Anda di halaman 1dari 8

BENEFIT Jurnal Manajemen dan Bisnis

Volume 16, Nomor 2, Desember 2012, hlm. 91-98

PERAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT DALAM SISTEM


PRODUKSI DAN OPERASI PERUSAHAAN

Agus Widyarto

PT. Bintang Sidoraya Group


Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jalan A. Yani Tromol Pos 1, Surakarta 57102 Indonesia Telepon: +62- 0271-717417
E-mail: agus.widyarto@yahoo.co.id

Abstrack: Supply Chain Management is a set of approaches for the efficient integration of suppliers,
manufacturing, warehouse and storage, so that goods are produced and distributed in the right
amount, the right location, the right time, to minimize costs and provide service to the customer
satisfaction. At this time many companies are implementing Supply Chain Management to improve
the competitiveness of the company to another. Supply Chain Management is a strategic competitive
tool for companies that make bersainganya logistical problems as a strategy to win the competition.
The purpose of making this paper is to investigate the role of Supplay Chain Management in
production systems and operations within the company that allows you to provide value to consumers
in terms of availability and speed of service. So that consumers will feel the advantages of the
product, although physically relatively similar to other products.

Keywords : supply chain management, system production, the company’s operations.

Abstrak: Supply Chain Management adalah seperangkat pendekatan untuk mengefisienkan integrasi
supplier, manufaktur, gudang dan penyimpanan, sehingga barang diproduksi dan didistribusikan
dalam jumlah yang tepat, lokasi yang tepat, waktu yang tepat, untuk meminimasi biaya dan memberikan
kepuasan layanan terhadap konsumen. Pada saat ini banyak perusahaan yang menerapkan Supply
Chain Management untuk meningkatkan daya saing perusahaan dengan yang lainnya. Supply Chain
Management merupakan suatu alat bersaing strategik bagi perusahaan yang menjadikan masalah
logistik sebagai strategi bersainganya untuk dapat memenangkan persaingan. Tujuan pembuatan
paper ini adalah untuk mengetahui peran Supplay Chain Management dalam sistem produksi dan
operasi didalam perusahaan yang berguna untuk memberikan value kepada konsumen dalam hal
availability dan kecepatan layanan. Sehingga konsumen akan merasakan suatu keunggulan dari produk
tersebut, meskipun secara fisik relatif sama dengan produk lain.

Kata Kunci: supply chain managemet, sitem produksi, operasi perusahaan

PENDAHULUAN kemampuan yang dimiliki untuk memberikan


value terhadap harapan konsumen. Implemen-
Pada dasarnya konsumen mengharapkan tasi upaya ini tentunya menimbulkan konseku-
dapat memperoleh produk yang memiliki ensi biaya yang berbeda di setiap perusahaan
manfaat pada tingkat harga yang dapat diteri- termasuk para pesaingnya. Untuk dapat me-
ma. Untuk mewujudkan keinginan konsumen nawarkan produk yang menarik dengan tingkat
tersebut maka setiap perusahaan berusaha secara harga yang bersaing, setiap perusahaan harus
optimal untuk menggunakan seluruh asset dan berusaha menekan atau mereduksi seluruh biaya

