Anda di halaman 1dari 10

BAB I

DIFERENSIASI NUMERIK

1.1. Tujuan
Setelah mengikuti perkuliahan ini para mahasiswa diharapkan mempunyai kemampuan untuk
menyelesaikan persoalan fisis yang terkait dengan diferensiasi numerik melalui langkah-
langkah penyusunan formulasi numerik, penyusunan algoritme, penyusunan diagram alir dan
pembuatan program komputer

1.2. Formula Diferensiasi Numerik

Penyelesaian masalah-masalah fisika sering melibatkan fungsi-fungsi rumit dan


kompleks sehingga sulit atau bahkan tidak dapat dicari nilai diferensialnya secara analitik
(eksak). Selain itu data eksperimen sering tidak mudah diselesaikan secara analitik.
Diferensiasi numerik merupakan salah satu metode alternatif untuk menyelesaikan masalah
tersebut. Ada beberapa cara untuk mendapatkan formulasidiferensial numerik,diantaranya
dengan pengembangan(ekspansi) deret Tylor dan Lagrange. Formulasi Tylor untuk
pengembanganfungsi f(x h)dinyatakan dengan deret sebagai berikut:
f(x  h)  f(x)  hf ' (x)  1 h 2 f '' (x)  1 h 3 f ''' (x)  .......... ( 1.1 )
2 6
Pengembangan fungsi f(x) ke dalam formulasi Lagrange dinyatakan dengan:
n n (x  x )
j
f(x)   f(x i )  (x (1.2)
i 0 j 0 i  xj )
j i
dengan tanda “  “ menyatakan “ hasil kali dari “. Sebagai contoh untuk n = 1 dan n = 2
penyelesaian f(x) adalah :

Untuk n = 1
1 1 (x xj ) ( x x1 ) ( x x0 )
f ( x ) =  f ( x i ) = f ( x0 ) + f ( x1 ) (1.3)
i =0 j =0 ( x i x j ) ( x 0 x1 ) ( x1 x 0 )
j ≠i
Untuk n = 2
2 2 (x  x ) (x  x 1 )(x  x 2 ) (x  x 0 )(x  x 2 )
j
f(x)   f(x i )   f(x 0 )  f(x 1 )
i 0 j 0 (x i  x j ) (x 0  x 1 )(x 0  x 2 ) (x 1  x 0 )(x1  x 2 )
j i
(x  x 0 )(x  x 1 )
 f ( x2 ) (1.4)
(x 2  x 0 )(x 2  x 1 )

Modul Kuliah Komputasi Fisika oleh Warsono 1


Pengembangan Deret Tylor untuk mendapatkan formula diferensial numerik
dilakukan dengan memanipulasi koefisien-koefisien suku deret kemudian dilanjutkan dengan
operasi penjumlahan atau penguranganuntuk mendapatkan formulasi yang
dikehendaki.Berikut adalah contoh penurunan formula Diferensial-Pusat 3 titik (DP3) dengan
deret Tylor :
h2 ' ' h3 ( 3 )
f ( x  h )  f ( x )  hf ' ( x )  f ( x)  f ( x )  .........
2! 3!
h2 '' h3 ( 3 )
f ( x  h )  f ( x )  hf ' ( x )  f (x)  f ( x )  .........
2! 3!
2h2 ( 3 )
f ( x  h )  f ( x  h )  2 hf ' ( x )  f ( x )  ......... (1.5)
3!

