Anda di halaman 1dari 2

ASMA

Asma adalah salah satu jenis penyakit yang ditandai dengan penyempitan dan peradangan
saluran pernapasan yang mengakibatkan sesak (sulit bernapas).(1) Bakteri yang berasal dari debu
dapat menjadi pemicu utama faktor risiko dari asma.(2) Bakteri tersebut bernama endotoxin yang
umumnya berada pada perkakas rumah, terutama di kamar tidur yang dapat menimbulkan gejala
asma.(3) Asma dapat disebabkan oleh debu, asap rokok, bulu binatang, udara dingin, aktivitas
fisik, infeksi virus atau bahkan terpapar zat kimia.(4) Namun, hingga kini penyebab dari asma
belum diketahui secara pasti.(5) Pengidap asma memiliki saluran pernapasan yang lebih sensitif.
(6) Karenanya, saat paru-paru terkena iritasi dari pemicu asma, maka otot saluran pernapasan
jadi kaku dan menyempit.(7)

Pada pengidap asma, saluran pernapasan akan lebih sensitif, sehingga paru-paru yang
terkena iritasi dari pemicu asma dapat menyebabkan otot saluran pernapasan.(8) Produksi dahak
meningkat, sehingga membuat kesulitan bernapas.(9) Pada masa kanak-kanak, gejala asma akan
menghilang dengan sendirinya saat masuk usia remaja.(10) Gejala asma yang tergolong
menengah atau berat pada masa kanak-kanak dapat muncul kembali di masa mendatang.(11)
Perlu diketahui juga bahwa gejala asma bisa muncul di usia berapa pun, dan tidak selalu bermula
pada waktu kanak-kanak.(12) Beberapa gejala asma yang biasa terjadi adalah nyeri dada, batuk-
batuk, dan mengi.(13) Ini juga salah satu jenis penyakit yang dapat dialami oleh semua golongan
usia, dari anak-anak hingga orang tua.(14)

Untuk mengetahui adanya alergi pada pengidap asma, dokter akan melakukan tes antara
lain: (15)

 Menyuntikkan beberapa alergen dan mengukur ukuran benjolan merah yang ditimbulkan
setelah 20 menit.(16)

 Melakukan tes darah IgE atau sIgE.(17)


Kompikasi asma :

 Masalah psikologis (cemas, stres, atau depresi).(18)

 Menurunnya performa di sekolah atau pekerjaan.(19)

 Tubuh sering terasa lelah.(20)

 Gangguan pertumbuhan dan pubertas pada anak-anak.(21)

 Status asmatikus, yaitu kondisi asma yang parah dan tidak dapat merespon dengan terapi
normal.(22)
 Pneumonia.(23)

 Gagal pernapasan.(24)

 Kerusakan pada sebagian atau seluruh paru-paru.(25)

 Kematian.(26)

Dalam pengobatan asma ada dua hal yang perlu dilakukan, yakni meredakan gejala dan
mencegah gejala kambuh.(27) Oleh karena itu, penting untuk menjalani pengobatan dengan
dokter, sehingga dapat diberikan obat untuk mengatasi asma.(28) Di samping melakukan
pengobatan, pengidap asma juga harus menghindari dari hal-hal yang dapat menjadi pemicu
asma kambuh.(29) Biasanya, dokter akan merekomendasikan inhaler sabagai pengobatan saat
gejala asma muncul.(30) Namun, penggunaan inhaler juga berpotensi menyebabkan efek
samping bagi pengguna.(31) Apabila terjadi serangan asma dengan gejala yang semakin parah,
meskipun sudah melakukan penanganan dengan inhaler maupun obat, maka perlu tindakan
medis di rumah sakit.(32) Pasalnya, asma juga dapat membahayakan nyawa pengidapnya.(33)
Jika mengalami tanda dan gejala di atas, segera hubungi dokter untuk mendapat pertolongan
medis.(34) Penanganan segera bisa membantu menghindari hal yang tidak diinginkan.(35) 

Anda mungkin juga menyukai