Anda di halaman 1dari 4

PENGERTIAN DAN GAMBARAN KEPRIBADIAN

1. Pengertian Kepribadian
Berdasarkan para pakar psikologi, tampaknya masih sangat beragam dalam memberikan
rumusan tentang kepribadian. Dalam suatu penelitian kepustakaan yang dilakukan oleh Gordon
W. Allport, menemukan hampir 50 definisi tentang kepribadian yang berbeda-beda. Berangkat
dari studi yang dilakukannya, akhirnya dia menemukan satu rumusan tentang kepribadian yang
dianggap lebih lengkap. Menurut pendapat dia bahwa kepribadian adalah organisasi dinamis
dalam diri individu sebagai sistem psiko-fisik yang menentukan caranya yang unik
dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Kata kunci dari pengertian kepribadian
adalah penyesuaian diri. Schneider mengartikan penyesuaian diri sebagai suatu proses respons
individu baik yang bersifat behavioral maupun mental dalam upaya mengatasi kebutuhan-
kebutuhan dari dalam diri, ketegangan emosional, frustrasi dan konflik, serta memelihara
keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan tersebut dengan tuntunan (norma) lingkungan.
Kepibadian sering diartikan dengan ciri-ciri yang menonjol pada diri individu, seperti kepada
orang yang pemalu dikenakan atribut “berkepribadian pemalu”. Kepada orang supel diberikan
atribut “berkepribadian supel” dan kepada orang yang plin-plan, pengecut, dan semacamnya
diberikan atribut”tidak punya kepribadian.

2. Gambaran Kepribadian
Arti kepribadian sangat luas. Pembentukan kepribadian juga amat kompleks. Oleh karena itu,
kalau orang hendak menggambarkan atau menguraikan kepribadian seseorang, orang harus
membagi-bagi kepribadian tersebut dalam beberapa karakteristik yang dapat dilihat atau diukur.
Dengan perkataan lain, bahwa kepribadian seseorang itu digambarkan ke dalam beberapa
karakteristik, sehingga dengan memahami karakteristik-karakteristik tersebut orang dapat pula
memahami tentang kepribadian orang yang bersangkutan.

Ada beberapa karakteristik yang dianggap penting untuk mengenali seseorang:

1. Penampilan fisik
Tubuh yang besar, wajah yang tampan, pakaian yang rapi, atau tubuh yang kurang sehat, wajah
yang kuyu, pakaian yang kusut, semuanya menggambarkan kepribadian diri orang yang
bersangkutan. Apakah ia berwibawa dan percaya pada diri sendiri atau kurang semangat dan
mempunyai perasaan rendah diri.

2. Temperament
Yaitu suasana hati yang menetap dan khas pada orang yang bersangkutan. Misalnya pemurung,
pemarah, periang, dsb.

3. Kecerdasan dan kemampuan aktuilnya


4. Arah dan minat serta pandangan mengenai nilai-nilai.
5. Sikap sosial
6. Kecenderungan-kecenderung dalam motivasinya
7. Cara-cara pembawaan diri
Misalnya sopan santun, banyak bicara, kritis, mudah bergaul, dan sebaginya. Cara pembawaan
diri ini terlepas daripada isi atau materi yang dibawakan. Seseorang bicara tentang berita
kematian, atau mengundang seorang ke perjamuan, atau menegur kesalahan orang, tetapi
semuanya dilakukan dengan cara sopan santun.

Konsep kepribadian Maslow


Menurut Abraham Maslow, pada setiap diri individu ada sejumlah kebutuhan (needs), mengenali
dan memahami kebutuhan mana yang pada saat tertentu paling dominan dalam dirinya, akan
menentukan siapa individu tersebut. Teori ini dikenal sebagai hierarchy of needs.
Maslow percaya bahwa setiap individu memiliki keinginan untuk memanfaatkan potensi yang
ada dalam dirinya dan mencapai aktualisasi diri untuk membuktikan eksistensinya di dalam
lingkungannya, dimana eksistensi tersebut dapat tercapai ketika keadaan seseorang berjalan
selaras dengan kondisi lingkungan di sekitarnya. Maslow mengemukakan sebuah teori yang
berhubungan dengan manusia, yaitu teori kebutuhan yang menyebutkan bahwa manusia
memiliki naluri untuk memenuhi apa yang dibutuhkannya. Dimana ketika satu kebutuhan telah
terpenuhi maka suatu individu tidak akan berusaha memenuhi lebih kebutuhan tersebut,
melainkan berusaha memenuhi kebutuhan lainnya yang memiliki kedudukan lebih tinggi atau
lebih besar.

PENGEMBANGAN DIRI

A. Pengertian Kepribadian
Makin meningkatnya persaingan profesionalisme dalam kancah bisnis modern dan ilmu
pengetahuan yang semakin luas, maka diperlukannya kepribadian yang mantap dan rasa percaya
diri yang tinggi guna menunjang keberhasilan dalam pekerjaan. Selain itu kemampuan untuk
berinteraksi antara individu secara efektif dan berkomunikasi dengan baik juga akan membuat
seseorang menonjol diantara yang lain.

