Anda di halaman 1dari 27

MODUL

TEOREMA
PYTHAGORAS

KELAS VII SMP/MTS


SEMESTER 2

DISUSUN OLEH

WAHYU RIZKA NOVIANTI


(1801060015)
Modul
Teorema Pythagoras

KELAS VIII SMP/MTS


SEMESTER 2
KATA
PENGANTAR

Buku Matematika Dalil Phytagoras ini membantumu belajar


matematika dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Buku ini
disusun dengan menggunakan bahasa yang mudah kamu pahami. Di
dalam buku ini kamu akan menjumpai soal-soal yang dapat melatih
keterampilanmu. Dengan harapan, kamu akan lebih tertarik dan
suka belajar matematika. Kata-kata kunci merupakan inti dari
materi. Bacalah terlebih dahulu kata-kata kuncinya sebelum kamu
mempelajari isi materi.
Di dalam buku ini disajikan Tugas Mandiri yang akan
meningkatkan pemahaman kamu terhadap konsep yang telah kamu
pelajari. Diskusi akan mendorongmu untuk lebih bersemangat
dalam bekerja sama. Soal Tantangan akan memotivasi kamu dalam
memahami konsep. Di bagian akhir setiap subab dilengkapi dengan
soal-soal untuk mengevaluasi kompetensi yang telah kamu capai
setelah mempelajari satu bab. Akhirnya, semoga buku ini
bermanfaat dan jangan segan untuk bertanyajika kamu menemui
kesulitan.
Selamat belajar, semoga sukses.

Purwokerto, 22 Februari 2021

Penulis

iii
Kata Pengantar ............................................. iii
Daftar Isi ..................................................... iv
Pendahuluan ................................................... 1
Dalil Phytagoras ............................................ 3
A. Dalil Phytagoras ................................... 4
B. Menemukan Dalil .................................. 8
C. Menggunakan Dalil Phytagoras ....... 12
Rangkuman .................................................. 17
Uji Kompetensi 1 ........................................ 18
Uji Kompetensi 2 ....................................... 20
Daftar Pustaka........................................... 22
Biodata ........................................................ 23

iv
Pendahuluan

M
atematika merupakan salah satu mata pelajaran yang kamu
pelajari di SMP dan MTs. Mata pelajaran ini secarasinergi
dengan mata pelajaran lain dapat membentuk
peserta didik agar sanggup menghadapi perubahan di dalam
kehidupan melalui latihan bertindak secara sistematis, rasional,
logis, dan kritis dalam mengkomunikasikan gagasan dan dalam
pemecahan masalah. Selain itu, agar peserta didik dapat
menggunakan matematika dengan menekankan pada aspek
kemampuan dan kecakapan dalam berhitung.
Tujuan penyusunan buku matematika kelas VIII ini di
antaranya adalah menjelaskan dan menemukan dalil Pythagoras,
dan syarat berlakunya, menuliskan dalil Pythagoras untuk sisi-sisi
segitiga, menghitung panjang sisi segitiga siku-siku jika sisi lainnya
diketahui, menentukan jenis segitiga jika diketahui panjang sisi-
sisinya, menghitung perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku
khusus, menghitung panjang diagonal sisi dan ruang kubus dan
balok, menerapkan dalil Pythagoras.
Agar lebih mudah mempelajari, maka buku ini disusun dengan
sistematika sebagai berikut:
a. Pendahuluan, berisi pengantar dengan tema yang paling dekat
dengan keseharian siswa. Bagian ini dilengkapi dengan tujuan
pembelajaran guna mengarahkan siswa dalam menggali materi
pelajaran.
b. Isi materi, dirumuskan sesuai dengan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar yang berlaku saat ini.

1
Dengan cara ini, diharapkan siswa dapat memahami peran
matematika dalam kehidupan sehari-hari, sehingga matematika
merupakan pelajaran yang menarik dan tidak perlu ditakuti.
Pada setiap materi dilengkapi dengan contoh-contoh soal,
latihan-latihan, tugas, math info, dan sekilas tokoh. Contoh soal,
merupakan langkah yang harus diikuti dalam mengerjakan soal.
Latihan, merupakan tolok ukur untuk mengetahui kemampuan siswa
dalam memahami isi materi pelajaran. Tugas, bertujuan untuk
mengembangkan pengetahuan, ketrampilan serta sikap. Math Info,
disajikan berupa informasi seputar matematika guna
membangkitkan motivasi dan menambah wawasan siswa. Sekilas
tokoh, merupakan cuplikan sejarawan matematika secara singkat.

