Anda di halaman 1dari 16

Tugas 2 DJJ

PEMETAAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN

Di Susun Oleh :

Rudi Hartono, S.Pd.I

Guru Pendidikan Agama Islam

SMK Negeri 1 Gowa

Kementerian Agama Kabupaten Gowa

DIKLAT TEKNIS SUBSTANTIF PENGELOLAAN PENILAIAN HASIL


PEMBELAJARAN ANGKATAN I
2020
PEMBAHASAN 1

1. Apa Keterkaitan SKL, KI, KD dan Indikator?

Hubungan SKL, KI, KD dan Indikator

Standar Kompetensi Lulusan


Standar kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan sesuai
dengan standar nasional yang telah disepakati, sebagaimana yang
ditetapkan dengan Peraturan menteri Pendidikan Nasional No. 23
Tahun 2006. Fungsi Standar Kompetensi Lulusan (SKL):
a) Standar kompetensi lulusan digunakan sebagai pedoman penilaian
dalam menentukan kelulusan peserta didik,dari satuan pendidikan.
b) Standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan dasar bertujuan
untuk meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak
mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan
lebih lanjut
c) Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah
umum bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut
d) Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah
kejuruan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut. Ruang Lingkup Standar Kompetensi Lulusan
(SKL):
·      Standar kompetensi lulusan (SKL) satuan pendidikan
·      Standar kompetensi lulusan (SKL) kelompok mata pelajaran
·      Standar kompetensi lulusan (SKL) mata pelajaran

KI (Kompetensi Inti)
Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi SKL
dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki mereka yang telah
menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang
pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama yang
dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan
(afektif, kognitif, dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik
untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti
harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard
skills dan soft skills.
Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising
element) kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi
Inti merupakan pengikat untuk organisasi vertikal dan organisasi
horizontal Kompetensi Dasar. Organisasi vertikal Kompetensi Dasar
adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu kelas atau
jenjang pendidikan ke kelas/jenjang di atasnya sehingga memenuhi
prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan
antara konten yang dipelajari siswa. Organisasi horizontal adalah
keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu mata pelajaran
dengan konten Kompetensi Dasar dari mata pelajaran yang berbeda
dalam satu pertemuan mingguan dan kelas yang sama sehingga terjadi
proses saling memperkuat.
Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait
yaitu berkenaan dengan sikap keagamaan (kompetensi inti 1), sikap
sosial (kompetensi 2), pengetahuan (kompetensi inti 3), dan penerapan
pengetahuan (kompetensi 4). Keempat kelompok itu menjadi acuan dari
Kompetensi Dasar dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa
pembelajaran secara integratif. Kompetensi yang berkenaan dengan
sikap keagamaan dan sosial dikembangkan secara tidak langsung
(indirect teaching) yaitu pada waktu peserta didik belajar tentang
pengetahuan (kompetensi kelompok 3) dan penerapan pengetahuan
(kompetensi Inti kelompok 4).
Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi SKL
dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki mereka yang telah
menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang
pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama yang
dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan
(afektif, kognitif, dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik
untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti
harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard
skills dan soft skills.
Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising
element) kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi
Inti merupakan pengikat untuk organisasi vertikal dan organisasi
horizontal Kompetensi Dasar. Organisasi vertikal Kompetensi Dasar
adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu kelas atau
jenjang pendidikan ke kelas/jenjang di atasnya sehingga memenuhi
prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan
antara konten yang dipelajari siswa. Organisasi horizontal adalah
keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu mata pelajaran
dengan konten Kompetensi Dasar dari mata pelajaran yang berbeda
dalam satu pertemuan mingguan dan kelas yang sama sehingga terjadi
proses saling memperkuat.
Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait
yaitu berkenaan dengan sikap keagamaan (kompetensi inti 1), sikap
sosial (kompetensi 2), pengetahuan (kompetensi inti 3), dan penerapan
pengetahuan (kompetensi 4). Keempat kelompok itu menjadi acuan dari
Kompetensi Dasar dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa
pembelajaran secara integratif. Kompetensi yang berkenaan dengan
sikap keagamaan dan sosial dikembangkan secara tidak langsung
(indirect teaching) yaitu pada waktu peserta didik belajar tentang
pengetahuan (kompetensi kelompok 3) dan penerapan pengetahuan
(kompetensi Inti kelompok4).

