Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
AMRIL
AMRIL
PO.71.3.203.18.1.007
i
LEMBAR PENGESAHAN
Penguji
Rahman.S.Si, M.Si
NIP. 19840322 201012 2 002
H. Kalma, S.Pd.,M.Si.
NIP. 19580810 198303 1 008
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR............................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................1
C. Tujuan Penelitian....................................................................4
D. Manfaat Penelitian..................................................................4
1. Bagi Peneliti........................................................................4
2. Bagi Institusi.......................................................................4
3. Bagi Masyarakat.................................................................4
3. Etiologi................................................................................7
5. Gejala Klinis........................................................................10
6. Patofisiologi........................................................................15
iii
8. Faktor Yang Mempengaruhi Demam Tifoid.......................18
1. Alat......................................................................................25
2. Bahan.................................................................................25
3. Prosedur kerja....................................................................26
D. Kerangka Konsep..................................................................27
A. Jenis Penelitian.......................................................................29
................................................................................................29
D. Variabel Penelitian..................................................................30
E. Defenisi Operasional..............................................................30
F. Prosedur Penelitian................................................................31
G. Kerangka operasional.............................................................33
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................34
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sel pagosit monokuler pada hati dan limpa. Penyakit ini merupakan
penyakit menular yang dapat terjadi di negara beriklim tropis dan sub
1
2
laboratorium.
terbanyak pasien rawat inap di rumah sakit yaitu 7,3 % (1.451 kasus)
berbasis rumah sakit tahun 2008, jumlah kasus demam tifoid rawat
inap yaitu 1.354 kasus dan pada tahun 2009 jumlah kasus demam
O, H dan Vi. Demam merupakan keluhan dan gejala klinis yang timbul
yaitu dikenal dengan 5 F yaitu (food, finger, fomitus, fly, feses) Feses
orang yang sehat melalui mulut selanjutnya orang sehat tersebut akan
B. Rumusan Masalah
4
Makassar?”
C. Tujuan Penelitian
Tabaringan.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Institusi
3. Bagi Masyarakat
TINJAUAN PUSTAKA
(Yudhistira,2017).
(Astuti,2013).
5
6
(Irianto, 2014).
dan urine karier, dari penderita pada fase akut dan penderita dalam
bahan farmasi dan tinja. Salmonela mati pada suhu 54.4º C dalam
yang stabil pada panas, dan anti gen H (flagelum) adalah protein
yang labil terhadap panas. Pada S. typhi, juga pada S. Dublin dan
2016).
mukosa (IgA) usus kurang baik maka bakteri akan menembus sel-
5. Gejala Klinis
2014).
keluhan dan gejala serupa dengan penyakit infeksi akut lain yaitu
b. Nyeri kepala.
c. Pusing.
d. Diare.
e. Anoreksia.
f. Batuk.
g. Nyeri otot.
inkubasi 10-14 hari, gejala penyakit itu pada awalnya sama dengan
tak enak, sedangkan diare dan sembelit silih berganti. Pada akhir
lain juga. Ruam kulit (rash) umumnya terjadi pada hari ketujuh dan
terbatas pada abdomen disalah satu sisi dan tidak merata, bercak-
putih yaitu berupa makula merah tua ukuran 2-4 mm, berkelompok,
timbul paling sering pada kulit perut, lengan atas atau dada bagian
purpura kulit yang difus dapat dijumpai. Limpa menjadi tera badan
pagi hari kemudian meningkat pada sore atau malam hari. Karena
itu, pada minggu kedua suhu tubuh penderita terus menerus dalam
normal kembali diakhir minggu. Hal itu jika terjadi tanpa komplikasi
minggu ketiga.
14
1. Komplikasi Intestinal
1) Perdarahan usus
2) Perforasi usus
3) Ileus paralitik.
kolesistitis.
perinefritis.
Artritis.
15
6. Patofisiologi
organ di dalam tubuh antara lain system saraf pusat, ginjal, dan
jaringan limpa.
Tukak ini lebih besar di ileum dari pada di kolon sesuai dengan
16
pertama dengan tanda dan gejala suhu tubuh naik turun khususnya
suhu akan naik pada malam hari dan akan menurun menjelang
pagi hari. Demam yang terjadi pada masa ini di sebut demam
hal ini tidak selalu terjadi dan dapat pula terjadi sebaliknya. Setelah
dan tanda-tanda infeksi pada ERS seperti nyeri perut kanan atas,
distensi, diare dan pasien merasa tidak nyaman. Pada masa ini
17
yaitu :
a. Isolasi bakteri.
2018).
1. Pemeriksaan Laboratorium
a. Pemeriksaan Leukosit.
infeksi sekunder.
c. Tes Widal.
(aglutinin), yaitu:
20
flagella kuman).
simpai kuman).
Pada infeksi yang aktif, titer uji widal akan meningkat pada
d. Biakan Darah.
Uji Widal adalah uji serologi yang tertua yang digunakan untuk
tersebut telah dipakai sejak tahun 1896 oleh Felix Widal. Titer
serum berulang dalam dua cara, yaitu uji Widal tabung yang
hanya memerlukan waktu lima menit. Saat ini uji Widal Slide lebih
dkk, 2011).
2004).
demam tifoid.
1) Antigennya
tepat.
pembacaan hasil.
4) Warna Aglutinat
2014).
1. Alat
2. Bahan
3. Prosedur Kerja
1) Persiapan pasien
1. Alat
a) Pembendungan (tourniquete)
b) Slide tes
c) Pipet tetes
d) Tabung reaksi
e) Rotator
f) Tangkai pengaduk
g) Sentrifus.
2. Bahan
a) Darah vena
c) spuit
e) serum
a. Tahap Analitik
1) Prosedur kerja.
27
tetes.
homogen.
Interprestasi hasil :
D. Kerangka Konsep
aglutinasi.
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Makassar.
2. Waktu Penelitian
1. Populasi
2021.
2. Sampel
29
30
3. Besar Sampel
D. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
tifoid.
2. Variabel Terikat
E. Definisi Operasional
F. Prosedur Penelitian
1. Observasi
2. Wawancara
melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara peneliti dan
3. Pengolahan Data
4. Analisa Data
2002 :60).
P = F/n x 100%
Keterangan :
P (%) : persentse kejadian
F : Frekuensi kejadian
n : Jumlah keseluruhan sampel
33
G. Kerangka Operasional
Surat Pengantar
Puskesmas
Rekam Medik
Demam Tifoid
Pemeriksaan Widal
Pengolahan Data
Analisa Data
Pembahasan
Kesimpulan
Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Syam AF. 2014. Buku ajara ilmu penyakit
dalam jilid I.IV. Jakarta.
34
35
Vika Rahma, dkk, 2016. Uji Widal Berdasarkan Lama Demam Pada
Pasien Suspek Demam Tifoid, Unand.
Widodo, J., 2006, Demam Tifoid, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Pusat
Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKIU, Jakarta