2
Dalil Pythagoras

Pernahkah kalian memerhatikan para tukang kayu atau tukang


bangunan? Dalam bekerja, mereka banyak memanfaatkan teorema
Pythagoras. Coba perhatikan kerangka sebuah rumahyang dibuat
dari kayu. Pada kerangka rumah tersebut sebagian besar rusuk
tegak lurus terhadap rusuk yang lain. Sudut-sudut yang terbentuk
pada rusuk yang saling tegak lurus tersebut merupakan sudut siku-
siku. Dengan memanfaatkan teoremaPythagoras, dapatkah kalian
menentukan panjang dari rusuk- rusuk yang saling tegak lurus
tersebut?

Tujuan pembelajaranmu pada bab ini adalah:


• Menjelaskan dan menemukan dalil Pythagoras, dan syarat
berlakunya;
• Menuliskan dalil Pythagoras untuk sisi-sisi segitiga;
• Menghitung panjang sisi segitiga siku-siku jika sisi lainnya
diketahui;
• Menentukan jenis segitiga jika diketahui panjang sisi-sisinya;
• Menerapkan dalil Pythagoras.

Kata-Kata Kunci:
1. teorema Pythagoras
2. tripel Pythagoras
3. segitiga siku-siku
istimewa

3
A. Dalil Pythagoras

Dalam dalil Phytagoras melibatkan bilangan kuadrat dan akar


kuadrat dalam sebuah segitiga. Oleh karena itu, sebelummembahas
dalil Pythagoras, marilah kita mengingat kembali materi kuadrat
bilangan, akar kuadrat bilangan, luas daerah persegi, dan luas
daerah segitiga siku-siku.

1 Kuadrat dan Akar Kuadrat Bilangan

Masih ingatkah kalian bagaimana menentukan kuadrat


dari suatu bilangan? Untuk menentukan kuadrat dari suatu
bilangan adalah dengan cara mengalikan bilangan tersebut
dengan dirinya sendiri. Perhatikan contoh berikut ini!

Tentukan kuadrat Penyelesaian:


dari bilangan berikut! a. 8,32 = 8,3 × 8,3 = 68,89
a. 8,3 b. 122 = 12 × 12 = 144
b. 12 c. 212 = 21 × 21 = 441
c. 21

Kebalikan dari kuadarat suatu bilangan adalah


akar kuadrat. Misalkan, bilangan p yang tak negatif
diperoleh p2 = 16. Maka bilangan p dapat
ditentukan dengan menarik √16 menjadi p = √16.
Bilangan p yang diinginkan adalah 4 karena 42 = 4 ×
4 = 16.Bilangan p = 4 dinamakan akar kuadrat dari
bilangan 16. Jadi, akar kuadrat suatu bilangan
adalah bilangan tak negatif yang apabila
dikuadratkan akan menghasilkan bilangan yang
sama dengan bilangan semula.
4
Perhatikan contoh berikut!

Tentukan akar kuadrat daribilangan


berikut:
a.√68,89 b. √144 c. √441
Penyelesaian:
a. √68,89= √8,3 ×√8,3 = 8,3
b. √144 = √12 × √12 = 12
c. √441 = √21 × √21 = 21

2 Luas Daerah Persegi

Perhatikan Gambar 5.1. Pada gambar


tersebut tampak sebuah persegi ABCD
yang panjang sisinya s satuan panjang.
Luas persegi ABCD = sisi х sisi
L=sхs
L = s2 satuan luas

Contoh:
Tentukan luas persegi jika diketahui sisi
sisinya berukuran 21 cm!
Penyelesaian:
L = s2
= 21 cm × 21 cm
= 441 cm2
Jadi luas persegi adalah 441 cm2.

Selanjutnya, perhatikan Gambar 5.2.


Pada gambar tersebut tampak sebuah persegi
panjang PQRS yang panjangnya p dan lebarnya l
satuan. Diagonal QS membagi persegi panjang PQRS
menjadi dua buah segitiga siku-siku,
5
yaitu ∆ PQS dan ∆ QRS. Luas persegi panjang
PQRS sama dengan jumlah luas ∆ PQS dan ∆ QRS.
Adapun luas ∆ PQS sama dengan luas ∆ QRS,
sehingga diperoleh
luas ∆ PQS = luas ∆ QRS
= 1 × luas persegi panjang PQRS
2
Karena persegi panjang PQRS berukuran panjang p
dan lebar l, luas ∆ PQS = 1 × 𝑝 × 𝑙 atau
2

luas segitiga siku-siku = 1 × 𝑎𝑙𝑎𝑠 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖

Contoh:
Tentukan luas segitiga jika diketahui alasnya
berukuran 12 cm dan tingginya 5 cm!