KD (Kompetensi dasar)
Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai
peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai
rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu
pelajaran. Kompetensi Dasar (KD), merupakan penjabaran SK peserta
didik yang cakupan materinya lebih sempit dibanding dengan SK
peserta didik. Kurikulum 2013:Istilah SK-KD ini akan digantikan menjadi
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran
untuk setiap kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi
Dasar adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap,
pengetahuan, dan ketrampilan yang bersumber pada kompetensi inti
yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan
dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal,
serta ciri dari suatu mata pelajaran.
Indikator
Indikator pada hakekatnya adalah ukuran,karakteristik, ciri-ciri,
pembuatan atau proses yang berkontribusi/menunjukkan ketercapaian
suatu kompetensi dasar. Oleh karena itu indikator dirumuskan dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur, seperti:
mengidentifikasi, membedakan, menghitung,menyimpulkan,
menceritakan kembali, mempraktekkan, mendemonstrasikan, dan
mendeskripsikan. 
Guru bisa mengembangkan setiap kompetensi dasar menjadi dua
atau lebih indikator pencapaian hasil belajar.Hal ini sesuai dengan
keluasan dan kedalaman kompetensi dasar tersebut. Indikator-indikator
yang.Anda buat itulah pencapaian hasil belajar dari setiapkompetensi
dasar yang digunakan untuk melakukan penilaian.
Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh
perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan
karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi
daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur
dan/atau dapat diobservasi. Indikator memiliki kedudukan yang sangat
strategis dalam mengembangkan pencapaian kompetensi berdasarkan
SK-KD. Indikator berfungsi sebagai berikut:
a. Pedoman dalam mengembangkan materi pembelajaran.
Pengembangan materi pembelajaran harus sesuai dengan indikator
yang dikembangkan. Indikator yang dirumuskan secara cermat dapat
memberikan arah dalam pengembangan materi pembelajaran yang
efektif sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, potensi dan
kebutuhan peserta didik, sekolah, serta lingkungan.
b. Pedoman dalam mendesain kegiatan pembelajaran.
Desain pembelajaran perlu dirancang secara efektif agar kompetensi
dapat dicapai secara maksimal. Pengembangan desain pembelajaran
hendaknya sesuai dengan indikator yang dikembangkan, karena
indikator dapat memberikan gambaran kegiatan pembelajaran yang
efektif untuk mencapai kompetensi. Indikator yang menuntut kompetensi
dominan pada aspek prosedural menunjukkan agar kegiatan
pembelajaran dilakukan tidak dengan strategi ekspositori melainkan
lebih tepat dengan strategi discovery-inquiry.
c. Pedoman dalam mengembangkan bahan ajar.
Bahan ajar perlu dikembangkan oleh guru guna menunjang pencapaian
kompetensi peserta didik. Pemilihan bahan ajar yang efektif harus
sesuai tuntutan indikator sehingga dapat meningkatkan pencapaian
kompetensi secara maksimal.
d. Pedoman dalam merancang dan melaksanakan penilaian hasil
belajar.
e. Indikator menjadi pedoman dalam merancang, melaksanakan, serta
mengevaluasi hasil belajar, Rancangan penilaian memberikan acuan
dalam menentukan bentuk dan jenis penilaian, serta pengembangan
indikator penilaian. Pengembangan indikator penilaian harus mengacu
pada indikator pencapaian yang dikembangkan sesuai dengan tuntutan
SK dan KD.
Dalam merumuskan indikator perlu diperhatikan beberapa ketentuan
sebagai berikut:
1. Setiap KD dikembangkan sekurang-kurangnya menjadi tiga indikator
2. Keseluruhan indikator memenuhi tuntutan kompetensi yang tertuang
dalam kata kerja yang digunakan dalam SK dan KD. Indikator harus
mencapai tingkat kompetensi minimal KD dan dapat dikembangkan
melebihi kompetensi minimal sesuai dengan potensi dan kebutuhan
peserta didik.
3. Indikator yang dikembangkan harus menggambarkan hirarki
kompetensi.
4. Rumusan indikator sekurang-kurangnya mencakup dua aspek, yaitu
tingkat kompetensi dan materi pembelajaran.
5. Indikator harus dapat mengakomodir karakteristik mata pelajaran
sehingga menggunakan kata kerja operasional yang sesuai.
6. Rumusan indikator dapat dikembangkan menjadi beberapa indikator
penilaian yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan/atau psikomotorik.

Pencapaian Standar Kompetensi Lulusan, Kompetensi Inti, dan


Kompetensi Dasar melalui proses pembelajaran dan penilaian
diilustrasikan dalam skema gambar berikut.

1. Kompetensi Inti (KI – 3 dan KI – 4) memberikan arah tingkat kompetensi


pengetahuan dan keterampilan minimal yang harus dicapai peserta didik.

2. Kompetensi Dasar dari KI – 3 adalah dasar pengembangan materi


pembelajaran, sedangkan Kompetensi Dasar dari KI – 4 mengarahkan
keterampilan dan pengalaman belajar yang perlu dilakukan peserta didik.
3. Dari proses belajar dan pengalaman belajar, peserta didik akan
memperoleh pembelajaran tidak langsung berupa pengembangan sikap
sosial dan spiritual yang relevan dengan berpedoman pada kompetensi
dasar dari KI – 2 dan KI – 1.

