Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KONSEP DASAR al-‘Ulum al-‘Arabiyyah

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Tarikh al-‘Ulum al-‘Arabiyyah

Dosen pengampu:
Dr. Ahmad Dardiri, M.A.

Disusun oleh:

Faila Qurrota A’yuni 11170120000094


Halimatus Sa’diyah 11180120000072
Nurul Qisthi 11180120000068

SEMESTER 6
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1442 H / 2021 M
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan banyak nikmat kepada kita semua, sehingga kami diberikan kesempatan yang luar
biasa ini untuk menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang “Konsep Dasar al-‘Ulum al-
‘Arabiyyah”.
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita sampaikan kepada junjungan Nabi Agung kita,
yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjuk paling benar dari Allah SWT
untuk kita semua, yaitu syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya
karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Kami sebagai penyusun pastinya tidak pernah lepas dari kesalahan, begitu pula dalam
penyusunan makalah ini yang mempunyai banyak kekurangan, untuk itu kami mohon maaf atas
segala kekurangannya.
Kami juga berharap kepada pembaca untuk memberikan saran dan kritik yang
membangun mengenai penulisan makalah kami ini, kemudian kami akan merevisi kembali
pembuatan makalah ini pada waktu berikutnya dan semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi pembaca.

Depok, 19 Maret 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................i


DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah .....................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...............................................................................................1
C. Tujuan Penulisan .................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................3
A. Definisi al-‘Ulum al-‘Arabiyyah.........................................................................3
B. Cabang-cabang al-‘Ulum al-‘Arabiyyah.............................................................4
C. Urgensi al-‘Ulum al-‘Arabiyyah.........................................................................8
D. Literatur dan tokoh- tokoh al-‘Ulum al-‘Arabiyyah..........................................10
BAB III PENUTUP ...................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Peradaban arab telah berjalan dengan dimensi dan zaman yag berbeda-beda,
perkembangannya pun bersinar dan terpancar luas. Bersinarnya peradaban Arab yang kita
ketahui telah ada sejak zaman Abbasiyyah dan mengandung nilai yang pasti, terlebih setelah
berdiri dan merdekanya negara Arab yang menyebabkan lahirnya banyak perubahan bagi kita
dan khususnya bagi kehidupan bangsa Arab.
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan banyak perubahan pada bangsa Arab, yang
didasari dari kebermagaman suku peradaban serta budayanya. Dari beberapa faktor tersebut
diatas, maka bangsa Arab bergegas melangkah, tidak dapat menahan diri terhadap hajat
ataupun keinginan mereka terhadap ilmu dan pengetahuan yang bermacam-macam, yaitu hajat
yang mewajibkan/melazimkan perkembangan dalam rangka menghadapi varitas hidup.
Kemudian merekapun memberanikan diri untuk mulai mencintai ilmu serta menetapkan
ulama sebagai pembimbingnya dalam talaqqi. Adapun mengenai ilmu-ilmu yang berkaitan
dengan bahasa arab adalah ilmu yang menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa pembahasan
ilmu tersebut, terikat dengan uslub (gaya bahasa arab, struktur, maupun bentuk kata dalam
bahasa Arab). Mayoritas ilmu Arab selalu berkaitan dengan agama Islam, yang dibawa oleh
Nabi Muhammad SAW dengan bahasa Arab, karena beliau adalah keturunan Arab Quraisy,
serta mu’jizat nya yang diturunkan dengan bahasa Arab pula, yakni Al-Quran. Maka tidak
heran jika banyak orang ketika mendengar Bahasa Arab, spontan ia berfikir mengenai Agama
Islam.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penulisan
makalah ini adalah:
1. Definisi al-‘Ulum al-‘Arabiyyah.

1
2. Cabang-cabang al-‘Ulum al-‘Arabiyyah.
3. Urgensi al-‘Ulum al-‘Arabiyyah.
4. Literatur dan tokoh-tokoh al-‘Ulum al-‘Arabiyyah.

