Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Tingkat : 2b
A. Proses Terjadinya
1. Definisi
2. Penyebab
Menurut Tarwoto dan Wartonah (2000), penyebab kurang perawatan
diri adalah kelelahan fisik dan penurunan kesadaran. Menurut Depkes
(2000), penyebab kurang perawatan diri adalah:
a. Factor predisposisi
1) Perkembangan
2) Biologis
b. Faktor presipitasi
1) Body Image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi
kebersihan diri misalnya dengan adanya perubahan fisik sehingga
individu tidak peduli dengan kebersihan dirinya.
2) Praktik Sosial
4) Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan
yang baik dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien
penderita diabetes mellitus ia harus menjaga kebersihan kakinya.
5) Budaya
6) Kebiasaan seseorang
1) Dampak fisik
2) Dampak psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygine adalah
gangguan kebutuhan aman nyaman , kebutuhan cinta mencintai,
kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial
(Damaiyanti, 2012)
3. Jenis
Adatif maladaptif
a. Factor predisposisi
1) Perkembangan
2) Biologis
Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu
melakukan perawatan diri.
b. Faktor presipitasi
1) Body Image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi
kebersihan diri misalnya dengan adanya perubahan fisik sehingga
individu tidak peduli dengan kebersihan dirinya.
2) Praktik Sosial
4) Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan
yang baik dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien
penderita diabetes mellitus ia harus menjaga kebersihan kakinya.
5) Budaya
6) Kebiasaan seseorang
1) Dampak fisik
2) Dampak psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygine adalah
gangguan kebutuhan aman nyaman , kebutuhan cinta mencintai,
kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial
(Damaiyanti, 2012)
a. Mandi/hygine
b. Berpakaian
Klien mempunyai kelemahan dalam meletakan atau mengambil
potongan pakian, menangalkan pakaian, serta memperoleh atau
menukar pakaian.
c. Makan
d. Eliminasi
1) Fisik
2) Psikologis
3) Social
a) Interaksi kurang
b) Kegiatan kurang
c) Tidak mampu berperilaku sesuai norma
d) Cara makan tidak teratur
e) BAK dan BAB di sembarang tempat, gosok gigi dan
mandi tidak mampu mandiri.
7. Akibat
a. Dampak fisik
b. Dampak psikososial
8. Mekanisme koping
9. Penatalaksanaan
Efektif/
11. Diagnosa keperawatan
1. Hygine diri,
2. berhias,
3. makan dan
4. bab/bak
Tujuan Intervensi
Tujuan umum : 1. Bina hubungan saling percaya
dgn menggunakan prinsip
komunikasi terapeutik :
c. Menjelaskan cara-cara
melakukan kebersihan diri
d. Melatih pasien
mempraktekkan cara
menjaga kebersihan diri
1) Berpakaian
2) Menyisir rambut
3) Berhias
c. Menjelaskan cara
merapihkan peralatan
makan setelah makan
b. Menjelaskan cara
membersihkan diri setelah
BAB dan BAK
c. Menjelaskan cara
membersihkan tempat
BAB dan BAK
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Proses Keperawatan
a. Kondisi Pasien
Tn. A mengalami defisit perawatan diri, klien selalu BAB dan BAK di
sembarang tepat dan tidak mau di ajak ke WC atau ke kamar mandi.
Klien juga tidak membersihkan diri/cebok setelah BAB dan BAK.
1) Data Subjektif
● Klien mengatakan tidak mau BAB dan BAK di kamar mandi
2) Data Objektif
b. Diagnosa Keperawatan
Defisit Perawatan Diri
c. Tujuan Khusus
d. Tindakan keperawatan
1) Salam terapeutik
2) Evaluasi
3) Kontrak
Bagaimana kalau kita bicara tentang kebersihan diri ?
b. Kerja
c. Terminasi
1) Evaluasi subyektif
Bagaimana perasaan B setelah mandi dan mengganti pakaian ?
2) Evaluasi Obyektif
Coba sebutkan lagi, apa saja cara mandi yang baik yang sudah B
ketahui ?
3) Kontrak
a) Topik
b) Tempat
Kita akan melakukan di kamar , bagaimana menurut bapak ?