Volume 16, Nomor 2, Desember2012: 91-98 Peran Supply Chain Management dalam ... 91
tanpa mengurangi kualitas produk maupun stan- material, penerapan Supply Chain Management
dar yang sudah ditetapkan. akan memberikan kontribusi terhadap pengu-
Salah satu upaya untuk mereduksi biaya rangan biaya persediaan yang meliputi biaya pe-
tersebut adalah melalui optimalisasi distribusi nyimpanan, pemesanan, dan stockout. Sedang-
material dari pemasok, aliran material dalam kan untuk perusahaan yang menggunakan kon-
proses produksi sampai dengan distribusi pro- sep just in time atau JIT (penerapan di Indonesia
duk ke tangan konsumen. Distribusi yang opti- pada umumnya dengan sistem cluster), konsep
mal dalam hal ini dapat dicapai melalui penera- Supply Chain Management mutlak untuk dite-
pan konsep Supply Chain Management. Supply rapkan. Selain mampu mengeliminasi biaya pe-
Chain Management sesungguhnya bukan meru- nyimpanan, juga dapat mereduksi biaya kualitas
pakan suatu konsep yang baru. Konsep ini mene- yang ditimbulkan oleh adanya cacat produk ma-
kankan pada pola terpadu yang menyangkut upun cacat proses.
proses aliran produk dari supplier, manufaktur, Dari latar belangkang diatas maka tujuan
retailer hingga kepada konsumen. Dari sini akti- paper ini adalah untuk mengetahui peran Sup-
vitas antara supplier hingga konsumen akhir play Chain Management dalam sistem produksi
adalah dalam satu kesatuan tanpa sekat pemba- dan operasi didalam perusahaan yang berguna
tas yang besar, sehingga mekanisme informasi untuk memberikan value kepada konsumen da-
antara berbagai elemen tersebut berlangsung se- lam hal availability dan kecepatan layanan. Se-
cara transparan. Supply Chain Management me- hingga konsumen akan merasakan suatu keung-
rupakan suatu konsep menyangkut pola pen- gulan dari produk tersebut, meskipun secara fi-
distribusian produk yang mampu menggantikan sik relatif sama dengan produk lain.
pola-pola pendistribusian produk secara opti-
mal. Pola baru ini menyangkut aktivitas pendis- METODE PENELITIAN
tribusian, jadwal produksi, dan logistik
Konsep sistem produksi dan operasi yang Karya Ilmiah ini disusun menggunakan
diterapkan perusahaan manufaktur mau-pun Metode penelitian Kepustakaan. Yaitu metode
jasa saat ini, sudah saatnya harus memper- penelitian yang mencari sumber dari beberapa
hatikan elemen di luar perusahaan yang ber- buku dan artikel yang telah ada.
sangkutan. Artinya, mengelola elemen input,
proses transformasi, dan output saja tidak akan PEMBAHASAN
cukup memberikan value kepada konsumen.
Oleh karenanya elemen supplier dan konsumen Perkembangan Lingkungan Industri.
(baik distributor maupun konsumen akhir) juga Perkembangan lingkungan industri yang
menjadi bagian yang harus dikelola perusahaan. dinamis pada era global seperti sekarang ini
Supply Chain Management sebagai suatu menjadi pemicu bagi banyak organisasi pe-
pendekatan terpadu yang meliputi seluruh pro- rusahaan untuk menggali potensi yang dimiliki,
ses manajemen material, memberikan orientasi serta mengidentifikasi faktor kunci sukses untuk
kepada proses untuk menyediakan, mempro- unggul dalam persaingan yang semakin kom-
duksi, dan mendistribusikan produk kepada petitif. Teknologi yang juga berkembang pesat
konsumen. Konteks material dalam pengertian menjadi sebuah kekuatan untuk diterapkan
Supply Chain Management tentunya tidak hanya dalam iklim persaingan. Usaha-usaha yang dila-
meliputi bahan baku dan output (barang jadi) kukan pada akhirnya diarahkan untuk memberi-
saja, tetapi juga termasuk bahan pembantu, ko- kan produk terbaik kepada konsumen.
mponen, suku cadang, work in process (barang Konteks produk yang ditawarkan peru-
setengah jadi) maupun berbagai jenis perleng- sahaan kepada konsumen dalam pengertian ma-
kapan (supplies) yang digunakan untuk men- najemen produksi dan operasi adalah kombinasi
dukung aktivitas operasional perusahaan secara produk barang dan jasa. Industri manufaktur
menyeluruh. tidak akan dapat bersaing apabila produk yang
Bagi perusahaan yang masih memberikan ditawarkan murni hanya barang sebaliknya per-
perhatian terhadap pentingnya persediaan usahaan jasa tidak dapat bersaing apabila pro-