L = 12
= 1 × alas × tinggi
= 12 × 12 cm × 5 cm
= 30 cm2
Jadi luas segitiga adalah 30 cm2 .

Luas persegi dan luas segitiga siku-siku sangat bermanfaat dalam


menemukan teorema Pythagoras.

6
7
B. Menemukan Dalil

Untuk menemukan teorema Pythagoras lakukan kegiatan


berikut. Ambillah dua potong kertas berbentuk persegi berukuran
(b + c) cm seperti tampak pada Gambar 5.3 (i) dan 5.3 (ii). Kita akan
menemukan hubungan antara besarnya a, b, dan c. Gambar 5.3 (i)
menunjukkan persegi ABCD berukuran (b + c) cm. Pada keempat
sudutnya buatlah empat segitiga siku-siku dengan panjang sisi
siku-sikunya b cm dan c cm.
Dari Gambar 5.3 (i) tampak bahwa luas persegi
ABCD sama dengan luas persegi (luas daerah yang
tidak diarsir) ditambah luas empat segitiga siku-siku
(luas daerah yang diarsir), sehingga diperoleh
luas daerah yang diarsir = luas empat segitiga siku-
siku
= 4×1×𝑏×𝑐
2
= 2bc
dan luas daerah yang tidak diarsir = luas persegi PQRS
=𝑎×𝑎
= 𝑎2
Lalu buatlah persegi EFGH berukuran (b + c) cm
seperti tampak pada gambar 5.3 (ii). Pada duabuah
sudutnya buatlah empat segitiga siku-siku
sedemikian sehingga membentuk dua persegi
panjang berukuran (bхc) cm.

Dari Gambar 5.3 (ii) tampak bahwa luas persegi


EFGH sama dengan luas persegi (luas daerah yang
tidak diarsir) ditambah luas empat segitiga siku-siku
(luas daerah yang diarsir), sehingga diperoleh
8
luas daerah yang diarsir = luas dua persegi panjang
= 2×𝑏×𝑐
= 2 bc
luas daerah yang tidak diarsir = luas persegi KMGN +
luas persegiOFML
= (b х b) + (c х c)
= b2 + c2.
Dari Gambar 5.3 (i) dan 5.3 (ii) tampak bahwa ukuran
c c2 persegi ABCD = ukuran persegi EFGH, sehingga
b
diperoleh
luas persegi ABCD = luas persegi EFGH
b2 2bc + a2 = 2bc + b2 + c2
a2 = b2 + c2.
Kesimpulan di atas jika digambarkan akan tampak
(iii) seperti pada Gambar 5.3 (iii).
Gambar 5.3
Luas daerah persegi yang panjang sisinya adalah
sisi miring suatu segitiga siku-siku sama dengan
jumlah luas daerah persegi yang panjang sisinya
adalah sisi siku-siku segitiga tersebut.

Teorema Pythagoras tersebut selanjutnya dapat dirumuskan


seperti berikut.

Untuk setiap segitiga siku-siku, berlaku kuadrat


panjang sisi miring sama dengan jumlah kuadrat
panjang sisi siku-sikunya.

9
C Jika ABC adalah segitiga siku-siku dengan a panjang
sisi miring, sedangkan b dan c panjang sisi siku-
a sikunya maka berlaku
b a2 = b2 + c2

A c B
Pernyataan di atas jika diubah ke
Gambar 5.4 Bentuk pengurangan menjadi

b2 = a2 – c2
atau
c = a2 – b2.
2

10
11
C. Menggunakan Dalil Pythagoras

Dengan menggunakan dalil Pythagoras,


kalian dapat menentukan panjang salah satu
sisi segitiga siku-siku jika diketahui
dua sisi yang lainnya. Selain itu, dalil ini dapat
digunakan juga untuk menentukan jenis segitiga
dengan membandingkan kuadrat sisi miringnya
dengan jumlah kuadrat sisi siku-sikunya.