Apakah bapak setuju ? atau ganti di tempat lain ?
c) Waktu
a. Orientasi
1) Salam terapeutik
selamat pagi,
2) Evaluasi
3) Kontrak
Hari ini kita akan membicarakan tentang berhias diri supaya B tampak
ganteng dan rapi. Mari kita mendekat ke cermin dab bawa alat alatnya
(sisir, parfum,dan pencukur kumis).
a) Topik
b) Tempat
Kita akan melakukan di kamar bapak apakah bapak setuju.?
c) Waktu
b. Kerja
Apa yang bapak B laukuan setelah mandi ? apakah sudah ganti baju ?
bagus sekali. Nah sekarang bersisir mari ke cermin, bagaimana cara
bersisir? Coba kita praktekkan, lihat ke cermin, baguss.. sekali
Apakah bapak sudah bercukur ? berapa hari sekali bercukur ? betul 2x
perminggu.
Tampaknya kumis dan janggut bapak sudah panjang. Mari pak dirapikan,
ya, bagus...
c. Terminasi
1) Evaluasi subjektif
2) Evaluasi objektif
3) Kontrak
a) Topik
b) Tempat
c) Waktu
a. Orientasi
1) Salam terapeutik
Selamat siang bapak B
2) Evaluasi
3) Kontrak
a) Topik
b) Tempat
Kita latihan langsung di ruang makan ya.
mari itu sudah datang makananya
c) Waktu
b. Kerja
sebelum makan kita harus mencuci tangan pakai sabun. Ya mari kita
praktekkan!
bagus setelah kita duduk dan ambil makan, sebelum di santap kita
berdoa dahulu. Silakan tuan yang memimpin
mari kita makan, saat kita makan harus menyuap makanan satu
persatu dan pelan pelan, ya ayo sayurnya di makan
Setelah kita makan kita bereskan piring dan gelas yang kotor
ya kita akhiri dengan cuci tangan
ya bagus!,
c. Terminasi
1) Evaluasi subjektif
3) Kontrak
a) Topik
d) Tempat
a. Orientasi
1) Salam terapeutik
Selamat pagi bapak B
2) Evaluasi
3) Kontrak
a) Topik
b) Tempat
Mari kita duduk di depan teras ?
c) Waktu
Coba
bapak
jelaska
n b) Tempat
ulang
tentan
cara
bab
dan
bak Tempatnya di mana pak ?
yang baiklah di sini saja
baik?
c) Waktu
3) Kontra
k
N
a
M an ke jadwal kegiatan
ari harian
ma
su
kk
PENGKAJIAN
1 identitas klien
Inisial klien : Tn.N
Umur : 47
No rekam medis : 030
Klien masuk Rumah Sakit Jiwa Prof HB Saanin Padang pada tanggal 24
April 2017 melalui IGD karena klien gelisah, marah-marah tanpa sebab,
emosi labil, mudah tersinggung, meninju-ninju dinding dan curiga. Klien
mengatakan bertengkar dengan kakaknya.
Klien sakit semenjak tahun 2004 dan sekarang klien dirawat untuk yang
ke 3 kalinya. Klien dirawat terakhir pada tahun 2006. Klien
menggelandang ± 3 bulan ini dan kadang pulang kerumah kakaknya.
b. Pengobatan Sebelumnya
c. Trauma
Aniaya Fisik
Aniaya Seksual
Klien tidak pernah menjadi pelaku, korban atau saksi dalam aniaya
seksual.
Penolakan
Tindakan Kriminal
Klien tidak pernah menjadi pelaku korban atau saksi yang terkait denan tindakan
kriminal.
