Anda di halaman 1dari 2

Nama : Diana Khairani Islamia

Kelas : X IPS 1

Menyikapi Korona Dengan Pancasila, Sila Pertama

Penyebaran Corona yang kian meluas diberbagai negara semakin menimbulkan ketakutan dan
kekhawatiran terhadap berbagai kalangan. Khawatir terhadap kesehatan, perekonomian dan
kelangsungan hidup, semakin diperlihatkan oleh manusia dari berbagai kalangan dan berbagai
negara.

Berbagai tempat keramaian ditutup, sebagian desa dan kota diisolasi, dan berbagai kegiatan
dihentikan, sehingga berakibat kepada lumpuhnya perekonomian disebuah daerah bahkan di
berbagai negara. Hal ini tentu akan menimbulkan keresahan dalam diri masyarakat.

Bahkan Indonesia yang pada awalnya aman dari virus corona, sekarang sudah mulai merasakan
kekhawatiran yang sangat, apalagi setelah ditemukan beberapa masyrakat yang sudah terkena
corona. Kekhawatiran tersubut ditandai dengan sudah mulainya pemerintah menutup berbagai
tempat keramaian di daerah sekitar wilayah DKI Jakarta dan meliburkan kegiatan belajar
mengajar di sekolah selama dua minggu.

Antisipasi corona dengan mengisolasi sebagian daerah atau kampung adalah cara umum yang
sudah diterapkan oleh berbagai negara yang lebih dahulu terkena corona, seperti negara Cina dan
beberapa negara lainnya.

Pengisolasian adalah salah satu cara untuk antisipasi corona, namun kita sebagai negara yang
memiliki asas yang kuat dan luar biasa jangan sampai melupakan butir panca sila, sila pertama
ketuhanan yang maha esa. Sila pertama mengisyaratkan kepada rakyat Indonesia untuk selalu
menggantungkan segala keadaan dan aktivitasnya kepada tuhan yang maha pencipta.

Pancasila merupakan salah satu pembada Indonesia dengan negara yang lain. Maka apapun yang
dihadapi oleh Indonesia pada prinsipnya tidak boleh terlepas dari asas negaranya pancasila.

Mengacu kepada sila pertama ketuhanan yang maha esa, maka dalam menghadapi corona
seharusnya pemerintah yang memiliki wewenang yang kuat menggencarkan masyarakat untuk
kembali tuguh kepada ajaran agama yang dianutnya dan memerintahkan rakyatnya untuk lebih
meningkatkan pengamalan agamanya. Dan khusus bagi orang Islam untuk selalu melakukan
qunut nazilah (qunut karena adanya bencana) disetiap selesai melaksanakan shalat berjamaah.
Disamping qunut nazilah, ada baiknya bagi masyrakat muslim diperintahkan juga untuk sering
mengadakan istigosah (mohon pertolongan dan perlindungan untuk Indonesia).

Indonesia sangat menjunjung tinggi agama dan nilai yang terkandung didalamnya. Oleh karena
itu beragama bagi rakyat Indonesia adalah wajib. Artinya tidak boleh menjadi WNI kalu tidak
beragama (komunis). Ini semua menunjukkan bahwa agama memiliki kedudukan dan fungsi
yang sangat penting di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Memerhatikan begitu penting kedudukan agama di Indonesia, menjadikannya semakin


menambah keyakinan, bahwa penanganan corona tidak bisa terlepas dari solusi secara agama.
Isolasi daerah itu adalah salah satu solusi yang baik, dan menambahkan ikhtiar tersebut dengan
melibatkan kontribusi agama itu akan lebih baik.

Bila dikaji lebih mendalam tentang virus corona, maka akan kita temukan pangkal semuanya
bermuara kepada tuhan yang maha pencipta. Dialah yang menciptakan segala sesuatu yang ada,
maka sebagai pencipta pasti lebih tahu segala kelemahan terhadap apa yang diciptakan. Maka
melibatkan agama dalam penanganan corona adalah solusi yang sangat tepat.

Pancasila merupakan asas negara yang harus dijunjung tinggi, oleh karena itu maka berbagai
bentuk kebijakan pemerintah tidak keluar dari bingkai pancasila. Termasuk dalam penanganan
corona di Indonesia, sila pertama dari pancasila merupakan salah satu solusi terbaik dalam
mengatasi corona.

Anda mungkin juga menyukai