1 Mnghitung Panjang Salah Satu Sisi


Segitiga Siku-Siku

Pada sebuah segitiga siku-siku, jika dua buah sisinya diketahui


maka salah satu sisinya dapat dicari dengan menggunakan dalil
Pythagoras. Perhatikan contoh berikut ini!

Contoh
Panjang sisi miring suatu segitiga siku-siku adalah 15 cm.
Jika panjang salah satu sisi siku-sikunya 9 cm, tentukan
panjang sisi segitiga siku-siku yang lainnya!
Penyelesaian:
𝐵𝐶2 = 𝐴𝐵2 + 𝐴𝐶2
? 15
𝐴𝐶2 = 𝐵𝐶2 – 𝐴𝐵2
= 152 – 92 = 225 – 81
= 144
AC =√144 = 12 cm 9
Jadi, panjang sisi segitiga siku-siku yang lainnya (AC )=12 cm.

12
2 Menentukan Jenis Segitiga Jika Diketahui
Panjang Sisi-Sisinya Segitiga Siku-Siku

Dalil Pythagoras dapat digunakan untuk menentukan jenis


segitiga jika diketahui panjang sisi-sisinya. Namun demikian,
sebelumnya akan dibahas terlebih dahulu mengenai kebalikan dari
dalil Pythagoras.
a. Kebalikan Dalil Pythagoras
Pada bahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa kuadrat
miring (hypothenusa) atau sisi miring suatu segitiga siku-sikusama
dengan jumlah kuadrat panjang kedua sisinya. Dari pernyataan
tersebut kita peroleh kebalikan dari dalil Pythagoras, yaitu:

• Jika kuadrat sisi miring atau sisi terpanjang


sebuah segitiga sama dengan jumlah kuadrat
panjang kedua sisinya, maka segitiga tersebut
merupakan segitiga siku-siku, atau
• Jika pada suatu segitiga berlaku a 2 = b 2 + c 2,
maka segitiga ABC tersebut merupakan segitiga
siku-siku dengan besar salah satu sudutnya 90o.

13
Contoh
Suatu segitiga ABC mempunyai panjang AB = 10
cm, BC =24 cm, dan AC = 26 cm. Tentukan
apakah segitiga tersebut termasuk segitiga
siku-siku atau bukan!
Penyelesaian:
AB = 10, maka AB 2 = 100
BC = 24, maka BC 2 = 576
AC = 26, maka AC 2 = 676
Berdasarkan uraian tersebut, diperoleh
hubungan bahwa 676
= 100 + 576.

Jadi segitiga ABC merupakan segitiga siku-siku.

b. Menentukan jenis segitiga jika diketahui panjang sisisisinya


Bagaimana menentukan jenis segitiga jika diketahui panjang sisi-
sisinya dengan menggunakan dalil Pythagoras? Coba kalian
perhatikan contoh berikut ini.

Contoh Pada suatu segitiga berlaku


Suatu segitiga panjang sisi-sisinya a. Jika kuadrat sisi terpanjang sama dengan
diketahui adalah 6 cm, 12 cm, dan jumlah kuadrat sisi-sisi lainnya maka
15 cm. Tentukanlah jenis segitiga segitiga tersebut adalah segitiga siku-
tersebut! siku.
Penyelesaian:
152 = 15 × 15 62 + 122 = 36 + 144 b. Jika kuadrat sisi terpanjang lebih besar dari

= 225 = 190 jumlah kuadrat sisi-sisi lainnya maka


2 2 2
Karena 15 > 6 + 12 maka jenis segitiga tersebut adalah segitiga tumpul.

segitiganya adalah segitiga tumpul.


C2>a2+b2
c. Jika kuadrat sisi terpanjang lebih kecil dari
jumlah kuadrat sisi-sisi lainnya maka
segitiga tersebut adalah segitiga lancip.
14
C2<a2+b2
c. Tripel Pythagoras
Bilangan-bilangan 3, 4, dan 5 serta 6, 8, dan 10 merupakan
bilangan-bilangan yang memenuhi dalil Pythagoras, yaitu 52 = 32
+ 42 dan 102 = 62 + 82. Bilangan-bilangan tersebut dapat
dipandang sebagai panjang sisi sebuah segitiga sikusiku.Bilangan-
bilangan yang memenuhi dalil Pythagoras seperti itu disebut
tripel Pythagoras.

Jadi, tripel Pythagoras adalah bilangan bulat


positif yang kuadrat bilangan terbesarnya sama
dengan jumlah kuadrat bilangan yang lainnya.