Penyusunan kembali persamaan (1.5) diperoleh persamaan :


f ( x  h )  f ( x  h ) h ( 3)
f' ( x)   f ( x )  ........ (1.6)
2h 3!
Formula pendekatan turunan pertama berdasarkan persamaan (1.6) adalah:

f ( x  h)  f ( x  h )
f' ( x)  (1.7)
2h
h ( 3)
dengan kesalahan pemotongan suku = f ( x )  ........
3!
Diferensial-pusatberarti nilai absis yang akan dicari turunannya berada di pusat atau
ditengah-tengah (lihat Gambar 1).

f(x)

f(x+h)
f(x)
f(x-h)
Titik yang dicari
nilai turunannya

x
x-h x x+h

Gambar 1. Diferensial-Pusat 3 Titik

Penurunan formula diferensial numerik melalui metode ekspansi Lagrange dilakukan dengan
menurunkan langsung persamaan (1.2) sesuai dengan orde turunannya. Ekspansi Lagrange

Modul Kuliah Komputasi Fisika oleh Warsono 2


biasanya digunakan untuk menurunkan formula diferensial- ke depan (forward) atau
diferensial ke belakang (backward).
Tabel 1 menunjukkan formula diferensial numerik untuk orde satu sampai orde empat yang
diperoleh dengan pengembangan deret Tylor maupun deret Lagrange.

Tabel 1. Formula diferensial numerik

a. Diferensial Pertama
' f(x  h)  f(x  h)
f (x)  Diferensial Pusat 3 Titik (DP3)
2h
' f(x  2h)  8 f(x  h)  8 f(x  h)  f(x  2h)
f (x)  Diferensial Pusat 5 Titik (DP5)
12h

' 3 f(x)  4 f(x  h)  f(x  2h)


f (x)  Diferensial ke Belakang 3 Titik (DB3)
2h
'  3 f(x)  4 f(x  h)  f(x  2h)
f (x)  Diferensial ke Depan 3 Titik (DD3)
2h

b. Diferensial orde tinggi


''  f(x  2h)  16 f(x h)  30 f(x) 16 f(x  h)  f(x  2h)
f (x)  Diferensia l Pusat 5 Tititik (DP5)
2
12h
'' f(x  h)  2 f(x)  f(x  h)
f (x)  Difrensial Pusat 3 Tititik (DP3)
2
h
''  f(x  2h)16 f(x h) 30 f(x)16 f(x h)  f(x  2h)
f (x)  Diferensial Pusat 5 Tititik (DP5)
2
12h

''  f(x  3h)  4 f(x  2h)  5 f(x  h)  2 f(x)


f (x) 
2
h
2f(x)  5f(x  h)  4f(x  2h)  f(x  3h)
f '' (x) 
h2
(3)  f(x  3h)  8 f(x  2h)  13 f(x  h)  13 f ( x  h )  8 f ( x  2h )  f(x - 3h)
f (x) 
3
8h

(3)  5 f(x)  18 f(x  h)  24 f(x  2h)  14 f ( x  3h )  3(x  4h)


f (x) 
3
2h
(3) 5 f(x)  18 f(x - h)  24 f(x  2 h)  14 f ( x  3h )  3(x  4h)
f (x) 
3
2h
(4)  f(x  3h)  12 f(x  2h)  39 f(x  h)  56 f ( x )  39 f ( x  h )  12 f ( x  2 h )  f(x - 3h)
f (x) 
4
6h

(4) 3 f(x) - 14 f(x  h)  26 f(x  2 h)  24 f ( x  3h )  11 f (x  4h) - 2f(x  5h)


f (x) 
4
h
(4) 3 f(x) - 14 f(x - h)  26 f(x  2 h)  24 f ( x  3h )  11 f (x  4h) - 2f(x  5h)
f (x) 
4
h

