DOSEN PENGAMPU
BERTIHANA T, SPd, M. Kes
DI SUSUN OLEH:
GLORIA NATALINA KORNEDI
PO.62.20.1.20.123
1. Pengaruh makanan erat kaitannya dengan volume ASI yang diproduksi per
hari.
2. Protein, dengan adanya variasi individu maka dianjurkan penambahan 15-20
gram protein sehari.
3. Suplementasi, jika makan sehari seimbang, suplementasi tidak diperlukan
kecuali jika kekurangan satu atau lebih zat gizi.
4. Aktivitas.
3. Biji-bijian
Seluruh biji-bijian merupakan sumber vitamin B dan vitamin E, selenium, kalium,
folat, protein dan zat besi. Biji-bijian yang baik untuk ibu menyusui adalah biji-bijian
yang mengandung nutrisi dan serat alami yang tidak rusak ketika proses pengolahan.
Anda dapat meningkatkan konsumsi oatmeal, roti gandum dan beras merah.
Disarankan untuk anda mengkonsumsi biji-bijian 6-11 porsi perhari, hal ini dapat
anda lakukan dengan menjadi kudapan yang sehat dan memberikan manfaat..
4. Kacang-kacangan
Kacang mengandung banyak protein dan merupakan sumber yang baik mengandung
lemak sehat untuk menu anda ketika sedang menyusui. Protein sangat penting untuk
memperbaiki sel sel di dalam tubuh. Jenis kacang-kacangan yang terbaik yaitu
mengandung vitamin B, E, C, folat, kalium, kalsium, magnesium dan fosfor. Tingkat
kecukupan kalsium diperlukan untuk membangun tulang yang sehat dan gigi. Kacang
dapat menjadi pilihan cemilan anda ketika sedang menyusui yaitu jenis kacanng
kenari, kemiri atau hazelnut.
5. Ikan
Untuk anda yang sedang menyusui biasakan untuk menambahkan ikan pada menu
anda. Ikan tinggi omega-3 yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi
Anda. Meskipun menurut penelitain mengatakan tidak semua jenis ikan aman untuk
anda yang sedang menyusui karena dikhawatirkan mengandung merkuri yang tinggi
sehingga kesehatan bayi anda terganggu. Jenis ikan yang tidak disarankan untuk
dikonsumsi ketika anda sedang menyusui adalah ikan hiu, ikan todak, makarel, atau
ikan ubin. Untuk anda yang sedang menyusui disarakan untuk mengkonsumsi 12 ons
seminggu, adapun ikan rendah merkuri yang aman dikonsumsi ibu hamil adalah ikan
tuna, ikan salmon dan lele.
6. Susu
Vitamin D yang berasal dari susu mampu membuat bayi anda tumbuh sehat dengan
adanya pertumbuhan dan pembentukan tulang yang sempurna. Susu juga dapat
membantu anda dalam menghasilkan produksi ASI, karena mampu merangsang
produksi susu yang dibutuhkan anda. Kandungan nutrisi tambahan dari susu mampu
membantu anda memberikan kualitas asi yang terbaik.
KEBUTUHAN NUTRISI UNTUK IBU MENYUSUI
Protein
Saat Anda menyusui, Anda masih membutuhkan tambahan asupan protein. Protein
merupakan zat gizi penting yang diperlukan dalam membangun dan memperbaiki berbagai
jaringan dalam tubuh. Protein juga sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan
bayi Anda di awal-awal masa kehidupannya. Untuk Anda sendiri, protein juga banyak
dibutuhkan untuk membantu pemulihan setelah kehamilan dan persalinan. Anda bisa
mendapatkan protein dari daging, ayam, ikan dan seafood, telur, keju, susu, yogurt, dan
sumber protein lainnya.
Kebutuhan (AKG 2013): 76-77 gram per hari
Lemak
Lemak juga dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi Anda, tubuh
Anda pun membutuhkan lemak. Namun, perlu diingat bahwa sebaiknya konsumsi lemak
dalam bentuk lemak tidak jenuh tunggal atau tidak jenuh ganda, serta batasi konsumsi lemak
jenuh dan lemak trans.
Sumber lemak tidak jenuh, yaitu alpukat, ikan berlemak (seperti ikan salmon), kacang-
kacangan, biji-bijian, minyak zaitun, dan minyak kanola. Sedangkan, lemak jahat yang harus
Anda hindari bisa bersumber dari makanan yang digoreng dan daging berlemak.