4. Rangkaian dari KI – KD sampai dengan penilaian tertuang dalam


silabus, kecuali untuk tujuan pembelajaran, tidak diwajibkan dicantumkan
baik dalam RPP maupun dalam Silabus.

2. Bagamana Pemahaman anda terkait dengan Demensi


Pengetahuan Faktual, Konseptual, Prosedural dan
Metakognitif !
Pengetahuan faktual berisi elemen-elemen dasar yang harus diketahui
para peserta didik jika mereka akan dikenalkan dengan suatu disiplin atau
untuk memecahkan masalah apapun di dalamnya.

Elemen-elemen ini biasanya merupakan simbol-simbol yang berkaitan


dengan beberapa referensi konkret, yang menyampaikan informasi
penting. Sebagian terbesar, pengetahuan faktual muncul pada level
abstraksi yang relatif rendah.

Pengetahuan konseptual meliputi kategori dan klasifikasi, serta


hubungan keduanya. Pengetahuan konseptual memuat skema-skema,
model-model mental, atau teori-teori eksplisit dan implisit dalam model-
model psikologi kognitif yang berbeda.

Pengetahuan prosedural adalah pengetahuan mengenai bagaimana


melakukan sesuatu. Pengetahuan ini dapat berkisar dari melengkapi
latihan-latihan yang cukup rutin hingga memecahkan masalah-masalah
baru.

Pengetahuan metakognitif adalah pengetahuan mengenai kesadaran


secara umum sama halnya dengan kewaspadaan dan pengetahuan
tentang kesadaran pribadi seseorang.

Penekanan kepada peserta didik untuk lebih sadar dan bertanggung


jawab terhadap pengetahuan dan pemikiran mereka sendiri.
Perkembangan peserta didik akan menjadi lebih sadar dengan
pemikiran mereka sendiri sama halnya dengan lebih banyak mereka
mengetahui kesadaran secara umum, dan ketika mereka bertindak dalam
kewaspadaan ini, mereka akan cenderung belajar lebih baik.

Dengan demikian, apabila kesadaran tersebut terwujud, maka peserta


didik dapat mengawali proses berpikirnya dengan merancang, memantau,
dan menilai apa yang dipelajari.

3. Apa yang anda ketahui indicator pendukung, Kunci dan


Pengayaan!

a. Indikator Kunci
Indikator Kunci adalah indikator yang sangat memenuhi kriteria UKRK
(Urgensi, Keterkaitan, Relevansi, Keterpakaian).

Kompetensi yang dituntut dalam Indikator Kunci adalah kompetensi


minimal yang terdapat pada KD. Indikator kunci harus memiliki sasaran
untuk mengukur ketercapaian standar minimal dari KD.

Indikator Kunci dinyatakan secara tertulis dalam pengembangan RPP


dan harus teraktualisasi dalam pelaksanaan proses pembelajaran,
sehingga kompetensi minimal yang harus dikuasai peserta didik tercapai
berdasarkan tuntutan KD mata pelajaran.

b. Indikator Pendukung
Indikator Pendukung bertujuan untuk membantu peserta didik
memahami indikator kunci. Indikator Pendukung disebut juga indikator
prasyarat yang berarti kompetensi yang sebelumnya telah dipelajari
peserta didik, berkaitan dengan indikator kunci yang dipelajari.

c. Indikator Pengayaan

Indikator Pengayaan mempunyai tuntutan kompetensi yang melebihi


dari tuntutan kompetensi dari standar minimal Kompetensi Dasar (KD).
Indikator ini tidak selalu harus ada, dirumuskan apabila potensi peserta
didik memiliki kompetensi yang lebih tinggi dan perlu peningkatan yang
baik dari standar minimal KD.

Indikator kunci harus menjadi fokus perhatian guru dalam pelaksanaan


penilaian karena indikator kuncilah yang menjadi tolok ukur dalam
mengukur ketercapaian kompetensi minimal peserta didik berdasarkan
Kompetensi Dasar. Dengan kata lain, indikator kunci adalah indikator yang
harus diujikan kepada peserta didik (dinilai).
PEMBAHASAN 2

1. Pilih 3 pasang KD Materi Level 1, 2 dan 3 sesuai mapel yang diampu.


2. Buat Pemetaan Kompetensi Pembelajaran (Pengetahuan Faktual, Konseptual, Prosedural dan
Metakognetif) Baca/tentukan KKO yang digunakan pada Taksonomi Blom

MEMBUAT PEMETAAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN


SKL, KI, KD, DAN INDIKATOR
MATA PELAJARAN : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
KELAS/SEMESTER : XII / Ganjil
TAHUN PELAJARAN : 2020/2021