Modul Kuliah Komputasi Fisika oleh Warsono 3


1.3. Contoh Kasus

Kasus 1 :
Suatu gerak osilasi teredam ringan mempunyai persamaan gerak :

x( t )  5e 0 ,5t cos( 4πt )


dengan x(t) simpangan dalam cm dan t waktu dalam detik. Tentukan kecepatan dan
percepatan gerak osilator setiap kenaikan 0,01 detik dari 0 sampai 10 detik. Nyatakan
hasilnya dalam bentuk grafik v(t) vs t dan a(t) vs t. Gambarkan pula grafik simpangannya
sebagai fungsi waktu dalam satu layar.Gunakan metode diferensial pusat 5 titik (DP5).
Penyelesaian :
 Formulasi numerik :
Simpanganx(t) = f(x);Kecepatanv(t) = f’(x) ; Percepatan a(t) = f’’(x)

x ( t  2h )  8 x ( t  h )  8 x ( t  h )  x ( t  2h )
v( t ) 
12h
 x( t  2h )  16 x( t  h )  30 x( t )  16 x( t  h )  x( t  2h )
a( t ) 
12h 2
 Algoritma :
a. definisikan fungsi x(t) dengan perintah inline
b. beri nilai waktu awal to = 0, waktu akhir ta = 10 dan kenaikkan waktu h = 0,01
c. beri nilai rentang waktu t = to : h : ta
d. untuk nilai t = to : h : ta hitunglah : v(t), a(t) dan x(t)
e. tampilkan nilai t, v(t), a(t) dan x(t) dalam bentuk matriks kolom
f. buat grafik hubungan antara x(t) vs t , v(t) vs t dan a(t) vs t dalam satu layar dengan
perintah subplot
 Diagram Alir :
MULAI Untuk t = to : h : ta hitung:
v, a dan xt

Definisikan
fungsi x Tampilkan
[ t’ v’ a’ xt’
]
to = 0; ta = 10; h = 0.01
Buat Grafik :
xt vs t; v vs t dan a vs t
t = to : h : ta
AKHIR

Modul Kuliah Komputasi Fisika oleh Warsono 4


 Listing Program :
x=inline('5*exp(-0.5*t).*cos(2*pi*t)','t');
t0=0;
ta=10;
h=0.01;
t=t0:h:ta;
v=(x(t-2*h)-8*x(t-h)+8*x(t+h)-x(t+2*h))./(12*h);
a=(-x(t-2*h)+16*x(t-h)-30*x(t)+16*x(t+h)-x(t+2*h))./(12*h.^2);
xt=x(t);
[t' xt' v' a']
subplot(1,3,1),plot(t,xt,'b')
xlabel('t(detik)')
ylabel('x(cm)')
grid on
subplot(1,3,2),plot(t,v,'r')
xlabel('t(detik)')
ylabel('v(cm/det)')
grid on
subplot(1,3,3),plot(t,a,'k')
xlabel('t(detik)')
ylabel('a(cm/det2)')
grid on

 Keluaran Program

5 30 200

4 150
20
3
100

2 10
50
a (cm/det2)
v (cm/det)

1
x (cm)

0 0
0

-50
-1 -10

-100
-2
-20
-3 -150

-4 -30 -200
0 2 4 6 8 10 0 2 4 6 8 10 0 2 4 6 8 10
t(detik) t(detik) t(detik)

Modul Kuliah Komputasi Fisika oleh Warsono 5


Kasus 2 :
Data hubungan antara waktu t dengan posisi x dari suatu benda yang bergerak dinyatakan
dalam table berikut:

n(data) t (detik) x(t) dalam meter


1 0 0
2 0.1 0.4975
3 0.2 0.9806
4 0.3 1.4367
5 0.4 1.8570
6 0.5 2.2361
7 0.6 2.5725
8 0.7 2.8673
9 0.8 3.1235
10 0.9 3.3448
11 1.0 3.5355

Carilah kecepatan dan percepatan benda pada saat t = 0, 0.10, 0.20, …1.00 detik
Penyelesaian :
 Formulasi numerik :
Posisi x(t) = f(x) ;Kecepatan v(t) = f’(x) ; Percepatan a(t) = f’’(x)
Kasus ini tidak dapat diselesaikan dengan formula diferensial-pusat, diferensial-ke depan
dan diferensial-ke belakang saja, tetapi dapat diselesaikan dengan perpaduan formula
diferensial-ke depan dan ke belakang.
Untuk penyelesaian kecepatan digunakan formula DD3 dan DB3. Formula DD3 untuk
menentukan nilai kecepatan dari t = 0 sampai t = 0.8 dan formula DB3 untuk menentukan
kecepatan dari t = 0.9 sampai t =1.0.