Gordon W. Allpont mengatakan kriteria umum untuk menetapkan pribadi yang matang, yaitu :
1. Perluasan Diri (extension of the self)
Seseorang yang sudah matang kepribadiannya tidak lagi terpusat pada dirinya sendiri, melainkan
dapat mengarahkan perhatian dan usaha-usahanya untuk kepentingan orang lain. Ia memiliki
kemampuan untuk mengadakan hubungan yang akrab, hangat, membenamkan diri atau
berpartisipasi dengan orang lain dengan penuh penerimaan
2. Kemampuan untuk melihat diri sendiri secara objektif (self-objectification)
Seseorang yang sudah matang kepribadiannya mempunyai kemampuan untuk memahami dan
mengenali diri sendiri sebagaimana adanya (self insight) juga mencakup pemilikan rasa humor
(self of humor) artinya kemampuan untuk menertawakan dirinya setelah ia mengenalinya sendiri
secara realistis.
3. Memiliki filsafat hidup
Filsafat hidup membantu manusia mempersatukan dan mengarahkan tindakan-tindakannya
kesuatu arah tertentu. Dengan filsafat hidup ini akan menentukan apakah sesuatu itu berharga
atau tidak dan patut atau tidak untuk diusahakan dalam hidup ini
Carl Rogers mengemukakan 3 (tiga) karakteristik tentang pribadi yang telah berfungsi penuh
( Fully Functioning Person) :
1. Terbuka terhadap pengalaman baru
2. Selalu dalam proses “menjadi” (becoming)
3. Kepercayaan pada diri sendiri

Jadi kematangan kepribadian berdasarkan beberapa pendapat diatas tersebut adalah bila
menghadapi masalah senantiasa dengan sikap yang realistik dan berorientasi terhadap
pemecahan masalah. Terhadap orang lain bersikap terbuka, menerima sebagaimana adanya,
tidak mementingkan diri sendiri, memiliki kemampuan mengadakan hubungan antar pribadi
yang hangat, akrab, dan mendalam. Mengakui hak azasi orang lain sebaga suatu pribadi.
Terhadap diri sendiri mampu mengendalikan emosinya, memahami dan mengenali diri secara
objektif dan menghormati diri sendiri.

Dalam pembicaraan sehari-hari sering kita jumpai beberapa ucapan-ucapan yang membuat kita
menafsirkan bermacam-macam arti dan kepribadian. Menurut seorang ilmuwan bernama G.W.
Allpont pengertian kepribadian adalah sebagai berikut :
“ Kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis dalam diri individu yang sistem
psikofisiknya menentukan karakteristik, tingkah laku, serta cara berpikir seseorang”

Sedangkan hakikat kepribadian (Hermann & Thomae, 1968), adalah :


Satu kesatuan sifat yang khas yang menandai pribadi individu tertentu dan
juga mempunyai ciri-ciri yang khas tertentu.

Atau dengan kata lain kepribadian adalah suatu identitas yang bersifat pribadi yang memiliki
kestabilan tertentu dalam ukuran dimensi waktu.

B. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Terbentuknya Kepribadian


Ada 3 (tiga) faktor yang menentukan perkembangan kepribadian :
1. Faktor Bawaan
Unsur ini terdiri dari bawaan genetic yang menentukan diri fisik primer (warna, mata, kulit),
selain itu juga kecenderungan-kecenderungan dasar, misalnya kepekaan dan penyesuaian diri
2. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan seperti sekolah, atau lingkungan social/budaya seperti teman dan guru, dapat
mempengaruhi terbentuknya kepribadian
3. Interaksi antara Bawaan serta Lingkungan
Interaksi yang terus menerus antara bawaan serta lingkungan menyebabkan timbulnya perasaan
AKU/DIRIKU dalam diri seseorang

C. Pengenalan Diri
Salah satu aspek di dalam kehidupan yang paling sulit dicapai adalah “pengenalan identitas
diri”. Salah satu cara untuk mengetahui Identitas Diri dari Kebutahan dan Motivasinya adalah
dilandasi oleh teori Abraham Maslow
Urutan hirarki kebutuhan tersebut adalah :
1. Kebutuhan Dasar (Biologis), seperti : sandang, pangan, jasmani dan badaniah
2. Kebutuhan akan rasa aman
3. Kebutuhan akan kasih saying
4. Kebutuhan akan harga diri
5. Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri

Kebutuhan dan gunanya :


1. Dengan memahami kebutuhan (need) pada diri kita maka dengan sendirinya kita dapat
memahami apa dan bagaimana serta siapa diri kita sebenarnya.
2. Hal tersebut sangat membantu anda untuk lebih mudah menyesuaikan diri dan sangat
membantu anda dengan mudah memahami orang lain dari berbagai lingkungan social
3. Identitas diri sangat membantu mempertebal keyakinan serta rasa percaya diri anda dalam
pengembangan kepribadian

Manusia memiliki tanggung jawab pribadi akan perbuatan yang dilakukannya. Tanggung jawab
pribadi yang dilakukan manusia tersebut lebih mengarah kepada tindakan terhadap dirinya
sendiri. Ciri-ciri khas orang yang mempunyai rasa tangung jawab pribadi yang tinggi :
a. Mengerjakan pekerjaan yang diberikan kepadanya secara tuntas
b. Selalu berusaha untuk menghasilkan yang terbaik
c. Merasa bertanggung jawab atas semua yang dihasilkan, baik yang buruk ataupun yang baik
d. Sering menyalahkan diri sendiri, kalau ada hal-hal yang salah.

Anda mungkin juga menyukai