C. Tujuan Penulisan

Dari penjelasan pada latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan
makalah ini adalah:
1. Agar dapat mengetahui definisi al-‘Ulum al-‘Arabiyyah.
2. Agar dapat mengetahui cabang-cabang al-‘Ulum al-‘Arabiyyah.
3. Agar dapat mengetahui urgensi al-‘Ulum al-‘Arabiyyah.
4. Agar dapat mengetahui literatur dan tokoh-tokoh al-‘Ulum al-‘Arabiyyah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi al-‘Ulum al-‘Arabiyyah


Menurut terminology, al-‘Ulumul al-‘Arabiyyah berasal dari dua kata, (‫’“ )العلوم‬al-
“Ulum” dan (‫“ )العربية‬al-‘Arabiyah”. Adapun (‫’“ )علوم‬Ulum” jamak dari (‫’“ )علم‬Ilm” berarti ilmu
pengetahuan. Sedangkan ‫ العربية‬berarti bahasa Arab.

Adapun definisi “’ulum” menurut terminology, para pakar ilmu berbeda pendapat
berdasarkan spesialisnya. Ulama syariat mempunyai pengertian khusus, pakar teologi juga
mempunyai pengertian lain, para filosof dan orang-orang bijak mempunyai pengertian lain.
Dan tidak satupun dari pengertian mereka yang dimaksudkan di sini. Namun yang
dimaksudkan adalah: “’ulum” menurut istilah pakar hipotesis, mereka mendefinisikannya
sebagai kumpulan berbagai kasus dan dasar-dasar teori umum disusun menjadi satu kesatuan,
seperti Ilmu tafsir, ilmu fiqih, dan seterusnya. Maka “’ulumul ‘Arabiyah”: adalah ilmu-ilmu
yang berhubungan dengan bahasa Arab, seperti nahwu, sharaf, ma’ani, bayan, badi’, syi’ir,
khithabah, dan lain sebagainya.

Usaha paling awal yang sungguh-sungguh untuk menyusun Ulumul 'Arabiyyah (ilmu
bahasa) dalam suatu tatanan mengacu kepada Al-Farabi. Al-Farabi telah memberikan nama
yang menyeluruh pada semua ilmu bahasa. Adapun mengenai ilmu-ilmu yang berkaitan dengan
bahasa Arab adalah ilmu yang menggunakan bahasa Arab sebagai pembahasan ilmu tersebut,
baik yang terikat dengan dengan uslub (gaya bahasa Arab), struktur, maupun bentuk kata dalam
bahasa Arab, maupun yang tidak terikat langsung dengan bahasa Arab, seperti ilmu Biologi,
Fisika, dan lain sebagainya yang menggunakan bahasa Arab. Mayoritas ilmu Arab selalu
berkaitan dengan agama Islam, yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW dengan bahasa Arab,
karena beliau adalah keturunan Arab Quraisy, serta mukjizatnya yang diturunkan dengan
bahasa Arab pula, yakni Al-Qur'an. Maka tidak heran jika banyak orang ketika mendengar
bahasa Arab spontan Ia berpikir mengenai agama Islam.

3
B. Cabang-cabang al-‘Ulum al-‘Arabiyyah

Disiplin ilmu yang menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa utama nya dalam
pembahasan memiliki banyak cabang. Diantaranya adalah :

1. Ilmu al-Quran

Merupakan ilmu yang membahas berkaitan dengan al-Quran, sebagian pokok-pokok


pembahasan ilmu al-quran dapat ditinjau dari segi turunnya ayat, urut-urutan ayat,
pengumpulan ayat, penulisan ayat, pembacaan ayat, tafsir ayat, i'jaz, naskh dan mansukh. 1
Menurut al-Zarqani, ilmu al-Quran terdiri dari ilmu awqat wa mawatin al-nuzul, asbaab al-
nuzul, tawarikh al-nuzul, adabu tilawah al-quran, tajwid al-quran, fawatih al-suwar, qiraat al-
quran, rasm al-quran, gharib al-qur'an, i'rab al-qur'an, bada'i al-qur'an, ma'rifatil mukhkam wa
al-mutasabbih, nashah wa manshuh, tanasubi' ayat al-qur'an, amsal al-qur'an, jidal al-qur'an,
qashah al-qur'an, aqsamul qur'an, tafsir al-qur'an.2 Imam Zarqani juga menerangkan bahwa
ilmu tafsir dilahirkan dari ilmu quran, hanya saja ilmu tafsir mengkaji al-quran dari segi arti
dan syarahnya, sedangkan ilmu al-quran mengkaji al- quran dari segi lafadz dan keadaannya.
Manfaat dari ilmu al-quran adalah kembali pada budaya serta keindahan yang begitu menawan
yang terkandung dalam al-quran, sebagai salah satu bentuk menjaga kemukjizatan al-quran,
juga sebagai kunci bagi para mufassirin. Banyak yang menyebutkan ilmu al-quran dalam
bentuk jama' yaitu 'ulum al-quran, hal demikian merupakan isyarat bahwasanya ilmu alquran
adalah ringkasan dari berbagai macam ilmu, karena pembahasannya terbukukan dengan baik
dan berkaitan dengan llmu Agama dan Ilmu Arab.

