Anda di halaman 1dari 4

Analisis video Perkembangan dan Pertumbuhan pada Tanaman

Nama: Nella Karlina


Kelas: XII MIPA 3

A. Pertumbuhan
Proses bertambahnya jumlah atau ukuran atau volume sel suatu makhluk hidup.
Contohnya: ketika pohon mangga berumur 1 tahun, pohon memiliki tinggi sekitar 1
meter dan 5 tahun kemudian pohon mangga bertambah besar dan tinggi menjadi
sekitar 5 meter.
 Proses yang terjadi pada pertumbuhan adalah suatu kegiatan
yang irreversible  (tidak dapat kembali ke bentuk semula) dan terjadi karena
adanya pertambahan jumlah sel dan pembesaran tiap-tiap sel.
 Proses pertumbuhan tanaman terdiri dari pembelahan sel, lalu diikuti oleh
pembesaran sel dan terakhir adalah diferensiasi sel. Pertumbuhan hanya terjadi
pada lokasi tertentu saja, yaitu pada jaringan meristem.

B. Perkembangan
Proses makhluk hidup menuju kedewasaan atau pematangan fungsi organ.
Contoh: Pada usia dewasa, tanaman mangga juga akan mengalami penyerbukan baik
sendiri maupun dibantu subyek lain baik berupa alam (air atau angin), hewan, atau
manusia. Hasil dari penyerbukan ini adalah buah mangga yang di dalamnya terdapat
biji mangga. Terjadi pematangan fungsi organ generatif pada tumbuhan mangga.
 perkembangan merupakan proses yang tidak dapat diukur yaitu bersifat
kualitatif, tidak dapat dinyatakan dengan angka.

C. Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan


 Pertumbuhan merupakan proses pertambahan ukuran atau volume pada sel
sedangkan perkembangan adalah terspesialisasinya sel-sel menjadi struktur atau
fungsi tertentu.
 Pertumbuhan bersifat irreversible, artinya tidak dapat kembali ke bentuk semula.
Misalnya, pertumbuhan pada pohon kelapa yang berumur sekitar 3 tahun dan
punya tinggi yang menjulang tidak dapat kembali ke bentuk saat pohon kelapa
masih menjadi tunas. Sementara perkembangan mempunyai sifat reversibel
(bisa kembali lagi). Contohnya perkembangan ciri kelamin sekunder pada
manusia, misalnya, akan ada fase-fase mengikuti suatu siklus yang berulang
ulang ( siklus menstruasi ) sehingga ‘reaksinya’ terjadi bolak-balik atau reversibel.
 Pertumbuhan dapat diukur secara kuantitatif, pertumbuhan berkaitan dengan
pertambahan ukuran atau volume sel. Di mana biasanya volume dan ukuran
lebih sering dinyatakan dengan angka (kuantitatif), misalnya pohon Mangga
memiliki tinggi sebesar 5 meter. Sedangkan perkembangan dapat diukur secara
kualitatif, perkembangan berkaitan dengan struktur dan fungsi masing-masing
organ, biasanya untuk menjelaskan suatu data struktur dan fungsi digunakan
pengukuran secara kualitatif. Misalnya buah yang menguning, munculnya tunas,
bunga dan biji dll.

D. Tahapan pertumbuhan dan perkembangan


Pertumbuhan dan perkembangan tanaman dimulai sejak perkecambahan biji.
Kecambah kemudian berkembang menjadi tumbuhan kecil yang sempurna.
Setelah tumbuh hingga mempunyai ukuran dan usia tertentu, tumbuhan akan
berkembang membentuk bunga, buah atau biji sebagai alat perkembangbiakan.
 Tahapan pertumbuhan biji
1) Awalnya biji menyerap air sehingga bertambah besar dan menjadi lunak,
proses ini disebut juga sebagai imbibisi.
2) Saat air masuk ke dalam biji, air akan mengaktifkan hormon giberelin.
Hormon giberelin adalah hormon yang bekerja pada proses
perkecambahan.
3) Air juga akan mengaktifkan enzim-enzim seperti protease, lipase, dan
amilase. Enzim-enzim ini akan memicu proses pemecahan cadangan
makanan untuk menjadi energi. Energi ini akan digunakan dalam proses
perkecambahan.
 Tahapan perkecambahan biji
Perkecambahan adalah berakhirnya masa dormansi biji. Masa dormansi adalah
masa in aktif biji. Tipe-tipe perkecambahan dibagi menjadi dua, yaitu:
1) Perkecambahan Epigeal, Perkecambahan yang kotiledonnya terangkat ke
permukaan tanah dan hipokotil (ruas batang di bawah daun lembaga)
memanjang. Saat pembentukan akar, hipokotil mulai memanjang
menembus tanah, mendorong kotiledon dan plumula melewati tanah dan
memunculkannya ke udara. Kotiledon akan memberi makan bakal daun
dan bakal akar sampai tumbuhan tersebut dapat melakukan fotosintesis.
Contoh tanaman yang mengalami perkecambahan Epigeal adalah kacang
hijau (phaseolus radiatus), melon (Cucumis melon), dan kacang tanah
(Arachis hypogaea).
2) Perkecambahan Hypogeal, perkecambahan yang kotiledonnya tetap
berada di dalam tanah dan epikotil (ruas batang di atas daun lembaga)
memanjang. Plumula muncul ke atas tanah dan tumbuh ke atas dilindungi
oleh koleoptil. Sementara kotiledon melanjutkan perannya sebagai
penyuplai nutrisi sampai titik tumbuh. Contoh tanaman yang mengalami
perkecambahan Hypogeal adalah Padi (Oryza Sativa) dan Jagung (Zea
mays).