92 Agus Widyarto BENEFIT Jurnal Manajemen dan Bisnis


duk yang ditawarkan hanya pelayananan. Keber- kepada beberapa strata, semua jalan dari asal
hasilan perusahaan dalam memberikan produk material (contohnya bijih tambang, pertum-
terbaik kepada konsumen meliputi kombinasi buhan tanaman). Di dalam upstream supply
di antara keduanya, yaitu barang dan jasa dalam chain, aktivitas yang utama adalah penga-
porsi masing-masing yang ideal menurut perusa- daan.
haan. 2. Manajemen Rantai Suplai Internal (Internal
Menyajikan produk dalam arti luas ter- supply chain management)
sebut merupakan tantangan sekaligus peluang Bagian dari internal supply chain meliputi
bagi sistem produksi operasi yang harus dijalan- semua proses pemasukan barang ke gudang
kan perusahaan. Mulai dari mengidentifikasi yang digunakan dalam mentransformasikan
selera konsumen sampai dengan mengupayakan masukan dari para penyalur ke dalam kelua-
seluruh kebutuhan input dari pemasok untuk ran organisasi itu. Hal ini meluas dari waktu
memproduksi dan mendistribusikan produk ter- masukan masuk ke dalam organisasi. Di da-
sebut sesuai dengan selera konsumen yang di- lam rantai suplai internal, perhatian yang
bidik. utama adalah manajemen produksi, pabri-
Pada dasarnya konsumen mengharapkan kasi, dan pengendalian persediaan.
dapat memperoleh produk yang memiliki 3. Segmen Rantai Suplai Hilir (Downstream
manfaat pada tingkat harga yang dapat diteri- supply chain segment)
ma. Untuk mewujudkan keinginan konsumen Downstream (arah muara) supply chain me-
tersebut maka setiap perusahaan berusaha secara liputi semua aktivitas yang melibatkan pe-
optimal untuk menggunakan seluruh asset dan ngiriman produk kepada pelanggan akhir.
kemampuan yang dimiliki untuk memberikan Di dalam downstream supply chain, perhati-
value terhadap harapan konsumen. Implemen- an diarahkan pada distribusi, pergudangan,
tasi upaya ini tentunya menimbulkan konse- transportasi, dan after-sales-service.
kuensi biaya yang berbeda di setiap perusahaan Menurut Jebarus (2001) Supply Chain
termasuk para pesaingnya. Management merupakan pengembangan lebih
Untuk dapat menawarkan produk yang lanjut dari manajemen distribusi produk untuk
menarik dengan tingkat harga yang bersaing, memenuhi permintaan konsumen. Konsep ini
setiap perusahaan harus berusaha menekan atau menekankan pada pola terpadu yang menyang-
mereduksi seluruh biaya tanpa mengurangi kua- kut proses aliran produk dari supplier, manu-
litas produk maupun standar yang sudah dite- faktur, retailer hingga kepada konsumen. Dari
tapkan. Salah satu upaya untuk mereduksi biaya sini aktivitas antara supplier hingga konsumen
tersebut adalah melalui optimalisasi distribusi akhir adalah dalam satu kesatuan tanpa sekat
material dari pemasok, aliran material dalam pembatas yang besar, sehingga mekanisme in-
proses produksi sampai dengan distribusi pro- formasi antara berbagai elemen tersebut ber-
duk ke tangan konsumen. Distribusi yang opti- langsung secara transparan. Supply Chain Mana-
mal dalam hal ini dapat dicapai melalui penera- gement merupakan suatu konsep menyangkut
pan konsep Supply Chain Management. Supply pola pendistribusian produk yang mampu
Chain Management sesungguhnya bukan meru- menggantikan pola-pola pendistribusian produk
pakan suatu konsep yang baru. secara optimal. Pola baru ini menyangkut akti-
Menurut Turban, Rainer, Porter (2004), ter- vitas pendistribusian, jadual produksi, dan lo-
dapat 3 macam komponen rantai suplai, yaitu: gistic.
1. Rantai Suplai Hulu (Upstream supply chain) Integrated Supply Chain. Semua perusa-
Bagian upstream (hulu) supply chain me- haan memerlukan sesuatu yang sangat ekonomis
liputi aktivitas dari suatu perusahaan manu- guna melakukan kegiatan memproduksi untuk
faktur dengan para penyalurannya (yang ma- memperoleh keuntungan. Untuk mencapai
na dapat manufaktur, assembler, atau kedua- keinginan tersebut, kelancaran arus material
duanya) dan koneksi mereka kepada pada yang diperlukan pasti melibatkan lebih dari satu
penyalur mereka (para penyalur second-tri- rantai pasokan. Faktor kritis dalam rantai
er). Hubungan para penyalur dapat diperluas pasokan yang efisien adalah pembelian, karena