2. llmu Hadits

Merupakan ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang disandarkan pada Nabi
Muhammad SAW,dari perkataan, taqrir ( sifat). jadi ilmu hadits adalah ilmu-ilmu yang
mempelajari atau membahasa yang berkaitan dengan hadits nabi. Ilmu hadis dibagi kedalam
dua cakupan, yaitu a). Ilmu hadis riwayah dan b). Ilmu hadis dirayah. Anjuran untuk
mempelajari ilmu hadis riwayah, sebagaimana ulama hadis menyepakati, terdapat dalam

1
Hamzah, Studi al-Qur’an Komprehensif, (Yogyakarta: Gama Media, 2003).
2
Al-Zarqani, Manahil al-Irfan fu ‘Ulum al-Qur’an, (Kairo: Darul Hadits, 2001), Hal. 24.

4
alquran surat al-hujurat ayat 6, yang artinya " hai orang-orang yang beriman, apabila datang
kepadamu datang orang fasiq dengan membawa berita, maka perjelaslah (telusuri)", selain itu
juga banyak hadis lain yang menerangkan tentang hal tersebut. Ayat tersebut tadi merupakan
sebuah prinsip dasar untuk usaha mencari kebenaran dalam menerima Khabar (hadits) serta
menjadi cara seorang muhaddits dalam meneliti dan menukil hadis untuk yang lainnnya“.3

3. Ilmu Ushul Fiqh dan Fiqh

Merupakan ilmu tentang kaidah-kaidah ( aturan-aturan/ ketentuan-ketentuan ) dan


pembahasan yang dijadikan sarana untuk memperoleh hukum-hukum syariat, mengenai
perbuatan dari dalil-dalilnya yang terperinci. Maksud dari kaidah-kaidah itu dijadikan saran
untuk memperoleh hukum-hukum syariat mengenai perbuatan yakni : bahwa kaidah-kaidah
tersebut adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk memperoleh hukum-hukum syariat
sebagaimana yang terdapat dalam rumusan ushul Fiqh. Sedangkan ilmu Fiqh adalah ilmu
dengan hukum-hukum syariat yang diamalkan oleh mukallifin dari dalil-dalilnya yang
terperinci. Jumhur ulama mengatakan bahwa ilmu ushul Fiqh) ushul (termasuk didalamnya
merupakan ilmu yang benar-benar matang dan tidak akan habis termakan ruang dan waktu.
Sedangkan ilmu fiqh masuk kedalam ilmu yang matang, akan tetapi bisa saja hangus oleh
waktu". Syekh Sadr al-Dien ibn Murahhal mengatakan "hendaknya manusia mengamalkan
fiqh, dan memperkuat Ushul...."

4. Ilmu Nahwu dan Sharf (morfologi-sintaksis)

Ilmu Nahwu adalah ilmu yang mempelajari kaidah-kaidah bahasa Arab untuk
mengetahui bentuk kata dan keadaan-keadaannya ketika masih dalam satu kata maupun telah
tersusun menjadi kalimat. Termasuk didalamnya adalah pembahasan sharaf. Oleh karena itu
Sharf adalah bagian dari ilmu Nahwu yang ditekankan kepada pembahasan bentuk keadaanya
ketika mufrad. Ilmu nahwu juga banyak diartikan sebagai ilmu yang mempelajari kaidah-
kaidah untuk mengetahui hal ihwal akhir kata-kata arab (syakl) yang terangkai dalam tarkib
(struktur) yang satu dengan yang lainnya baik secara i'rab maupun bina' (bentuk kata) nya.
Penggagas ilmu nahwu adalah abu al-aswad al- duwali.

