PENYEMBUHAN LUKA
Disusun Oleh :
Kelompok Cewek Semester 6/A
A. Pengertian Nutrisi
Nutrisi adalah subtansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari
sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Nutrisi didapatkan dari makanan dan cairan
yang selanjutnya diasimilasi oleh tubuh.
Nutrisi yang sangat diperlukan untuk mempercepat penyembuhan luka antara lain protein
dan kalori . Pembentukan jaringan akan sangat optimal bila kebutuhan nutrisi terutama protein
terpenuhi. Nutrisi lain yang juga sangat diperlukan dalam proses penyembuhan adalah vitamin C
dan seng. Vitamin C diperlukan untuk pembentukan kolagen bagi penyembuhan luka yang
optimal sedangkan seng akan meningkatkan kekuatan tegangan (gaya yang diperlukan untuk
memisahkan tepi-tepi) penyembuhan luka. Oleh karena itu semakin terpenuhi atau tercukupi pola
nutrisi maka kecepatan penyembuhan luka akan semakin cepat dan optimal (Moya JM, 2004). \
1) Protein
Dalam penyembuhan luka sendiri, setidaknya ada 3 proses penting yang terjadi.
Ketiganya meliputi pengeringan, penutupan dan penghentian pendarahan pada luka.
Untuk melakukan ketiganya, tubuh membutuhkan albumin yang merupakan salah satu
komponen dalam asam amino. Dalam proses penyembuhan luka, albumin bekerja sama
dengan vitamin K dan beberapa komponen dalam tubuh lainnya, termasuk hemoglobin
yang berperan dalam memberi oksigen pada area yang mengalami luka sebagai proses
pembentukan sel-sel tunas. Dan orang yang mengalami trauma (perlukaan) maka jumlah
kebutuhan proteinnya sekitar 1,2-2 g/kg/hari
2) KALORI
Nutrisi yang juga dibutuhkan untuk penyembuhan luka adalah kalori, kalori ini
biasanya banyak terdapat pada makanan karbohidrat seperti nasi, singkong, kentang, susu
dan lainnya, kalori sangat diperlukan untuk mengembalikan energi sehingga luka cepat
sembuh.
Untuk menghitung kebutuhan kalori (kalori yang Anda butuhkan untuk kegiatan
sehari-hari) dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut:
LAKI-LAKI = 66 + (13.7 x BB) + (5 x TB) – (6.8 x U)
WANITA = 65.5 + (9.6 x BB) + (1.7 x TB) – (4.7 x U)
Vitamin C sangat diperlukan dalam proses penyembuhan luka, dalam hal ini adalah
perlukaan sirkumsisi. Vitamin C bersifat alamiah yaitu sebagai antioksidan, dan sangat
berperan serta di dalam proses metabolisme yang berlangsung di dalam tubuh. Vitamin C
diperlukan untuk pembentukan kolagen dan biasanya kebutuhan vitamin C bagi
penyembuhan luka yang optimal berkisar antara 500-1000 mg/hari. Vitamin C ini bisa
didapatkan dari sayur-sayuran dan buah-buahan segar. Buah-buahan mudah makin
banyak vitaminnya dibanding dengan yang lebih tua dan buah yang mengandung vitamin
C tidak selalu berwarna kuning. (Achmad Djaeni, 2004: 131).
4) Zinc
Zinc merupakan salah satu unsur yang sangat penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan tubuh. zinc berperan dalam respon imun, fungsi otak dan kemampuan
reproduksi. Zinc sangat penting perannya dalam metabolisme sel agar mampu berfungsi
dengan baik. Sekitar 100 enzim mengandalkan zinc untuk membantu mengkatalisis reaksi
kimia penting dalam tubuh. Zinc melindungi selaput sel dari kerusakan oksidatif dan
menstabilkan struktur protein sel. Zinc mengikat DNA dan membantu gen
memerintahkan sel-sel tentang apa yang harus dilakukan, perintah ini termasuk
memberitahu sel-sel tertentu untuk mati, hal ini penting untuk pertumbuhan, kehamilan
dan pencegahan penyakit. Zinc juga membantu mengontrol pelepasan hormone dan
transmisi impuls saraf.
Makanan yang tinggi kandungan zinc-nya antara lain adalah: daging, kerang-
kerangan, biji-bijian, serealia dan kacang-kacangan. Adapun kebutuhan zinc untuk orang
dewasa adalah 15 mg/hari, dan dari jumlah tersebut hanya 20-30 %nya yang akan diserap
oleh tubuh kita. Kebutuhan tubuh akan zinc juga meningkat pada keadaaan proses
pertumbuhan, penyakit ginjal, hemodialisa, kecanduan narkotik, dll.
D. Kesimpulan
cepat lambatnya suatu luka sembuh dipengaruhi tidak hanya oleh makanan yang
dikonsumsi tetapi juga oleh berbagai faktor lainnya, seperti kedalaman/luas luka, lokasi
luka/jenis jaringan yang terpengaruhi, perawatan luka (termasuk konsumsi obat-obatan),
ada tidaknya komplikasi selama proses penyembuhan (misalnya infeksi), riwayat
penyakit tertentu (misalnya diabetes yang dapat memperlambat penyembuhan luka), dan
sebagainya.