.93 oC


Tekanan kritis : 48,6 atm
Temperatur Kritis : 209,1 oC
Densitas : 0,83 g/mL
Viskositas (cP), 10 oC : 0,36
Panas spesifik (20oC) : 0,48 kal/g.oC
Panas penguapan : 113 kal/g
Kemurnian : 99%

B. Sifat Kimia (Kirk Othmer, 1983)


1. Reaksi dengan air
Propilen Oksida direaksikan dengan air menggunakan katalis asam, katalis
basa maupun tanpa katalis menghasilkan Monopropilen Glikol dan
Dipropilen Glikol
2. Reaksi dengan alkohol dan phenol
Dengan alkohol dan phenol, Propilen Oksida menghasilkan glikol eter
yang akan bereaksi lebih lanjut membentuk di-, tri-, dan polipropilen
glikol eter.
3. Reaksi dengan amina
Propilen Oksida direaksikan dengan amonia tanpa katalis membentuk
mono-, di-, tri- iso propanolamina.
4. Reaksi dengan asam organik
Propilen Oksida direaksikan dengan asam organik akan menghasilkan
glikol monoeter.
5. Reaksi dengan komponen thio
Propilen Oksida direaksikan dengan hidrogen sulfida dan dengan thiols
(merkaptan) dan thiophenol tanpa katalis akan membentuk
merkaptopropanol dan glikol trieter.
6. Reaksi dengan produk natural
21

Propilen Oksida jika direaksikan dengan gugus hidroksil dalam gula,


selulosa dan glikol dengan katalis alkalin membentuk hidroksi propil eter
dan turunan poliglikol.

2. Air
A. Sifat Fisika (Perry,1997)
Rumus Molekul : H2O
Berat Molekul : 18,0152 g/mol
Bentuk : Cair
Warna : Jernih, tidak berwarna
Titik didih (1 atm) : 100 oC
Titik beku (1 atm) : 0 oC
Tekanan kritis : 218 atm
Temperatur Kritis : 374,2 oC
Densitas (20oC) : 1 g/mL
Viskositas (cP), 10 oC : 1,002 mPa.s
Panas pembentukan : -68,31 kkal/g.mol
Panas penguapan : 9,71 kkal/g.mol
Tekanan Uap (20oC) : 17,25 mmHg

B. Sifat Kimia (Perry,1997)


1. Mudah melarutkan zat- zat baik cair, padat maupun gas.
2. Merupakan reagen penghidrolisa pada proses hidrolisa.

3. Asam Sulfat
A. Sifat Fisika (Perry, 1997)
Rumus Molekul : H2SO4
Berat Molekul : 98,079 g/mol
Bentuk : Cair
Titik didih (1 atm) : 337 oC
22

Titik leleh : 10 oC
Tekanan kritis : 64 atm
Temperatur Kritis : 651,85 oC
Densitas : 1,83 g/cm3
Viskositas (20oC) : 26,7 cP
Kemurnian : 98%

B. Sifat Kimia (Fessenden, 1992)


1. H2SO4 bereaksi dengan HNO3 membentuk ion nitrit/nitronium (NO2+)
yang sangat penting dalam suatu reaksi nitrasi.
2. H2SO4 mempunyai gaya tarik yang besar terhadap air dan membentuk
senyawa-senyawa hidrat seperti H2SO4.H2O dan H2SO4.2H2O
3. Dalam reaksi nitrasi, sifat H2SO4 ini mencegah HNO3 membentuk ion
hidrogen (H+ ) dan ion nitrat (NO3-) dan hanya membentuk ion nitronium
(NO2+).

2.5.2 Produk
1. Propilen Glikol
A. Sifat Fisika (Kirk Othmer,1983)
Rumus Molekul : C3H8O2
Berat Molekul : 76,1 g/mol
Bentuk : Cair
Titik didih (1 atm) : 187,4 oC
Titik leleh : -60 oC
Densitas (25oC) : 1,032 g/cc
Viskositas (25oC) : 20,9 cP
Tekanan uap (25oC) : 0,017 kPa
Panas pementukan : 119,5 kkl/gmol
Panas penguapan : 2,94 kkal/gmol
Spesific heat : 0,5934 kkal/g.oC
23

B. Sifat Kimia (Kirk Othmer,1983)


1. Propilen glikol diesterifikasi langsung dengan maleic, fumaric atau asam-
asam sejenis asil halida atau asam anhidrid menghasilkan mono dan dieter
dengan katalis peroksida pada tekanan rendah dengan zat adhesive.
2 Propilen glikol digunakan sebagai inhibitor dalam katalis basa untuk
menghasilkan mono (primer dan sekunder) dan dieter (polieter poliol).
3. Eter ester dari propilen glikol dihasilkan dengan esterifikasi monoeter dari
propilen glikol dengan asam, asam anhidrit atau alkil halida.
4. Kondensasi propilen glikol dengan aldehid menghasilkan siklik asetol atau
4 metil 1,3 dioksilan.

2.6 Kegunaan Propilen Glikol


Propilen Glikol digunakan secara luas dalam industri kimia makanan yaitu
digunakan sebagai pelarut, selain itu sebagai softening agent, minyak pelumas
pada mesin dan juga untuk industri obat- obatan. Propilen Glikol adalah pelarut
yang baik untuk pewarna makanan dan zat pengharum, digunakan sebagai
humectant untuk pembuatan tembakau, dapat juga digunakan sebagai inhibitor
dalam fermentasi makanan, untuk pelembut atau pelembab di bidang farmasi,
selain itu juga berguna dalam industri cat dan makanan ternak ( Kirk Othmer,
1983). Sebagai desinfektan, stabilizer, bahan peunak dalam pembuatan kosmetik,
bahan pembuatan poliuretan dalam cairan rem hidrolik (Kirk Othmer, 1994).

Anda mungkin juga menyukai