Teknik Penilaian
Materi Dimensi
Kompetensi
Kompetensi Inti Indikator Pembelajaran Pengetahuan
Dasar Penuga
Tertulis Lisan
san

1. Menghayati 3.3 Menganalisis 1. Menjelaskanm  Beriman kepada 1. Fakta 1 1


dan dan aknaberimanke hari akhir
mengamalkan
mengevaluas padahariakhir.  Maknaberima 2. Konsep 2
imaknaimank 2. Mengidentifika nkepadaharia
ajaran agama epadahariakh sitanda- khir.
yang ir tandahariakhir. 3. Metakognitif 3
 Tanda-
dianutnya 3. Mengidentifika
tandahariakhi
sidalil-dali
r.
yang
berkaitandenga  Dalil-dali 4. Konsep 4 4
nhariakhir. yang
4. Menjelaskanda berkaitandeng
lil-dali yang anhariakhir.
berkaitandenga  Hikmah dan 5. Konsep 5
nhariakhir. manfaatberim
5. Mengidentifika ankepadaharia
si hikmah dan khir 6. Konsep 6 6
manfaatberima
nkepadahariak
hir
6. Menjelaskan 7. Konsep 7
hikmah dan
manfaatberima
nkepadahariak 8. Prosedur 8
hir.
7. Menganalisism
aknaberimanke 9. Konsep 9
padahariakhir.
8. Menganalisista
nda-
tandahariakhir.
9. Mengaitkansik
10. Konsep 10
apkaitanantara
berimankepada
hariakhirdenga 11
nperilakujujur, 11. Konsep
tanggungjawab
, dan
berbuatadil.
10. Menganalisis
hikmah dan
manfaatberima
nkepadahariak
hir.
11. Menyimpulkan
keterkaitananta
raberimankepa
dahariakhirden
ganperilakujuju
r,
tanggungjawab
, dan
berbuatadil.

1. Menghayati 4.3Menyajikankaita 1. Menyajikanpap Beriman 1. Konsep 1


dan nantaraberiman arantentangma kepada hari
mengamalkan kepadahariakhir kna, tanda- akhir
ajaran agama
denganperilakuj tanda, hikmah  Maknaberima
ujur, dan nkepadaharia
yang bertanggungjaw manfaatberima khir.
dianutnya ab, dan adil nkepadahariak 2. Metakognitif 2
hir,
 Tanda-
tandahariakhi
2. Menyajikanpap
r.
aranketerkaitan
antaraberimank  Dalil-dali
epadahariakhir yang
denganperilaku berkaitandeng
jujur, anhariakhir.
tanggungjawab  Hikmah dan
, dan manfaatberim
berbuatadil. ankepadaharia
khir
1. Menghayati 3.4 Menganalisis 1. Menjelaskanm  Iman kepada 1. Konsep 1 1
dan dan aknaberimanke Qadha dan
mengevaluas padaqada dan Qadar
mengamalkan 2. Fakta 2 2
imaknaimank qadar.  Maknaberima
ajaran agama epadaqadha 2. Mengidentifika nkepadaqada
yang dan qadar sitanda- dan qadar.
dianutnya tandaqada dan
 Tanda- 3. Metakognitif 3
qadar.
tandaqada dan
3. Mengidentifika
qadar.
sidalil-dalil
yang  Dalil-dalil 4. Fakta 4
berkaitandenga yang
nqada dan berkaitandeng
qadar. anqada dan
4. Menjelaskanda qadar.
5. Fakta 5
lil-dalil yang  Hikmah dan
berkaitandenga manfaatberi
nqada dan mankepadaq
qadar. ada dan
5. Mengidentifika qadar. 6. Konsep 6
si hikmah dan 
manfaatberima
nkepadaqada
dan qadar.
6. Menjelaskan 7. Konsep 7
hikmah dan
manfaatberima
nkepadaqada
dan qadar. 8. Prosedur 8
7. Menganalisism
aknaberimanke 9. Metakogntif
padaqada dan
qadar.
9
8. Menganalisista
nda-tandaqada
dan qadar.
9. Mengaitkanant
araberimankep
adaqada dan
10. Konsep 10
qadar Allah
Swt.
dengansikapop
timis, 11. Konsep 11
berikhtiar, dan
bertawakal.
10. Menganalisis
hikmah dan
manfaatberima
nkepadaqada
dan qadar.
11. Menyimpulkan
keterkaitananta
raberimankepa
daqada dan
qadar Allah
Swt.
dengansikapop
timis,
berikhtiar, dan
bertawakal.
Note : Mohon maaf jika terdapat ketidaksesuaian atau kesalahan dalam pembuatan tugas diatas karena
masih dalam proses pembelajaran , Terima Kasih.

Anda mungkin juga menyukai