Anda di halaman 1dari 4

Nama : Biaulia Husna Arnisa Kelas : Hukum Kepailitan B

NIM : 11000118120067 Tanggal Tugas : Rabu, 3 Maret 2021

Analisa Putusan Nomor 20/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt.PSt

Pemohon Pailit : Tn. Agung Santoso

Berkedudukan di Gg V Blok X No.8 RT. 011 RW. 012, Kel. Semper Barat
Kec. Cilincing, Jakarta Utara - DKI Jakarta.

Termohon Pailit : PT Nutrans Mandiri

Alamat di Jl. Madya Kebantenan No.34 RT.002 RW.003, Semper Timur


Cilincing, Jakarta Utara – DKI Jakarta.

Perusahaan ini bergerak dalam kegiatan usaha ; Penanganan Kargo


(Bongkar Muat Barang), Alat Mekanikal/ Elektrikal / Mesin-Mesin dan
Suku Cadangnya/ Suku Cadang Alat Berat, Elektronik, Jasa Penanganan
Kargo.

Duduk Perkara :

A. Domisili Hukum Para Pihak

Termohon Pailit berkedudukan di Jakarta Utara yang masuk dalam wilayah DKI Jakarta,
yang masih termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat.

B. Alasan dan Dasar Hukum Permohonan Pernyataan Pailit

I. Termohon Pailit sebagai Debitor Pailit

1. Termohon Pailit (PT. Nurtrans Mandiri) adalah suatu perusahaan berbentuk badan
hukum Perseroan Terbatas yang bergerak dibidang Penanganan Kargo ( Bongkar
Muat Barang), Alat Mekanikal / Elektrikal / Mesin-Mesin dan Suku Cadangnya/
Suku Cadang Alat Berat, Elektronik, Jasa Penanganan Kargo.

2. Hubungan Hukum antara antara Pemohon Pailit dengan Termohon Pailit adalah
rekan bisnis, dimana Termohon Pailit memiliki kesulitan keuangan yang
kemudian Termohon Pailit meminjam uang kepada Pemohon Pailit dengan janji
akan mengembalikan utang tersebut kepada Pemohon Pailitbeserta imbalan bunga
sebesar 1,5% per bulan sesuai jangka waktu yang telah dijanjikan oleh Termohon
Pailit;

3. Bahwa Pemohon Pailit telah emmberika pinjaman berupa uang kepada Termohon
Pailit serta terdapat perjanjian pinjam meminjam antar pihak.

4. Bahwa sampai waktu yang telah disepakati, Termohon Pailit tidak melakukan
kewajibanya yaitu mengembalikan uang pinjaman kepada Pemohon Pailit. Atas
hal tersebut, Pemohon Pailit mengalami kerugian.

5. bahwa Termohon Pailit harus bertanggung jawab melalui harta, untuk membayar
utangnya, karena utang Termohon Pailit demi hukum menjadi piutang kepada
Pemohon Pailit

Bahwa tindakan hukum yang dilakukan oleh Pemohon Pailit telah memiliki
PIUTANG yang dapat ditagih dan telah jatuh tempo, sesuai dengan Pasal 2 ayat
(1) UU KPKPU.

II. Termohon Pailit Tidak Membayar Utang Yang Telah Jatuh Tempo Dan Dapat
Ditagih.

6. Termohon Pailit berhutang kepada Pemohon Pailit sejumlah Rp250.000.000. yang


terdiri dari Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) yang seluruhnya telah diterima
oleh TERMOHON PAILIT pada tanggal 06 Februari 2018 dan berjanji akan
mengembalikan uang PEMOHON PAILIT pada tanggal 06 Juni 2018 beserta
bunga 1,5% per bulan. Lalu Rp. 150.000.000 (seratus lima puluh juta rupiah) yang
seluruhnya telah diterima oleh PEMOHON PAILIT pada tanggal 29 Mei 2018
dan dimana TERMOHON PAILIT berjanji akan mengembalikan uang milik
PEMOHON PAILIT pada tanggal 30 Juli 2018 beserta bunga 1,5% perbulan;

7. bahwa saat jatuh tempo Termohon Apilit tidak mebayar utangnya. Sehingga
Pemohon pailit memberikan tenggang waktu agar dapat dilunasi. namun, meski
telah diberi tenggang waktu, termohon pailit tidak juga membayar utangnya.
8. Pemohon melayangkan dua kali somasi melalui kuasa hukumnya kepada
termohon.

