Anda di halaman 1dari 6

TUGAS RINGKASAN FUNGSI HIDROLOGI

MATA KULIAH REKAYASA HIDROLOGI

DISUSUN OLEH :
Rio Haekal Offari
NIM. 2009026057
(ALIH JENJANG)

PROGRAM STUDI S1
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2021
Rekayasa Hidrologi

Definisi

Hidrologi / Hydrology bisa dikatakan sebagai Ilmu yang mempelajari tentang Air.
Pengertian mengenai ilmu tersebut ialah sesuatu yang menerangkan terjadinya suatu
sirkulasi, pergerakan dan distribusi air yang terjadi di atmosfer maupun di bumi. Secara
umum pula dapat dikatakan sebagai ilmu yang mempelajari suatu kuantitas dan kualitas
air yang berada pada muka bumi maupun di bawah tanah.

Ilmu Hidrologi ini dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) bagian, yaitu :


 Hidrologi Ilmiah, ilmu yang memahami tentang sebagian aspek akademik, dan
 Hidrologi Terapan, ilmu yang memahami tentang penggunaan teori untuk
menyelesaikan suatu permasalahan yang berkaitan dengan kuantitas dan kualitas
pada kejadian tertentu dalam kehidupan.

Penggunaan Air di Dunia

Bila dihitung secara kasar, jumlah air yang ada pada bumi ini kurang lebih sebesar
1.357×10 km . Dengan angka demikian 97% bagiannya adalah merupakan air laut,
dan bisa dikatakan sekitar 37.5×10 km adalah bagian dari air tawar. Air di muka bumi
ini dapat di dlihat sebagai berikut :
 29.0x106 km3 (77%) berupa salju, es dan gletser.
 4.15x106 km3 (11%) berupa air tanah pada kedalam >800m.
 4.15x106 km3 (11%) berupa air tanah pada kedalam <800m.
 0.129x106 km3 berada di danau, sungai dan saluran-saluran.
 0.067x106 km3 berupa butir-butir air dan rembesan.
 0.013x106 km3 berada di atmosfir berupa awan, embun, dan hujan.

Dengan adanya uraian diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah hujan dan salju yang turun
di muka bumi ini setiap tahunnya kurang lebih sebesar 0.42×10 km (0.32×10 km
berada di laut dan 0.10×10 km berada di darat). Melalui laut ada 9% lebih menguap
dan selanjutnya jatuh menjadi hujan. Besarnya air yang masuk ke sungai diprediksi setiap
tahunnya sekitar 0.038×10 km . Yang menariknya ialah sekitar 4% dari jumlah air
yang mengalir di sungai difungsikan sebagai irigasi dan sisanya mengalir ke laut dan
tidak dapat digunakan oleh manusia.

Sejarah Hidrologi

Air adalah kebutuhan utama untuk adanya kehidupan, kemudian manusia berusaha keras
dengan cukup lama menggunakan air dari sumber-sumber air. Sejarah itu menunjukan
bahwa manusia sudah tahu bagaimana mengambil dan memanfaatkan air sebatas untuk
kebutuhan sehari-hari dalam menjaga kelangsungan hidupnya. Jadi, sejarah
pengembangan hidrologi dapat dibagi berdasarkan periode menurut Chow sebagai
berikut;
1. Periode spekulasi, sebelum tahun 1400 ; sumur jaman purba
2. Periode observasi, tahun 1400-1600 ; alat ukur tinggi muka air sungai Nil
3. Periode pengukuran, tahun 1600-1700 ; pengukuran debit sungai Seine
4. Periode percobaan, tahun 1700-1800 ; pengukuran penguapan dan curah hujan
5. Periode modern, tahun 1800-1900 : pengukuran debit sungai Massissipi
6. Periode empiris, tahun 1900-1930 : penggunaan rumus empiris
7. Periode rasional, tahun 1930-1950 ; penggunaan konsep secara rasional
8. Periode teori, tahun 1950-sekarang ; penggunaan teori (analisa linear dsb.)

Siklus Hidrologi

Air memiliki 3 (tiga) ciri bentuk yaitu cair, padat dan gas dengan tingkatan gerakan yang
berbeda-beda. Siklus Hidrologi merupakan suatu aspek variasi dimanik dari suatu air
yang berhubungan dengan bumi dimana membentuk suatu pergerakan seperti halnya
awan, hujan, salju, sungai, dan air tanah.

Siklus Hidrologi dapat diartikan lain sebagai gerakan air dari laut dan danau ke udara
melalui suatu penguapan yang kemudian jatuh ke permukaan tanah dalam bentuk hujan
atau bentuk presitipasi lainnya seperti salju, es dan lain sebagainya dan mengalir ke laut
dan danau kembali. Air laut dan danau mengalami penguapan atau biasa disebut
evaporasi akibat dari radiasi matahati, yang kemudian bergerak dibawa oleh angin. Pada
beberapa kondisi uap akan terkondensasi membentuk awan yang akhirnya menghasilkan
presitipasi seperti hujan, salju, hujan batu es, dan lain sebagainya. Beberapa presitipasi
yang jatuh ke permukaan tanah akan membentuk suatu limpasan permukaan atau surface
runoff yang mengalir kembali ke laut dan danau.

Sebagian air yang masuk ke dalam tanah atau infiltrasi akan bergerak menembus lebih
jauh ke dalam tanah atau perkolasi yang akan menjadi air tanah atau ground water. Air
yang tertahan pada pohon bangunan dan lain sebagainya biasa disebut intersepsi yang
lalu menguap kembali ke atmosfir sebelum sampai ke laut dan danau yang juga biasa
disebut transpirasi. Berikut gambaran Siklus Hidrologi dapat dilihat pada Gambar 1.1.
Penggunaan Hidrologi Dalam Teknik Sipil

Hidrologi dalam dunia teknik sipil sangat penting terutama hubunganya berkaitan dengan
perancangan dan pemeliharaan proyek sumber-sumber daya air seperti irigasi, air minum,
pengendalian banjir, tenaga air, navigasi, dan lain sebagainya. Semua proyek yang
berhubungan dengan hidrologi harus memperhatikan beberapa aspek antara lain :
 Kapasitas struktur tampungan air seperti reservoir.
 Besarnya debit banjir yang dibolehkan dibuang dengan aman.
 Aliran minimum dan jumlah air yang dapat digunakan pada variasi musim.
 Interaksi gelombang banjir dengan struktur hidrolis seperti pelimpah, waduk,
dam, tanggul, gorong dan jembatan.

Sumber Data

Komponen utama dari siklus hidrologi adalah curah hujan (presitipasi), evaporasi,
transpirasi, infiltrasi, runoff, dan air tanah. Skema komponen siklus dapat dilihat pada
Gambar 1.2.
Data-data yang biasa diperlukan adalah sebagai berikut :
1. Pencatatan cuaca; suhu (temperature), kelembaban (humidity) dan kecepatan
angin (wind velocity),
2. Data presitipasi,
3. Debit aliran sungai,
4. Data evaporasi dan transpirasi,
5. Karakteristik infiltrasi suatu daerah,
6. Karakteristik suatu air tanah,
7. Karakteristik daerah secara fisik dan geologi.

Anda mungkin juga menyukai