V. Psikososial a.
Genogram
Keterangan :
= Perempuan = Klien
Identitas Diri
Klien mengatkan dirinya seorang laki-laki
Peran Diri
Ideal Diri
Klien mengatakan dari ingin cepat sembuh dan ingin pulang
Harga Diri
Klien mengatkan dirinya diharai oleh keluaranya
c. Hubungan Sosial
Orang Terdekat
Anak-anak ,Istri, Kakak dan orangtua
d. Spiritual
Nilai dan Keyakinan
Klien mengunjung tinggi dan mengatakan beragama islam
Kegiatan Ibadah
Klien berpenampilan tidak rapi, kuku pendek tapi kotor dan badan
klien bau
b. Pembicaraan
c. Aktivitas motorik
d. Alam perasaaan
e. Afek
Klien tampak labil pada saat dilakukan wawancara
g. Persepsi
h. Proses pikir
i. Isi pikir
Klien terus bertanya kapan ia akan pulang dan diantar denagn mobil
kerumahnya. Klien tidak mengalami dipersonalisasi pikiran magis
ataupun waham
j. Tingkat kesadaran
Klien mengatakan namanya tetap klien tempak sering bingung pada
saat dilakukan wawancara.
k. Memori
Klien mengatakan tidak ingat kejadian lebih dari 1 tahun yang lalu.
m. Kemampuan penilaian
Klien makan 3x sehari dengan nasi, lauk pauk dan sayuran tanpa
ada pantangan atau alergi. Setelah makan klien membersihkan
peralatan makan
b. BAB/BAK
Klien BAB ± 2x seminggu dan BAK ± 6X sehari. BAB dan BAK pasie
selalu disiram dengan bersih
c. Mandi
Klien mandi 2x sehari dan klien mandi dngan benar jarang menggosok
gigi
d. Berpakaian/Berhias
e. Istirahat/tidur
Klien mengatakan tidur dengan nyenyak dimalam hari jarang tidur siang
, sebelum tidur klien tidak mencuci kaki, tangan dan gosok gigi
f. Penggunaan obat
g. Pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan akan selalu minum obat sampai dirinya sembuh
Klien tidak memiliki pekerjaan. Klien sering berjalan keluar rumah dan
pulang pada malam hari
b. Koping maldaptif
Jika klien sedang pusing , klien sering marah tanpa sebab
f. Masalah ekonomi
Klien tidak memiliki pekerjaan
X. Pengetahuan
Klien mengatakan tahu kondisinya saat ini dan pasien belum bisa benar-
benar mengontrolnya
No Data Masala
h
1. DS:- Klien mengatakan ia tidak
suka marah marah lagi Resiko Perilaku Kekerasan
- Klien mengatakan ia tidak
memukul orang
- Klien mengatakan jika emosi
ia menggepalkan tagan
I. Daftar Masalah
1. Perilaku kekerasan
2. Ketidakefektifan koping keluarga : ketidakmampuan
3. Disstres spiritual
4. Defisit perawatan diri
5. Gangguan komunikasi verbal
6. Resiko perilaku kekerasan
7. Gangguan proses pikir : obsesi
8. Gangguan pemeliharaan kesehatan
9. Kurang pengetahuan
POHON MASALAH
Effect Isolasi Sosial
Core Problem
Defisit Perawatan Diri
Causa
Harga Diri Rendah Kronis
INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama klien : Tn. N
No. MR : 030381
Diagnosa
No Keperawa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
tan
1. Defisit Pasien Setelah 2-4x SP 1 Pasien:
Perawatan mampu: pertemuan: pengkajian dan
Diri Menjaga Klien mampu melatih cara
kebersih menjaga menjaga
an diri kebersihan diri kebersihan diri :
sesuai dengan cara: mandi, cuci
strategi 1. Member rambut, sikat gigi,
pelaksan sihkan potong kuku
aan diri 1. Identifikasi
tindakan dengan masalah
keperaw cara perawatan diri:
atan mandi kebersihan diri,
sehingga 2. Mampu berdandan,
klien berhias makan/minum,
merasa dan BAB/BAK
nyaman bedanda 2. Jelaskan
dan rapi. n pentingnya
3. Mampu kebersihan diri.
Rasio
nal
an cara kebersihan
makan diri
dan 4. Latih cara
minum menjaga
dengan membersihkan
baik diri : mandi dan
4. Mampu ganti pakaian,
melakuk sikat gigi, cuci
an rambut, potong
BAB/BA kuku
K 5. Masukan pada
dengan jadwal kegiatan
baik. untuk latihan
mandi dan sikat
gigi (2 kali per
hari), cuci rambut
( 2 kali per
minggu) potong
kuku ( satu kali
per minggu)
SP 2 Pasien:
melatih cara
berdandan setelah
kebersihan diri :
sisian, rias muka
untuk perempuan ,
cukuran untuk
pria
1. Evaluasi kegiatan
kebersihan diri.