Volume 16, Nomor 2, Desember2012: 91-98 Peran Supply Chain Management dalam ... 93
tugas pembeliaan untuk menyeleksi pemasok komitmen menjadi mata rantai yang saling
(berikut materialnya) dan kemudian memba- berkoordinasi untuk menyalurkan seluruh
ngun hubungan yang saling menguntungkan. kebutuhan material sesuai yang dibutuhkan.
Tanpa pemasok yang baik dan tanpa pembelian Sekilas konsep Supply Chain Management
yang memadai, rantai pasokan tidak akan memiliki kesamaan dengan manajemen logistic,
memiliki peran untuk kondisi pasar pada masa karena keduanya mengelola arus baarang dan
seperti sekarang ini. Supply Chain Management jasa melalui pembelian, pergerakan, penyim-
diperlukan oleh perusahaan yang sudah meng- panan, adminitrasi, dan penyaluran barang.
arah pada pengelolaan dengan sistem just in ti- Selain itu baik Supply Chain Management
me, karena konsep just in time sangat menekan- maupun manajemen logistic juga memiliki
kan ketepatan waktu kedatangan material dari kesamaan dalam hal peningkatan efisiensi dan
pemasok sampai ke tangan konsumen sesuai efektivitas dalam pengelolaan barang. Per-
dengan yang ditetapkan. Artinya, kedisiplinan bedaan Supply Chain Management dengan
dan komitmen seluruh mata rantai harus benar- manajemen logistic terletak pada orientasinya.
benar dilaksanakan, karena sistem just in time Supply Chain Management mengusahakan
tidak menekankan pada persediaan atau zero hubungan dan koordinasi antar proses dari
inventory. Sehingga apabila terjadi penyim- perusahaan-perusahaan lain dalam business
pangan pada salah satu mata rantai saja, maka pipelines, mulai dari suppliers sampai kepada
akan mengganggu pasokan material secara ke- pelanggan juga mengutamakan arus barang
seluruhan dan menghambat kelancaran tugas antar perusahaan, sejak paling hulu sampai
dari mata rantai yang lain, karena tidak adanya paling hilir. Sedangkan manajemen logistic
persediaan. Untuk kondisi di Indonesia sistem berorientasi pada perencanaan dan kerangka
just in time akan berhasil kalau mata rantai ter- kerja yang menghasilkan rencana tunggal arus
kait berada dalam satu cluster. barang dan informasi di seluruh perusahaan, jadi
Bagi perusahaan yang masih memen- lebih terfokus pada pengelolaan termasuk arus
tingkan persediaan karena karakteristik material barang dalam perusahaan.
(misalnya faktor musiman) atau sebagai langkah Dalam perkembangannya, Supply Chain
antisipatif untuk menyiasati lingkungan industri Management telah banyak mengalami evolusi
yang tidak stabil, Supply Chain Management ju- yang dapat digambarkan dalam 4 (empat) tahap
ga diperlukan. Peran Supply Chain Management sebagai berikut (Indrajit dan Djokopranoto,
untuk jenis perusahaan ini adalah menekan biaya 2002) :
persediaan, karena persediaan yang tidak opti- 1. Tahap 1,
mal akan menimbulkan dampak biaya penyim- Dalam tahap 1 ada semacam kesendirian dan
panan, biaya pemesanan, dan biaya backorder ketidak-saling tergantungan fungsi produksi
(apabila terjadi stockout). dan fungsi logistic. Mereka menjalankan pro-
Baik perusahaan yang menerapkan sistem gram-program sendiri yang terlepas satu
just in time maupun yang masih mementingkan sama lain (in-complete isolation). Contohnya
persediaan, Supply Chain Management yang adalah bagian produksi yang hanya memi-
dilaksankan akan lebih optimal apabila diterap- kirkan bagaimana membuat barang sesuai
kan secara terintegrasi oleh seluruh mata rantai dengan mutu dan yang telah ditetapkan, dan
pasokan yang terkait. Menerapkan konsep Sup- sama sekali tidak mau ikut memikirkan pe-
ply Chain Management secara menyeluruh dan numpukan inventory dan penggunaan ruang
terintegrasi tentu bukan merupakan hal yang gudang yang menimbulkan biaya persediaan
mudah dilakukan perusahaan. Kesulitan akan yaitu biaya simpan.
banyak dialami dalam kaitan dengan lingkungan 2. Tahap 2,
eksternal yaitu hubungan dengan supplier dan Dalam tahap 2 perusahaan sudah mulai me-
distributor serta konsumen akhir. Hal ini dapat nyadari pentingnya integrasi perencanaan
terjadi karena lingkungan eksternal relatif walaupun dalam bidang yang masih ter-
berada di luar kendali perusahaan, sehingga batas, yaitu di antara fungsi internal yang
perlu upaya kedua belah pihak untuk mencapai paling berdekatan, misalnya produksi de-