 3 x(t)  4 x(t  h)  x(t  2h)


v(t)   DD3 untuk t  0 s.d. t  0.8
2h
3 x(t)  4 x(t  h)  x(t  2h)
v(t)   DB3 untuk t  1.0 s.d. t  0.9
2h

Penyelesaian percepatan digunakan formula DD4 untuk t = 0 s.d. t = 0.7 dan formula DB4
untuk t = 0.8 s.d t = 1.0. Formulasinya sebagai berikut :
 x(t  3h)  4 x(t  2h)  5 x(t  h)  2 x(t)
a(t)   DD4 0  t  0.7
2
h
2x(t)  5x(t  h)  4x(t  2h)  x(t  3h)
a(t)   DB4 0.8  t  1.0
h2

Modul Kuliah Komputasi Fisika oleh Warsono 6


 Algoritma :
a. Nyatakan data x dalam bentuk matriks baris
b. Beri nilai selang waktu dengan simbul h = 0.1
c. Beri nilai waktu dari 0 s.d 1.0 dengan selang ht=0:h:1.0
d. Untuk n = 1 : 9 hitunglah kecepatan:
 v(n)=(-3*x(n)+4*x(n+1)-x(n+2))./(2*h); formula DD3
e. Untuk n = 10 : 11 hitunglah kecepatan:
 v(n)=(3*x(n)-4*x(n-1)+x(n-2))./(2*h); formula DB3
f. Untuk n = 1 : 8 hitunglah percepatan:
 a(n)=(-x(n+3)+4*x(n+2)-5*x(n+1)+2*x(n))./(h^2);
g. Untuk n = 9 : 11 hitunglah percepatan:
 a(n)=(-x(n-3)+4*x(n-2)-5*x(n-1)+2*x(n))./(h^2);
h. Tampilkan nilai t, v, a dan x dalam bentuk matriks kolom [t' x' v' a' ]
i. Buat grafik hubungan antara x vs t , v vs t dan a vs t dalam satu layar dengan perintah
subplot
 Diagram Alir :
1
MULAI

x(n)=x=[0 ……3.5355]; untuk n=9:11

h=0.1; Hitung :
t=0:h:1; a(n)

untuk n=1:9
Tampilkan:
[t' x' v' a'
Hitung : ]
v(n)
Buat grafik :
x vs t
untuk n=10:11 v vs t
a vs t

Hitung : SELESAI
v(n)

untuk n=1:8

Hitung :
a(n)

Modul Kuliah Komputasi Fisika oleh Warsono 7


 Listing Program
x=[0 0.4975 0.9806 1.4367 1.8570 2.2361 2.5725 2.8673 3.1235 3.3448 3.5355 ];
h=0.1;
t=0:h:1;
for n=1:9
v(n)=(-3*x(n)+4*x(n+1)-x(n+2))./(2*h);% formula DD3
end
for n=10:11
v(n)=(3*x(n)-4*x(n-1)+x(n-2))./(2*h);% formula DB3
end
for n=1:8
a(n)=(-x(n+3)+4*x(n+2)-5*x(n+1)+2*x(n))./(h^2);% formula DD4
end
for n=9:11
a(n)=(-x(n-3)+4*x(n-2)-5*x(n-1)+2*x(n))./(h^2);% formula DB4
end
[t' x' v' a' ]
subplot(1,3,1),plot(t,x,'b')
xlabel('t (detik)')
ylabel('x (meter)')
title('Grafik x vs t')
grid on
subplot(1,3,2),plot(t,v,'r')
xlabel('t (detik)')
ylabel('v (meter/detik)')
title('Grafik v vs t')
grid on
subplot(1,3,3),plot(t,a,'k')
xlabel('t (detik)')
ylabel('a (meter/detik2)')
title('Grafik a vs t')
grid on