Beri pujian
2. Jelaskan cara dan
alat untuk
berdandan
3. Latih cara
berdandan setelah
kebersihan diri :
sisiran, cukuran
untuk pria
4. Masukan pada
jadwal kegiatan
untukkebersihan
diri dan
berdandan.
SP 3 Pasien :
melatih cara
makan dan minum
dan baik
1. Evaluasi kegiatan
kebersihan diri
dan berdandan .
Beri pujian
2. Jelaskan cara dan
alat makan dan
minum
3. Latih cara makan
dan minum yang
baik
4. Masukan pada
jadwal kegiatan
untuk latihan
kebersihan diri,
berdandan dan
makan/minum
yang baik.
SP4 Pasien :
melatih BAB dan
BAK yang baik
1. Evaluasi kegiatan
kebersihan diri,
berdandan,
makan/minum.
Beri pujian
2. Jelaskan cara
BAB/BAK yang
baik
3. Latih cara
BAB/BAK yang
baik.
4. Masukan pada
jadwal kegiatan
untuk kebersihan
diri, berdandan,
makan/minum,
BAB/BAK
SP 2 Pasien :
Strategi
pelaksanaan
pertemuan 2 pada
pasien
1. Evaluasi tanda
dan gejala harga
diri rendah
2. Validasi
kemampuan
pasien melakukan
kegiatan pertama
yang telah dilatih
dan berikan
pujian
3. Evaluasi manfaat
melakukan
kegiatan pertama
4. Bantu pasien
memilih kegiatan
kedua yang akan
dilatih
5. Latih kegiatan
kedua (alat dan
cara)
6. Masukkan pada
jadwal kegiatan
untuk latihan dua
kegiatan
SP 3 Pasien :
Strategi
pelaksanaan
pertemuan 3 pada
pasien
1. Evaluasi tanda
dan gejala harga
diri rendah
2. Validasi
kemampuan
melakukan
kegiatan pertama,
dan kedua yang
telah dilatih dan
berikan pujian
3. Evaluasi manfaat
melakukan
kegiatan pertama
dan kedua
4. Bantu pasien
melih kegitan
ketiga yang akan
dilatih
5. Latih kegiatan
ketiga (alat dan
cara)
6. Masukkan pada
jadwal kegiatan
untuk latihan tiga
kegiatan
SP 4 Pasien :
Strategi
pelaksanaan
pertemuan 4 pada
pasien
1. Evaluasi tanda
dan gejala harga
diri rendah
2. Validasi
kemampuan
melakukan
kegiatan ertama,
kedua dan ketiga
yang telah dilatih
dan berikan
pujian
3. Evaluasi manfaat
melakukan
kegiatan pertama,
kedua dan ketiga
4. Bantu pasien
memilih kegiatan
keempat yang
akan dilatih
5. Latih kegiatan
keempat (alat dan
cara)
6. Masukkan pada
jadwal kegiatan
untuk latihan
empat kegiatan
SP 3 pasien :
mengontrol marah
dengan cara verbal
1. Evaluasi gejala
marah
2. Validasi
kemampuan
pasien dalam
mengontrol
marah dengan
tarik nafas dalam
dan minum obat,
berikan pujian
3. Evaluasi manfaat
mengontrol
marah dengan
tarik nafas dalam
dan minum obat
sesuai jadwal
4. Latih cara
mengontrol
marah dengan
cara verbal
5. Masukkan pada
jadwal kegiatan
untuk latihan
SP 4 pasien :
Mengontrol marah
dengan cara
spiritual
1. Evaluasi gejala
marah
2. Validasi
kemampuan
pasien dalam
mengontrol
marah dengan
tarik nafas dalam,
pukul bantal,
minum obat dan
dengan cara
verbal, berikan
pujian
3. Evaluasi manfaat
mengontrol
marah dengan
tarik nafas dalam
dan pukul bantal,
minum obat dan
dengan cara
verbal sesuai
jadwal
4. Latih cara
mengontrol
marah dengan
cara spititual
5. Masukkan pada
jadwal kegiatan
harian untuk tarik
nafas dalam dan
pukul bantal,
minum obat,
mengontrol
marah secara
verbal dan
spiritual.