94 Agus Widyarto BENEFIT Jurnal Manajemen dan Bisnis


ngan inventory control dan functional inte- 3. Menurunnya biaya. Pengintegrasian aliran
gration yang lain. produk dari perusahan kepada konsumen
3. Tahap 3, akhir berarti pula mengurangi biaya-biaya pa-
Dalam tahap 3 integrasi perencanaan dan pe- da jalur distribusi.
ngawasan atas semua fungsi yang terkait da- 4. Pemanfaatan asset semakin tinggi. Aset ter-
lam satu perusahan (internal integration). utama faktor manusia akan semakin terlatih
4. Tahap 4, dan terampil baik dari segi pengetahuan
Pada tahap 4 menggambarkan tahap sebe- maupun keterampilan. Tenaga manusia akan
narnya dari suplly chain integration, yaitu mampu memberdayakan penggunaan tek-
integrasi total dalam konsep perencanaan, nologi tinggi sebagaimana yang dituntut da-
pelaksanaan, dan pengawasan (manajemen) lam pelaksanaan Supply Chain Management.
yang telah dicapai dalam tahap 3 dan 5. Peningkatan laba. Dengan semakin mening-
diteruskan ke upstreams yaitu suppliers dan katnya jumlah konsumen yang setia dan men-
downsterams sampai ke pelanggan. jadi pengguna produk, pada gilirannya akan
Evolusi Supply Chain Management yang meningkatkan laba perusahaan.
telah mencapai tahap keempat tersebut menun- 6. Perusahaan semakin besar. Perusahaan yang
jukkan suatu integrasi yang menyeluruh di an- mendapat keuntungan dari segi proses distri-
tara seluruh komponen terkait sehingga menun- busi produknya lambat laun akan menjadi be-
tut adanya transparansi arus informasi. Strategi sar, dan tumbuh lebih kuat.
kemitraan dapat digunakan untuk mewujudkan Keenam manfaat yang sudah dijelaskan
kelancaran arus pasokan material dari pemasok seperti tersebut di atas merupakan manfaat ti-
sampai distributor hingga ke tangan konsumen. dak langsung. Secara umum, manfaat langsung
Dengan startegi kemitraan maka perlu mengem- dari penerapan Supply Chain Management bagi
bangkan komunikasi di antara semua pihak ter- perusahaan adalah :
kait, sehingga komunikasi arus informasi mau- 1. Supply Chain Management secara fisik dapat
pun data yang dibutuhkan akan lebih lancar. mengkonversi bahan baku menjadi produk
Manfaat Supply Chain Management. jadi dan mengantarkannya kepada konsumen
Secara umum penerapan konsep SCM dalam akhir. Manfaat ini menekankan pada fungsi
perusahaan akan memberikan manfaat yaitu produksi dan operasi dalam sebuah perusa-
(Jebarus, 2001) kepuasan pelanggan, me- haan. Dalam fungsi ini dilakukan penggunaan
ningkatkan pendapatan, menurunnya biaya, pe- dari seluruh sumber daya yang dimilki dalam
manfaatan asset yang semakin tinggi, pening- sebuah proses transformasi yang terkendali,
katan laba, dan perusahaan semakin besar. untuk memberikan nilai pada produk yang
1. Kepuasan pelanggan. Konsumen atau peng- dihasilkan sesuai dengan kebijaksanaan pe-
guna produk merupakan target utama dari rusahaan dan mendistribusikannya kepada
aktivitas proses produksi setiap produk yang konsumen yang dibidik.
dihasilkan perusahaan. Konsumen atau peng- 2. Supply Chain Management berfungsi sebagai
guna yang dimaksud dalam konteks ini tentu- mediasi pasar, yaitu memastikan apa yang
nya konsumen yang setia dalam jangka wak- dipasok oleh rantai suplai mencerminkan as-
tu yang panjang. Untuk menjadikan konsu- pirasi pelanggan atau konsumen akhir tersebut.
men setia, maka terlebih dahulu konsumen Dalam hal ini fungsi pemasaran yang akan
harus puas dengan pelayanan yang disam- berperan. Melalui pelaksanaan Supply Chain
paikan oleh perusahaan. Management, pemasaran dapat mengidenti-
2. Meningkatkan pendapatan. Semakin banyak fikasi produk dengan karakteristik yang di-
konsumen yang setia dan menjadi mitra per- minati konsumen. Selanjutnya fungsi ini harus
usahaan berarti akan turut pula mening- mampu mengidentifikasi seluruh atribut pro-
katkan pendapatan perusahaan, sehingga duk yang diharapkan konsumen tersebut dan
produk-produk yang dihasilkan perusahaan mengkomunikasikan kepada perancang pro-
tidak akan ‘terbuang’ percuma, karena dimi- duk. Apabila seleksi rancangan produk sudah
nati konsumen. dilakukan dan dilakukan pengujian maka