Kebutuhan (AKG 2013):
1. 6 bulan pertama menyusui: 71-86 gram per hari (kebutuhannya menurun
sesuai usia ibu)
2. 6 bulan kedua menyusui: 73-88 gram per hari (kebutuhannya menurun sesuai
usia ibu.
Zat besi
Kebutuhan zat besi masih tinggi pada ibu menyusui. Zat besi dibutuhkan untuk mencegah
anemia setelah melahirkan. Jika Anda tidak anemia setelah melahirkan dan menyusui secara
eksklusif, biasanya Anda tidak memerlukan suplemen zat besi. Hal ini karena biasanya Anda
tidak mengalami periode menstruasi selama 4-6 bulan pertama setelah melahirkan, jadi tidak
ada zat besi yang hilang melalui darah menstruasi. Sedangkan, ibu yang mengalami anemia
setelah melahirkan biasanya membutuhkan suplemen zat besi.
Anda bisa mencukupi kebutuhan zat besi Anda dari konsumsi daging, ayam, ikan dan
seafood, kuning telur, dan sayuran hijau (seperti bayam dan brokoli).
Kebutuhan (AKG 2013):
6 bulan pertama menyusui: 32 mg per hari
6 bulan kedua menyusui: 34 mg per hari
Kalsium
Tidak hanya saat hamil, kebutuhan tinggi kalsium juga diperlukan saat Anda menyusui.
Kehamilan dan menyusui dapat menyebabkan penurunan massa tulang sementara. Namun,
penurunan massa tulang ini biasanya akan kembali lagi setelah Anda berhenti menyusui.
Jangan khawatir, Anda bisa mencegah penurunan massa tulang ini dengan mengonsumsi
kalsium dalam jumlah yang lebih tinggi selama hamil dan menyusui.
Anda bisa memeroleh kalsium dari susu dan produk susu (seperti keju dan yogurt), serta
sayuran hijau (seperti bayam, brokoli, sawi hijau, daun kale, dan lainnya).
Kebutuhan (AKG 2013): 1200-1300 mg per hari (kebutuhannya menurun sesuai usia)
Vitamin C
Ibu menyusui membutuhkan lebih banyak vitamin C daripada saat dirinya masih hamil.
Vitamin C berperan dalam pertumbuhan dan perbaikan jaringan, sehingga sangat diperlukan
oleh ibu dan bayi. Vitamin C penting dalam pertumbuhan tulang, gigi, dan kolagen. Anda
bisa mendapatkan vitamin C dari jeruk, brokoli, kentang, tomat, kiwi, kol, jambu biji,
mangga, dan lainnya.
Kebutuhan (AKG 2013): 100 mg per hari
Vitamin E
Vitamin E juga dapat membantu Anda dalam mencegah anemia setelah melahirkan. Vitamin
E juga kaya antioksidan yang dapat melindungi mata dan paru-paru bayi dari berbagai
masalah karena kekurangan oksigen. Selain itu, vitamin E juga berperan dalam menjaga
kesehatan otot, sistem kardiovaskular, dan sistem saraf. Beberapa sumber makanan yang
mengandung vitamin E adalah kacang almond, bayam, asparagus, mangga, alpukat, dan selai
kacang.
Kebutuhan (AKG 2013): 19 mg per harI
Kalium
Kalium berperan dalam menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh. Pada saat
menyusui, Anda membutuhkan lebih banyak cairan karena Anda memproduksi ASI setiap
harinya. Peningkatan kebutuhan cairan ini diikuti dengan peningkatan kebutuhan kalium
untuk membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Selain itu, kalium juga berperan
dalam kerja sistem saraf dan juga kontraksi otot.
Anda sangat mudah dalam menemukan kalium karena terdapat di banyak makanan, seperti
kentang, pisang, jeruk, tomat, bayam, kacang almond, dan lainnya.
Kebutuhan (AKG 2013): 5100 mg per hari
Kolin
Kolin sangat penting untuk perkembangan otak bayi Anda. Namun, kolin tidak mudah
ditemukan di dalam banyak makanan. Anda dapat memeroleh kolin dari ayam, hati sapi,
gandum, kembang kol, dan telur, terutama kuning telur. Anda bisa mendapatkan 250 mg
kolin dalam 2 butir telur.
Kebutuhan (AKG 2013): 500 mg per hari