Anda di halaman 1dari 3

Nama : Sabella Putriani

NIM : G74218131

Tugas : Resume MK Materi 14

Estimasi Arus Kas dan Analisis Resiko


1. Estimasi Arus Kas
Laporan arus kas (cash flow statement) adalah laporan yang melaporkan dampak
dari kegiatan operasi, investasi, dan pembiayaan perusahaan terhadap arus kas selama
satu periode akuntansi. laporan arus kas memberikan informasi relevan tentang penerima
dan pengeluaran kas suatu perusahaan pada seuatu periode tertentu, dengan
mengklasifikasikan transaksi pada aktivitas seperti operasional, investasi, dan
pembiayaan.
Cash flow mempunyai beberapa keterbatasan-keterbatasan antara lain:
Komposisi penerimaan dan pengeluaran yang dimasukan dalam cash flow hanya bersifat
tunai. Perusahaan hanya berpusat pada target yang mungkin kurang fleksibel.
Apabila terdapat perubahan pada situasi internal maupun eksternal dari perusahaan dapat
mempengeruhi estimasi arus kas masuk dan keluar. Yang seharisnya diperhatikan, maka
akan terhambat karena manager hanya akan terfokus pada budget kas contoh; kondisi
ekonomi yang kurang stabil, terlambatnya customer dalam memenuhi kewajibannya.
Kegunaan arus kas dalam PSAK No.2 disebutkan bahwa jika laporan arus kas
digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan yang lain, laporan arus kas dapat
memberikan informasi yang memungkinkan para pemakai untuk mengevaluasi
perubahan dalam aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan
solvabilitas) dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam
rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang. Informasi arus kas berguna
untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan
memungkinkan para pemakai mengembangkan model untuk menilai dan
membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan (future cash flows) dari
berbagai perusahaan.
Tujuan arus kas sendiri dalam PSAK No.2 memiliki pengertian bahwa informasi
tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan keuangan sebagai
dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan
menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses
pengambilan keputusan ekonomi, para pemakai perlu melakukan evaluasi terhadap
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kepastian
perolehannya.
Salah satu tujuan pelaporan keuangan adalah untuk memberikan informasi
mengenai aliran kas dana perusahaan. Laporan arus kas akan bermanfaat untuk mencapai
tujuanlebih jauh lagi, laporan keuangan diharapkan bisa memberi informasi mengenai
likuiditas perusahaan, fleksibilitas keuangan perusahaan, kemampuan operasional
perusahaan. Laporan arus kas bermanfaat karena bisa memberikan informasi yang yang
bisa memenuhi tujuan di atas. Laporan keuangan apabila di gunakan bersama laporan lain
akan membantu pihak eksternal menganalisis:
a. Kemampuan perusahaan menghasilkan aliran kas masa datang yang positif.
b. Kemampuan perusahaan memenuhi kewajibannya dan membayar dividen.
c. Kebutuhan perusahaan akan pendanaan eksternal.
d. Aspek tejadinya perbedaan-perbedaan antara laba bersih perusahaan dalam
penerimaan dan pengeluaran kasnya.
e. Aspek kas dan non kas dari transaksi investasi dan pendanaan selama periode
tertentu.

Adapun langkah-langkah penyusunan laporan arus kas adalah sebagai berikut :

a. Menyusun Laporan arus kas dengan metode tidak langsung


Cara ini diawali denga menyiapkan laporan laba rugi, kemudian laporan neraca,
Menyesuaikan Laba bersih yang Dilihat dari Laporan Laba/Rugi Pada laporan laba rugi
akan didapatkan data posisi keuangan perusahaan, Membandingkan Laporan Neraca
Periode Sebelumnya dengan Neraca Periode Berjalan, dan membuat laporab arus kas.
b. Menyusun laporan arus kas dengan metode langsung
Langkahnya diawali dengan Melakukan pemeriksaan silang, melakukan eliminasi
semua transaksi silang antar buku kas, melakukan klasifikasi antara pemasukan dan
pengeluaran pada semua buku kas, dan membuat laporan arus kas.

2. Analisis Resiko
Resiko adalah ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa. Pengertian lain
menjelaskan bahwa risiko adalah kondisi dimana terdapat kemungkinan keuntungan /
kerugian ekonomi atau finansial, kerusakan atau cedera fisik, keterlambatan, sebagai
konsekuensi ketidakpastian selama dilaksanakannya suatu kegiatan pengelolaan.
Terdapat beberapa macam resiko misalnya resiko proyek yang berdiri sendiri serta resiko
sistematis.
Terdapat beberapa metode untuk memasukkan resiko kedalam analisis yaitu :
a. Pendekatan mean-standar deviasi
pendekatan ini merupakan pendekatan yang paling langsung memasukkan unsur
risiko ke dalam kriteria keputusan yang menggunakan konsep nilai sekarang (present
value).
b. Pendekatan ekuivalen kepastian
Dalam pendekatan certainty-equivalent ini penyesuaian risiko dilakukan
secarablangsung terhadap arus kas yang diperkirakan akan terjadi di waktu yang akan
datang. Estimasi arus kas dikurangi dengan jumlah standar deviasi yang cukup untuk
menjamin bahwa dalam distribusi normal, kemungkinan kejadiannya akan terjadi dengan
pasti.
Rumus : C.Et = At – 3σ
c. Pendekatan tingkat diskonto yang disesuaikan dengan risiko
Dalam penilaian suatu proyek yang mengandung risiko, unsur risiko tersebut secara
langsung dimasukkan pada arus kas yang diharapkan yang merupakan pembilang
(numerator) pada formula NPV, dengan cara mengurangkan sejumlah kas tertentu
dari mean arus kas yang diharapkan yang masih mengandung risiko.
Pada pendekatan “risk-adjusted discount rate” (RADR) ini, unsur risiko tidak
dimasukkan ke dalam arus kas yang diharapkan, akan tetapi secara langsung
dimasukkan ke dalam tingkat diskonto yang merupakan penyebut (denominator) pada
formula NPV.

Anda mungkin juga menyukai