Volume 16, Nomor 2, Desember2012: 91-98 Peran Supply Chain Management dalam ... 95
produk dapat diproduksi. Sehingga Supply 3. Keadaan material
Chain Management akan berperan dalam - Kualitas material
memberikan manfaat seperti point 1 tersebut. - Keseragaman material
Persyaratan Penerapan Supply Chain - Jaminan dari pemasok
Management. Sebagai suatu konsep yang - Keadaan pengepakan (pembungkusan)
melibatkan banyak pihak sebagai mata rantai, Dari ketiga kriteria tersebut, bobot (ber-
Supply Chain Management menuntut beberapa dasarkan tingkat kepentingan) yang terbesar
persyaratan yang tidak hanya terkait dengan diberikan pada kriteria keadaan material, karena
material, tetapi juga informasi. Syarat utama keadaan material akan mempengaruhi kinerja
dari penerapan Supply Chain Management fungsi produksi dan operasi khususnya kualitas
tentunya dukungan manajemen. Manajemen produk. Selanjutnya dilakukan penilaian untuk
semua level dari strategis sampai operasional setiap indikator dan dihitung total skornya.
harus memberikan dukungan mulai dari proses Syarat berikutnya adalah pemilihan dis-
perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, tributor sebagai perantara produk perusahaan
pelaksanaan, sampai pengendalian. Selain sampai ke tangan konsumen akhir. Intensitas sa-
dukungan manajemen, syarat lain merupakan luran distribusi yang ideal bagi suatu perusaha-
syarat yang melibatkan faktor eksternal yaitu an adalah bagaimana menyajikan jenis produk
pemasok dan distributor. Sebelum membangun secara luas dalam pemuasan kebutuhan konsu-
komitmen dan melaksanakan ‘kontrak kerja’ men (Sitaniapessy, 2001). Penggunaan distribu-
dengan para pemasok, maka perusahaan terlebih tor yang terlalu sedkit dapat membatasi penye-
dahulu harus melaksanakan evaluasi pemasok. baran jenis produk dalam aktivitas pemasaran.
Sebagi catatan, melaksanakan evaluasi pemasok Sebaliknya, penggunaan distributor yang terlalu
untuk pemasok yang ‘bermain’ dalam pasar yang banyak dapat mengganggu brand image dalam
monopoli tentunya sulit dan tidak bisa dilaksa- posisinya berkompetisi. Satu kunci yang penting
nakan, sehingga yang perlu dilakukan untuk dalam mengelola saluran distribusi adalah me-
kondisi ini adalah membangun kemitraan dalam nentukan berapa banyak saluran distribusi yang
suatu kesepakatan. dikembangkan serta membentuk suatu pola ke-
Evaluasi pemasok dilakukan apabila un-tuk mitraan yang menunjang pemasaran suatu pro-
material yang sama dapat diperoleh lebih dari duk dalam area pemasaran tertentu.
satu alternatif pemasok. Setidaknya ada tiga Satu lagi persyaratan yang penting dalam
kriteria dalam melakukan evaluasi pemasok, ya- penerapan Supply Chain Management adalah
itu : keadaan umum pemasok, keadaan pelaya- transparansi arus informasi. Untuk dapat
nan, dan keadaan material. Beberapa contoh in- mendukung arus informasi yang transparan dari
dikator dari setiap kriteria evaluasi pemasok seluruh mata rantai yang terlibat dalam Supply
adalah sebagai berikut (Gaspersz, 2002) : Chain Management diperlukan komitmen (da-
1. Keadaan umum pemasok pat dicapai melalui kemitraan dan kesepakatan)
- Ukuran atau kapasitas produksi disertai dengan ketersediaan database. Konsep
- Kondisi financial database yang dimaksud dalam hal ini bukan
- Kondisi operasional hanya kumpulan data yang dikelola dan diken-
- Fasilitas riset dan desain dalikan secara terpusat, melainkan data tersebut
- Lokasi geografis harus memenuhi lima kriteria sebagai berikut :
- Hubungan dagang antar industri 1. Ketersediaan, kapanpun diperlukan harus
2. Keadaan pelayanan tersedia disertai dengan kemudahan akses.
- Waktu penyerahan material 2. Kemampuan dipergunakan untuk berbagi
- Kondisi kedatangan material kebutuhan terkait
- Kuantitas pemesanan yang ditolak 3. Kemampuan data untuk selalu berkembang
- Penanganan keluhan dari pembeli dalam konteks yang efektif
- Bantuan teknik yang diberikan
- Informasi harga yang diberikan