3
Mahmud Thahan, Taysir Mushtalah al-hadits, (Beirut: Dar el-Fikr, 1977), Hal. 9.

5
5. Ilmu A’rudh dan Ilmu Qawafi

Ilmu 'Arudh adalah ilmu yang membahas pola-pola syi'ir Arab ntuk mengetahui wazan
vang benar dan yang salah dan Ilmu qawâfi adalah ilmu yang membahas ujung kata di dalam
bait syi'ir yang terdiri dari huruf akhir yang mati di ujung bait sampai dengan huruf hidup
sebelum huruf mati.Adapun Objek pembahasa ilmu 'arūdh dan qawâfi adalah syi'ir Arab dari
segi wazannya dan perubahan-perubahan yang terjadi di dalamnya, baik perubahan yang
diperbolehkan ataupun yang terlarang.

6. Ilmu Lughah (Linguistik) wa Fiqh al-Lughah

Ilmu Lughah (linguistik) adalah ilmu yang membahas mengenai bahasa, serta menjadikan
bahasa tersebut sebagai objek, mempelajari bahasa dari segi sifat, sejarah, perbandingan,
misalnya mempelajari hubungan kata , kelompok kata, struktur bahasa". Adapun objek dari
linguistik ini adalah setiap kegiatan yang berkaitan dengan bahasa bagi manusia zaman klasik
maupun modern, bahasa yang hidup maupun yang telah mati, tanpa melihat sisi gramatical
mistake nya. Linguistik tidak hanya mempelajari atau membahas mengenai bahasa arab ,
Inggris ataupun Almenia, tetapi juga membahas Bahasa itu sendiri, baik dari segi bentuk
bahasanya, lahjah (logat), maupun hal-hal yang berkaitan bahasa lainnya. Sedangkan Fiqh al-
Lughah adalah ilmu yang mempelajari bahasa yang berhubungan dengan filsafat, serta
pemahamannya. Tetapi banyak linguis yang menyamakan antara ilmu al-lughah dengan fiqh al-
lughah, disebabkan karena mereka menyimpulkan makna kata "faqaha" dan ""alima" adalah
sama, yakni tau dan faham.

7. Ilmu al-Balaghah

Balaghah secara bahasa adalah sampai atau mencapai. Ilmu balaghah adalah ilmu yang
mempelajari mengenai penyampaian makna yang agung secara jelas dengan menggunakan
kata-kata yang benar dan fasih, yang memiliki kesan dalam hati dan cukup menarik, serta
sesuai setiap kalimatnya kepada kondisi atau situasi sekaligus orang-orang yang diajak bicara.4

4
Ali al-Jarim, al-Balaghah al-Wadhihah, (Jakarta: Raudhatu Press, 2007), Hal. 10.

6
Ilmu balaghah adalah ilmu juga mempelajari rasa bahasa, keindahan kata serta kalimat .
Cakupan ilmu balaghah ada tiga, yaitu: Ilmu Bayan, Ilmu Ma'ani dan llmu Badi'.

8. Ilmu al- Ashwat (fonologi)

Ilmu ini mempelajari bunyi bahasa, dari segi sifat dan makhrajnya, bagaimana terjadinya,
sifat-sifatnya yang berbeda, yang membedakan antara bunyi satu dengan yang lainnya,
sehingga kedudukan bunyi dalam kata maupun kalimat dapat difahami'. Adapun objek dari
ilmu al-ashwat dalah bunyi (suara) manusia yang hidup. Salah satu tokoh yang cukup masyhur
pada saat mula munculnya ilmu ashwat adalah Khalil ibn Ahmad al-Farahidi (175 H), yang
banyak meluangkan waktunya untuk meneliti ilmu ashwat.

9. Ilmu al-dalalah (semantik)

Dalam bahasa Arab, 'ilm al-dalalah terdiri atas dua kata: 'ilm yang berarti pengetahuan,
dan al-dalalah yang berarti penunjukkan atau makna. Jadi, 'ilm al-dalalah menurut bahasa
adalah ilmu pengetahuan tentang makna. Secara terminologis, 'ilm al-dalalah sebagai salah satu
cabang linguistik ('llm al-lughah) yang telah berdiri sendiri adalah ilmu yang mempelajari
tentang makna suatu bahasa, baik pada tataran mufradat (kosakata) maupun pada tataran tarkiib
(struktur)7. Ruang lingkup kajian 'ilm al-dalalah berkisar pada : a. Al-daal, b. Perkembangan
makna, c. Majaz.

Ilmu dalalah dan cabang ilmu lughah lainnya tidak dapat terpisahkan, seperti halnya cabang
ilmu lughah yang membutuhkan dalalah (penunjuk) sebagai penolong untuk melaksanakan
sebuah analisis.