E. Pertumbuhan dan perkembangan pada Tumbuhan


Tumbuhan dapat bertumbuh tinggi karena:
 Pertambahan jumlah sel sebagai hasil pembelahan sel mitosis pada meristem
(titik tumbuh) di titik tumbuh primer dan sekunder.
 Pertambahan komponen-komponen sel dan adanya diferensiasi sel.
 Pertumbuhan pada tanaman dapat dibedakan menjadi dua yaitu pertumbuhan
primer dan pertumbuhan sekunder yang sama-sama berasal dari jaringan
meristem yang mempunyai sifat aktif melakukan pembelahan. Pertumbuhan
primer berasal dari meristem primer dan pertumbuhan sekunder berasal dari
meristem sekunder.
1) Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang terjadi akibat aktivitas
jaringan primer atau disebut juga meristem apikal. Meristem apikal
adalah jaringan yang aktif membelah dan terletak di ujung akar dan ujung
batang. Pertumbuhan ini mengakibatkan akar dan batang bertambah
panjang.
i. Titik tumbuh akar
Jaringan meristem yang terletak di ujung akar menyebabkan
pemanjangan akar. Ujung akar akan menghasilkan tudung akar.
Tudung akar akan menghasilkan lendir yang dapat mempermudah
akar menembus tanah. Pada ujung akar terdapat tiga daerah
pertumbuhan berturut-turut dari ujung ke pangkal, yakni daerah
pembelahan, daerah pemanjangan, dan daerah diferensiasi. Sel-
sel di daerah pembelahan akan membelah secara mitosis sehingga
selnya bertambah banyak. Daerah pemanjangan akan membentuk
bakal epidermis ke arah luar. Pada daerah diferensiasi, sel selnya
akan terdiferensiasi membentuk komponen angkut, epidermis,
dan bulu-bulu akar.
ii. Titik tumbuh batang
Meristem apikal pada batang dibentuk oleh sel-sel yang
senantiasa membelah pada ujung tunas yang biasa disebut
kuncup. Di dalam kuncup, ruas batang dan tonjolan daun kecil
(primordia) memiliki jarak sangat pendek karena
jarak internodus (antar ruas) sangat pendek. Pertumbuhan,
pembelahan, dan pemanjangan sel terjadi di dalam internodus.
Contoh pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang terjadi
selama fase embrio sampai perkecambahan.

2) Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder disebabkan oleh aktivitas jaringan meristem
sekunder seperti pada jaringan kambium pada batang tumbuhan dikotil
dan Gymnospermae. Pertumbuhan ini mengakibatkan diameter batang
dan akar membesar. Bagian yang berperan besar dalam pertumbuhan
sekunder ini adalah kambium. Dua jenis kambium akan bekerja sama
membentuk xilem sekunder dan floem sekunder yang menyebabkan
batang bertambah lebar.
Kedua jenis kambium itu adalah kambium intravaskuler dan intervaskuler.
Kambium intravaskuler adalah kambium yang hanya ada pada jaringan
ikat yang bila membelah ke luar akan membentuk floem dan membelah
ke dalam membentuk xilem. Sementara kambium intervaskuler adalah
sel-sel parenkim yang terdapat di pembuluh dan berubah menjadi
kambium. Aktivitas pertumbuhan kambium tidak selalu sama antara
musim penghujan dengan musim kemarau. Di musim penghujan, air dan
zat hara terlarut tersedia dengan melimpah sehingga pembelahan sel
lebih giat. Sebaliknya di musim kemarau, ketersediaan air berkurang
sehingga aktivitas pembelahan sel berkurang. Aktivitas pembelahan yang
berbeda ini tampak sebagai cincin-cincin konsentris pada batang yang
disebut lingkaran tahun.

F. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman


 Faktor internal: Genetik (hereditas), enzim dan hormon.
 Faktor eksternal: Suhu, cahaya matahari, unsur hara, air tinggi tempat dan
tanah.

Anda mungkin juga menyukai