96 Agus Widyarto BENEFIT Jurnal Manajemen dan Bisnis


4. Jumlah data tidak tergantung kondisi fisik dak didefinisikan dengan baik. Setiap channel
penyimpan data (penyimpan data yang harus menggunakan ukuran sendiri-sendiri, dan tidak
menyesuaikan jumlah data) ada perhatian untuk membuat keterkaitan dalam
5. Konsistensi dan validitas data model matriks yang mengukur kinerja rantai
Tantangan Penerapan Supply Chain secara keseluruhan.
Management. Meskipun Supply Chain Manage- Terkait dengan manajemen persediaan,
ment memiliki banyak manfaat dalam men- kadang-kadang kebijakan persediaan terlalu se-
jalankan sistem produksi dan operasi di derhana, faktor-faktor ketidakpastian diper-
perusahaan, tetapi ada beberapa tantangan yang hitungkan dalam pembuatan kebijakan-kebija-
harus dihadapi dan disikapi oleh perusahaan kan tersebut, kadang-kadang terlalu statis. Se-
apabila akan me-nerapkannya. Tantangan yang lain itu terkadang pemahaman terhadap konsep
pertama berasal dari lingkungan makro dan Supply Chain Management tidak lengkap, fokus-
juga lingkungan eksternal. Misalnya saja trend nya sering berorientasi pada operasi internal sa-
perekonomian global yang menunjukkan adanya ja, tidak dapat membedakan antara pelayanan
kecenderungan inflasi, khususnya di Indonesia. terhadap intermediate consumers dengan end
Hal ini disebabkan karena persaingan di tingkat consumers. Untuk mengatasi tantangan terse-
global memang sangat meningkat. Selain itu juga but, terlebih dahulu perusahaan harus melaku-
ke-cenderungan konsumen perilaku konsumen kan perbaikan dan membangun komitmen di
yang menunjukkan sikap terlalu rumit dan ba- lingkungan internal perusahaan tersebut, baru
nyak menuntut. Faktor eksternal lain adalah per- kemudian membangun kemitraan dan komitmen
kembangan teknologi. Perkembangan teknologi dengan mata rantai lain di lingkungan eksternal.
yang terkait dengan teknologi informasi se- Satu hal yang juga penting dalam mengatasi tan-
dapat mungkin diadaptasi oleh perusahaan-per- tangan untuk penerapan Supply Chain Mana-
usahaan yang menerapkan Supply Chain Mana- gement adalah mengelola informasi dalam se-
gement sehingga dapat mengelola informasi buah sistem yang harus mendukung proses pe-
yang bergerak sangat cepat untuk menanggapi ngambilan keputusan di wilayah penerapan Sup-
perpindahan produk. Sehingga sangat perlu bagi ply Chain Management.
perusahaan yang menerapkan Supply Chain Ma-
nagement untuk memiliki peralatan fungsional SIMPULAN
