BAHAN AJAR
PERTEMUAN KE 2
I. PENDAHULUAN
1.1 Cakupan atau Ruang Lingkup Materi Pembelajaran
Untuk mempelajari dan memahami perilaku elemen gabungan dari beton,
diperlukan pengetahuan tentang karakteristik masing-masing komponen. Beton
dihasilkan dari sekumpulan interaksi mekanis dan kimiawi sejumlah material
pembentuknya. Dengan demikian perlu dibahas fungsi dari masing-masing
komponen tersebut sebelum mempelajari beton secara keseluruhan. Dengan cara
demikian seorang perencana dan ahli bahan dapat mengembangkan pemilihan
material yang layak dan komposisinya yang tepat sehingga diperoleh beton yang
efisien, memenuhi kekuatan yang disyaratkan oleh perencana dan memenuhi
persyaratan servicebility.
1.3 Manfaat
Setelah mempelajari materi ini maka mahasiswa diharapkan mampu
memahami prinsip dasar material dan sifat perilaku kekuatan beton serta konsep-
konsep perencanaan dan manfaat struktur beton.
II. PENYAJIAN
MODUL 1. PENDAHULUAN
Dengan bentuk struktur dimensi, dan jenis peruntukan bangunan yang ada
dalam proposal, ahli struktur melakukan perhitungan. Proses analisis yang
dilakukan oleh seorang ahli struktur pada perinsipnya adalah meninjau respon
struktur terhadap beban yang bekerja, disamping menentukan tegangan ataupun
gaya-gaya pada elemen-elemen struktur dan memeriksanya terhadap kriteria
disain.
Selain dapat berfungsi dengan baik pada kondisi beban-beban yang bekerja,
struktur yang direncanakan harus pula mempunyai nilai ekonomis yang bersaing.
Pada dasarnya tujuan itu meliputi daya layan, kekuatan yang cukup, fungsi, estetika
dan ekonomi.
Tujuan utama desain struktur adalah untuk mendapatkan struktur yang aman
terhadap beban atau efek beban yang bekerja selama masa penggunaan
bangunan. Oleh karena itu diperlukan pengetahuan tentang beban-beban yang
bekerja, meliputi beban mati, beban hidup, gempa dan beban angin. Bila intnsitas
dan efek beban yang bekerja diketahui dengan pasti, maka struktur dapat dibuat
aman dengan cara memberikan kapasitas kekuatan yang sedikit lebih besar dari
pada efek beban. Tetapi seringkali dirasakan adanya ketidak pastian, baik ketika
menentukan beban-beban yang bekerja pada struktur, maupun dalam hal kekuatan
struktur dalam menahan beban tersebut. Ketidak pastian karena adanya variabilitas
14
Struktur Beton Bertulang I
penampilan struktur dapat disebabkan oleh variasi kekuatan dan kekakuan beton
akibat mutu material yang tidak seragam, kualitas pelaksanaan yang
mempengaruhi kepadatan dan gradasi kekuatan beton, variasi dimensi elemen-
elemen struktur, geometrik struktur, penempatan tulangan dalam setiap elemen,
dan efek lain yang merugikan.
1.4.5. Pembebanan
Beban yang bekerja pada struktur dapat digolongkan dalam tiga bagian, yaitu
beban mati, beban hidup, dan beban akibat pengaruh alam.
1. Beban mati merupakan beban yang intensitasnya tetap dan posisinya tidak
berubah selama usia penggunaan bangunan. Beban mati merupakan berat
sendiri dari suatu bangunan, sehingga besarnya dapat dihitung secara akurat
berdasarkan ukuran, bentuk dan berat volume materialnya;
2. Beban hidup merupakan beban yang dapat berpindah tempat, dapat bekerja
penuh atau tidak ada sama sekali;
3. Beban akibat pengaruh alam. Beban ini dapat berupa beban angin, gempa,
tekanan tanah atau air, serta beban akibat perbedaan waktu;
4. Beban angin merupakan pergerakan udara, Kecepatan angin yang
ditetapkan dalam NI – 18 minimum sebesar 25 kg/m2, untuk daerah pantai
40 kg/m2 dan untuk yang lebih konservatif diambil beban angin P sebagai
berikut :
…………..………………. (1.3)
Dimana V = kecepatan angin, m’/detik.
15
Struktur Beton Bertulang I
III PENUTUP
Soal tes formatif.
Daftar Pustaka :
1. Anonymus, (2002), Tata cara Perhitungan Struktur Beton untuk
Bangunan Gedung SNI 03-2847-2002, Dep. Pekerjaan Umum.
2. Nawy, E.G. & Bambang, S (1990), Reinforced Concrete a Fundamental
Approach, terjemahan PT. Eresco, Bandung.