Komunikasi Terapeutik Pemasangan Infus
Komunikasi Terapeutik Pemasangan Infus
II. KONDISI PASIEN : pasien mengeluh lemas dan tidak nafsu makan
Perawat : perkenalkan, nama saya perawat N yang bertugas diruangan ini. Apa benar ini
dengan Ny. T?
Pasien : ooh pemasangan infus iya sus, sakit nggak rasanya sus?
Perawat : memang sakit rasanya, tapi tindakan ini harus dilakukan agar ibu cepat sembuh.
Perawat : baiklah ibu, sebelum pemasangan infus, saya akan melakukan pemeriksaan
TTV terlebih dahulu yaitu, tekanan darah, nadi, pernafasan dan suhu ibu.
Perawat : sebentar ya bu, saya mempersiapkan alatnya terlebih dahulu. Permisi iya bu
1. Standar infus
2. Cairan infus dan infus set sesuai kebutuhan
3. Jarum / wings needle/abocath sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan
4. Perlak dan tourniquet
5. Plester dan gunting
6. Bengkok
7. Sarung tangan bersih
8. Kassa seteril
9. Kapas alkohol dalam tempatnya
(Perawat masuk membawa peralatan. Kemudian perawat melakukan tindakan peeriksaan TTV.
Perawat cuci tangan dan pasang sarung tangan.)
Perawat : baiklah bu, sebelum melakukan tindakan apa ada yang ibu ingin lakukan.
Pasien : tidak ada sus.
Perawat : baiklah bu, saya akan pasang termometernya ketangan ibu, tolong angkat
tangannya. (selesai) tolong silangkan tangannya dan tahan, baiklah, sekarang
mengukur tekanan darah, setelah itu nadi dan pernapasan.
(Perawat melakukan tindakan mengukur tekanan darah, nadi dan pernapasan pasien.
Setelah selesai.)
Perawat : baiklah sekarang kita akan melakukan pemasangan infusnya, tangan mana bu
yang akan dipasang infusnya.
Perawat : maaf bu kita pasang perlak dibawah tangan yang akan dipasang infus.
(Lalu Perawat melakukan desinfeksi menggunakan kapas alkohol secara melingkar dari dalam
keluar didaerah vena radialis. Perawat melakukan penusukan dengan sudut 15 .)
Perawat :Baiklah ibu tindakan nya sudah selesai saya akan kembali keruanga, jika ada
sesuatu ibu atau keluarga bias memanggil saya diruangan perawat,
PENUTUP
A. Kesimpulan.
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang dilakukan atau dirancang untuk tujuan terapi.
Seorang penolong atau perawat dapat membantu klien mengatasi masalah yang dihadapinya
melalui komunikasi, (Suryani 2005). Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang dilakukan
seorang perawat dengan teknik-teknik tertentu yang mempunyai efek penyembuhan.Peranan
komunikasi dalam pembangunan dan dalam proses keperawatan sangatlah penting. Komunikasi
yang digunakan dalam proses keperawatan adalah komunikasi terapeutik. Komunikasi terapeutik
adalah suatu pengalaman bersama antara perawat klien yang bertujuan untuk menyelesaikan
masalah klien yang mempengaruhi perilaku pasien. Hubungan perawat klien yang terapeutik
adalah pengalaman belajar bersama dan pengalaman dengan menggunakan berbagai tekhnik
komunikasi agar perilaku klien berubah ke arah positif seoptimal mungkin. Untuk melaksanakan
komunikasi terapeutik yang efektif perawat harus mempunyai keterampilan yang cukup dan
memahami tentang dirinya.
B. Saran
Dengan adanya Strategi Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik ini diharapkan pembaca dapat
memahami bahwa pentingnya komunikasi dalam kehidupan kita sehari – hari terutama dalam
proses pembangunan dan dalam proses keperawatan dan diharapkan juga bagi pembaca agar
dapat menggunakan bahasa yang sesuai dalam pergaulan sehari – hari, khususnya bagi pembaca
yang berprofesi sebagai seorang perawat atau tenaga medis lainnya agar dapat berkomunikasi
yang baik dengan pasien guna untuk menjalin kerjasama dengan pasien dalam melakukan proses
keperawatan yang bertujuan untuk kesehatan pasien serta berkomunikasi dengan baik terhadap
rekan kerja dan siapapun yang terdapat di tempat kita bekerja.
DAFTAR PUSTAKA.
http://woalexcont.blogspot.com/2011/07/prinsip-dan-teknik-komunikasi-dalam.html (diaks
es tanggal 15 Maret 2016, jam 19.30 WIB)