seperti (Watanabe, 2001) :
1. Demand management / forecasting Secara umum manfaat Supply Chain Ma-
2. Advanced planning and scheduling nagement bagi perusahaan adalah: pertama,
3. Transportation management Supply Chain Management secara fisik dapat
4. Distribution and deployment mengkonversi bahan baku menjadi produk jadi
5. Production planning dan mengantarkannya kepada konsumen akhir.
6. Available to promise Kedua, Supply Chain Management berfungsi se-
7. Supply Chain Modeler bagai mediasi pasar, yaitu memastikan apa yang
8. Optimizer (Linier programming, non linier dipasok oleh rantai suplai mencerminkan aspi-
programming, heuristic, dan genetic algorithm) rasi pelanggan atau konsumen akhir tersebut.
Selain tantangan-tantangan tersebut, ta- Untuk dapat menerapkan Supply Chain
ntangan yang juga sering dihadapi khususnya Management secara efektif, perusahaan harus
negara berkembang adalah masalah infrastruk- mampu menyediakan dan mengelola database
tur termasuk birokrasi yang rumit. Masalah ini terkait yang memadai (lengkap dan akurat) ser-
akan memberikan dampak yang signifikan ta membangun partnership dengan supplier
terhadap tantangan Supply Chain Management maupun distributor yang terpilih. Pada akhirnya
yang lain, yaitu teknologi informasi. Supply Chain Management secara menyeluruh
Di sisi lain, ada juga tantangan yang da- dapat menciptakan sinkronisasi dan koordinasi
pat digolongkan dalam lingkungan mikro atau aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan aliran
di lingkungan perusahaan itu termasuk stake- material baik di dalam maupun di luar perusa-
holdernya. Misalnya saja pengukuran kinerja ti- haan.

Volume 16, Nomor 2, Desember2012: 91-98 Peran Supply Chain Management dalam ... 97
DAFTAR PUSTAKA Gunasekaran, A., Patel, C., Tirtiroglu, E., (2001),
Performance Measurement and Metrics in
Turban, Rainer, Porter. (2004). Supply Chain a Supply Chain Environment, Inter-
Management. http://id.wikipedia.org/ national Journal of Production and
wiki/ Manajemen_ rantai_suplai. Operations Management, 21(2001),
Indrajit, Eko dan Richardus Djokopranoto. http://indonesianscm.web44.net/index.php?
(2002). Konsep Manajemen Supply Chain. PT option=com_content&task= view&id=
Grasindo. Jakarta. 18&Itemid=2
Gasperz, Vincent, Dr. (2001). Total Quality
Management, Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.

98 Agus Widyarto BENEFIT Jurnal Manajemen dan Bisnis

Anda mungkin juga menyukai