10. Ilmu al-uslub (stilistika)

Uslub berasal dari kata salaba-yaslubu- salban yang berarti merampas, merampok dan
mengupas. Kemudian terbentuk kata uslub yang berarti jalan, jalan diantara pepohonan, serta
cara mutakallim dalam berbicara (menggunakan kalimat).

11. Ilmu al-adab

7
Adab (sastra) merupakan salah satu seni dari seni-seni bahasa, yang dicari oleh banyak
manusia semenjak ia diciptakan Allah.

Tabiat manusia, membutuhkan serta condong untuk mendapatkan waktu luang, kenikmatan
serta hiburan, maka sastra hadir dengan segala seninya, yang dapat membawa manusia untuk
melupakan segala kegundahan dan kegalauan hati, serta dapat menumbuhkan semangat baru".
Ilmu adab adalah suatu ilmu yang membahas mengenai keadaan bahasa serta sastra seperti
puisi dan prosa yang diciptakan oleh anak-anak pengguna bahasa itu dalam berbagai masa.
Dalam pengertian umum adalah ilmu yang mempelajari deskripsi kronologis sesuai perjalanan
zaman yang terhimpun dalam buku-buku

Ilmu adab juga diartikan sebagai ilmu yang menggambarkan kehidupan dengan segala hal yang
terjadi didalamnya, baik suka maupun duka, cita maupun lara yang diungkapkan dengan fikiran
matang , dengan uslub (stilistika) yang indah, serta dapat menimbulkan khayalan- khayalan
bagi pendengarnya.

12. Ilmu Al-maa’jim

Ilmu al-Ma'ajim atau Ilm al-Mufradat adalah ilmu yang membahas tentang kosakata dan
maknanya dalam sebuah bahasa atau beberapa bahasa. Ilmu ini memprioritaskan kajiannya
dalam hal derivasi kata, struktur kata, makna kosa kata, idiom-idiom, sinonim dan polisemi.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa ilmu leksikologi merupakan perluasan dari ilmu
mufradat. Hal ini dikarenakan ilmu leksikologi (ilm ma'ajim) memiliki tujuan untuk
menganalisis kosakata, memahami dan menafsirkan makna kata hingga merumuskan makna
kosakata yang fushah (baku) yang nantinya layak dimasukkan ke dalam kamus.

C. Urgensi al-‘Ulum al-‘Arabiyyah


Ada dua poin penting yang berkaitan dengan pentingnya mempelajari bahasa Arab, yaitu:
a. Sebagai Sumber Ilmu
Sepanjang sejarah, bahasa Arab merupakan bahasa yang memiliki cabang ilmu yang
indah dan kekuatan sastra yang kokoh sehingga mudah dipahami. Bahasa Arab merupakan
sumber keilmuan, terutama ilmu-ilmu keislaman, karena al-Qur’an, al-Hadits, al-Atsar serta

8
penjelasan para ulama terdahulu menggunakan bahasa Arab. Kita tidak bisa memahaminya
kecuali dengan bahasa Arab. Ini adalah bagian dari mukjizat al-Qur’an karena memiliki
standar bahasa yang baku yaitu bahasa Arab. Bahasa Arab merupakan sumber keilmuan karena
terdapat beberapa hal sebagai berikut:
1. Sarana Mencapai Kemuliaan
Ilmu adalah kemuliaan dan tidak bisa diraih kecuali dengan bahasa. Oleh karena itu,
Allah SWT telah memberi kemuliaan pada bahasa Arab dengan menjadikannya sebagai
berikut:
 Standar bahasa al-Qur’an adalah bahasa Arab
Allah memilih bahasa Arab sebagai bahasa wahyu-Nya agar umat manusia bisa
memahaminya dengan mudah.
 Memilih dan mengutus rasul-Nya dari orang Arab untuk seluruh alam.
2. Sarana Memahami Agama
Bahasa Arab merupakan sarana yang paling penting untuk memahami agama Islam. Hal
ini karena al-Qur’an, al-Hadits, tafsir, dan penjelasan para ulama sebagian besar menggunakan
bahasa Arab. Untuk bisa memahaminya kita membutuhkan sarana yaitu bahasa Arab.