P :
Optimalkan
SP 1,
lanjutkan SP
2
18 Mei Defisit SP 2 Pasien: melatih cara S : Klien
2017 perawatan berdandan setelah mengatakan
diri kebersihan diri : sisiran, nyaman
bercukur untuk pria dengan
a) Evaluasi kegiatan penampilan
kebersihan diri. Beri saat ini
pujian
b) Jelaskan cara dan alat O : Klien
untuk tampak masih
berdandan/bercukur kusut, tampak
c) Latih cara berdandan klien sudah
setelah kebersihan diri bercukur,
tetapi dengan
: bercukur
bantuan
petugas
A : Depisit
perawatan
diri : berhias
diri masih
ada, Klien
dapat
melakukan
kegiatan
dengan
bantuan
P:
Optimalkan
SP 2 dan
lanjutkan SP
3
19 Mei Defisit SP 3 Pasien : melatih cara S : Klien
2017 perawatan makan dan minum dan baik mengatakan
diri a. Evaluasi kegiatan sudah bisa
kebersihan diridan melakukan
berdandan . Beri cara makan
pujian yang baik dan
b. Jelaskan cara dan benar
alat makan dan
minum O : Klien
c. Latih cara makan tampak bisa
dan minum yang mempraktekk
baik an cara
makan yang
baik dan
benar
A : Klien
mampu
melakukan
kegiatan
dengan baik
tanpa arahan
P:
Optimalkan
SP 3 dan
lanjut SP 4
20 Mei Defisit SP 4 Pasien : melatih BAB S : Klien
2017 perawatan dan BAK yang baik mengatakan
diri a. Evaluasi kegiatan mengetahui
pendengara kebersihan diri, cara
n berdandan, BAB/BAK
makan/minum. Beri yang benar
pujian
b. Jelaskan cara O : Klien
BAB/BAK yang tampak rapi
baik dan bersih,
c. Latih cara klien dapat
BAB/BAK yang menyebutkan
baik. alat dan cara
BAB/BAK
yang benar
Harga diri A : Klien bisa
rendah melakukan
kegiatan yang
SP 1 Pasien : Pengkajian dilatih denan
dan latihan kegiatan baik
pertama
a) Identifikasi P:
pandangan/penilaian Optimalkan
pasien tentang diri SP 4 dan
sendiri dan evaluasi
pengaruhnya kembali SP 1,
terhadap hubungan 2 dan 3
dengan orang lain,
harapan yang telah S : Klien
dan belum tercapai, mengatakan
upaya yang perasaan
dilakukan untuk dirinya tidak
mencapai harapan mampu
yang belum melakukan
terpenuhi apa-apa
A: Harga diri
rendah masih
ada, klien
melakukan
dengan
arahan
perawat
P:
Optimalkan
kegiatan SP 1
dan 2
22 Mei Harga diri SP 3 Pasien : Strategi S : Klien
2017 rendah pelaksanaan pertemuan 3 mengatakan
a) Validasi kemampuan drinya senang
melakukan kegiatan dapat
pertama, dan kedua melakukan
yang telahdilatih kegiatan,
dan berikan pujian klien bicara
b) Bantu pasien melih dengan nada
kegitan ketiga yang keras
akan dilatih
c) Latih kegiatan ketiga O : Kien
(alat dan cara) tampak sudah
bisa
menyiapkan
makanan,
klien tampak
bersemangat
A : Klien
mampu
melakukan
kegiatan
tanpa arahan
perawat
P : Optimal
kegiatan SP
3,2 dan 1
23 Mei Harga diri SP 4 Pasien : Strategi S : Klien
2017 rendah pelaksanaan pertemuan 4 mengatakan
(1) Validasi kemampuan dirinya lebih
melakukan kegiatan mampu dan
ertama, kedua dan mandiri dari
ketiga yang telah biasanya
dilatih dan berikan
pujian O : Klien bisa
(2) Evaluasi manfaat melakukan
melakukan kegiatan kegiatan
pertama, kedua dan mencuci
ketiga piring, klien
(3) Bantu pasien tampak
memilih kegiatan bersemangat
keempat yang akan
dilatih A : Klien
Resiko (4) Latih kegiatan mampu
perilaku keempat (alat dan melakukan
kekerasan cara) kegiatan
tanpa arahan
perawat
Strategi Pelaksanaan 1 P:
(Mengontrol marah dengan Optimalkan
pukul bantal dan tarik nafas kegiatan SP 4
dan evaluasi
dalam)
a) Membina hubungan kegiatan SP
1, 2 dan 3
saling percaya
b) Mendiskusikan
tentang penyebab
marah
S : Klien
c) Mengidentifikasi
tanda dan gejala mengatakan
jika emosi ia
marah mengepalkan
d) Menjelaskan cara bicara sendiri
mengontrol marah
dangan tarik nafas O: klien
dalam dan pukul tampak
waspada.