Tentukan apakah bilangan berikut termasuk tripel Pythagoras


atau bukan!
a. 12, 9, 15
b. 8, 10, 18

Penyelesaian:
a. 152 = 225 b. 132 = 169
122 + 92 = 144 + 81 = 225 82 + 102 = 64 + 100 = 164
152 = 122 + 92 132 = 82 + 102
Jadi, a. 12, 9, 15 termasuk bilangan tripel Pythagoras.
b. 8, 10, 13 bukan bilangan tripel Pythagoras.

15
16
Rangkuman
1. Kuadrat suatu bilangan adalah perkalian antara bilangan
tersebut dengan dirinya sendiri.
2. Akar kuadrat suatu bilangan adalah bilangan tak negatif yang
jika dikuadratkan akan menghasilkan bilangan yang sama
dengan bilangan semula.
3. Teorema Pythagoras menyatakan bahwa kuadrat sisi miring
pada segitiga siku-siku sama dengan jumlah kuadrat sisi-
sisinya.
4. Menentukan jenis segitiga jika diketahui sisi-sisinya
a. Jika kuadrat sisi terpanjang sama dengan jumlah kuadrat
sisi-sisi lainnya maka segitiga tersebut merupakan
segitiga siku-siku.
b.Jika kuadrat sisi terpanjang lebih kecil dari jumlah
kuadrat sisi-sisi lainnya maka segitiga tersebut
merupakan segitiga lancip.
c. Jika kuadrat sisi terpanjang lebih besar dari jumlah
kuadrat sisi-sisi lainnya maka segitiga tersebut
merupakan segitiga tumpul.
5. Tripel Pythagoras adalah bilangan bulat positif yang kuadrat
bilangan terbesarnya sama dengan jumlah kuadrat bilangan
yang lainnya.

17
Uji kompetensi 1

1 2

3
4

5 Di antara kelompok tiga bilangan berikut ini, manakah yang membentuk


tripel Pythagoras?
a. 3, 4, 5 e. 8, 15, 17
b. 4, 5, 6 f. 12, 15, 19
c. 4, 7, 8 g. 11, 60, 62
d. 12, 16, 20 h. 33, 56, 65

18
6

7 8

Selamat Mencoba

19
Uji kompetensi 2

Gunakan teorema Pythagoras Diketahui persegi ABCD pada


1 3
untuk menyatakan persamaan- bidang koordinat dengan
koordinat titik A (2, 1) dan
persamaan yang berlaku pada
C (7, –4).
segitiga berikut.
a. Sketsalah persegi ABCD
tersebut pada bidang koordinat.
b. Tentukan koordinat titik B
dan D.
c. Tentukan panjang BC dan AC .

Dua buah tiang berdampingan


4 berjarak 24 m. Jika tinggi tiang
masing-masing adalah 22 m dan 12
m, hitunglah panjang kawat
penghubung antara ujung tiang
tersebut.

Tentukan jenis segitiga dengan


2
panjang sisi-sisi sebagai berikut.
a. 3 cm, 5 cm, 4 cm
b. 4 cm, 5 cm, 6 cm
c. 1 cm, 2 cm, 3 cm

20
Di antara kelompok tiga
6 10 Pada segitiga ABC diketahui
bilanganberikut ini, manakah
yang membentuk tripel AB =10 cm, BC = 24 cm, dan
Pythagoras? AC = 26 cm.
a. Tunjukkan bahwa ∆ ABC
a. 3, 4, 5 e. 8, 15, 17
siku-siku.
b. 4, 5, 6 f. 12, 15, 19
b. Di titik manakah ∠ABC
c. 4, 7, 8 g. 11, 60, 62
d. 12, 16, 20 h. 33, 56, 65 siku-siku?

Selamat Mengerjakan

21
Daftar
Pustaka

Abdur Rahman As’ari DKK. Buku Siswa. Matematika SMP/MTs . Kelas

VIII. Edisi Revisi, 2017. Jakarta. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Nuharini, Dewi dan Wahyuni, Tri. 2008. Matematika Konsep dan

Aplikasinya. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Nugroho, Heru dan Meisaroh, Lisda. 2009. Matematika. Jakarta: Pusat

Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

22
04
2
iv
12
13
14
218
9
0

Biodata Penulis

Nama : Wahyu Rizka Novianti


TTL : Banyumas, 18 November 2000

“Jangan pernah berhenti karena lelah,


Berhentilah ketika selesai”

23
29

Anda mungkin juga menyukai