b. Sebagai Pemersatu Ummat


Sebagai seorang muslim, kita meyakini bahwa bahasa Arab bukanlah bahasa orang Arab
semata. Akan tetapi, bahasa Arab merupakan bahasa kaum muslim di seluruh dunia, karena
dengannya kaum muslim menyatu dalam beberapa aspek ibadah dan dengan tujuan ini pula
Allah menurunkan al-Qur’an menggunakan bahasa Arab. Jika bahasa Arab hanya menjadi
bahasa orang (bangsa) Arab saja, maka tidak mungkin Allah menurunkan al-Qur’an dengan
bahasa Arab. Hal itu bertentangan dengan firman-firman-Nya, seperti yang telah dijelaskan
pada pembahasan mengenai “Sumber Ilmu”.
Dalam Islam, ada beberapa ibadah yang tidak bisa dikerjakan kecuali dengan bahasa
Arab, di antaranya sebagai berikut:
1. Shalat

9
Shalat tidak sah kecuali dengan bahasa Arab, mulai dari panggilan untuk shalat (Azan dan
Iqamat), saat melakukan shalat yang diawali dengan takbiratul ihram, bacaan ayat-ayat al-
Qur’an, zikir, dan salam, semua itu diucapkan dengan bahasa Arab.
2. Zikir dan Doa
Zikir dan doa pada asalnya mengunakan bahasa Arab.

3. Literatur dan Tokoh-tokoh al-‘Ulum al-‘Arabiyyah


Berikut ini adalah beberapa literatur yang dibuat oleh tokoh-tokoh al-‘Ulum al-
‘Arabiyyah:
 Ilmu Al-qur’an
Pada abad ke-lIL H diantara ulama mulai menyusun beberapa ilmu al-qur'an, ialah:
1. ali bin al-madini menyusun ilmu asbabun nuzul (wafat 234 H)
2. Abu ubaid al-Qosim bin Salam menyusun ilmu nasikh wal mansukh dan ilmu qiro'at (wafat
224 H)
3. Ibn Qutaibah menyusun tentang problematika Qur'an ( Wafat 276 H)

 Ilmu Hadits
1. Imam Bukhari : Al-Adab al-Mufrad, Adh-Dhu'afa ash-Shaghir, At- Tarikh ash-Shaghir, At-
Tarikh al-Ausath, At-Tarikh al-Kabir, At-Tafsir al-Kabir, Al-Musnad al-Kabir, Kazaya
Shahabah wa Tabi'in, Kitab al-llal, Raful Yadain fi ash-Shalah, Birr al-Walidain, Kitab ad-
Du'afa, Asami ash-Shahabah, Al-Hibah, Khalq Afal al-lbad, Al-Kuna, dan Al-Qira' ah Khalf al-
Imam.
2. Imam at-Tirmidzi : Sunan at-Tirmidzi, Kitab Al-llal, Kitab At-Tarikh, Kitab Asy-Syama'il
an-Nabawiyyah, Kitab Az-Zuhd, dan Kitab A/-Asma' wal-kuna. Paling besar dan terkenal serta
beredar luas adalah Al-Jami'.
3. Imam Muslim : Al-Jamius Syahih, Al-Musnadul Kabir Alar Rijal, Kitab al-Asma' wal Kuna,
Kitab al-llal, Kitab al- Aqran, Kitab Sualatihi Ahmad bin Hanbal, Kitab al- Intifa' bi Uhubis
Siba', Kitab al-Muhadramain, Kitab Man Laisa Lahu illa Rawin Wahidin, Kitab Auladus
Sahabah, dan Kitab Auhamul Muhadisin. Kitabnya yang paling terkenal sampai kini ialah Al-
Jamius Syahihatau Syahih Muslim.

10
4. Imam Nasa'i : As Sunan Ash Shughra, As Sunan Al Kubra, Al Kuna, Khasha'isu 'Ali, 'Amalu
Al Yaum wa Al Lailah, At Tafsir, Adl Dlu'afa wa al Matrukin, Tasmiyatu Fuqaha`i AI Amshar,
Tasmiyatu lam yarwi 'anhu ghaira rajulin man wahid,Dzikru man haddatsa 'anhu Ibnu Abi
Arubah, Musnad 'Ali bin Abi Thalib,Musnad Hadits Malik, Asmau ar ruwah wa at tamyiz
bainahum, Al Ikhwah, Al Ighrab, Musnad Manshur bin Zadzan, dan Al Jarhu wa ta'dil.