9. utang terakhir termohon adalah Rp.328.750.000,- (tiga ratus dua puluh delapan
juta tujuh ratus lima puluh riburupiah).

10. Bahwa adapun surat tagihan dan somasi tersebut yang telah disampaikan kepada
TERMOHON PAILIT, hingga saat ini diajukan permohonan pailit, TERMOHON
PAILIT belum melakukan pembayaran atas utang yang telah jatuh tempo.

III. Terdapat Kreditur Lain

11. Termohon pailit juga memiliki kewajiban atau utang yang belum diselesaikan
kepada kreditur lain, yaitu:

- Tn. Amalludin, sebesar Rp25.000.000,00

- Tn, Anto Saptono, Rp50.000.000,00

IV. Permohonan pernyataan pailit telah memenuhi unsur dalam Pasal 2 ayat (1) jo
Pasal 8 ayat (4) UU KPKPU

12. Dari uraian diatas telah dibuktikan secara sederhana bahwa Termohon pailit
memiliki utang yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih, dan terbukti memiliki
kreditor lain dan termohon pailit tidak membayar lunas sedikitnya satu utang yang
telah jatih tempo dan dapat ditagih.

13. Bahwa oleh karena itu sangat berdasar hukum apabila Ketua Pengadilan Niaga
pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat atau Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang memeriksa dan mengadili dalam perkara a
quo menyatakan Termohon Pailit, Pailit dengan segala akibat hukumnya

V. Penunjukan Hakim Pengawas dan Kurator


14. Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang
memeriksa dan mengadili dalam perkara a quo untuk menunjuk Hakim Pengawas
serta mengangkat: - Mochamad Ginandjar Sugih Rahardja, S.H., CLA. Kurator
dan Pengurus yang terdaftar di Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan surat bukti pendaftaran Kurator dan Pengurus Nomor :
AHU-322AH.04.03-2019, tanggal 31 Desember 2019.

Memperhatikan Pasal 2 ayat (1) Jo. Pasal 1 angka (3) Jo. Pasal 8 ayat (4) Undang-
undang RI Nomor 37 Tahun 2004, tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang, dan peraturan perundang-undangan serta ketentuan hukum lain yang
berkaitan dengan perkara ini;

MENGADILI

1. Mengabulkan Permohonan Pernyataan Pailit yang diajukan oleh Pemohon Pailit


tersebut;

2. Menyatakan Termohon Pailit PT. Nurtrans Mandiri beralamat di Jl. Madya


Kebantenan No.34 RT.002 RW.003 Semper Timur Cilincing Jakarta Utara, Provinsi
DKI Jakarta, Pailit;

3. Menunjuk saudara Kadarisman Al Riskandar, S.H., M.H., Hakim Niaga Pengadilan


Niaga pada Negeri Jakarta Pusat sebagai Hakim Pengawas;

4. Mengangkat: Mochamad Ginandjar Sugih Rahardja, S.H., CLA. Kurator dan


Pengurus yang terdaftar di Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan surat bukti pendaftaran Kurator dan Pengurus Nomor : AHU-
322AH.04.03-2019, tanggal 31 Desember 2019.yang beralamat di Taman Dutamas
Blok B1/18, Jalan Kusuma I Kelurahan Wijaya Kusuma Kecamatan Grogol
Petamburan Jakarta Barat - 11460, Sebagai Kurator;

5. Menetapkan biaya Kepailitan dan imbalan jasa Kurator / Tim Kurator akan ditetapkan
dalam Penetapan tersendiri setelah Kepailitan berakhir;

6. Menghukum kepada Termohon Pailit untuk membayar biaya perkara sebesar


Rp.2.711.000,00 (dua juta tujuh ratus sebelas ribu rupiah)

Anda mungkin juga menyukai