 Keluaran Program
Angka-Angka :
t x v a
0 0 5.0470 -0.1800
0.1000 0.4975 4.9660 -1.8200
0.2000 0.9806 4.7400 -3.0400
0.3000 1.4367 4.4090 -3.9700
0.4000 1.8570 4.0045 -4.3800
0.5000 2.2361 3.5720 -4.4600
0.6000 2.5725 3.1410 -4.2300
0.7000 2.8673 2.7365 -3.9200
0.8000 3.1235 2.3660 -3.5600
0.9000 3.3448 2.0385 -3.1200
1.0000 3.5355 1.7540 -2.6300

Modul Kuliah Komputasi Fisika oleh Warsono 8


Grafik :

Grafik x vs t Grafik v vs t Grafik a vs t


4 5.5 0

3.5 5 -0.5

-1
3 4.5

-1.5
2.5 4

a (meter/detik2)
v (meter/detik)
-2
x (meter)

2 3.5
-2.5

1.5 3
-3

1 2.5
-3.5

0.5 2 -4

0 1.5 -4.5
0 0.5 1 0 0.5 1 0 0.5 1
t (detik) t (detik) t (detik)

1.4. Latihan Soal

1. Buktikan formulasi DP5, DD3 dan DB3 diferensial pertama dan formulasi DP3, DD4 dan
DB4 diferensial kedua seperti pada Tabel 1 dengan ekspansi Deret Tylor.
2. Gerak seorang penerjun mulai dari saat keluar dari pesawat sampai sesaat sebelum
payung mengembang disebut terjun bebas. Persamaan geraknya dapat dinyatakan
dengan persamaan :

 ct
mg  m 
   
d t  1  e m  
c  c 
  
dengan d jarak yang ditempuh, m massa penerjun, c koefisien gesekan udara dan t waktu
terjun.Jika m = 68.1 kg, g = 9,8 m/det2, dan c = 12,5 kg/det, maka:
a. Buatlah program untuk menentukan kecepatan dan percepatan penerjun pada saat
detik 1, 2, 3 …., 10.
b. Buat grafik hubungan antara d, v dan a dengan t pada satu window.
3. Tegangan listrik E = E(t) dalam sebuah rangkaian listrik mempuyai persamaan :
dI
E(t)  L  R I(t)
dt

Modul Kuliah Komputasi Fisika oleh Warsono 9


dengan R adalah resistensi dan L adalah induktansi. Nilai R = 2 , L = 0,05 H dan nilai I(t)
seperti dalam tabel berikut:
t (detik) I(t) dalam Ampere
1,0 8.2277
1,1 7.2428
1,2 5.9908
1,3 4.5266
1,4 2.9122
1,5 1.2146
1,6 -0.4974
1,7 -2.1559
1,8 -3.6962
1,9 -5.0598
2,0 -6.1962

a. Buatlah program untuk menentukan nilai I ‘ = dI/dt dan E pada saat t = 1,0; 1,1; 1,2;
1,3; …. 2,0 detik dengan formulasi diferensial pertama.
b. Buatlah grafik I, E, dan dI/dt sebagai fungsi t.
4. Data mengenai pengukuran jarak d = d(t) dari suatu benda yang bergerak terhadap
waktu ditabelkan sebagai berikut:
t (detik) d(t) dalam meter
1 0.3386
2 1.3111
3 2.8573
4 4.9224
5 7.4571
6 10.4168
7 13.7610
8 17.4530
9 21.4599
10 25.7516

Carilah kecepatan dan percepatannya pada saat t = 1, 2, 3, ….10 detik.

Modul Kuliah Komputasi Fisika oleh Warsono 10

Anda mungkin juga menyukai