 Ilmu Ushul Fiqh dan Fiqh


1. Muhammad bin Idris al-Syafi'i : Al-Risalah
2. Saif al- Dien al-Amidi : Al-lhkam fi Ushul al- Ahkam
3. al-Qadi al-Baidawi : Minhaj al-Wushul fi 'llm al-Ushul
4. Abu Ya'la al-Farra' al-Hanbali : Al-'Uddah fi Ushul al-Fiqh
5. Muwaffaq al-Dien Ibnu Qudamah al-Maqdisi : Raudah Al-nazir wa Jannah al-Munazir
6. Imam Syafi’i : al-Umm

 Ilmu Al-Balaghah
1. Abu Ubaidah Ibn al-Matsani : Ilmu Bayan
2. Abd al-Qahir al-Jurzanji : Ilmu Ma’ani
3. Abdullah Ibn al-Mu’taz : Ilmu Badi’

 Ilmu Nahwu Sharf


1. Abu Faraj Al-Ashbahani : Akhbar Al-llma As- Syawa'ir Al-Hanat
2. Abu 'Ala Al-Ma'ari : Zahir AI-Adhudi; Syarh Ba'dh Abyat Sibawaih
3. Ibnu 'Aqil : Syarh Alfiyah Ibnu Malik
4. Ibnu Faris : Maqayis Al-Lughah
5. Ibnu Nahwiyah : Syarh Alfiyah Ibnu Mu'thi
6. Ibnu Sidi : Al-Mutsallats

 Ilmu A’rudh dan Ilmu qawafi


1. Syekh Saifuddi Luthi al-Qudsi : Al-Minihat al-Qudsiyah fil Arudl wal Qofiyah
2. Mas’an Hamid : Ilmu ‘Arudh dan Qawafi

11
Peletak batu pertama ilmu 'arûdh dan qawâfi adalah al-Khalil bin Ahmad al- al-Azdî al-
Bashri Syekh Sibaweh. Ia dilahirkan di Basrah pada tahun 100 H dan meninggal di sana pada
tahun 170 H.

 Ilmu Al-Ushlub (Stilistika)


1. Al-Rummani : al-Nukat fi l'jaz al-Quran
2. Al-Khatabi : Bayan I'jaz al-Quran
4. Abdul Qahir Al-Jurjani : Dala'il al- l'jaz dan Asrar al-Balaghah

 Ilmu al-Maa’jim
1. Khalil bin Ahmad Al farahidi (w.100- 170H) dikenal sebagai peletak dasar- dasar
leksikologi, sehingga tak berlebihan jika Khalil disebut sebagai "Bapak Leksikolog Arab'.
2. Abu Amr Assyaibani Abu Amr (w.110-206 H / 728-821 M) lahir di desa Ramadah, dekat
dengan kota Kufah. Ibunya berasal dari suku Nabtiyah dan nasabnya bersambung ke Bani
Syaibani. Dari Kufah, Abu Amr pindah ke kota Baghdad dan menetap di sana hingga
meninggal dunia. adalah ulama yang paling memahami dialek dan bahasa bangsa Arab. Bahkan
ia dikenal sebagai ulama yang paling paham tentang kalimat-kalimat (gharib-al nawadir). Sejak
masa remaja, ia belajar bahasa Arab bersama kawan-kawannya di seluruh pelosok desa dan
bergaul dengan orang-orang badui di pelosok untuk memahami dialek dan bahasa Arab yang
mereka ucapkan. Akhirnya, ia pun menulis beberapa buku yang memuat koleksi (baca; diwan)
bahasa dan dialek orang Kufah dan Baghdad sekaligus.
3.Abu Mansyur Al Azhari Al Harawi (w.282 - 370H / 895 - 981 M) Abu Mansyur Al Azhari
telah menulis kitab, seperti Tadzhib Al Lughah. Latar belakangnya adalah masyarakat sekitar
Abu Mansyur Al Azhari yang selalu menjunjung tinggi bahasa Arab Fushah, dan menolak
intervensi bahasa Arab ammiyah (pasaran) .Tadzhib Al Lughah berarti "usaha untuk
membenarkan atau mengembalikan kemurnian bahasa Arab".
4. Ibnu Jinni Nama lengkap Ibnu Jinni adalah Abul Fath Utsman bin Jinni Al- Mushily (w. 320-
390 H / 932-1001 M) Ia adalah ulama terkenal di bidang ilu nahwu dan sastra. Masa kecilnya
dihabiskan di kota Mosul, Irak, Konon, bekerja sebagai pembantu setia seorang hakim di Mosul

12
bernama Sulaiman bin Fahd Al-Azdi. Sekalipun, status sosial itu menyurutkan ilmu tidak Jinni
memperoleh Ibnu menuntut dan pendidikan seperti anak-anak lainnya. Karya ilmiah yang
berhasil ditulis oleh Ibnu Jinni mencapai 67 buku. Namun, bukunya yang paling populer hingga
kini adalah AI Khashaish, sebuah buku yang isinya komprehensip termasuk dasar-dasar ilmu
nahwu, kaidah ushul fiqh, analisis leksikologis terhadap makna-makna kosakata bahasa Arab.