bantal
Klien tampak
e) Masukkan kedalam keasal jika
jadwal harian
ditanya
banyak-
banyak.
Tatapan klien
tajam
A: marah
masih ada, SP
1 tercapai
klien mampu
membina
hubungan
saling
percaya, klien
dapat
memperagaka
n cara tarik
nafas dalam
dan pukul
bantal
P : Lanjutkan
SP 2 perilaku
kekerasan,
evaluasi
kegiatan SP 1
24 Mei Resiko Strategi Pelaksanaan 2 (6 S : Klien
2017 perilaku benar minum obat) mengatakan
kekerasan a) Evaluasi manfaat masih sering
mengontrol marah kesal kepada
dengan cara tarik nafas pasien lain
dalam dan pukul dan klien bisa
bantal mengontrol
b) Latih cara mengontrol dengan cara
marah dengan patuh tarik nafas
minum obat. (Jelaskan dalam dan
pentingnya penggunan pukul bntal,
obat,
obat/berobat. Jelaskan O : Klien
prinsip 6 benar minum tampak
obat: jenis, waktu, gelisah, klien
dosis, frekuensi, cara bisa
dan kontinuitas minum menyebutkan
obat. obatnya
c) Masukkan kedalam
jadwal harian A : Resiko
perilaku
kekerasan
masih ada, SP
2 optimalkan
P : Lanjutkan
SP 3, evaluasi
kegiatan SP 1
dan 2
25 Mei Resiko Strategi Pelaksanaan 3 S : Klien
2017 perilaku (mengontrol marah dengan Mengatakan
kekerasan cara verbal) akan
a)Evaluasi sp 1 dan 2 melakukan
pasien cara
b)Validasi kemampuan mengontrol
pasien dalam marah dengan
mengontrol marah meminta dan
dengan tarik nafas menolak
dalam dan pukul dengan baik
bantal, minum obat,
berikan pujian O : klien
c)Latih cara mengontrol tampak agak
marah dengan cara tenang. Klien
verbal yaitu meminta tampak
dan menolak dengan memprakteka
baik saat merasa n cara
marah mengontrol
d)Masukkan ke dalam marah dengan
jadwal harian meminta dan
menolak
dengan baik
A : Marah
masih ada, SP
3 belum
optimal
P : Lanjutkan
SP 4, evaluasi
kegiatan SP
1, 2 dan 3
26 Mei Resiko Strategi Pelaksanaan 4 S : Klien
2017 perilaku (mengontrol marah dengan mengatakan
kekerasan cara spiritual) marah sudang
jarang, klien
a)evaluasi kemampuan dapat
pasien dalam mengontrol
mengontrol marah marahnya
dengan tarik nafas O : Klien
dalam dan pukul tampak sudah
bantal, minum obat, tenang dan
dan meminta dan berbicara
menolak dengan dengan orang
baik,berikan pujian lain, klien
b) Latih cara masih sering
mondar-
mengontrol marah mandir
dengan cara spiritual A : Klien
dapat
mengontrol
dengan
melakukan
kegiatan
spiritual
P:
Optimalkan
SP 4 dan
evaluasi
kegiatan SP 1
2 dan