 Ilmu Ashwat (Fonologi)


1 Khalil bin Ahmad Al- Farahidi (100- 170 H), telah menyusun sebuah kamus dengan
menggunakan system bunyi (nizham as-shaut) bahasa Arab berjudul Al-'Ain , yang entrinya
disusun berdasarkan makhraj bunyi yang terjauh ditenggorokan sampai yang terdekat pada
organ mulut dan sekitarnya.
2.Sibawaih (148 H) dengan menyusun sebuah buku dengan nama Al- Kitab yang terdiri dari 4
jilid, dalam jilid ke- 4 beliau membuat bab khusus tentang bunyi dan membuat namanya
dengan Bab Al-Idgham. Menurutnya huruf Arab itu berjumlah 29 dan kadang sampai
berjumlah 35 jika didasarkan pada bacaan Al-qur;an dan syair dan bahkan mencapai 45 jika
didasarkan pada huruf yang jarang digunakan oleh orang Arab.
3.Ibnu Sina yang lebih dikenal dengan Advicenna didunia Barat, salah satu cendikiawaan
muslim yang juga mengembangkan ilmu ini tidak hanya menuliskannya pada buku yang
berjudul Risalah Asbab Hudus Al-Huruf namun juga dicantumkan dalam bukunya yang
berjudul Al- Qannun fi Al- Thib dalam bab Tasyri' al-hanjarah dan al-syifa' dalam bab hasan al-
sam.
4. Abu Al-Fath Usma Ibnu Jinni Al-Maushuli (wafat 392 H) dalam bukunya Sirru Shina'at Al-
l'rab telah memperkenalkan organ bicara, makhraj, sifat-sifat bunyi, vokal panjang dan pendek
dan berbagai fenomena bunyi seperti tebal tipis, dan qalqalah.

 Ilmu Lughah (Linguistik) wa Fiqh al-Lughah


1. Ibrahim al-Samiraiy : Fiqh al-Lughah al-Muqaran
2. Ibnu Faris : al-Shahibiy dalam bidang Fiqh Lughah

 Ilmu al-Dalalah (Semantik)

13
1. Ahmad Mukhtar Umar : ‘Ilm al-Dalalah
2. Ibrahim Anis : Dilalah al-Alfadzh

 Ilmu al-Adab
1. Syauqi Daif : Tarikh al-Adab al-‘Arabi

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Ilmu-ilmu yang berkaitan dengan bahasa arab adalah ilmu yang menggunakan bahasa
Arab sebagai bahasa pembahasan ilmu tersebut, terikat dengan uslub (gaya bahasa arab),
struktur, maupun bentuk kata dalam bahasa Arab. Ilmu Arab memiliki banyak cabang
sebagaimana yang telah disebutkan diatas, diantaranya adalah:

- Ilmu Quran

- Ilmu Hadits

- Ilmu Ushul Fiqh dan Fiqh

- Ilmu Nahwu dan Sharf

-Ilmu A’rudh dan Qawafi

- Ilmu Balaghah

- Ilmu Ashwat

-Ilmu Lughah

- Ilmu Dalalah

- Ilmu Adab

- Ilmu Al Maa’jim dan lain sebagainya, dimana seluruh disiplin ilmu tersebut memiliki tokoh
penggagas serta karya-karya monumentalnya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Al-Jarim, Ali. al-Balaghah al-Wadihah. Jakarta. Raudhatu Press. 2007.

Al-Zarqani. Manahil al-Irfan fu ‘Ulum al-Qur’an. Kairo. Darul Hadits. 2001.

Hamzah. Studi al-Qur’an Komprehensif. Yogyakarta. Gama Media. 2003.

Thahan, Mahmud. Taysir Mushtalah al-Hadits. Beirut. Dar el-Fikr. 1977.

16

Anda mungkin juga menyukai